SANITASI TOTAL
BERBASIS MASYARAKAT
(STBM)
RISKESDAS,2007
24,8% RT tidak menggunakan fasilitas BAB (desa:34,5,kota 9,2)
RT memiliki tempat sampah dlm rumah (26,6%) & diluar rumah (45,5%)
DEPKES (2006)
Kejadian Diare Nasional pada semua umur 423 per 1000 penduduk; 16
Propinsi mengalami KLB Diare dgn CFR 2,53
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
SEAGAI ACUAN
DALAM
PENYUSUNAN PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, PEMANTAUAN
DAN
EVALUASI STBM
4
C PENGERTIAN
1. STBM Pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan.
2. KOMUNITAS Kelompok masyarakat yang berinteraksi
secara sosial berdasarkan kesamaan kebutuhan dan nilai-
nilai untuk meraih tujuan.
3. ODF (STOP BABS) Kondisi ketika setiap individu dalam
komunitas tidak buang air besar sembarangan.
4. CTPS Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun
dan air bersih yang mengalir
5. PAM-RT Proses pengolahan, penyimpanan dan
pemanfaatan air minum dan air yang digunakan untuk
produksi makanan dan keperluan oral lainnya seperti
berkumur,sikat gigi,persiapan makanan/minuman bayi. 5
C PENGERTIAN (2)
6
ISU DAN TANTANGAN
7
Sanitasi merupakan isu yang kritis di Indonesia !
• Buruknya kondisi sanitasi mengakibatkan kematian bayi, angka
kesakitan dan mal nutrisi bagi anak dan menjadi ancaman besar
potensi sumber daya manusia. Saat ini diperkirakan 100.000 anak
meninggal setiap tahunnya karena diare. “Sanitasi” tidak hanya
sarana, namun kondisi lingkungan tempat tinggal atau cara
hidup.
9
B INDIKATOR
Output :
Setiap individu dan komunitas mempunyai
akses terhadap sarana sanitasi dasar
sehingga dapat mewujudkan komunitas yg
Stop BABS
Outcome:
Menurunnya kejadian diare dan penyakit
berbasis lingkungan lainnya yg berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku.
10
KABUPATEN
1. Mempersiapkan rencana kabupaten untuk
mempromosikan strategi yang baru
2. Mengembangkan dan mengimplementasikan
kampanye informasi tingkat kabupaten mengenai
pendekatan yang baru
3. Mengkoordinasikan pendanaan untuk implementasi
strategi STBM
4. Mengembangkan rantai suplai sanitasi di tingkat
kabupaten
5. Melakukan monitoring dan evaluasipelaksanaan STBM
di kabupaten
6. Memberikan dukungan capacity building yang
diperlukan kepada semua institusi di kabupaten
11
KECAMATAN
12
DESA
1. Membentuk tim fasilitator desa yang anggotanya
berasal dari kader-kader desa, Para Guru, dsb untuk
memfasilitasi gerakan masyarakat. Tim ini
mengembangkan rencana desa, mengawasi pekerjaan
mereka dan menghubungkan dengan perangkat desa
14
15