Kecamatan Bangun Purba merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Rokan
Hulu. Penduduk di Kecamatan Bangun Purba berjumlah sekitar 16.055 dan Memiliki 7 desa di
kecamatan tersebut.
Untuk mendapatkan perilaku penyebab, pengetahuan, sikap dan sarana maka dilakukan survei
kepada daerah yang tersebut oleh petugas puskesmas atau bagian promkes atau tenaga kesehatan
yang terlibat dan juga berbagai tokoh masyarakat.
4. Musyawarah Desa/Kelurahan
Musyawarah Desa diikuti oleh seluruh masyarakat desa yang diselenggarakan sebagai tindak
lanjut Survei Mawas Diri,
Dalam rangka pembinaan Musyawarah Desa bertujuan:
a. Menyosialisasikan tentang adanya masalah pembuangan tinja ke sungai serta langkah-langkah
untuk mengatasi dan mencegahnya.
b. Mencapai kesepakatan tentang prioritas masalah yang hendak ditangani
c. Membangun dan mengembangkan semangat kegiatan gotong- royong dalam pembangunan
kesehatan.
5. Perencanaan Partisipatif
Aparat desa Bangun Purba mengadakan pertemuan-pertemuan secara intensif guna menyusun
rencana penanganan masalah pembuangan tinja di sungai untuk dimasukkan ke dalam Rencana
Pembangunan Desa Bangun Purba.
Sistem pengelolaan air limbah dan sanitasi dapat dilakukan dengan :
a) Pengembangan jaringan air limbah komunal, off side, dan on side.
b) Perbaikan sarana sanitasi dasar permukiman, yaitu dengan membuat SPAL (saluran
pembuangan air limbah) yang meliputi tanki septik dan sumur peresapan.
c) Pembangunan jamban keluarga maupun komunal termasuk tanki septik komunal, MCK
dan WC umum.
d) Pengembangan sistem pengumpulan dan pengolahan lumpur tinja, untuk melayani
masyarakat dalam menguras tanki septik.
6. Pelaksanaan Kegiatan
a. Melakukan Sosialisai kepada masyarakat desa bangun purba terutama bagi masyrakat
yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar tidak lagi membuang tinja kesungai,
pemaparan akibat yang akan ditimbulkan jika tetap membuang tinja ke sungai.
b. Pemicuan dan Pendekatan secara door to door tentang jamban sehat sebagai solusi bebas
buang air besar sembarangan pada masyarakat desa bangun purba
c. Melakukan advokasi kepada aparat desa yang berwenang agar dikeluarkannya aturan atau
perintah tentang larangan membuang tinja ke sungai
d. Petugas surveilans baik dari puskesmas setempat harus teratur melakukan pendataan
masyarakat, apakah sudah memiliki jamban yang sesuai aturan. Agar perubahan perilaku
dapat terpantau dengan baik.
7. Pembinaan kelestarian
Pembinaan kelestarian merupakan tugas dari Kepala Desa/Lurah dan perangkat
desa/kelurahan dengan dukungan dari berbagai pihak, utamanya pemerintah daerah dan
pemerintah. Kehadiran fasilitator di desa dan kelurahan sudah sangat minimal, karena perannya
sudah dapat sepenuhnya digantikan oleh kaderkader kesehatan, dengan supervisi dari Puskesmas.
Perencanaan partisipatif dalam rangka pembinaan kesehatan masyarakat desa/kelurahan,
sudah berjalan baik dan rutin serta terintegrasi dalam proses perencanaan pembangunan desa
atau kelurahan .Kemitraan dan dukungan sumber daya serta sarana dari pihak di luar
pemerintah juga sudah ergalang dengan baik dan melembaga.
Pada tahap ini, selain pertemuan-pertemuan berkala serta kursuskursus penyegar bagi
para kader kesehatan, juga dikembangkan cara-cara lain untuk memelihara dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader tersebut.
Pembinaan kelestarian juga dilaksanakan terintegrasi dengan penyelenggaraan Lomba
Desa dan Kelurahan yang diselenggarakan setiap tahun secara berjenjang sejak dari tingkat
desa/kelurahan sampai ke tingkat nasional.
Dalam rangka pembinaan kelestarian juga diselenggarakan pencatatan dan pelaporan
perkembangan kesehatan masyarakat desa/kelurahan, termasuk PHBS di Rumah Tangga,
yang berjalan secara berjenjang dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Pembangunan Desa
yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.