Anda di halaman 1dari 58

Review Penapisan Kegiatan Wajib

Amdal
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
Jenis Dokumen lingkungan tidak inline dengan
tingkat risiko usaha, Penentuannya didasarkan
pada kriteria Dampak Penting sebagaimana diatur
dalam Pasal 22 dan 23, UU 32/2009

Jenis
Tingkat Dokumen Persetujuan
Risiko Usaha Lingkungan Lingkungan

Tinggi AMDAL SKKL Persyaratan


Perizinan


penerbitan
Menengah “termuat” Berusaha :
Tinggi dalam • Izin
Menengah UKL-UPL PKPLH Perizinan • Sertifikat Standar
Rendah Berusaha • NIB

Rendah SPPL NIB

NIB sebagai Perizinan


Tingkat Risiko Usaha Berusaha telah
digunakan untuk penetapan mengintegrasikan SPPL
jenis Perizinan Berusaha
yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha
Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak
terhadap Lingkungan Hidup wajib memiliki

1. Amdal;
– wajib dimiliki bagi setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan
yang memiliki Dampak Penting terhadap Lingkungan
Hidup.
2. UKL-UPL; atau
– wajib dimiliki bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak
memiliki Dampak Penting terhadap Lingkungan Hidup.
3. SPPL
– wajib dimiliki bagi usaha dan/atau Kegiatan yang tidak
memiliki Dampak Penting terhadap Lingkungan hidup dan
tidak termasuk dalam kriteria wajib UKL-UPL
Amanah UU No. 32 Tahun 2009: Pengaturan Jenis
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal

Pasal 23 ayat (2) UU 32/2009

Pasal 22 ayat (1)


wajib
berdampak
Setiap Usaha dilengkapi
penting bagi
dan/atau Kegiatan dengan
lingkungan
Amdal

Pasal 23 ayat (1): Pasal 22 ayat (2):


9 (sembilan) Kriteria 7 (Tujuh) Kriteria
Usaha dan/atau kegiatan Dampak Penting
yang berdampak Penting
Amanah UU No. 11 Tahun 2020: Pengaturan Jenis
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib UKL UPL dan SPPL

wajib
Tidak memenuhi
Setiap Usaha standar
berdampak
dan/atau Kegiatan UKL-UPL
Penting
[PKPLH]

Pasal 34 ayat (4): Pasal 35 ayat (2):


Ditetapkan oleh Kegiatan beresiko rendah
pemerintah pusat

Pasal 35 ayat (1)


wajib
membuat
Setiap Usaha Tidak termasuk SPKPPLH
dan/atau Kegiatan wajib UKL UPL terintegrasi
NIB
Pembagian Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan Dokumen LH
Jenis Rencana Usaha Dampak Lingkungan dan
dan/atau kegiatan Dokumen Lingkungan
USAHA DAN/ATAU Kegiatan
KEGIATAN berdampak AMDAL
WAJIB AMDAL penting terhadap PP 22 2021
Pasal 22-33 UU 32 2009 LH MENLHK 4/2021 Wajib
Batas AMDAL Memiliki
Persetujuan
Kegiatan tidak Lingkungan
USAHA DAN/ATAU berdampak UKL-UPL
KEGIATAN penting
WAJIB UKL/UPL terhadap LH
Pasal 34 UU 11 2020 Batas dokumen
Ditetapkan oleh
UKL-UPL Menteri [PP 22
Kegiatan tidak wajib UKL/UPL & tidak 2021 pasal 9]
USAHA DAN/ATAU
berdampak penting Permen LHK 4
KEGIATAN WAJIB SPPL Kegiatan usaha mikro dan kecil yang 2021
tidak berdampak penting terhadap
Pasal 35 UU 11 2020
lingkungan hidup, SPPL
Kegiatan dikecualikan dari UKL-UPL
Penapisan Kegiatan
Wajib Amdal/UKL-UPL atau SPPL
PP 22 2021 Permen LHK 04 2021

Daftar Usaha dan/atau


Penyelenggaraan Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Perlindungan dan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, Upaya
Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup atau Surat
Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
Daftar Lampiran
Lampiran I
Daftar Kawasan
Lindung, Ringkasan
Penyajian Informasi
Awal, dan Bagan
Alir Penapisan
Lampiran XV Wajib Amdal
Lampiran II
Sanksi Administrasi Penyusunan Amdal
dan denda dan Mekanisme Uji
Kelayakan

PP 22 TAHUN 2021
TENTANG
Lampiran IX - PENYELENGGARAAN Lampiran III
XIV
Limbah B3 dan
PERLINDUNGAN DAN Penyusunan
Formulir UKL-UPL
NonB3 PENGELOLAAN dan Pemeriksaan
UKL-UPL
LINGKUNGAN HIDUP
(P3LH)

Lampiran VI -
Lampiran IV
VIII
Tim Uji Kelayakan
Baku Mutu Lingkungan Hidup
Lingkungan
Lampiran V
Mekanisme
Perubahan
Persetujuan
Lingkungan

8
Batang Tubuh: .
• Pasal 1 : Ketentuan Umum;
Peraturan MENLHK 1 • Pasal 2 : Ruang Lingkup
• Pasal 3-4 : Jenis Rencana Usaha dan/Kegiatan
Nomor 4 Tahun 2021 Wajib Amdal
Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan
Yang Wajib Memiliki Analisis
• Pasal 5 : Jenis Rencana Usaha dan/atau
Mengenai Dampak Lingkungan Kegiatan Wajib UKL-UPL
Hidup, Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dan Upaya
• Pasal 6 : Jenis Rencana Usaha dan/atau
Pemantauan Lingkungan Hidup Atau Kegiatan Wajib SPPL
Surat Pernyataan Kesanggupan • Pasal 7 : Penapisan Amdal/UKL-UPL/SPPL
Pengelolaan Dan Pemantauan
• Pasal 8-9 : Perubahan Wajib Amdal/UKL-
Lingkungan Hidup
UPL/SPPL
• Pasal 10: Peralihan dan Penutup

2 2 (dua] Lampiran
Lampiran :
1. Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal, UKL-
UPL dan SPPL (KBLI)
2. Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal, UKL-
UPL dan SPPL (NON KBLI)
Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal
Pasal 5 PP 22 2021 & Pasal 3 dan 4 Permen LHK 04 2021
Jenis rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Masuk dalam kegiatan 1
1. Masukan dan Kesepakatan
dari berbagai pihak terkait wajib Amdal Lampiran
(sektor); I dan II Permen LHK 4
2021 Jenis Rencana
2. Memenuhi 9 Kriteria 1) Jenis Kegiatan dan
Usaha dan/atau Kegiatan Usaha dan/atau
2) Skala/Besaran
yang berdampak penting Jenis rencana Usaha Kegiatan yang
dan/atau Kegiatan
2
terhadap lingkungan wajib Memiliki
yang dilakukan: Amdal
1) di dalam dan/atau
2) berbatasan
Lokasi Rencana Usaha langsung
dan/atau Kegiatan dengan kawasan
lindung
[daftar kawasan
lindung PP 22 2021
lampiran 1]
Berbatasan Langsung
PP 22 2021 psl 5
PP 22 2021 pasal 5
1. batas tapak
1. penanggung jawab Usaha
proyeknya dan/atau Kegiatan meminta
bersinggungan arahan instansi Lingkungan Hidup
langsung dengan sesuai dengan kewenangannya
dengan melampirkan ringkasan
batas kawasan
pertimbangan ilmiah
lindung; dan/atau 2. Tim Uji Kelayakan Lingkungan
2. berdasarkan Hidup melakukan telaahan dan
pertimbangan ilmiah memberikan arahan kepada
penanggung jawab Usaha
memiliki potensi
dan/atau Kegiatan berupa:
dampak yang a) rencana Usaha dan/atau Kegiatan
mempengaruhi mempengaruhi fungsi kawasan
lindung; atau
fungsi kawasan b) rencana Usaha dan/atau Kegiatan
lindung tersebut. tidak mempengaruhi fungsi
kawasan lindung.
KBLI lihat Lampiran 1
PP 5 2021
TATA CARA PENAPISAN
PP 22 2021 lampiran 1
Ringkasan Informasi Awal
c. Status dan kondisi lingkungan di dalam
PP 22 2021 lampiran 1 bagian 2 dan di sekitar lokasi rencana Usaha
dan/atau Kegiatan.
a. Identitas Pengusul. • Status kondisi lingkungan di lokasi
• DDDTL
1. Nama penanggung jawab
• Keterkaitan kondisi lingkungan tersebut
rencana Usaha dan/atau dengan kegiatan eksisting yang telah ada
Kegiatan; di lokasi
2. Alamat kantor/pabrik/ lokasi; d. Analisis Dampak Lingkungan yang akan
terjadi, ketersediaan teknologi
3. nomor telepon/fax; dan pengelolaan Lingkungan Hidup dan
lainnya. alasan ilmiahnya.
b. Deskripsi rencana usaha • Dampak penting/dampak tidak
dan/atau kegiatan beserta penting
skala/besarannya • Ketersediaan teknologi pengelolaan
• Kegiatan utama lingkungan yang ada
• kemampuan pihak penanggung
• Kegiatan pendukung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
• Kesesuaian tata ruang e. Informasi lainnya yang relevan
Ringkasan Informasi Awal
Lampiran 1 PP 22 2021
Lampiran 1 PP 22 2021 (lanjutan)
Proses untuk Menentukan Apakah Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dapat dilakukan
Rencana Usaha • Proses Amdal dan Persetujuan
dan/atau Kegiatan Lingkungan, atau
• Proses UKL-UPL dan Persetujuan
Lingkungan
Tidak
Apakah Lokasinya ya
• Sesuai dengan
Rencana Tata Apakah lokasinya berada
Ruang, dan/atau di dalam ya Apakah termasuk usaha
Sesuai
Kawasan Hutan Primer & dan/atau Kegiatan yang
• Sesuai dengan Lahan Gambut dalam Peta DIKECUALIKAN?
Ketentuan PUU Indikatif Penghentian Izin
PPLH & SDA Baru (PIPIB) ?
Tidak
Tidak Sesuai
Inpress 5 Tahun 2019; Bukan lagi Penundaan
Ditolak tapi Penghentian Ditolak

Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 5 Tahun 2019


• Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
• Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas, ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan
tebu, serta 7 kegiatan lain nya yang dikecualikan
• Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin di bidang
usahanya masih berlaku tetap dikecualikan
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2019 TENTANG
PENGHENTIAN PEMBERIAN IZIN BARU DAN
PENYEMPURNAAN TATA KELOLA
HUTAN ALAM PRIMER DAN LAHAN GAMBUT

PENGHENTIAN pemberian izin baru hutan alam


primer dan lahan gambut yang berada di hutan
konservasi, hutan lindung, hutan produksi yang
meliputi hutan produksi terbatas, hutan produksi
biasa atau tetap, dan hutan produksi yang dapat
dikonversi, serta areal penggunaan lain
sebagaimana tercantum dalam Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru
Penghentian pemberian izin baru berlaku bagi penggunaan kawasan hutan alam
primer dan lahan gambut, dengan pengecualian :

a. Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan


sebelum Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penundaan
Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan
Lahan Gambut
b. Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu panas bumi,
minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, dan lahan untuk program kedaulatan
pangan nasional antara lain padi, tebu, jagung, sagu, kedelai dan singkong
c. Perpanjangan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan
yang telah ada sepanjang izin di bidang usahanya masih berlaku; dan
d. Restorasi ekosistem
e. Pelaksanaan kegiatan terkait pertahanan dan keamanan negara
f. Jalur evakuasi korban bencana alam dan penampungan sementara korban
bencana alam
g. Penyiapan pusat pemerintahan/ibukota pemerintahan/kantor pusat
pemerintahan nasional, provinsi dan kabupaten/kota
h. Infrastruktur yang merupakan proyek strategis nasional yang ditetapkan
dengan peraturan Presiden dan peningkaktan infrastruktur eksisting
Peta Indikatif Penundaan Izin
Baru
dapat diperoleh di:
Google dengan kata
kunci:
AMBIL REVISI TERAKHIR
Saat ini paling baru revisi berapa?
Semester 1 tahun 2022
Peta Indikatif
Penghentian Izin Baru

WebGIS Kementrian
Kehutanan
Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru

Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB).


Revisi terhadap PIPIB setiap 6 (enam) bulan sekal
2914 Sorong Selatan
(PIBIB 2019)
BOLEH ADA
USAHA/KEGIATA
N

HUTAN ALAM
Lahan PRIMER
Gambut
STUDI KASUS A
Kegiatan utama;
Akan dibangun PLTU 1x660 MW
Dengan jalur transmisi arus bolak-balik 500 KV
Gardu induk 500 KV
Kegiatan pendukung;
Jetty; panjang 500 m, luas 5.000 m2
Bangunan kantor 4.000 m2 dengan luas lahan 2.000 m2
Kebutuhan air bersih dari reverse osmosis air laut 500
liter/detik
Proses Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Amdal (Screening)
PP 22 2021
Pemrakarsa mengisi Deskripsi jenis rencana usaha
Uji informasi Awal dan/atau kegiatan utama &
ringkasan informasi awal
dengan daftar jenis pendukung harus diuraikan secara
Rencana Usaha dan/atau jelas . Periksa dan bandingkan
rencana usaha
Kegiatan yang diusulkan seluruh jenis usaha dan/atau
dan/atau kegiatan kegiatan dengan Permen LHK 38
(Kegiatan Utama &
wajib Amdal Tahun 2019
Pendukung)

Periksa apakah lokasinya


Tidak
? berada di dalam dan/atau
berbatasan langsung dengan
kawasan lindung Tidak
Ya

Uji ringkasan awal dengan


kriteria pengecualian

Wajib Memiliki Tidak Ya Wajib UKL-UPL atau SPPL

Amdal ? atau ketentuan lainnya


PP 22 2021 lampiran 1
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal (P.04/2021)
No Lampiran 1; Sektor
Lampiran Peraturan
A. PUPR
MENLHK No. 4 2021
B. Perhubungan

• Lampiran 1 C. Perindustrian

• Lampiran 2 D. Pariwisata
E. Ketenaganukliran
No Lampiran 2; Non KBLI
F. Kesehatan
A. Multisektor
G. Pertanian
B. Non KBLI Perhubungan
H. Perindustrian
C. Non KBLI ESDM
I. Ketenagalistrikan
D. Non KBLI Lainnya
J. Lingkungan Hidup dan Kehutanan

K. Energi dan Sumber Daya Mineral

L. Telekomunikasi
Daftar Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal:
A. Bidang PUPR
Lampiran I
Per.Men. LHK No 4 tahun 2021
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) adalah kode klasifikasi yang diatur oleh lembaga pemerintah
nonkementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.
Lampiran I
Per.Men. LHK No 4 tahun 2021
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL
Sektor Perhubungan
Lampiran II
Per.Men. LHK No 4 tahun 2021
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL (NON KBLI)

A. Multi Sektor

SKALA BESARAN
N Kate
o
Jenis U / K gori
AMDAL UKL-UPL SPPL

2 Pengambilan air Debit > 50 liter/det 50 liter/detik > debit > 2,5 Debit > 2,5 liter/detik C

tanah dalam debit liter/detik


untuk kebutuhan:
Pelayanan
masyarakat oleh
penyelenggara
SPAM

ALASAN ILMIAH AMDAL:


Potensi gangguan terhadap kondisi lingkungan, antara lain amblesan tanah (land subsidence), intrusi air laut/asin (salt
water intrusion) dan kekeringan terhadap sumur bor dangkal/gali yang dipergunakan masyarakat sekitar

Kegiatan lain Debit > 50 liter/detik 50 liter/detik > debit > 1 Debit > 1 liter/detik
dengan tujuan liter/detik
komersil

ALASAN ILMIAH AMDAL:


Potensi gangguan terhadap kondisi lingkungan, antara lain amblesan tanah (land subsidence), intrusi air laut/asin (salt
water intrusion) dan kekeringan terhadap sumur bor dangkal/gali yang dipergunakan masyarakat sekitar
Lampiran II
Per.Men. LHK No 4 tahun 2021
JENIS RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI AMDAL, UKL-UPL DAN SPPL (NON KBLI)

A. Multi Sektor

SKALA BESARAN
N Kate
o
Jenis U / K gori
AMDAL UKL-UPL SPPL

Pengambilan air
baku : Sungai 50 liter/detik ≤ x < 250
> 250 liter/detik >50 liter/detik
(debit) liter/detik

Potensi konflik penggunaan air dengan pengguna lainnya dan gangguan neraca air
Pengambilan air
baku : Danau 50 liter/detik ≤ x < 250 >50 liter/detik
> 250 liter/detik
(debit) liter/detik

Potensi konflik penggunaan air dengan pengguna lainnya dan gangguan neraca air
Pengambilan air
baku : Mata Air 2,5 liter/detik ≤ x < 250
> 250 liter/detik > 2,5 liter/detik
(debit) liter/detik

Potensi konflik penggunaan air dengan pengguna lainnya dan gangguan neraca air
Studi Kasus A

Kegiatan Besaran Besaran Wajib Kesimpulan Tipe


Amdal (lamp 1dan 2
PerMen LHK 4 2021)
Kegiatan Utama
• PLTU 660 MW 100 MW B
• Transmisi 500 KV ⍄ 230 KV B
• Gardu induk 500 KV ⍄ 230 KV B

Kegiatan Pendukung
• Pengambilan air laut 500 liter/detik ----
• Jetty {Pelabuhan} Panjang 500m 400 m A
Luas 5000 m2 10.000m2
• Bangunan Gedung Luas bangunan 10.000 m2 C
Kantor 2.000 m2 5 hektar
Luas lahan
1000m2

Kesimpulan: Wajib…………….
Studi Kasus B

Kegiatan Besaran Besaran Wajib Kesimpulan Tipe


Amdal (lamp 1dan 2
PerMen LHK 4 2021)
Kegiatan Utama
• PLTU 2x35 MW 100 MW B
• Transmisi 150 KV ⍄ 230 KV B
• Gardu induk 150 KV ⍄ 230 KV B

Kegiatan Pendukung
• Pengambilan air laut 500 liter/detik ----
• Jetty {Pelabuhan} Panjang 200m 400 m A
Luas 5000 m2 10.000m2
• Bangunan Gedung Luas bangunan 10.000 m2 C
Kantor 2.000 m2 5 hektar
Luas lahan
1000m2
Terdapat 5 tower jaringan
transmisi yang melewati hutan
lindung yang telah ditetapkan
Kesimpulan: Wajib……………. dengan peraturan Menteri LHK
PP 22 2021

Terdapat 5 tower jaringan


transmisi yang melewati
hutan lindung yang telah
ditetapkan dengan
peraturan Menteri LHK
Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan
Lindung Wajib Memiliki AMDAL (PP 22 2021 Pasal 10)
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
lokasinya berada di dalam kawasan lindung  berada di dalam dan/atau berbatasan langsung
jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang dengan kawasan lindung yang dikecualikan
diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan, dari kewajiban menyusun Amdal adalah
misal: tambang di hutan lindung, wisata alam di rencana usaha dan/atau kegiatan:
kawasan lindung 1. eksplorasi pertambangan, minyak dan gas
bumi, dan panas bumi dengan kegiatan

1
pendukung tidak wajib Amdal.;
2. penelitian dan pengembangan non komersial di
batas tapak bidang ilmu pengetahuan yang tidak
Kawasan Lindung mengganggu fungsi kawasan lindung;
proyeknya
bersinggungan Yang tercantum dalam 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
langsung Lampiran Permen LH & lindung (i.e. restorasi gambut dan pesisir
dengan batas
telah ditetapkan sesuai laut);
dengan PUU 4. Yang terkait dengan kepentingan
kawasan lindung

2
pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
Dampak lingkungan;
potensial 5. Budidaya yang secara nyata tidak

3
berdasarkan berdampak penting bagi lingkungan hidup;
pertimbangan ilmiah 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli
memiliki potensi dengan luasan tetap dan tidak mengurangi
dampak yang fungsi lindung kawasan dan di bawah
mempengaruhi fungsi Keterangan: pengawasan ketat
kawasan lindung
tersebut = Rencana UsahaApakah transmisi termasuk PENGECUALIAN?
dan/atau kegiatan
PP 22 2021 lampiran 1

Berdasarkan uraian
tersebut maka

STUDI KASUS B

Menjadi wajib….???
Pengecualian Wajib Amdal yang Di atur dalam
PP 22 2021
Pengecualian Kewajiban Amdal (1)
Kewajiban memiliki Amdal untuk kegiatan yang berada atau
berbatasan dengan kawasan lindung dikecualikan bagi rencana
Usaha dan/atau Kegiatan berikut: (Pasal 10 ayat 1 huruf d dan
ayat 3 PP 22 2021)
1. eksplorasi pertambangan, minyak dan gas bumi, dan panas
bumi yang tidak diikuti dengan usaha/keg pendukung wajib
Amdal penelitian dan pengembangan non komersial di bidang
ilmu pengetahuan yang tidak mengganggu fungsi kawasan
lindung;
2. Yang menunjang pelestarian kawasan lindung (i.e. restorasi
gambut dan pesisir laut);
3. Yang terkait dengan kepentingan pertahanan dan keamanan
negara yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan;
4. yang secara nyata tidak berdampak penting bagi lingkungan
hidup;
5. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan
tetap dan tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan di
bawah pengawasan ketat Diwajibkan UKL-UPL atau SPPL atau
ketentuan lainnya sesuai peraturan
Pengecualian Kewajiban Amdal (2)
dikecualikan untuk penelitian dan pengembangan yang
dilakukan oleh pemerintah yang memenuhi kriteria [pasal
10 ayat 1 huruf e PP 22 2021]:
Diwajibkan UKL-
UPL atau SPPL
atau ketentuan
lainnya sesuai
peraturan
perundang-
undangan
Mengapa
dikecualikan:
Sudah memiliki SOP
dan pengelolaan
yang jelas
Pengecualian Kewajiban Amdal (3)
Terkait dengan Perencanaan Detail yang telah Memiliki EIA-Based SEA
Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan
hidup sebagaimana dimaksud dalam (Pasal 10 ayat 1 huruf a dan b PP 22
2021) DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN MENYUSUN AMDAL apabila lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatannya berada pada:
a. Provinsi atau kabupaten/kota yang MEMILIKI RDTR YANG DILENGKAPI
DENGAN KLHS yang dibuat dan dilaksanakan secara komprehensif dan
rinci (EIA-Based SEA) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (Permenlhk P. 24/2018);
b. KAWASAN LINDUNG (catatan: i.e. hutan konservasi dan hutan lindung)
yang memiliki PERENCANAAN PENGELOLAAN DAN/ATAU PENATAAN
RUANG KAWASAN LINDUNG RINCI/DETAIL YANG DILENGKAPI DENGAN
KLHS yang dibuat dan dilaksanakan secara komprehensif dan rinci (EIA-
Based SEA) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Pengecualian Kewajiban Amdal (4)
untuk Usaha dan/atau Kegiatan Lainnya
Usaha dan/atau kegiatan berikut juga dikecualikan dari kewajiban
memiliki Amdal: (PP 22 2021 pasal 1 huruf h)
rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dilakukan dalam kondisi
tanggap darurat bencana  (Tanpa dokumen lingkungan hidup)
Pengecualian Kewajiban Amdal (5)
untuk Usaha dan/atau Kegiatan Lainnya
1) Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berada di dalam
kawasan yang telah dilengkapi dengan Amdal kawasan
dan Persetujuan Lingkungan kawasan; Kawasan Industri,
Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Pelabuhan dan
Perdagangan Bebas  RKL-RPL Rinci; [PP 22 2021 pasal
10 huruf f, g]
2) Rencana usaha dan atau kegiatan yang berbatasan
langsung atau berada dalam kawasan lindung yang telah
mendapatkan penetapan pengecualian wajib Amdal dari
pengampu kepentingan kawasan lindung tersebut [PP 22
2021 pasal 10 huruf j] (Contoh: Kegiatan Jasa Sarana
Wisata Alam, Kegiatan Jasa Pemanfaatan Air di Kawasan
Konservasi);  UKL-UPL;
Pengecualian Kewajiban Amdal (6)
untuk Usaha dan/atau Kegiatan Lainnya
Usaha dan/atau kegiatan berikut juga dikecualikan dari kewajiban
memiliki Amdal: (PP 22 2021 pasal 10 pasal 1 huruf I)
1. Kegiatan pemulihan fungsi lingkungan hidup yang dilakukan oleh
[Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah [baru dlm PP 22 2021] di
kawasan yang tidak dibebani Perizinan Berusaha, i.e.:
a. Kegiatan pemulihan yang tidak memerlukan Izin Usaha dan menggunakan bahan alami,
seperti: Restorasi gambut dan rehabilitasi pesisir-laut dengan bahan-bahan alami (Tanpa
dokumen lingkungan hidup);
b. Kegiatan pemulihan fungsi lingkungan hidup dengan menggunakan bahan alami
c. Kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi LB3;
d. Kegiatan pemulihan fungsi lingkungan hidup yang tidak diketahuai sumber dan pelaku
pencemaran dan/atau kerusakan.

2. Kegiatan pemulihan fungsi lingkungan hidup di kawasan yang dibebani


izin, wajib dilingkup dalam dokumen lingkungan kegiatan utamanya
[tidak ada dalam PP 22 2021]
Pengecualian Kewajiban Amdal (7)
untuk Usaha dan/atau Kegiatan Lainnya

Catatan Penting:
1. Pengampu Kawasan
Lindung memiliki
Dasar
Pertimbangan Yang
Jelas;
2. Pengampu Kawasan
Lindung wajib telah
memilki SOP yang
Jelas
3. Semua Kewajiban
yang di atur
Pengecualian Wajib Amdal nya
diserahkan kepada Pengampu pengampu wajib
BAGAIMANA DENGAN
Kawasan Lindungnya dilaksanakan
STUDI KASUS B?
Pelaku Usaha
Pengecualian Kewajiban Amdal (7)
Usaha dan/atau Kegiatan (UKL-UPL) yang berbatasan langsung atau
berada dalam kawasan lindung diluar pengecualian PP 22 2021 pasal 10
seharusnya wajib Amdal

Menetapkan Keputusan
pengecualian wajib Amdal

DILUAR Daftar Lampiran DITERIMA


Permen LHK 4 2012 Instansi yang
• Menteri/Kepala HASIL EVALUASI
Pemerintahan Non
bertanggung
Kementerian; Usulan jawab
• Gubernur; Kepada DITOLAK
• Bupati/Walikota; dan/atau
• Masyarakat. Menolak usulan
pengecualian wajib Amdal
Mengevaluasi sesuai dengan
Mengajukan usulan mekanisme yang ditetapkan
pengecualian Wajib Amdal oleh instansi yang
bertanggung jawab
Pengecualian Kewajiban Amdal (8)

PP 22 2021 pasal 10 ayat 1 huruf c


Program pemerintah dan/atau Pemerintah
Daerah yang telah memiliki kebijakan rencana
dan/atau program berupa rencana induk yang
telah dilengkapi dengan KLHS yang dibuat dan
dilaksanakan secara komprehensif dan rinci
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Permen LHK 4 2021
PENENTUAN KATEGORI
AMDAL
KETENTUAN KATEGORI AMDAL DALAM PP 22 2021
1. Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdalnya dibagi menjadi 3 Kategori yaitu:
a. kategori A;
b. kategori B;
c. kategori C
 Penetapan Kategori dalam Lampiran I baru didasarkan atas 2 kriteria, yaitu:
Kompleksitas Jenis kegiatan dan dampak rencana kegiatan terhadap lingkungan
2. Kriteria Grading antara lain:
a. kompleksitas jenis rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. dampak rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup;
c. sensitifitas lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
d. kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan.
3. Dalam hal lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berbatasan langsung dan/atau
berada dalam kawasan lindung serta terdapat hasil perhitungan kondisi daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup, maka kriteria huruf c dan huruf d wajib
digunakan dalam penetapan pengelompokan kategori Amdal.
4. Penetapan pengelompokan kategori Amdal dilakukan berdasarkan Hasil Telaahan Tim
Uji Kelayakan ( Saat ini masih Tim Teknis Komisi Penilai Amdal) pada saat Rapat Tim
Teknis Kerangka Acuan yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat Tim Teknis Kerangka
Acuan
TATA CARA PENENTUAN KATEGORI AMDAL dan
WAKTU PENYUSUNAN ANDAL
lingkup rencana usaha dan/atau
kegiatan sangat kompleks, lokasi
usaha yang sangat sensitif serta
membutuhkan data kondisi rona
Amdal Kategori A
(Paling lama 180 Hari) lingkungan hidup yang sangat
kompleks

lingkup rencana usaha dan/atau


Amdal Kategori B kegiatan cukup kompleks, sensitifitas
(Paling lama 120 Hari) lokasi cukup sensitif serta
membutuhkan data rona lingkungan
hidup yang cukup kompleks

Amdal Kategori C
(Paling lama 60 Hari) lingkup rencana usaha dan/atau
kegiatan tidak kompleks, sensitifitas
lokasi kurang sensitif serta tidak
membutuhkan data kondisi rona
lingkungan hidup yang sederhana

 Kategori Amdal ditentukan berdasarkan Hasil Telaahan TUK (saat ini masih Tim Teknis
Komisi Penilai Amdal) pada saat Rapat Tim Teknis Kerangka Acuan dengan mengacu
pada tools penentuan kategori dan indikasi kategori dari K/L;
 Penetapan Kategori Amdal Masuk dalam Berita Acara Rapat Kesepakatan KA;
Penentuan Kategori Amdal Dalam
PP 22 2021 Dengan Skala Nilai (1)
Grading Jenis Kriteria
Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib Jenis dan Dampak Rencana Sensitivitas Lokasi Status/Kondisi
AMDAL Kompleksitas Usaha dan/atau dimana Kegiatan D3TLH dimana
Kegiatan Kegiatan akan dilakukan Kegiatan akan
dilakukan

Jenis Usaha Kategori Sangat Penting (3) Di dalam Kawasan Sudah Sangat
dan/atau Kompleksitas: Lindung yang Terlampau (3)
Kegiatan Amdal Sangat Kompleks (3) dikategorikan
Tipe A sebagai Kawasan
Konservasi (3)

Jenis Usaha Kategori Lebih Penting (2) Di dalam Kawasan Sudah Terlampau (2)
dan/atau Kompleksitas: Lindung diluar
Kegiatan Amdal Cukup Kompleks (2) kategori Kawasan
Tipe B Konservasi (2)

Jenis Usaha Kategori Penting (1) Di Luar Kawasan Belum terlampau (1)
dan/atau Kompleksitas: Tidak Lindung (1)
Kegiatan Amdal Kompleks (1)
Tipe C
Penentuan Kategori Amdal Dalam
PP 22 2021 Dengan Skala Nilai (2)
1. Penentuan Kategori Amdal ini dilakukan dengan mengkonversi tingkat kepentingan
masing masing kriteria ke dalam bentuk skala. .
2. Setiap kriteria dibagi menjadi skala 1, 2 dan 3
3. Kategori Amdal langsung ditetapkan menjadi Kategori Amdal A bila:
a. lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan berada di dalam atau berbatasan
langsung dengan kawasan konservasi;
b. rencana usaha dan/atau kegiatan sangat spesifik dan kompleks dan
membutuhkan teknologi tinggi seperti kegiatan pembangkit listrik dengan
menggunakan reaktor nuklir (PLTN);
4. Kategori Amdal ditentukan berdasarkan jumlah total nilai skala yang telah ditetapkan
dengan rincian:
i. memiliki skala nilai kumulatif > 9 maka termasuk Amdal kategori A;
ii. memilki skala nilai kumulatif 6 – 9 maka termasuk Amdal kategori B;
iii.memiliki skala nilai kumulatif < 6 maka termasuk Amdal kategori C.
5. Dalam hal belum/tidak terdapat hasil kajian D3TL di lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan, maka penjumlahan nilai skala mengikuti ketentuan sebagai berikut:
i. memiliki skala nilai kumulatif > 6 maka termasuk Amdal kategori A;
ii. memilki skala nilai kumulatif 4 – 6 maka termasuk Amdal kategori B;
iii.memiliki skala nilai kumulatif < 4 maka termasuk Amdal kategori C.
PP 22 2021 lampiran 1
PP 22 2021 lampiran 1 (lanjutan)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai