Anda di halaman 1dari 11

1 BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT TBL kelapa sawit terletak di Desa Lehan, Kec.Bumi agung, Kabupaten


Lampung Timur, Prov.Lampung. PT TBL memiliki luas area perkebunan sawit
100.000 hektare (ha). dari luas total perkebunan tersebut, luas tanaman sawit yang
sudah tertanam mencapai  60.000 ha. Dari luas tersebut terbagi menjadi lahan
perkebunan yang telah menghasilkan sebesar 46.000 ha dan yang belum
menghasilkan seluas 14.000 ha. Atas arahan dan dukungan dari Pemerintah
Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, PT. TBL kelapa
sawit berupaya turut berpartisipasi aktif dalam pembangunan wilayah pada
umunya dan khusunya pada sektor perkebunan kelapa sawit.

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Lampung Timur menyatakan


produksi tandan buah segar sawit di daerahnya meningkat seiring dengan
bertambahnya luas tanam komoditas perkebunan itu. "Produksi sawit meningkat
dari 2.536 ton menjadi 3.038 ton tahun ini, atau meningkat sebanyak 502,52 ton,"
kata Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Lampung Timur, Saidi, di Sukadana, Senin (7/11) . Peningkatan
tersebut, katanya, diiringi oleh penambahan luas perkebunan dari 3.436, hektare
menjadi 3.729 hektare atau terjadi penambahan luas 464 hektare (8,51%). Ia
mengatakan penambahan luas karena naiknya animo masyarakat untuk menanam
komoditas itu serta tersedianya akses pasar memadai dari para investor yang
membeli hasil buah sawit mereka. Kemudian, luas tanaman produktif sawit
mencapai 1.641,75 hektare, tanaman belum produktif seluas 2.082,75 hektare dan
tanaman tidak produktif mencapai 4,50 hektare karena rusak. "Peningkatan
produksi ini juga karena beralihnya tanaman belum produktif menjadi tanaman
produktif," katanya. Ia mengatakan akan mengupayakan perluasan budidaya-
budidaya baru tanaman perkebunan itu untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani. Saidi menguraikan, sentra produksi sawit di daerah itu berada
di Kecamatan Jabung seluas 136 hektare dengan produksi 62,5 ton, Pasirsakti
seluas 459,5 hektare dengan produksi 162,2 ton, Batangharinuban seluas 102
hektare dengan produksi 56.823 ton, Ramanutara seluas 63 hektare dengan
produksi 40 ton. Lalu Kecamatan Purbolinggo seluas 12 hektare dengan produksi
15,2 ton, Batanghari seluas 203 hektare dengan produksi 122,4 ton , Metrokibang
seluas 84,75 hektare dengan produksi 52,5 ton, Sekampung seluas 173 hektare
dengan produksi 231,56 ton, Bumiagung seluas 78,25 hektare dengan produksi
19,31 ton, Margatiga seluas 258 hektare dengan produksi 1.430 ton.

Kemudian Kecamatan Labuhanratu seluas 18 hektare dengan produksi 12,5


ton, Margasekampung seluas delapan hektare dengan produksi 5,8 ton,
Sekampungudik seluas 178 hektare dengan produksi 196,8 ton, Wawaykarya
seluas 790,25 hektare dengan produksi 840,65 ton, Melinting seluas 180 hektare
dengan produksi 290,2 ton, Gunungpelindung seluas 67 hektare dengan produksi
63 ton. Selain itu, Kecamatan Labuhanmaringgai seluas 469 hektare dengan
produksi 293 ton, Bandarsribhawono seluas 50 hektare dengan produksi 40 ton,
Matarambaru seluas 43,5 hektare dengan produksi 64 ton, Pekalongan seluas 45
hektare dengan produksi 57 ton, dan Kecamatan Sukadana seluas 128,5 hektare
dengan produksi 360 ton. Menurut Saidi, dari
seluruh kecamatan tersebut sebesar 60% lebih merupakan tanaman belum
menghasilkan karena baru dibudidayakan oleh petani.

Kelapa sawit memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia


dan merupakan salah satu komoditas andalan dalam menghasilkan devisa.
Disamping memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa negara,
perannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Prospek pengembangan
kelapa sawit juga relatif baik. Dari sisi permintaan, diperkirakan permintaan
terhadap produk kelapa sawit akan tetap tinggi di masa -masa mendatang. Ini
disebabkan minyak sawit memiliki banyak keunggulan antara lain adalah relatif lebih
tahan lama disimpan, tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi, tidak cepat bau,
memiliki kandungan gizi yang relatif tinggi, serta bermanfaat sebagai bahan baku
berbagai jenis industri. Keunggulan lain adalah dari sisi produktivitas dan biaya
produksi. Minyak sawit memiliki produktivitas relatif lebih tinggi dan biaya
produksi yang relatif lebih rendah dibanding minyak nabati lain.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan didirikannya PT.TBL (Tunas Baru Lampung) Kelapa sawit adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan Meningkatkan pendapatan perusahaan dari keuntungan usaha
perkebunan kelapa sawit pengembangan usaha dalam skala besar pada masa
mendatang.
b. Mendukung dan menumbuh kembangkan produktivitas lahan perkebunan dan
pabrik minyak sawit di Kabupaten Lampung Timur
c. Menampung tenaga kerja dari masyarakat sekitar daerah pengembangan yang
berdampak meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam jangka panjang.
d. Memanfaatkan lahan kurang produktif yang luas di Kabupaten Lampung Timur
menjadi lahan yang berpotensi dan produktif.
e. Meningkatkan devisa negara dari ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Palm
Kernel Oil (PKO) mengingat kebutuhan minyak sawit dunia maupun dosmetik
belum terpenuhi setiap tahunnya.
f. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak seperti Pajak
Bumi dan Bangunan dan lainnya.
g. Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit

1.2.2 Manfaat
1. Bagi Pemrakarsa
 Meningkatkan produktivitas Kelapa Sawit
 Terciptanya sarana pengolahan Kelapa Sawit yang memadai
2. Bagi Masyarakat
 Terbukanya lapangan pekerjaan dan usaha/jasa yang akan memberikan dampak
positif kepada pembangunan daerah
 Dapat memanfaatkan peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal akibat multiplier
effect yang ditimbulkan oleh kegiatan yang direncanakan

3. Bagi Pemerintah
 Dapat meningkatkan PAD dan devisa negara
 Mengembangkan pembangunan yang dapat menyerap tenaga kerja
1.3 Pelaksana studi
1.3.1 Identitas Pemrakarsa
a. Nama Perusahaan : PT TBL (Tunas Baru Lampung) Kelapa Sawit

b. Alamat Kantor : Jl.Lintas Sumatera KM.75 Way Kekah–Terbanggi


Besar
34165
c. No. Telepon/Fax : (0721) 31545, 31867
d. Bidang Usaha : Produksi minyak goreng sawit, minyak sawit (Crude
Palm Oil atau CPO) serta bidang perkebunan kelapa
sawit
e. Penanggungjawab : Rasuna sahid abdullah
Perusahaan
Jabatan Direktur utama
f. Penanggungjawab : Ari wijaya
Kegiatan :
Jabatan Direktur pengembangan usaha
:
g. Nama Kegiatan : Pengembangan perkebunan dan produksi kelapa
sawit
h. Lokasi Kegiatan : Lehan, Bumi Agung, Kabupaten Lampung Timur,
Lampung 34386

1.3.2 Identitas Penyusun AMDAL


Dalam menyusun dokumen AMDAL Pengembangan Produksi Kelapa Sawit
pemrakarsa dibantu oleh Lembaga Penyedia Jasa Penyusun Dokumen AMDAL (LPJP)
yang telah mendapat registrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup. Identitas LPJP
tersebut adalah sebagai berikut;
No. Registrasi Kompetensi : 0026/LPJ/AMDAL-1/LRK/KLH
Masa Berakhir Registrasi : 23 Januari 2025
Nama Perusahaan : Lembaga Penelitian Universitas Lampung
Alamat Perusahaan : Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1
Gedung Rektorat Lt. 5
Telepon/Fax : (0721) 705173, 7737798
Email : lemlit@unila.ac.id
Penanggung Jawab : admil syarif
Jabatan : Kepala penelitian universitas lampung

Tabel 1.1
Tim Penyusun Studi dan Tim Tenaga Ahli Studi AMDAL Pengembangan Pelabuhan
Tarahan

No. Nama Posisi Dalam Tim Kualifikasi


A TIM PENYUSUN AMDAL
1 Dr.Tugiyono Ph.D. Ketua tim - S3 ilmu lingkungan
- Tersertifikasi KTPA LHK
No. 564 00604 2020
- Bersertifikat pelatihan dasar-
dasar AMDAL
Bersertifikat pelatihan
AMDAL Penyusun
2 Ir. Endro prasetyo wahono Anggota tim - S2 Teknik Sipil dan
M.Si. Lingkungan
- Tersertifikasi KTPA LHK
No. 564 00128 2017
- Bersertifikat pelatihan
AMDAL
- Bersertifikat Insinyur
Profesional Madya (IPM)
Ahli Lingkungan
3 Shafiraanjanie S.T.P Anggota tim - S1 Pertanian
- Sertifikat ATPA No. 564
00592 2020
- Bersertifikat pelatihan
AMDAL Penyusun
Ahli Sosial Pertanian
B TENAGA AHLI AMDAL
5 M.Nasih Ulwan S.T.M.T Ahli teknik -S2 Teknik Sipil
bangunan - Bersertifikat pelatihan dasar-
gedung dasar AMDAL

6 Dr. Robi Gamal Hasan, Ahli Sosial Ahli Sosial Budaya


M.Si Budaya
7 Ade Emilia Eka Putri Ahli Kesehatan - S1 Kesehatan Masyarakat
Sikumbang S.KM, M.Kes Masyarakat - S2 Kesehatan Masyarakat
- Bersertifikat pelatihan dasar-
dasar AMDAL
No. Nama Posisi Dalam Tim Kualifikasi
A TIM PENYUSUN AMDAL

C ASSISTEN TIM
11 Carina safitri hasibuan Asisten ahli - Asisten Tenaga Ahli Geodesi
S.T.MT Teknik Geodesi - Sampling engineer
- Bersertifikat Kompetensi
PPC Air No. 13100195419
12. Piethein pusung S.T - Asisten ahli - S1 Teknik Lingkungan
teknik - Bersertifikat pelatihan dasar-
lingkungan dasar AMDAL
13 If.assegaf S.T.P Asisten ahli - S1 Teknologi pertanian
teknologi
pertanian
BAB II
DESKRIPSI DAN URAIAN KEGIATAN

1.4 Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Akan Dikaji


PT Tunas Baru Lampung (TBL)
Didirikan pada tahun 1973, PT Tunas Baru Lampung (“TBL”) menjadi salah satu
anggota dari Sungai Budi Group, salah satu perintis industri pertanian di Indonesia yang
didirikan pada tahun 1947. TBLA berdiri karena keinginan mendukung pembangunan
negara dan memanfaatkan keunggulan kompetitif Indonesia di bidang pertanian. Saat
ini, Sungai Budi Group adalah salah satu pabrikan dan distributor produk konsumen
berbasis pertanian terbesar di Indonesia.
PT Tunas Baru Lampung (TBL) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit, gula, minyak sawit
(Crude Palm Oil atau CPO) dan sabun, serta bidang perkebunan kelapa sawit, nanas dan
tebuyang berencana akan melakukan pembangunan sector produksi kelapa sawit PKS 6
yang berlokasi di Desa Lehan,Kec. Bumi Agung, Kabupaten Lampung Timur,
Lampung, 34386. Rencana pembangunan produksi kelapa sawit dilampung timur
dikarenakan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Lampung Timur menyatakan
produksi tandan buah segar sawit di daerahnya meningkat seiring dengan bertambahnya
luas tanam komoditas perkebunan itu.
Di dalam pembangunan produksi kelapa sawit yang akan dilakukan oleh PT
Tunas Baru Lampung (TBL) akan meliputi berbagai rencana usaha atau tahapan
kegiatan. Rencana usaha dan atau tahapan yang akan dilakukan ini ditinjau dari aspek
lingkungan akan menimbulkan beberapa dampak baik dampak positif maupun dampak
negatif.
Tabel 2.2
Deskripsi Kegiatan Pengembangan Produksi Kelapa Sawit PT TBL kelapa sawit

No Fasilitas & Utilitas Rencana di Lokasi Keterangan


Pengembangan
1

3
4
5
6
7
8
9
10
Sumber :PT. ………., 2019
1.4.1 Lokasi Kegiatan
Gambarkan lokasi rencana kegiatan
Lokasi Kegiatan : 5°06'13"S 105°33'22"E • 45 m
Adapun batas-batas area lahan rencana Pengembangan Angkutan Batubara dan
Pelabuhan Tarahan oleh PTBA adalah sebagai berikut :
 Batas Utara : Jalan raya lintas timur
 Batas Timur : perkebunan warga
 Batas Selatan : perkebunan warga
 Batas Barat : pemukimam warga

1.4.2 Status Studi AMDAL


Kedudukan/ posisi amdal dalam rencana kegiatan Kelayakan suatu usaha
dan/atau kegiatan tidak hanya dinilai dari aspek teknis dan ekonomis, melainkan juga
harus layak secara lingkungan. Studi kelayakan AMDAL rencana kegiatan
Pengembangan Produksi kelapa sawit, serta bidang perkebunan kelapa sawit. Sebagai
kesatuan, rencana Pengembangan Produksi minyak kelapa sawit disusun setelah
penyusunan dokumen feasibility study yang meliputi Penentuan Lokasi, Kelayakan
Teknis, Kelayakan Finansial dan Rekomendasi Desain Engineering. Dimana, studi-studi
tersebut dan kajian AMDAL ini akan saling melengkapi sehingga tercipta pembangunan
yang berwawasan lingkungan hidup.

1.4.3 Kesesuaian Rencana Usaha/Kegiatan Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah


(RTRW)
Lokasi rencana Pengembangan perkebunan dan produksi kelapa sawit terhadap Peta Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung dan RTRW Kabupaten Lampung Timur. Telaahan
kesesuaian tata ruang dilakukan berdasarkan Tata Ruang Provinsi dan Tata Ruang kabupaten
tersebut. Penjelasan kesesuaian lokasi kegiatan dengan rencana tata ruang sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung Tahun 2009-2029 dan Peraturan Daerah Kabupaten
Lampung Timur PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 04
TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR TAHUN 2011 – 2031
.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 04 Tahun 2012
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Timur Tahun 2011 – 2031, lokasi
kegiatan berbatasan dengan area perkebunan warga, pemukimam warga dan jalan raya. Rencana
Pengembangan produksi kelapa sawit terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Lampung Timur dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur
Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Timur
Tahun 2011 – 2031. Pengembangan produksi kelapa sawit dan Perkebunan Sawit lebih terkait
pada struktur raung RTRW Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan tersebut merupakan bagian
dari operasional PT.TBL (Tunas Baru Lampung)
Kesesuaian lokasi rencana pengembangan Produksi kelapa sawit berdasarkan Peta
Rencana Zonasi Wilayah Kabupaten Lampung Timur. lokasi rencana kegiatan berada pada zona
perkebunan dan pemukiman warga.
1.4.4 Rencana Operasional Kegiatan
1.4.4.1 Struktur Organisasi
PT.TBL (Tunas Baru Lampung) memiliki waktu kerja operasional yang dibagi
menjadi dua kategori yaitu waktu operasi non shift dan waktu operasi shift. Adapun untuk
pembagian waktu kerja pada lingkungan PT.TBL (Tunas Baru Lampung) adalah sebagai
berikut :
a. Waktu operasi non shift = 08.00 s/d 18.00 WIB
b. Waktu operasi shift = Dibagi menjadi 3 shift kerja, yaitu :
 Shift 1 = 23.00 s/d 08.00 WIB
 Shift 2 = 08.00 s/d 15.00 WIB
 Shift 3 = 15.00 s/d 23.00 WIB
1.4.4.2 Uraian jumlah tenaga kerja berdasarkan spesifikasi pekerjaan yang ada di PT. Bukit
Asam, Tbk Rencana Tenaga Kerja

Tabel 2.3
Tenaga Kerja yang Berada di PT.TBL (Tunas Baru Lampung)
di PT.TBL (Tunas
Spesifikasi Pekerjaan Baru Lampung)

Pemegang Saham 4
Komisaris 1
Direktur Utama 1
Wakil Direktur Utama 1
Sekretaris Perusahaan 1
Audit Internal 1
Direktur Perkebunan 2
Direktur Produksi Dan
1
Pemasaran Ekspor
Direktur Keuangan 4
Direktur Pemasaran
1
Local
Direktur Sdm Dan
1
Perizinan Dan Umum
Direktur Traksi 2
TOTAL 20
Sumber: PT TUNAS BARU LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai