A. Pendahuluan
Demam Berdarah merupakan salah satu penyakit menular
yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), nyamuk
penularnya Aedes Aegepty dan Virus Dengue tersebar luas di
sebagianbesar eilayah Indonesia, sehingga penularan DBD dapat
terjadi si semua tempat/wilayah yang terdapat nyamuk penularan
penyakit tersebut.
Setiap di ketahui adanya penderita DBD segera di tindak
lanjuti dengan kegiatan. Penyelidikan Epidemiologi (PE) sehingga
kemungkinan penyeberan DBD dapat dibatasi dan KLB dapat di
cegah.
Dalam melaksanakan kegiatan pemberantasan DBD sangat
diperlukan peran serta masyarakat, baik untuk membantu
kelancaran pelaksanaan kegiatan pemberantasan maupun dalam
memberantas jentik nyamuk penularanya.
B. Latar Belakang
Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi
dalam tiga wilayah: endemis, sporadis dan potensial bebas.
Pemberantasan vektor masih harus dilakukan dengan cara fogging
foccus, abatisasi masal dan PSN dengan cara gerakan 3M.
Fogging (pengasapan) memotong siklus penyebarannya dengan
memberantas nyamuk tersebut. Salah yang menyebabkan Demam
Berdarah dan Malaria. Selain itu juga dapat dilakukan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan (MBS) untuk
mengetahui sampel darah penderita malaria serta memberantas
jentik nyamuk. Namun bila hal ini tidak dikendalikan bisa memicu
ledakan masalah pada masa datang karena umumnya dikerjakan
tanpa dilandasi pengetahuan yang benar. Tingginya morbiditas
penyakit itu memaksa masyarakat bertindak: memberantas nyamuk
anopheles,culex, Aedes aegypti sebagai serangga yang berbahaya.
Di wilayah kerja puskesmas kasembon hamper tiap tahun
ditemukan kasus dbd. Pada tahun 2017 terdapat 13 kasus DBD di
wilayah kerja Puskesas Kasembon, tidak ada kasus meninggal.
pada tahun 2018 terdapat 26 kasus dbd yang ditemukan. Dalam
tahun 2018 tidak ditemukan kasus meninggal.Dalam upaya
kewaspadaan dini dan respon kejadian penyakit DBD masih banyak
masukan dari masysrakat yang menginginkan foging.
.Agar kegiatan pelayanan ini berhasil dengan baik kami petugas
Puskesmas Kasembon melaksanakan program foging sesuaitata
nilai UPT Puskesmas Kasembon yang telah ditetapkan adalah
TERSENYUM
Tertib Dalam artian mematuhi peraturan-peraturan kedinasan
yang berlaku dalam lingkungan Puskesmas yang tercerminkan
dalam disiplin waktu (kehadiran), berpakaian dan penyusunan
laporan.
Ramah dalam artian memiliki sikap yang sopan dan santun
kepada masyarakat dan rekan kerja dengan penilaian
berdasarkan Indikator Kepuasan Pelanggan (3S = Senyum,
Salam, Sapa).
Sehat dalam artian menerapkan langkah-langkah
pencegahan terjadinya infeksi nosokomial di lingkungan
Puskesmas.
Nyaman Untuk Semua dalam artian menciptakan lingkungan
Puskesmas yang menyenangkan baik dalam hal pelayanan
dan fasilitas sehingga dapat mengurangi angka ketidakpuasan
pelanggan dan resiko cidera bagi karyawan dan pengunjung
Puskesmas
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih
lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu di lakukan di
wilayah di sekitar tempat tinggal penderita.
2. Tujuan Khusus