Anda di halaman 1dari 4

Resume Sanitasi Perkotaan

Pertemuan 5-7

Nama : Lidya Nurdiyati Sri Winarie

Kelas : D3-5A

NIM : P2783319022

A. Prinsip dan Indikator Ciri-ciri Kota Sehat


1. Indikator kota sehat adalah Alat yang digunakan masyarakat/pihak terkait untuk
menilai kemajuan suatu kegiatan yang sudah dilakukan dan menjadi tolok ukur untuk
merencanakan kegiatan selanjutnya.
2. Penilaian terhadap indikator adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau
pencapaian kegiatan dari segi jangkauan dan output.
3. Sumber data untuk menilai keberhasilan ini adalah daftar masalah yang dapat diatasi
dari daftar yang disusun pada lokakarya Perencanaan.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan pemilihan indikator sebagai
berikut:
a. Setiap daerah dapat memilih, menetapkan indikator sesuai dengan kegiatan,
kondisi dan kemampuannya, dan kesepakatan bersama dengan pemerintah
daerah.
b. Forum bersama Pemerintah Daerah dapat memilih besaran indikator yang sesuai
dengan kapasitasnya.
c. Pencapaian pendekatan Kabupaten/Kota Sehat tergantung dari kemampuan dari
masing-masing daerah
d. Indikator out put adalah pencapaian sasaran kegiatan yang telah disepakati
masyarakat.
e. Indikator gerakan masyarakat antara lain ditunjukan dengan
1) Adanya program percontohan
2) Adanya kegiatan penyuluhan rutin/penyebar luasan

5. Menu kegiatan menurut tatanan dan jenis indikator adalah sebagai berikut:
a) Indikator Pokok
b) Indikator Umum
c) Indikator Khusus meliputi :
1) Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat
a) Udara bersih
b) Air sungai bersih
c) Penyediaan air bersih individu dan umum
d) Pembuangan limbah domestik
e) Pengelolaan sampah
f) Perumahan dan pemukiman
g) Pengelolaan pasar
h) Sarana olahraga dan rekreasi dan tempat bermain anak-anak
i) Penataan sektor informal (Pedagang kaki lima/asongan/industri rumah
tangga)
2) Kawasan Tertib Lalu Lintas & Pelayanan Transportasi
a) Pelayanan angkutan umum
b) Pelayanan terminal dan halte
c) Rawan kecelakaan
d) Penataan jalan, kepadatan kendaraan
e) Tertib lalu lintas dan keselamatan
f) kemasyarakatan
3) Kawasan Pariwisata Sehat
a) Informasi wisata & kesehatan
b) Sarana Pariwisata
c) Obyek & daya tarik wisata
d) Pelayanan kesehatan
e) Sarana Penunjang
f) kemasyarakatan
4) Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
a) Lingkungan fisik industry
b) Lingkungan fisik kantor dan perdagangan
c) Penataan sektor informal (industri kecil/rumah tangga)
d) Keselamatan dan kesehatan kerja dan pencegahan kecelakaan dan
rudapaksa
e) Sosial ekonomi dan budaya dan kesehatan masyarakat
5) Kawasan Pertambangan Sehat
a) Lingkungan Pertambangan
b) Reklamasi daerah bekas tambang
c) Keselamatan dan kesehatan kerja
d) Sosial eknomi dan kemasyarakatan
e) Pemukiman
6) Kawasan Hutan Sehat
a) Kemantapan kawasan
b) Keamanan hutan
c) Rehabilitasi lahan dan konservasi tanah
d) Keanekaragaman hayati
e) Sosial ekonomi dan kemasyarakatan
7) Ketahanan Pangan dan Gizi
a) Ketersediaan
b) Distribusi
c) Konsumsi
d) Kewaspadaan
e) Kemasyarakatan
8) Kehidupan Masyarakat yang sehat Mandiri
a) PHBS
b) TTU
c) Pemukiman perumahan dan bangunan sehat
d) Penyediaan Air Bersih
e) K3, pencegahan kecelakaan dan rudapaksa
f) Kesehatan keluarga, reproduksi KB
B. Strategi pelaksanaan kota sehat dalam bidang penyediaan air
1. Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
2. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan kualitas air
minum.
3. Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika,
kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Setiap Penyelenggara wajib menjamin kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi,
air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum, yang
memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan.
5. Sumber Air Bersih di Perkotaan
a. PDAM
b. Air Tanah yang diolah dan memenuhi syarat kes
c. Air Hujan
d. Mata Air
6. Pengawasan Kualitas Air, untuk menjaga kualitas penyediaan air di perkotaan untuk
Keperluan Higiene Sanitasi untuk memenuhi StandarBaku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan. Pengawasan kualitas air ada dua yaitu,
eksternal dan internal.
7. Strategi untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat menuju Indonesia Sehat di bidang
penyediaan air:
a. Sosialisasi permasalah dan proses penyediaan air
b. Melakukan Advokasi tentang pentingnya penyediaan air.
c. Meningkatkan Kemitraan dengan lintas sektor lintas program, LSM dan Swasta
d. Memfasilitasi perundang-undangan, standar kebijakan dan pedoman.
e. Mengembangkan program penyediaan air

Anda mungkin juga menyukai