DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIPEDES
Jalan Jatisari No. 05 Desa Cipedes Telp (022) 85962445 Kode Pos 40383
Email : pkmcipedes_bandungkab@yahoo.com
Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah kelumpuhan atau paralisis secara vocal
yang onsetnya akut tanpa penyebab lain yang nyata seperti trauma. Yang ditandai
dengan Flaccid dan mengenai anak kelompok < 15 Tahun termasuk didalamnya
sindrom Guillain-Barre. AFP disebabkan oleh beberapa agen termasuk Enterovirus,
Echovirus, atau Adenovirus. Acute Flaccyd Paralysis (AFP) merupakan gejala awal
dari penyakit Polio. Penyelidikan Epidemiologi kasus lumpuh layuh akut (AFP)
merupakan salah satu strategi dari eradikasi polio, yaitu: melakukan pelacakan kasus
AFP dengan tujuan untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan virus polio liar di
suatu wilayah, sehingga dapat dilakukan mopping up atau upaya khusus untuk
memutus transmisi virus polio liar agar tidak menyebar ke wilayah yang lebih luas.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan/ program, Puskesmas
Cipedes mengacu pada visi, misi dan tata nilai yang telah disepakati secara bersama.
Adapun visi, misi, dan tata nilainya yaitu:
1. Visi
Terwujudnya Puskesmas Cipedes sebagai sarana kesehatan dasar yang
professional dan terdepan dalam rangka mewujudkan masyarakat sehat
secara mandiri.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang merata dan berkualitas
kepada masyarakat
b. Memberdayakan keluarga untuk Hidup sehat secara mandiri
c. Menyelenggarakan lingkungan tempat tinggal dan tempat beraktivitas yang
sehat
d. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular serta penyakit tidak menular.
e. Menyelenggarakan manajemen puskesmas cipedes yang bermutu dan
berkesinambungan.
3. Tata Nilai
“HATI”
Handal
Akuntabel
Terpadu
Inovatif
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi daerah risiko tinggi yaitu daerah dimana transmisi virus polio
liar masih terjadi, kemungkinan besar terjadi atau kemungkinan besar akan
terjadi.
2. Tujuan Khusus
1. Menemukan semua kasus AFP yang ada disuatu wilayah;
2. Mengumpulkan dua specimen semua kasus AFP selambat-lambatnya 14
hari setelah kelumpuhan dan dengan tenggang waktu pengumpulan
specimen satu dan dua adalah 24 jam;
3. Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit AFP agar tidak
menjadi wabah penyakit.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok