Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Marini Suryati 04084841820004
Nurul Hayatun Nufus 04054821820150
Tri Legina Oktari 04054821719113
Mohan Babu Ramaloo 04084821820049
Aulia Hajar Muthea 04054821820021
Pembimbing :
dr. Hj. Mariatul Fadillah, MARS
Analisis Kasus
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
• Pembangunan kesehatan Investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
• Permasalahan pembangunan kesehatan Masalah kesehatan
lingkungan Didominasi oleh permasalahan sanitasi lingkungan yang
didasari oleh sosial budaya dan perilaku masyarakat.
• Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pendekatan yang
digunakan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat.
Pendahuluan
• Prinsip dari pelaksanaan STBM
meniadakan subsidi untuk fasilitas
sanitasi dasar dengan pokok
kegiatan menggali potensi yang ada
di masyarakat untuk membangun
sarana sanitasi sendiri dan
mengembangkan solidaritas sosial
sehingga tercapai kondisi Open
DefecationFree (ODF).
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan ketrampilan petugas provinsi/kabupaten
melaksanakan pelatihan pemicuan dan pemantauan STBM, dan
meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dan kader desa
melakukan pemicuan dan paska pemicuan.
2. Melakukan pemicuan dan kelanjutan paska pemicuan
masyarakat dusun/RW sampai terjadi desa SBS.
3. Untuk mendapatkan dukungan dan komitmen pemerintah daerah
serta SKPD diprovinsi, kabupaten dan kecamatan serta
pemerintah desa untuk melaksanakan pemicuan dan paska
pemicuan STBM, serta kegiatan pemasaran sanitasi.
4. Memperbaiki akses masyarakat terhadap pelayanan, peralatan
dan material sanitasi serta pembiayaan.
5. Memperbaiki sistem dan penyelenggaraan pemantauan dan
evaluasi program STBM.
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)
c. Pasca pemicuan
Tim fasilitator melakukan pendampingan untuk menjaga komitmen
komite mengenai rencana pembangunan sarana sanitasi memantau
perkembangan perubahan perilaku, bimbingan teknis dengan
menyampaikan tangga sanitasi dan opsi teknologi. Pendampingan
dilaksanakan selambat- lambatnya 5 hari setelah pemicuan. Selain
kepada komite, tim fasilitator juga mengadvokasi sasaran tidak langsung
yaitu kepala desa dan perangkatnya. Pendampingan dilakukan hingga
desa mencapai kondisi ODF. Desa yang telah mencapai status ODF akan
mendapatkan sertifikasi dan penghargaan.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
RT/Dusun/Kampung:
• Mempersiapkan masyarakat untuk berpartisipasi (gotong
royong).
• Memonitor pekerjaan di tingkat masyarakat.
• Menyelesaikan permasalahan/konflik masyarakat.
• Mendukung/memotivasi masyarakat lainnya, setelah
mencapai keberhasilan sanitai total (ODF) di lingkungan
tempat tinggalnya.
• Membangun kapasitas kelompok pada lokasi kegiatan STBM.
• Membangun kesadaran dan meningkatkan kebutuhan.
• Memperkenalkan opsi-opsi teknologi
Pemerintah Desa:
Apabila salah satu dari komponen STBM tersebut tidak ada maka
proses pencapaian 5 (lima) Pilar STBM tidak maksimal.
Menurut Notoatmodjo (2015), partisipasi
masyarakat adalah ikut sertanya seluruh
anggota masyarakat dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan masyarakat
tersebut.
Apabila salah satu dari komponen STBM tersebut tidak ada maka
proses pencapaian 5 (lima) Pilar STBM tidak maksimal. Tiga
strategi ini disebut Komponen Sanitasi Total.
BAB IV
ANALISIS KASUS
ANALISIS
ANALISIS KASUS
KASUS
Di suatu Desa Lumpatan Musi Banyuasin, pada kalangan masyarakat yang hidup di
dekat aliran sungai, masih sangat banyak yang melakukan aktivitas sehari – hari dan
memenuhi kebutuhan hidupnya dari sungai tersebut. Salah satu aktivitas yang sering
mereka lakukan adalah, mencuci pakaian di sungai, dan membilasnya dengan air sungai
tersebut. Tak sedikit dari mereka menjadikan air sungai sebagai sumber mata air untuk
kehidupan mereka seperti memasak, mandi, dan diolah menjadi air minum. Disamping
hal tersebut, mereka juga melakukan melakukan buang air besar di jamban umum yang
dibangun di tepian aliran sungai.
Banyak masyarakat yang tinggal di daerah tersebut mengabaikan kondisi kesehatan
yang akan memburuk dengan kebiasaan yang salah tersebut. Hal ini harus menjadi
perhatian untuk para tenaga kesehatan juga aparatur dan tokoh masyarakat beserta
masyarakat itu sendiri untuk memperbaiki sanitasi di lingkungan tempat tinggal mereka
dengan harapan bahwa kehidupan mereka akan menjadi lebih layak dan sehat.
Beberapa penyakit yang sering timbul di wilayah tersebut adalah diare dan gatal
gatal. Hal ini sangat erat kaitannya dengan sumber air yang mereka gunakan yang sudah
tercemar dengan limbah kehidupan sehari – hari. Melihat kondisi ini, gerakan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) harus secepatnya dilaksanakan untuk mencegah
pertumbuhan penyakit ini semakin memburuk.
ANALISIS KASUS
5 pilar sanitasi total berbasis
masyarakat (STBM) :
1. Stop buang air besar di
sembarangan tempat (STOP
BABS)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan air minum dan
makanan dirumah tangga (PAM-
RT)
4. Pengelolan sampah rumah tangga
dengan benar (PSRT)
5. Pengelolaan limbah cair rumah
tangga dengan aman (SPAL)
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
Metode STBM yang digunakan adalah dengan Alur Penularan Penyakit
metode pemicuan. Setiap lokasi pemicuan dilaksanakan
oleh satu tim pemicuan yang terdiri dari Lead facilitator,
facilitator, content recorder, process facilitator dan
Pemetaan
environment setter. Kegiatan pemicuan dilakukan secara
bertahap, yaitu :
1. Pra pemicuan, Transect Walk
Observasi wilayah, persiapan teknis menyusun tim,
berdiskusi dengan masyarakat dan stake holder.
2. Saat pemicuan Lihat Diagram Pemicuan STBM Alur Kontaminasi
3. Pasca pemicuan
Setelah dilakukan pemicuan, masyarakat menuliskan
komitmen-komintmen untuk melakukan perubahan Simulasi oral kontaminasi
yang di tulis. Tulisan komitmen ini akan menjadi
dokumen fasilitator untuk melakukan pendampingan Focus Grup Discussion
dan advokasi. Dokumen komitmen masyarakat
ditingkat dusun ini akan dibawa ke tingkat Puskesmas
untuk pendampingan. Skorsing pemetaan dan
penilaian
TERIMA
KASIH