Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH

UPTD PUSKESMAS TANJUNG RAMAN


Jalan. Lingkar Timur Kel. Tanjung Raman Kecamatan Prabumulih Selatan
Email : Puskesmastanjungraman@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KEGIATAN PELACAKAN DAN PEMANTAUAN KONTAK, SERTA MEMASTIKAN
KONTAK ERAT DIPERIKSA DENGAN RDT ANTIGEN ATAU NAAT
DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TANJUNG RAMAN
TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN
Pelacakan kontak adalah proses mengidentifikasi, menilai, dan mengelola orang-orang
yang telah terpapar suatu penyakit untuk mencegah penularan lebih lanjut. Orang-orang
tersebut disebut kontak erat. Pelacakan kontak erat untuk COVID-19 meliputi upaya
identifikasi orang yang mungkin terpapar dengan SARS-CoV-2, yaitu virus yang
menyebabkan COVID-19.

B. LATAR BELAKANG
Pelacakan kontak merupakan salah satu elemen penting dalam mengendalikan sebuah
wabah, hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan dan menemukan kasus sejak dini
karena kasus konfirmasi dapat menularkan ke orang lain 2 hari sebelum kasus timbul gejala
hingga 14 hari sejak timbul gejala.
Ketika pelacakan dan pemantauuan kontak diterapkan secara sistematis, pelacakan
kontak akan memutus rantai penukaran, yang artinya penularan virus Covi-19 dapat menurun
bahkan dihentikan. Oeh karena itu pelacaakan kontak erat meruapakan alat kesehatan
masyarakat yang penting untuk mengendaliakan wabah penyakit menurt, seperti COVID-19.
Dalam hal ini Semua orang diperlukan agar pelacakan kontak berhasil, dan pelacakan
kontak dimulai dengan pelibatan masyarakat. Dibutuhkan persetujuan individu untuk
dipantau secara harian, bersedia segera melaporkan tanda-tanda atau gejala COVID-19, dan
melakukan karantina selama setidaknya 14 hari, atau isolasi jika mengalami gejala. Penularan
virus yang menyebabkan COVID-19 hanya dapat dihentikan jika kita semua menjalankan
peran kita melindungi keluarga, teman, dan masyarakat.
Pelacakan kontak hanya mungkin dilakukan jika petugas pelacakan kontak dilatih
mengenai dasar-dasar penularan virus, tindakan pencegahan dan pengendalian, cara
memantau tanda dan gejala, serta etika pengawasan kesehatan masyarakat dan karantina.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Untuk memutus rantai penularan dan menemukan kasus sejak dini karena kasus
konfirmasi dapat menularkan ke orang lain 2 hari sebelum kasus timbul gejala hingga
14 hari sejak timbul gejala.
2. Tujuan Khusus
 Peningkatan jumlah testing di puskesmas minimal 1/1000 jumlah penduduk di
puskesmas per minggu
 Melakukan 100% Contact Tracing pada kasus konfirmasi
 90% kasus yang ada di isolasi dan seluruh kontak di karantina < 24 jam sejak
teridentifikasi dan di follow up selama 14 hari

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok
 Pemantauan harian selama isolasi oleh Tracer dan Petugas Puskesmas di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Raman
2. Rincian Kegiatan
 Melakukan deteksi kasus baru COVID-19, baik dari data laporan di New All
Record, maupun dari berbagai sumber data surveilans dimasyarakat
 Melalukan pelacakan kontak erat dari laporan kasus konfirmasi maupun kasus
probable dan suspek
 Melakukan pelacakan dan identifikasi kontak erat, bersama tim pelacakan kontak
erat
 Memberikan edukasi pencegahan dan pengendalian stigma, pencegahan penularan
dan komunikasi risiko di lokasi kasus konfirmasi, probable dan kontak erat
 Mengidentifkasi kasus suspek dari kontak erat
 Melakukan pemeriksaan dengan DRT antigan atau NAAT
 Melakukan pemantauan harian bagi setiap kontak erat yang dikarantina dan kasus
konfirmasi tanpa gejala/gejala ringan, kasus probable, dan kasus suspek yang
diisolasi mandiri
 Mencatat data pemantauan harian, dan melaporkan hasil pemantauan harian serta
hasil selesai karantina dan isolasi
3. Sumber Dana
Pembiayaan Kegiatan pelacakan dan pemantauan kontak, serta mastikan Kontak
Erat diperiksa dengan RDT Antigen atau NAAT Puskesmas bersumber dari DAK non
fisik BOK UPTD Puskesmas Tanjun Raman tahun 2021 dengan rincian sebagai berikut:
a. Penggandaan :
 Formulir pelacakan kontak erat :
160 lembar x 9 bulan x Rp. 250,- = Rp. 360.000,-
 Formulir pemantauan harian :
1296 lembar x 9 bulan x Rp. 250,- = Rp. 2.916.000,-
 Lembar panduan pelacakan kontak :
410 lembar x Rp. 250,- = Rp. 104.000,- +
Total = Rp. 3.380.000,-

b. Transport Petugas :
 Pengambilan sampel swab ke 1 :
3 org x 1 hari x 15 kasus x 9 bulan x Rp. 75.000,- = Rp. 30.375.000,-
 Pengantaran sampel swab PCR :
1 orang x 45 sampel x Rp. 75.000,- = Rp. 3.375.000,- +
Total = Rp. 33.750.000,-

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Mengidentifikasi kontak : identifikasi kontak dilakukan melalui wawancara
dengan orang yang terinfeksi virus penyebab COVID-19 untuk mengetahui
dengan siapa mereka telah melakukan kontak.
b. Informasi kepada kontak : setiap kontak dihubungi melalui telepon atau secara
langsung untuk menentukan apakah mereka memenuhi definisi kontak dan
kemudian dipantau. Setiap orang yang dikonfirmasi sebagai kontak harus diberi
informasi tentang tujuan pelacakan kontak, prosesnya (termasuk perlindungan atas
data pribadi mereka), dan siapa yang harus dihubungi terkait setiap kekhawatiran
atau pertanyaan. Informasi penting tentang bagaimana dan kapan karantina
dilakukan, gejala yang harus dipantau, dan apa yang harus dilakukan jika orang
tersebut merasa tidak sehat harus diberikan.
c. Mengelola dan memantau kontak setiap hari : kontak yang telah diidentifikasi
harus didorong dan didukung untuk tetap melakukan karantina, yaitu memisahkan
diri dari orang lain untuk membatasi kemungkinan orang lain menjadi terinfeksi
kalau-kalau kontak tersebut sakit. Selama masa karantina, pemantauan kesehatan
harian harus dilaksanakan untuk memantau tanda-tanda penyakit pada kontak .
Pemantauan berakhir di hari ke-14 setelah orang tersebut melakukan kontak
terakhir dengan orang yang terinfeksi virus penyebab COVID-19.
d. Proses dan analisis data : Informasi dari setiap kontak dikumpulkan dalam basis
data dan diperbarui setiap harinya terkait pemantauan status kesehatan orang
tersebut. Proses-proses ini berbeda-beda dari satu negara dengan negara lain.
F. SASARAN
1. Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19, baik memiliki gejala
atau tidak bergejala, dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR/RDT-
Antigen
2. Orang yang memiliki riwayat:
 Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus konfirmasi dalam radius 1 meter
selama 15 menit atau lebih; atau
 Bersentuhan fisik langsung dengan kasus konfirmasi seperti berjabat tangan,
berpegangan tangan, berpelukan, dan lainlain; atau
 Merawat langsung kasus konfirmasi tanpa menggunakan alat pelindung diri
(APD) sesuai standar

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap ada kasus baru COVID-19, baik dari data laporan di New all Record, maupun
dari berbagai sumber data surveilans di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Raman

No KEGIATAN BULAN
POKOK JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

1 Kegiatan
pelacakan dan
pemantauan
kontak, serta
mastikan
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Kontak Erat
diperiksa
dengan RDT
Antigen atau
NAAT

H. MONITORING EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan pada saat persiapan
proses dan akhir kegiatan dengan pelaporan Kegiatan pelacakan dan pemantauan kontak,
serta mastikan Kontak Erat diperiksa dengan RDT Antigen atau NAAT di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Raman.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan hasil kegiatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan diserahkan kepada
Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Raman.

Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Raman

Hj. Wahyuni Eka Septika, SKM, M.Kes


NIP. 1971091219911032004

Anda mungkin juga menyukai