Anda di halaman 1dari 16

TUGAS UJIAN AKHIR PENYIDIKAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Bapak Tuntas Bagyono, SKM, M.Kes


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Mata Kuliah Penyidikan Lingkungan

Disusun oleh
Kelompok 1 :

Umi Nur Azizah (P07133216001)


Atsilah Farah Husna (P07133216002)
Lutfie Er Revia (P07133216003)
Arien Magdalena Laisina (P07133216004)
Marta Kusumaningtyas P (P07133216005)
Laili Kurnia (P07133216006)
Airin Kartika Dewi (P07133216007)
Agung Kurniawan (P07133216008)
Novita Kumalasari (P07133216009)
Tri Wahyuni (P07133216010)

SEMESTER 7
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2019
TUGAS UJIAN AKHIR PENYIDIKAN LINGKUNGAN

A. Soal Kasus:
Industri yang menghasilkan bahan baku untuk campuran kapas, diapers dan tekstil
dalam satu hari menghasilkan limbah B3 dari hasil pembakaran batu bara yang digunakan
sebagai bahan bakar produksinya. Dalam satu hari kebutuhan batu bara pada industri X
sebanyak 800 ton. Dari proses pembakaran batu bara tersebut dihasilkan limbah berupa fly
ash yang termasuk dalam kategori limbah B3 dari sumber spesifik berdasarkan pada nomor
18 Jo 85 tahun 1999 dan PP nomor 101 tahun 2014. Limbah B3 berupa fly ash dan bottom
ash yang dihasilkan berjumlah total sekitar 56 ton per hari. Adanya pengaduan dari
masyarakat, bahwa ada kegiatan penimbunan fly ash dan botton ash yang diduga berasal dari
industri secara ilegal di danau yang biasa digunakan untuk pengairan tanaman warga sekitar.
Industri X diduga melakukan tindakan pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup berupa dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien. Perusahaan juga melanggar baku mutu air, baku
mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup dan tidak melakukan
pengelolaan limbah B3 dan melakukan dumping limbah dan/atau bahan ke media lingkungan
hidup tanpa izin.
TAHAP PENYELIDIKAN
A. PENGUMPULAN BUKTI
Tabel Bukti dan Kegiatan yang Harus Dilakukan
Untuk
No Bukti yang diperlukan Kegiatan yang perlu dilakukan
membuktikan
1 Zat pencemar sumber air Melakukan a. Melakukan pengambilan sampel pada titik sumber air yang
masyarakat (danau dan air laut) pengukuran kualitas dilaporkan tercemar
air di sumber air b. Melakukan pemeriksaan laboratorium dengan parameter sesuai
masyarakat dengan dugaan pencemar yang dinilai dari kualitas fisik dan
Dengan kimia dari air danau dan laut
mendatangkan ahli c. Menetapkan bahan pencemar sumber air dengan
pada masing-masing membandingkan dengan NAB atau Baku Mutu yang sesuai dan
bidang : telah ditetapkan
- Ahli penguji d. Serta melakukan pencocokan parameter uji dengan lokasi yang
sampel kualitas diduga menjadi sumber pencemar dalam hal ini industri X
air danau dan air
laut.
2 Zat pencemar udara ambien Melakukan a. Melakukan pengambilan sampel pada titik sumber udara ambien
pengukuran kualitas yang dilaporkan tercemar
udara ambien dengan b. Melakukan pemeriksaan laboratorium dengan parameter sesuai
mendatangkan ahli dengan dugaan pencemar yang dinilai dari kualitas fisik dan kimia
penguji sampel dari udara ambien
kualitas udara ambien c. Menetapkan bahan pencemar udara ambien dengan
membandingkan dengan NAB atau Baku Mutu yang sesuai dan
telah ditetapkan
d. Serta melakukan pencocokan parameter uji dengan lokasi yang
diduga menjadi sumber pencemar dalam hal ini industri X
2 Karakteristik pengolahan Melakukan a. Melakukan pengecekan apakah Perusahaan X telah memiliki
limbah industri X pemeriksaan cara IPAL dalam melakukan pengolahan flyash dan bottomash serta
pembuangan limbah wilayah pendumpingan.
industri X b. Melakukan pengambilan sampel dan pengujian laboratorium
terhadap hasil akhir dari pengolahan limbah industri X yang
didasari dengan parameter yang ada pada sumber air
masyarakat yang tercemar.
3 Benarkah air limbah dari Melakukan a. Melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar lokasi
industri X mencemari sumber pemeriksaan dan terhadap aktivitas industri X
air masyarakat yang digunakan observasi tehadap alur b. Melakukan observasi langsung terhadap pembuangan yang
untuk kebutuhan sehari-hari pembuangan flyash dilakukan oleh industri X dari tahap produksi sampai dengan
dan bottomash selesai (tahap pengolahan limbah)
4 Apakah industri X satu-satunya Penyelidikan Melakukan pemantauan sumber pencemar lain yang memungkinkan
sumber pencemar pencemar sejenis dengan melihat kondisi lingkungan sekitar.
sekitar
B. APA YANG HARUS PENYIDIK LAKUKAN
1. Mencari bukti yang tertera di atas dengan baik dan benar yang sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku serta menjadi pihak
yang netral. Barang bukti dapat berupa :
Bagian Kedua (Pembuktian) Pasal 96 UU No. 32 Tahun 2009
Alat bukti yang sah dalam tuntutan tindak pidana lingkungan hidup terdiri atas :
No Bukti Uraian
1 Keterangan saksi Warga sekitar melaporkan bahwa industri X melakukan pendumpingan ilegal di danau
yang dijadikan masyarakat sebagai sumber pengairan tanaman.
Warga sekitar melaporkan bahwa industri X sengaja melakukan pelanggaran baku
mutu kualitas udara ambien
Warga sekitar melaporkan bahwa industri X melakukan pelanggaran kualitas air laut
2 Keterangan ahli Parameter pencemar danau merupakan parameter kimia yaitu SiO2 (silika) yang
merupakan bahan yang berasal dari flyash
Parameter pencemar udara ambien adalah SO2 (Sulfur Dioksida) yang merupakan
bahan yang berasal dari pembakaran batu bara
3 Petunjuk Terlihatnya kualitas fisik air yang keruh dan berbau sulfur
Adanya debu di sekitar lokasi industri X yang terdapat pada daun-daun pepohonan dan
pada permukaan bangunan
4 Alat bukti lain, termasuk alat bukti Terdapatnya CCTV luar bangunan industri yang merekam kejadian pendumpingan
yang diatur dalam peraturan ilegal industri X di sekitar danau.
perundang-undangan
Kewenangan penyidik Pasal 94 (2) UU No. 32 Tahun 2009
Penyidik pejabat pegawai negeri sipil berwenang :
a. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
b. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang diduga melakukan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari setiap orang berkenaan dengan peristiwa tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
d. Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
e. Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti, pembukuan, catatan, dan dokumen lain;
f. Melakukan penyitaan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana di
bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
g. Meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
h. Menghentikan penyidikan;
i. Memasuki tempat tertentu, memotret, dan/atau membuat rekaman audio visual;
j. Melakukan penggeledahan terhadap badan, pakaian, ruangan, dan/atau tempat lain yang diduga merupakan tempat dilakukannya
tindak pidana; dan/atau
k. Menangkap dan menahan pelaku tindak pidana.
2. Merumuskan hipotesis yang sesuai dengan barang bukti yang sudah dikumpulkan
Tabel Hipotesis
Kemungkinan Uraian Hipotesis I Hipotesis II Hipotesis III Kesimpulan
Industri X mencemari air Ada kejadian Kejadian merupakan Kejadian Perusahaan P
sungai yang digunakan industri X peristiwa hukum merupakan diancam ditutup dan
masyarakat untuk mencemari air karena membuang peristiwa hukum memberikan ganti
penyiraman tanaman dengan danau dan laut limbah ke sungai tindak pidana rugi kepada
sengaja atau dengan kata lain yang digunakan tanpa diolah dan Pasal 97 UU No masyarakat
industri X tidak memiliki masyarakat diberikan izin terlebih 32 Karena menurut UU
sistem pendumpingan. untuk dahulu No 32 Tahun 2009
penyiraman “Tindak pidana Pasal 98
tanaman. Pasal 60 UU No 32 dalam undang-
1 Tahun 2009 undang ini “Setiap orang yang
“Setiap orang merupakan dengan sengaja
dilarang melakukan kejahatan.” melakukan perbuatan
dumping limbah yang
dan/atau bahan ke mengakibatkan
media lingkungan dilampauinya baku
hidup tanpa izin.” mutu udara ambien,
baku mutu
Pasal 69 (1) UU No air, baku mutu air
32 Tahun 2009 laut, atau kriteria
Setiap orang dilarang: baku kerusakan
a. melakukan lingkungan
perbuatan hidup dipidana
yang dengan pidana
mengakibatka penjara paling singkat
n pencemaran 3 (tiga) tahun
dan/atau dan paling lama 10
perusakan (sepuluh) tahun dan
lingkungan denda paling sedikit
hidup; Rp3.000.000.000,00
b. membuang (tiga miliar rupiah)
limbah ke dan paling banyak
media Rp10.000.000.000,00
lingkungan (sepuluh miliar
hidup; rupiah).”

Pasal 119
Selain pidana
sebagaimana
dimaksud dalam
Undang-Undang ini,
terhadap
badan usaha dapat
dikenakan pidana
tambahan atau
tindakan tata tertib
berupa:
a. perampasan
keuntungan yang
diperoleh dari tindak
pidana;
b. penutupan seluruh
atau sebagian tempat
usaha dan/atau
kegiatan;
c. perbaikan akibat
tindak pidana;
d. pewajiban
mengerjakan apa
yang dilalaikan tanpa
hak; dan/atau
e. penempatan
perusahaan di bawah
pengampuan paling
lama 3 (tiga) tahun.

Pasal 88
Setiap orang yang
tindakannya,
usahanya, dan/atau
kegiatannya
menggunakan B3,
menghasilkan
dan/atau mengelola
limbah B3, dan/atau
yang menimbulkan
ancaman serius
terhadap lingkungan
hidup bertanggung
jawab mutlak atas
kerugian yang
terjadi tanpa perlu
pembuktian unsur
kesalahan.
industri X mencemari air Ada kejadian Kejadian merupakan Kejadian “Setiap orang yang
danau yang digunakan industri X peristiwa hukum merupakan karena kelalaiannya
masyarakat untuk pengairan mencemari air karena membuang peristiwa hukum mengakibatkan
tanaman dengan tidak danau yang limbah ke danau tindak pidana dilampauinya
sengaja atau karena kelalaian digunakan tanpa diolah dan Pasal 97 UU No baku mutu udara
masyarakat Desa diberikan izin terlebih 32 ambien, baku mutu
A untuk dahulu “Tindak pidana air, baku mutu air
pengairan dalam undang- laut, atau
tanaman Pasal 60 UU No 32 undang ini kriteria baku
Tahun 2009 merupakan kerusakan lingkungan
“Setiap orang kejahatan.” hidup, dipidana
2
dilarang melakukan dengan pidana
dumping limbah penjara paling singkat
dan/atau bahan ke 1 (satu) tahun dan
media lingkungan paling lama 3 (tiga)
hidup tanpa izin.” tahun
dan denda paling
Pasal 69 (1) UU No sedikit
32 Tahun 2009 Rp1.000.000.000,00
Setiap orang dilarang: (satu miliar rupiah)
c. melakukan dan
perbuatan paling banyak
yang Rp3.000.000.000,00
mengakibatka (tiga miliar rupiah).”
n pencemaran
dan/atau
perusakan
lingkungan
hidup;
d. membuang
limbah ke
media
lingkungan
hidup;
Industri X bukan sumber Tidak ada Bukan merupakan Kejadian bukan Industri X tidak
pencemar air sungai yang kejadian Industri peristiwa hukum merupakan berhak dihukum
digunakan masyarakat untuk X mencemari air peristiwa hukum dengan ditutup
pengairan tanaman danau yang tindak pidana ataupun mengganti
melainkan sumber dari pihak digunakan rugi
3
lain yaitu Industri Y masyarakat Pasal 66 UU No 32
untuk pengairan Tahun 2009
tanaman Setiap orang yang
memperjuangkan hak
atas lingkungan hidup
yang baik dan
sehat tidak dapat
dituntut secara pidana
maupun digugat
secara perdata.

3. Memberikan kesimpulan terhadap kasus yang terjadi sesuai dengan kejadian dan melaporkan kejadian kepada pihak yang sesuai

C. KESIMPULAN
Industri X terbukti melakukan tindakan ilegal pendumpingan dan termasuk tindakan pidana lingkungan

D. REFERENSI
a. UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
b. Nurul, Aisyah. 2010. Laporan Praktikum Hidrologi Memprediksi Arah Aliran Air Tanah.
https://www.academia.edu/32284598/MEMPREDIKSI_ARAH_ALIRAN_AIR_TANAH_DENGAN_METODE_THREE_POINT
_PROBLEM.docx Diunduh pada 9 September 2019.
c. PP Nomor 18 Jo. 85 Tahun 1999
d. PP Nomor 101 Tahun 2014
e. Perkapolri Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
TAHAP PENYIDIKAN
No Tahap Kegiatan Input Output
1 Penyelidikan Pengumpulan bukti permulaan Laporan warga, industri X Berkas laporan dari
melakukan pendumpingan Kepolisian terdekat
illegal di danau, pelanggaran
baku mutu kualitas udara
ambien dan kualitas air laut
2 Penindakan Pemanggilan tokoh/pejabat Kepolisian terdekat membuat Undangan kepada Ka. DLH
yang diperlukan undangan ditujukan kepada Undangan kepada Ka. Dinkes
tokoh/pejabat yang diperlukan Undangan Muspika (Pak
Camat, Kapolsek, Koramil)
Undangan Perangkat Desa
Penangkapan/Penahanan (jika Penahanan sementara Pemilik Pemberhentian produksi
perlu) industri X Pabrik X
Penggeledahan/Penyitaan Penemuan barang bukti di TKP Penyitaan barang bukti yang
barang bukti ditemukan: Sampel limbah
(Fly Ash) Batu Bara
Penyegelan tempat bangunan / Pemasangan garis polisi di Produksi pabrik
alat-alat tertntu berkaitan pabrik diberhentikan
dengan pencemaran atau
perusakan lingkungan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan tersangka Introgasi pemilik utama Pemilik menjelaskan alur
Industri X proses produksi, upaya
pengendalian pencemaran
yang dilakukan
Pemeriksaan saksi-saksi Pemanggilan warga sekitar, Membuktikan apakah alur
pekerja pabrik proses produksi berjalan
dengan semestinya, upaya
pengendalian pencemaran
telah dilakukan dengan baik
Pemeriksaan saksi keterangan Pemeriksaan saksi ahli, Informasi perihal alur proses
ahli konsultan lingkungan produksi dan upaya
pengendalian pencemaran
yang benar dan aman bagi
lingkungan
Pemeriksaan hasil Hasil pemeriksaan sampel Fly Dibandingkan dengan baku
laboratorium Ash Batu Bara mutu, memenuhi persyaratan
atau tidak
4. Penyelesaian Berkas Penyelidikan Berkas Penyelidikan Jaksa Agung menentukan
dan Penyerahan diserahkan ke Kejaksaan diserahkan kepada kejaksaan jaksa yang memiliki latar
Perkara ke belakang ahli soal lingkungan
Penuntut Umum hidup

Anda mungkin juga menyukai