Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN HIV /AIDS RUMAH SAKIT UMUM ISLAM CAWAS

TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Perkembangan epidemi Human Immunodefficiency menyebabkan Virus – Aquired Immuno


Syindrom(HIV-AIDS) di dunia telah menjadikan HIV-AIDS masalah global dan merupakan masalah
kesehatan masyarakat di indonesia

Kementrian Kesehatan RI mempunyai visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”di satu
misinya adalah Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan Menjamin Tersedianya Upaya yang
Paripurna,Merata,Bermutu dan Berkeadilan” .Sejalan dengan visi dan misi tersebut untuk
memadukan upaya promotif dan preventif dengan upaya perawatan ,serta dukungan yang
berkualitas dan sesuai dengan perkembanganyang ada saat ini

Rumah Sakit Umum Islam cawas telah membentuk Tim HIV/AIDS dan penyediaan pelayanan dengan
tujuan agar hiv/aidas dapat diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan dianggap
sebagai penyakit yang menakutkan

II. LATAR BELAKANG

Program Penanggulanga AIDS di indonesia mempunyai 4 pilar ,yang semuanya menuju pada zero
new infection,zero AIDS-related deathdan zero Discrimination.

Empat pilar tersebut adalah:

1. Pencegahan (prevention);yang meliputi pencegahan penularan HIV melalui transmisi suntik


,pencegahanHIV dari (Prevention Mother to Child Transmission,PMTCT),pencegahan di kalangan
pelanggan penjaja dan lain lain
2. Perawatan,dukungan dan pengobatan (PDP):yang meliputi penguatan dan pengembangan
kesehatan,pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik,pengobatan antiretroviral dan serta
pendidikan dan pelatihan bagi ODHA.Program PDP terutama ditujukan untuk menurunkan
kesakitan dan rawat inap,angka kematian yang berhubungan dengan AIDS,dan meningkatkan
hidup orang terinfeksi HIV(berbagai stadium).Pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan
3.
4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment)yang meliputi program
lingkungan yang kondusif adalah dengan penguatan kelembagaan dan manajemen serta
penyelarasan kebijakan dan lain lain

Agar terealisasi maka progaram tersebut harus diimplementasikan oleh unit unit pelaksana di tim
HIV/AIDS RSU Islam cawas sesuai dengan surat keputusan Direktur RSU Islam Cawas
044/SK/VII/2018,TANGGAL 15 OKTOBER 2019 tentang Tim HIV/AIDS Rumah Sakit Umum Islam
Cawas yang merupakan unit yang terkait dengan program tersebut.Untuk itu tim HIV /AIDS
RSUIslam cwas pada akhir tahun 2018 menyusun Program kerja tahun 2018.

III. TUJUAN
Pelaporan Pelaksanaan Pelayanan Tim HIV/AIDS Tahun 2018 disusun dengsn tujuan:
III.1 Tujuan Umum
Meningkatka Mutu Pelayanan dan keselamatan pasien HIV/AIDS di RSU Islam Cawas
III.2 Tujuan Khusus
III.2.1 Meningkatkan mutu pelayanan HIV/AIDS di RSU Islam Cawas
III.2.2 Meningkatkan standar fasilitas melaluia pengadaaan dan pemeliharaan
III.2.3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
III.2.4 Meningkatakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
III.2.5 Sebagai pertanggungjawaban terhadap program kerja yang telah disusun
III.2.6 Sebagai masukan dalam merancang perencanaan di masa mendatang
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok yang akan dilakukan pada tahun 2018 adalah:
IV.1 Melaksanakan pelayanan
IV.1.1. Melaksanakan pelayanan konseling dan testing Sukarela(KTS)
IV.1.2. Melaksanakan pelayanan Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke byi/Prevention
Child HIV Transmission(PMTCT)
IV.1.3. Melaksanakan pelayanan kolaborasi TB-HIV
IV.2 Melangkapi fasilitas pelayanan dan pemeliharaan fasilitas
IV.2.1. Melengkapi peralatan yang kurang
IV.2.2. Pemeliharaan peralatan

V. SASARAN

Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2018 adalah:

V.1.Terlaksananya pelayanan pasien HIV /AIDSsetiap hari

V.2.Terpenuhinya fasilitas dan pemeliharaan peralatan medis/non medis

V.3.Terpenuhinya Sumber Daya Manusia

V.4.Terlaksananya pelatihan bagi anggota Tim HIV/AIDS

V.5. Terlaksananya sosialisasi bagi seluruh karyawan RSU Islam Cawas

V.6. Terlaksanya kerja sama dengan instansi terkait

VI. PENCAPAIAN DAN EVALUASI PROGRAM

VI.1. Melaksanakan Pelayanan

Pelayanan Konseling dan testing Sukarela (KTS) ,kolaborasi TB-HIVdan pelayanan pencegahan
penularan HIV dari pertumbuhan jumlah kunjungan tahun 2018 ditampilkan sbb:
VI.1.1 Konseling dan testing sukarela(KTS)

Berdasarkan pelayanan KTS dilaporkan:

a) Jumlah kunjungan

Berdasarkan tabel jumlah kunjungan thn 2018 sebanyak 9 orang yang terinfeksi HIV AIDS

b)Jumlah pasien HIV/AIDS Baru

Jumlah pasien HIV/AIDS yang teridentifikasi pada bulan oktober 2018 -2019 adalah pasien baru

C) Jumlah pasien HIV/AIDS baru berdasarkan jenis kelamin

Jumlah pasien HIV/AIDS yang baru teridentifikasi psebanyak 5 orang laki laki dan 4 orang
perempuan.

VI.1.2 Melaksanakan pelayanan pencegahan penularan hiv dari ibu ke bayi /PMTCT

Pelayanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi adalah pelayanan konseling dan testing untuk
perempuan yang teridentifikasi HIV/AIDS sebelum atau selama hamil.

VI.1.3. Melaksanakan pelayanan kolaborasi TB-HIV

Tuberkulosis(TB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yanag menjadi tantangan pemerintah .

Meskipun progaram pengendalian TB di Indonesia telah berhasil mencapai target Development


Goals(MDG),beban ganda akibat peningkatan epidemi Human Immunodeficiency Virus(HIV) akan
mempengaruhi peningkatan kasus TB di masyarakat.Oleh karena itu diperlukan kolaborasi antara
program pengendalian TB dan Pengendalian HIV/AIDS. Epidemi HIV mempengaruhi terhadap
peningkatan epidemi Tbyang berakibat meningkatnya kasus TB di masyarakat.pandemi HIV
merupakan tantangan terbesar.di indonesia diperkirakan sekitar 3% pasien TB dengan status HIV
positif.Sebaliknya TB merupakan tantangan bagi pengendalian Acquired Immunodeficiency
Syndrome(AIDS) karena merupakan oportunistik terbanyak (49%) pada orang dengan HIV/AIDS
(ODHA)

Anda mungkin juga menyukai