Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGAWEN II
Alamat: Ds.Tancep, Kec.Ngawen ,Kab.Gunungkidul.DIY
email: puskesmasngawen2@gmail.com , Telp.081290606567

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. PENDAHULUAN

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh
virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan, penutrunan
trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma
(peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-gejala tidak
khan seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan manifestasi DBD berat, ada
yang hanya bermanifestasi demam ringan yang akan sembuh dnegan sendirinya atau bahkan ada
yang sama sekali tanpa gejala sakit (asimtomatik). Sebagian lagi akan menderita demam dengue
saja yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan mengakibatkan kematian.

Dalam 3 dekade terakhir penyakit ini meningkat insidennya di berbagai belahan dunia
terutama daerah tropis dan sub-tropis, banyak ditemukan di wilayah urban dan semi-urban.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang mengandung virus dengue.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain adalah :
 Perilaku masyarakat
 Perubahan iklim (climate change) global
 Pertumbuhan ekonomi
 Ketersediaan air bersih
Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, tetapi bila pasien berobat dini,
dan mendapat penatalaksanaan yang adekuat, umumnya kasus-kasus penyakit ini dapat
diselamatkan

B. LATAR BELAKANG
Di UPT Puskesmas Ngawen II memiliki data penderita DBD pada tahun 2018 sebanyak 2
kasus, namun di tahun 2019 kasus DBd di Puskesmas Ngawen II meningkat menjadi 11 kasus..
UPT Puskesmas Ngawen II juga memiliki 1 desa Endemis, 1 daerah Sporadis dan dengan ABJ
82% pada tahun 2019. Untuk menekan peningkatan penderita DBD maka di adakan program
pelatihan kader pemantau dan pembasmi jentik, penyuluhan DBD secara terprogram di UPT
Puskesmas Ngawen II.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
Tujuan Umum :
Terwujudnya individu dan masyarakat yang mampu mencegah dan melindungi diri dari penularan
DBD melalui optimalisasi kegiatan PSN 3M Plus dan kebersihan lingkungan.
Tujuan Khusus :
1. Menurunkan angka kesakitan DBD menjadi kurang dari atau sama dengan 50 per 100.000
penduduk pada tahun 2020.
2. Menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi kurang dari 1% pada tahun 2020.
3. Membatasi penularan DBD dengan mengendalikan populasi vektor sehingga Angka Bebas
Jentik (ABJ) diatas atau sama dengan 95%.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pengendalian dan pemberantasan penyakit DBD di Kecamatan Ngawen dilaksanakan
melalui rincian kegiatan, antara lain :

1. Petugas menerima laporan DBD / KDRS dari masyarakat ataupun dari Poli
2. Petugas menganalisa KDRS sesuai tata laksanan diagnosa DBD dalam penanganan
penyemprotan yaitu Trombosit di bawah 100.000/uI atau Hematokrit ≥ 20%
3. Petugas meminta Surat Tugas ke TU untuk PE dan Fogging ( 2 X 24 Jam)
4. Petugas melaksanakan penyelidikan epidemilogi ( mencari penderita / tersangka DBD lainnya
dan pemeriksaan jentik radius 100m dari rumah penderita )
5. Petugas melakukan PJB ( Rumah atau Sekolah )
6. Petugas melakukan pembinaan Bumantik dilokasi penderita DBD dan menganalisa
7. Petugas melakukan penyuluhan di tempat terjadinya penderita DBD sebelum Fogging Fokus
8. Petugas menyimpulkan hasil PE dari 20 rumah sekitar penderita yang diperiksa :
a) Jika ditemukan ABJ di bawah 95% atau positif jentik lebih dari 2 maka terindikasi penderita
kemungkinan besar terjangkit/ terkena gigitan Nyamuk ades Aegypti di wilayah tersebut
b)Jika ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya lebih dari maka di ajukan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Gunungkidul untuk dilakukan ULV ( Upper Low Volume) /
pengkabutan area lebih luas melingkupi RW karena indikasi terjadi KLB.
9. Selanjutnya Petugas melaksanakan kegiatan Fogging fokus dengan Radius 100M melingkar atau
200 rumah
10. Petugas merekap dan mengevaluasi hasil kegiatan untuk PSN terpadu
11. Petugas meminta tanda tangan Kepala Puskesmas
12. Petugas merekap dan melaporkan hasil kegiatan penanggulanagn DBD ke Dinas Kesahatan
Kabupaten Gunungkidul.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyelidikan epidemiologi
2. Fogging fokus
3. PJB
4. Pembinaan Bumantik
5. PSN Terpadu
6. Tata laksana diagnosa DBD
7. Penyuluhan

F. SASARAN
1. Seluruh masyarakat yang berada di wilayah UPT Puskesmas Ngawen II
2. Pemantau dan pembasmi jentik
3. Sarang nyamuk

G. PERAN LINTAS SEKTOR


1. RT memberikan dukungan dalam menentukan ABJ dalam kegiatan PE penderita DBD di lokasi
terjangkitnya penyakit DBD
2. RW memberikan dukungan untuk pelaksanaan kegiatan PSN
3. Kepala Sekolah membantu dalam pembentukan siswa Pemantau dan pembasmi jentik
di Sekolah
4. Lurah dan Pambakal membantu dalam kegiatan PJB di wilayah kelurahan/desa masing masing
5. Camat menentukan jadwal PSN terpadu di wilayah UPT Puskesmas Ngawen II

H. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Kegiatan Fogging Fokus Sesuai ada laporan data KDRS penderita DBD dari Rumah sakit yang
di tunjukan ke Puskesmas dari Poli Umum dan rujuk ke Klinik Sanitasi
2. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) 100 rumah masing masing Kelurahan tiga Bulan Sekali
3. Pemeriksaan Jentik Sekolah tiap 6 Bulan sekali
4. Pembinaan Kader pemantau dan pembasmi jentik
5. Penyuluhan DBD
6. Kegiatan PSN

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan dilakukan setiap akhir pelaksanaan kegiatan program
penanggulangan DBD untuk menentukan prosentase ABJ di wilayah kerja UPT Puskesmas
Ngawen II.
2. Pelaporan kegiatan ada di laporan Bulanan dan tiga bulanan yang di laporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Gunungkidul.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan Kegiatan Program penanggulangan DBD dilakukan setiap selesai pelaksanaan

kegiatan meliputi :
a. Buku register kunjungan Klinik Sanitasi
b. Formulir Penyelidikan Epidemiologi
c. Formulir PJB 100 rumah
d. Formulir PSN
e. Formulir Pembinaan Kader pemantau dan pembasmi jentik
f. Blangko PJB Sekolah
g. Foto kegiatan

2. Evaluasi Kegiatan Program penanggulangan DBD di lakukan setiap bulan pada saat mini

lokakarya dan setiap tiga bulan pada saat pertemuan Lintas Sektor

Martapura,
Mengetahui :
Kepala Puskesmas Ngawen II P2DBD UPT Puskesmas Ngawen II

JUMANTORO.S.SiT.MM Sutarman.AMK
NIP.19700408 199003 1 006 NIP. 19681229 199003 1 003

Anda mungkin juga menyukai