0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan indikator kota sehat khususnya dalam bidang penyediaan air bersih. Terdapat penjelasan mengenai indikator output seperti cakupan dan kualitas air bersih yang memenuhi standar kesehatan serta strategi untuk mewujudkannya melalui sosialisasi, advokasi, kemitraan lintas sektor, dan pengembangan program penyediaan air.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan indikator kota sehat khususnya dalam bidang penyediaan air bersih. Terdapat penjelasan mengenai indikator output seperti cakupan dan kualitas air bersih yang memenuhi standar kesehatan serta strategi untuk mewujudkannya melalui sosialisasi, advokasi, kemitraan lintas sektor, dan pengembangan program penyediaan air.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan indikator kota sehat khususnya dalam bidang penyediaan air bersih. Terdapat penjelasan mengenai indikator output seperti cakupan dan kualitas air bersih yang memenuhi standar kesehatan serta strategi untuk mewujudkannya melalui sosialisasi, advokasi, kemitraan lintas sektor, dan pengembangan program penyediaan air.
Strategi Pelaksanaan Kota Sehat Dalam Bidang Penyediaan Air”
Dosen Pembimbing :
Winarko, SKM, M.Kes
Rachmaniyah, SKM, M.Kes
Olievia Rachma A, SKM, M.KL
Disusun Oleh :
Yanur Anisyah Salsabillah (P27833119076)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A. Prinsip dan Indikator Kota Sehat / Ciri-ciri Kota Sehat 1. Indikator kota sehat Alat yang digunakan masyarakat/pihak terkait untuk menilai kemajuan suatu kegiatan yang sudah dilakukan dan menjadi tolok ukur untuk merencanakan kegiatan selanjutnya a. Penilaian terhadap indikator adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau pencapaian kegiatan dari segi jangkauan dan output. b. Sumber data untuk menilai keberhasilan ini adalah daftar masalah yang dapat diatasi dari daftar yang disusun pada lokakarya Perencanaan. 2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan pemilihan indicator a. Setiap daerah dapat memilih, menetapkan indikator sesuai dengan kegiatan, kondisi dan kemampuannya, dan kesepakatan bersama dengan pemerintah daerah. b. Forum bersama Pemerintah Daerah dapat memilih besaran indikator yang sesuai dengan kapasitasnya. c. Pencapaian pendekatan Kabupaten/Kota Sehat tergantung dari kemampuan dari masing-masing daerah d. Indikator out put adalah pencapaian sasaran kegiatan yang telah disepakati masyarakat. e. Indikator gerakan masyarakat antara lain ditunjukan dengan: 1) Adanya program percontohan (dana berputar, keterlibatan forum dan masyarakat terhadap program yang dilaksanakan sektor) 2) Adanya kegiatan penyuluhan rutin/penyebar luasan informasi melalui media masa atau Forum menyampaikan konsep pemecahan masalah kepada Pemerintah Daerahr tentang program yang disepakati 3. Menu kegiatan menurut tatanan dan jenis indikator a. Indikator pokok b. Indikator umum c. Indikator khusus 1) Kawasan pemukiman sarana dan prasarana a) Udara bersih (1) Memenuhi standar ISPU (2) Kendaraan bermotor memenuhi syarat emisi (3) Peningkatan penggunaan bahan bakar yang memenuhi syarat (4) Penurunan kasus gangguan pernafasan (ISPA/pneumonia) (5) Penurunan kasus TB paru b) Air sungai bersih (1) Terlarang membuang sampah ke sungai (2) Terlarang membuang kotoran manusia ke sungai (3) Terlarang membuang sampah limbah industri ke sungai (4) Adanya penataan fisik bantaran sungai c) Penyediaan Air Bersih Individu dan Umum (1) Meningkatnya cakupan penggunaan air bersih (2) Meningkatnya cakupan kualitas air minum memenuhi syarat kesehatan (3) Meningkatnya % masyarakat yang memeriksakan airnya ke laboratorium (4) Penurunan kasus diare d) Pembuangan Air Limbah Domestik (RT) (1) Sistem pengolahan limbah kota memenuhi syarat (2) Adanya gerakan masyarakat dalam pembangunan SPAL/jamban (3) Cakupan penggunaan sarana air limbah dan jamban keluarga yang memenuhi syarat (4) Selokan bebas jentik nyamuk (5) Penurunan kasus filariasis e) Pengelolaan Sampah (1) Sampah tidak menumpuk di TPS/pemukiman (2) Terlaksananya pemisahan sampah basah dengan sampah lainnya (3) TPA tidak mencemari lingkungan (4) Angka kepadatan lalat (5) Angka jentik aedes (6) Terlaksananya program PSN 3M, di sekolah, tempat-tempat umum f) Perumahan dan pemukiman (1) Adanya sarana fasilitas umum (2) Bebas jentik aedes (3) Bebas banjir (4) Meningkatnya rumah sehat yang memenuhi syarat (5) Menurunnya keluhan kesehatan akibat pencemaran industri/pertambangan (6) Tidak terjadi KLB penyakit diare & DBD atau malaria g) Perumahan dan pemukiman (1) Adanya sarana fasilitas umum (2) Bebas jentik aedes (3) Bebas banjir (4) Meningkatnya rumah sehat yang memenuhi syarat (5) Menurunnya keluhan kesehatan akibat pencemaran industri/pertambangan (6) Tidak terjadi KLB penyakit diare & DBD atau malaria (7) Meningkatnya pemanfaatan puskesmas (8) Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan 4 (empat) spesialis dasar 2) Kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi a) Pelayanan angkutan umum b) Pelayanan terminal dan halte c) Rawan kecelakaan d) Penataan jalan, kepadatan kendaraan e) Tertib lalu lintas dan keselamatan f) kemasyarakatan 3) Kawasan pariwisata sehat a) Informasi wisata & kesehatan b) Sarana Pariwisata c) Obyek & daya tarik wisata d) Pelayanan kesehatan e) Sarana Penunjang f) kemasyarakatan 4) Kawasan industry dan perkantoran sehat a) Lingkungan fisik industri b) Lingkungan fisik kantor dan perdagangan c) Penataan sektor informal (industri kecil/rumah tangga) d) Keselamatan dan kesehatan kerja dan pencegahan kecelakaan dan rudapaksa e) Sosial ekonomi dan budaya dan kesehatan masy 5) Kawasan pertambangan sehat a) Lingkungan Pertambangan b) Reklamasi daerah bekas tambang c) Keselamatan dan kesehatan kerja d) Sosial eknomi dan kemasyarakatan e) Pemukiman 6) Kawasan hutan sehat a) Kemantapan kawasan b) Keamanan hutan c) Rehabilitasi lahan dan konservasi tanah d) Keanekaragaman hayati e) Sosial ekonomi dan kemasyarakatan 7) Ketahanan pangan dan gizi a) Ketersediaan b) Distribusi c) Konsumsi d) Kewaspadaan e) Kemasyarakatan 8) Kehidupan masyarakat yang sehat mandiri a) PHBS b) TTU c) Pemukiman perumahan dan bangunan sehat d) Penyediaan Air Bersih e) K3, pencegahan kecelakaan dan rudapaksa f) Kesehatan keluarga, reproduksi KB 9) Tatanan kehidupan social yang sehat B. Strategi Pelaksanaan Kota Sehat dalam Bidang Penyediaan Air Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi adalah air dengan kualitas tertentu yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya berbeda dengan kualitas air minum. Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Setiap Penyelenggara wajib menjamin kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air untuk Kolam Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum, yang memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan. 1. Sumber air bersih di perkotaan a. PDAM b. Air Tanah yang diolah dan memenuhi syarat kes c. Air Hujan d. Mata Air 2. Pengawasan kualitas air Untuk menjaga kualitas penyediaan air di perkotaan untuk Keperluan Higiene Sanitasi untuk memenuhi StandarBaku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan. 3. Strategi untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat menuju Indonesia Sehat di bidang penyediaan air: a. Sosialisasi permasalah dan proses penyediaan air b. Melakukan Advokasi tentang pentingnya penyediaan air. c. Meningkatkan Kemitraan dengan lintas sektor lintas program, LSM dan Swasta d. Memfasilitasi perundang-undangan, standar kebijakan dan pedoman. e. Mengembangkan program penyediaan air