Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DEMAM BERDARAH (DBD)

PUSKESMAS BANJA LOWEH


2018
KERANGKA ACUAN KEGIATAN DBD
PUSKESMAS BANJA LOWEH
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya
bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk
sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus
dengue dan nyamuk penularnya diberbagai wilayah Indonesia.
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular berbahaya yang penularannya
melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Nyamuk aedes aegypty banyak berkembang biak
di tempat- tempat yang tergenang air sehingga penyakit DBD banyak terdapat di musim
penghujan dan daerah- daerah perkotaan dan pemukiman kumuh. Biasanya penyakit ini
menyerang pada pagi hari dan sore hari. Prevalensi penyakit DBD lebih banyak terjadi
pada anak usia sekolah, dan penyakit ini termasuk penyakit menular melalui gigitan
nyamuk dari penderita kepada orang yang sakit.

B. LATAR BELAKANG
Masih tingginya angka kesakitan dan masih adanya kematian DBD disebabkan karena
ketidak pedulian masyarakat dalam upaya menanggulangi DBD, sebagian masyarakat
sudah tahu cara pencegahannya tetapi tidak melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) untuk mencegah DBD. Faktor- factor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD,
antara lain : prilaku masyarakat, perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, ketersediaan air
bersih.
Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Banja Loweh tiga tahun belakangan ini
kasus DBD selalu ada. Pada tahun 2015 terdapat 2 kasus DBD, pada tahun 2016
meningkat sebanyak 5 kasus, dan pada tahun 2017 juga sebanyak 5 kasus.

C. TUJUAN
1) Tujuan umum
Menurunkan Prevalensi penyakit DBD, terwujudnya individu dan
masyarakat yang mampu mencegah dan melindungi diri dari DBD melalui
optimalisasi kegiatan PSN 3M Plus dan kebersihan lingkungan bebas DBD.
2) Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD.
b. Meningkatkan Angka Bebas Jentik.
c. Mencegah terjadinya penularan kasus DBD.
d. Menentukan jenis tindakan penanggulangan focus yang akan dilakukan.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Penyuluhan DBD - Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada anak


Sekolah Dasar tentang penyakit DBD

2 Penanggulangan DBD - Melakukan Penyelidikan Epidemiologi dirumah


penderita dan disekitar rumah penderita/ tersangka
DBD
- Melakukan pemantauan jentik dilokasi kejadian

3 Pemantauan dan - Melakukan pemeriksaan/ pemantauan jentik berkala


pengendalian vektor di wilayah kerja Puskesmas oleh kader Jumantik

4 Pelacakan kasus DBD - Mendeteksi dini kasus DBD

- Mencari penderita/ tersangka DBD lain disekitar


rumah penderita

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilakukan secara individu/ kelompok dengan
menggunakan bahasa sederhana ( mudah dimengerti ) serta menggunakan media
berupa brosur.
 Pelaksanaan kegiatan PE DBD dilakukan melalui kunjungan rumah dengan Tim
Surveilans sejauh 100 m dari rumah penderita dan pemantauan jentik dilakukan
ditempat- tempat penampungan air ataupun pada genangan air didalam wadah
baik itu didalam rumah penduduk maupun luar rumah ( lingkungan ).
 Melakukan pemeriksaan jentik berkala di nagari Mungka oleh kader jumantik
yang telah dibentuk setiap triwulan dan kader menyerahkan hasil pendataan rumah
yang diperiksa ke pengola program DBD puskesmas setiap akhir triwulan.
 Pelacakan kasus DBD dilakukan dengan cara mendeteksi dini kasus DBD yaitu
dengan mengetahui tanda- tanda klinis dan mencari tersangkanDBD lain di rumah
penderita dan disekitar rumah penderita DBD dengan cara mendata setiap anggota
keluarga yang dicurigai suspect DBD.

F. SASARAN
 Penderita DBD
 Keluarga penderita DBD
 Masyarakat.
 Rumah Penduduk.
G. JADWAL PELAKSANAAN
Bulan
No Kegiatan Pokok Sasaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyuluhan Anak SD √ √
DBD

√ √ √ √
2 Penanggulangan Masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √
DBD

3 Jumantik Rumah

4 Pelacakan kasus Masyarakat


DBD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


 Evaluasi dilaksanakan setelah melaksanakan PE dengan pelaporan hasil- hasil yang
dicapai pada bulan tersebut.
 Kegiatan penyuluhan dilakukan setiap melakukan PE DBD.
 Pelaporan hasil pemeriksaan jentik oleh kader Jumantik Nagari Mungka setiap akhir
triwulan di kumpulkan ke pengelola program DBD puskesmas.
 Pelacakan kasus dilaksanakan untuk mendeteksi dini kasus DBD untuk menghindari KLB
DBD.

I. PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kasus DBD dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan pelaksanaan.

Banja Loweh, Januari 2018


Kepala Puskesmas Banja loweh Pelaksana Program

Drg. Yenni Irmandriani Silvia Riza, A.Md.Kep


Nip. 19741205 200604 2 010 Nip. 19841123 201101 2 001
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEILANS
PUSKESMAS BANJA LOWEH
TAHUN 2018

I.Pendahuluan

Indonesia merupakan Negara yang memiliki letak wilayah geografis yang strategis
yang masih memiliki beberapa penyakit yang berpotensial terhadap terjadinya KLB
seperti campak, difteri, polio, DBD, Kolera, diare, malaria, dan masih banyak
penyakit lainnya. Penyakit tersebut apabila tidak dipantau dan dikendalikan maka
akan mengancam kesehatan masyarakat Indonesia dan menyebabkan KLB yang lebih
besar atau bahkan dapat menyebar kenegara lain. Untuk itu sangatlah penting
dilakukan pengamatan dan monitoring kesehatan ( surveilans ) dalam bentuk
meningkatkan system kewaspadaan dini dan respon di seluruh wilayah Indonesia dan
khususnya di wilaya Puskesmas Banja loweh Kabupaten Lima Puluh Kota. System
yang di bangun ini pada perangkat lunaknya adalah dapat menampilkan sinyal adanya
peningkatan kasus melebihi nilai ambang batas di suatu wilayah baik wilayah kerja
puskesmas, kabupaten maupun propinsi. Output yang dihasilkan dapat berupa table,
grafik, maupun peta, sehingga dapat dibuat analisis yang lebih tajam, respon lebih
cepat, dan penanggulangan yang lebih terarah dan akurat.

II. Latar Belakang

Kejadian Luar Biasa pada suatu kasus seringkali terjadi sangat cepat, banyak orang
terserang dan wilayah yang di serang bisa sangat luas, sehingga dapat menimbulkan
kecemasan berbagai pihak.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat yang mengutamakan upaya promotif dan preventif
berusaha untuk mengupayakan pencegahan agar tidak terjadi kejadian luar biasa
dimasyarakat.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

a. Tujuan Umum.
KAP ini akan menjadi acuan kinerja penyelenggara P2 Surveilans Puskesmas
Banja Loweh dengan harapan pelaksanaan kegiatan program P2 Surveilans dapat
dilaksanakan secara efisien serta dapat meningkatkan kinerja yang tinggi dan
bersinergi dengan program-program lain.

b. Tujuan Khusus
 Terbentuknya Tim Surveilans ( tim gerak cepat ).
 Terjadinya panduan dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit.
 Tersedianya panduan untuk system pencatatan, pelaporan monitoring dan
evaluasi program surveilans.
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


A PSN Menentukan Jadwal.
Menyiapkan alat ( senter ).
Menuju lokasi.
Pemeriksaan jentik.
Mencatat hasil pemeriksaan.
B Penanggulangan KLB Petugas meregritasi semua penyakit.
penyakit menular Petugas mengumpulkan data.
Menganalisa hasil pencatatan untuk.
mengambil semua tindakan jika ada jorong
yang bermasalah.
Rujukan.
C Penanggulangan kasus DBD Penemuan suspek penderita BDB.
Hasil positip trombosit < 100.000/ul
Rujukan

V. Cara Melaksanakan kegiatan

No Kegiatan Pokok Pelaksanaan Lintas Program Lintas Sektor Keterangan


Program Terkait Terkait
Surveilans
A PSN  Menyusun 1. Program 1. Wali Nagari Sumber
rencana kesling menyampaikan pembiayaan
kegiatan  Menyusun informasi BOK
 Menyiapkan jadwal kepada
alat ( senter ) kegiatan masyarakat
 Petugas lapor pemeriksaan sekitar wilayah
ke kepala jentik
yang akan
Puskesmas dilaksanakan
tentang
kegiatan kegiatan PSN
 Menuju lokasi
 Advokasi
kemasyarakat
 Melakukan
pemeriksaan
jentik
 Mencatat hasil
pemeriksaan
B Penyuluhan  Menyusun Program promkes Wali nagari Sumber
program rencana  Menyusun mengkoordinir pembiayaan
surveilans kegiatan jadwal masyarakat untuk BOK
penyuluhan kegiatan kegiatan
 Menyebarkan penyuluhan penyuluhan
undangan
 Menyiapkan
alat ( infocus )
 Pelaksanaan
kegiatan
 Pencatatan
pelaporan
 Evaluasi
C Penanggulangan  Petugas Tim gerak cepat Sumber
KLB penyakit meregritasi biaya BOK
menular semua
penyakit
 Petugas
mengumpulka
n data dari
ruang
pelayanan
umum, ruang
bersalin, pustu,
dan poskesri
 Merekap dan
mencatat
kedalam w2
dan STP (
laporan
bulanan )
 Menganalisa
hasil
pencatatan
untuk
mengambil
suatu tindakan
jika dinagari
ada yang
bermasalah
 Petugas
melapor dan
meminta tanda
tangan
kekepala
puskesmas
 Melaporkan
hasil w2
kedinas
D Penanggulangan  Penemuan Sumber
kasus DBD suspek kasus pembiayaan
DBD baik aktif BOK
atau pasif di
unit pelayanan
 Hasil positif
trombosit
<100.000/ul
 Penyelidikan
epidemiologi
 Jika hasil
negatif
pengobatan
simptomatip
VI. Sasaran

Dengan mengacu kepada KAP, seluruh kegiatan p2 surveilans dapat diselenggarakan


secara efektif dan afisien oleh tim penyelenggara p2 surveilans Puskesmas Banja
Loweh

VII. Jadwal kegiatan

NO KEGIATAN 2018

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nop Des
PSN
Penyuluhan
Program
Penanggulangan

VIII. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Pengumpulan dan pencatatan data
Mengumpulkan dan mencatat data bedasarkan laporan rumah sakit, puskesmas, bidan
desa, dan masyarakat.Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara,
pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan terhadap sasaran.
2. Pengelolaan data
Data yang terkumpul diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik dan pemetaan.
3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan
Data yang telah disusun lalu dianalisis dan dilakukan interpretasi untuk memberikan arti
dan kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
4. Penyebarluasan data dan keterangan termasuk umpan balik
Setelah memiliki data yang cukup jelas dan sudah disimpulkan selanjutnya disebarluaskan
kepada semua pihak yang berkepentingan.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi terhadap data system surveilans selanjutnya dapat digunakan untuk
perencanaan, penanggulangan khusus serta program pelaksanaannya untuk kegiatan
tindak lanjut, untuk melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan program dan
pelaksanaan program, serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai