I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegifty yang ditandai dengan demam
mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti uji
tourniquet (Rumple Lead) positif, bintik bintik merah di kulit ( petekie), mimisan, gusi berdarah dan
lain sebagainya.
DBD ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial
maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam
keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup masyarakat. Dampak
ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan dampak tidak
langsung adalah kaehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain pengobatan
seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan dirumah sakit.
Faktor faktor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD antara lain kepadatan
penduduk yang terus meningkat sejalan dengan pembangunan kawasan pemukiman, urbanisasi
1
yang tidak terkendali. Perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan, serta
perubahan iklim (climate change ).
Penyelidikan Epidemiologi (PE) adalah upaya penyelidikan/ investigasi fokus penularan
penyakit dengue yang meliputi kegiatan pencarian/ identifikasi adanya kasus infeksi dengue
dan/atau kasus suspek infeksi dengue lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di
tempat tinggal penderita dan rumah/ bangunan sekitar, termasuk tempat-tempat umum yang berada
dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter.
2
III. SASARAN KEGIATAN
Sasaran dari Kegiatan PE (Penyelidikan Epidemiologi) DBD adalah sebagai berikut :
a. Puskesmas
b. Lintas program dan lintas sektor yang berhubungan dengan pencegahan dan
pengendalian penyakit DBD
c. Kader kesehatan
d. Masyarakat
IV. KEGIATAN
Kegiatan PE (Penyelidikan Epidemiologi) DBD yaitu sebagai berikut :
1. Setelah menemukan/menerima laporan adanya penderita DBD, petugas Puskesmas/
Koordinator DBD segera mencatat dalam Buku catatan Harian Penderita DBD.
2. Menyiapkan peralatan survei, seperti: tensimeter, termometer, senter, formulir PE, dan
surat tugas.
3. Memberitahukan kepada Kades/Lurah dan Ketua RW/RT setempat bahwa di
wilayahnya ada penderita DBD dan akan dilaksanakan PE.
4. Masyarakat di lokasi tempat tinggal penderita membantu kelancaran pelaksanaan PE.
5. Pelaksanaan PE sebagai berikut:
a) Petugas Puskesmas memperkenalkan diri dan selanjutnya melakukan wawancara
dengan keluarga, untuk mengetahui ada tidaknya penderita infeksi dengue lainnya
(sudah ada konfirmasi dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya), dan
penderita demam saat itu dalam kurun waktu 1 minggu sebelumnya.
b) Bila ditemukan penderita demam tanpa sebab yang jelas, dilakukan pemeriksaan
kulit (petekie), dan uji torniquet untuk mencari kemungkinan adanya kasus suspek
infeksi dengue.
c) Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA) dan tempat-
tempat lain yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes baik di
dalam maupun di luar rumah/bangunan.
3
d) Kegiatan PE dilakukan dalam radius 100 meter dari lokasi tempat tinggal penderita.
e) Bila penderita adalah siswa sekolah dan pekerja, maka selain dilakukan di rumah
penderita tersebut, PE juga dilakukan di sekolah/ tempat kerja penderita oleh
puskesmas setempat.
f) Hasil pemeriksaan adanya penderita infeksi dengue lainnya dan hasil pemeriksaan
terhadap penderita suspek infeksi dengue dan pemeriksaan jentik dicatat dalam
formulir PE
g) Hasil PE segera dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, untuk tindak
lanjut lapangan dikoordinasikan dengan Kades/Lurah setempat
h) Bila hasil PE positif (Ditemukan 1 atau lebih penderita infeksi dengue lainnya
dan/atau ≥ 3 penderita suspek infeksi dengue, dan ditemukan jentik (≥5%), dilakukan
penanggulangan fokus (fogging fokus, penyuluhan, PSN
3Mplus dan larvasidasi selektif ), sedangkan bila negatif dilakukan penyuluhan,
PSN 3Mplus dan larvasidasi selektif.
V. BIAYA
Biaya Kegiatan PE (Penyelidikan Epidemiologi) DBD Sebesar Rp. ………………. dengan sumber
anggaran BOK Puskesmas Tahun Anggaran 2023.
4
VII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini disusun sebagai bahan acuan PE (Penyelidikan Epidemiologi)
DBD di Wilayah Puskesmas Tanjungpura Tahun Anggaran 2023.
Yayat Saleh,AM.Keb,SKM,SST,MKM
NIP. 19780105 200801 2 005