4. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban kepada atasan.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan Diposkan oleh Rizki Kurniadi
Hari Selasa, Maret 20, 2012
b. Pengelolaan data Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah
(row data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data
yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik maupun bentuk peta
atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan keterangan
yang berarti.
c. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan Data yang telah disusun dan
dikompilasi, selanjutnya dianalisis dan dilakukan interpretasi untuk memberikan arti
dan memberikan kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
d. Penyebarluasan data dan keterangan termasuk umpan balik Setelah analisis dan
interpretasi data serta telah memiliki keterangan yang cukup jelas dan sudah
disimpulkan dalam suatu kesimpulan, selanjutnya dapat disebarluaskan kepada semua
pihak yang berkepentingan, agar informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai mana
mestinya.
e. Evaluasi Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan
untuk perencanaan, penanggulangan khusus serta program pelaksanaannya, untuk
kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan
program dan pelaksanaan program, serta untuk kepentingan evaluasi maupun
penilaian hasil kegiatan.
Fungsi :
5. Penyusunan dan penyiapan pedoman dan petunjuk tata laksana administasi umum
Fungsi :
Fungsi :
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak - Ante natal care ( K1-K4 ) -
Pemberian tablet Fe - Penyuluhan - Merujuk bumil resti
6. Melaksanakan pelayanan kesehatan bayi baru lahir - AFGAR skor - Perawatan tali
pusat - Obsevasi - Pencatatan - Penyuluhan pada ibu - Melaksanakan rujukan pada
bayi resti
8. Mencatat kegiatan pada - Kartu Ibu - KMS ibu hamil - KMS balita - Kartu KB
b. Pemberian tablet Fe
c. Penyuluhan
a. Pemberian PIL
b. Suntik
d. Penyuluhan
f. Penyuluhan
b. Obsevasi
e. Penyuluhan
a. AFGAR skor
b. Perawatan tali pusat
c. Obsevasi
d. Pencatatan
a. Kartu Ibu
c. KMS balita
d. Kartu KB
BIDAN PONED
b. Obsevasi
e. Penyuluhan
a. AFGAR skor
c. Obsevasi
d. Pencatatan
a. Kartu status
b. Buku KIA
c. KMS balita
5. Melakukan tindakan penyelamatan pada kasus gawat darurat sebelum ada dokter
7. Melaksanakan penyuluhan
9. Melaksanakan Imunisasi
6 Melaksanakan UKS
7 Melaksanakan Posyandu
3. Melakukan anamnese
4. Melaksanakan tindakan
14. Malakukan kerja sama lintas program dan sektor PETUGAS IMUNISASI
5. Melaksanakan imunisasi
8. Melakukan penyuluhan
6. Pemberian Vitamin
6. Melakukan penyuluhan
6. Menyiapkan dan evaluasi data pengadaan sedian farmasi,alat kesehatan dan PKRT
2. Menerima pasien/klien
7. Menyediakan kartu status rawat jalan, rawat inap, SKD dan rujukan 8.
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan SIKDA dan PCARE
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berdasarkan laporan dari bagian BP Puskesmas dilakukan
setiap 1 minggu sekali. Pada pelaporan tersebut masih terbatas pada
keterangan tentang identitas pasien yaitu meliputi nomor register, nama pasien,
umur, jenis kelamin, alamat, tanggal berobat, tenaga kesehatan pemeriksa,
diagnosa penyakit dan belum terdapat data tentang kunjungan kasus
(lama/baru), status kunjungan, pemberi obat serta pengobatannya. Keterangan
dari BP ini akan di input ke komputer untuk kegiatan pelaporan.
4. Analisis Data
Data yang telah diolah tidak dilakukan analisis lebih lanjut karena belum adanya
petugas khusus surveilans. Hal itu menyebabkan perawat yang bertugas untuk
melakukan surveilans masih berpaku untuk menyelesaikan tugas pokoknya
masing- masing. Oleh karena itu data yang ada belum di analisis berdasarkan
karakteristik penderita dan tidak disajikan dalam bentuk tabel distribusi,
frekuensi,maupun grafik. Belum adanya analisis data tersebut menyebabkan
belum dapat dilakukan pemantauan dan pendeteksian adanya peningkatan
kasus penyakit tidak menular hipertensi misalnya, baik berdasarkan orang,
tempat maupun waktu.
5. Pelaporan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian di kompilasi dalam bentuk format
laporan Penyakit Hipertensi yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Selatan pada tiap akhir tahun.
Indikator kinerja program merupakan ukuran besarnya hasil kerja yang diharapkan
diperoleh setelah satu rangkaian aktivitas program. Indikator kinerja ini lebih tepat
sebagai ukuran pencapaian tujuan program, dan berdasarkan indikator kinerja ini dapat
dinyatakan program telah mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Jenis indikator
kinerja program yang ada di Puskesmas Tanjung Bintang ialah Indikator morbidity dan
indikator faktor risiko penyakit: seperti konsumsi jelantah, konsumsi garam berlebih,
konsumsi alkohol, stress dan olahraga
Indikator kinerja surveilans merupakan ukuran kualitas suatu sistem kerja. Secara
operasional, suatu unit program apabila menyatakan besarnya masalah program, maka
wajib didukung oleh sistem kerja informasi yang baik. Baik atau tidak baiknya sistem
kerja informasi ini, dinyatakan dengan ukuran atau indikator kinerja surveilans. Indikator
kinerja yang paling sering digunakan adalah kelengkapan laporan. Kelengkapan
laporan merupakan metode pengukuran kinerja yang paling sederhana, dan jika
dirumuskan dengan tepat, dapat memberi dukungan pengukuran kinerja surveilans
yang tepat, dan dapat memberi manfaat untuk mengidentifikasi adanya permasalah
kinerja surveilans lebih fokus dan tepat waktu. Berdasarkan hasil wawancara dengan
petugas Surveilans di Puskesmas TanjungBintang, Surveilans Hipertensi di Puskesmas
Tnjung bintang sudah berjalan sesuai dengan tujuan pokok dan fungsi kinerja program.
Dibuktikan dengan pelaporan kasus penyakit Hipertensi setiap bulan dari bidan desa ke
petugas surveilans. Salah satu contoh program dari surveilans adalah Prolanis
(Program Pengelolaan Penyakit Kronis) Hipertensi yang berupa kegiatan senam
dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Contoh pemeriksaan
kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, penyuluhan, pengobatan, cek darah
dan pengelompokan golongan resiko tinggi yang dilakukan setiap sebulan sekali pada
hari jum’at. Pelaporan data dilakukan secara aktif oleh bidan desa yang ada di setiap
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Bintang. Bidan desa yang ada wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Bintang berjumlah 16 orang yaitu masing-masing desa terdapat 1
bidan desa. 16 bidan tersebut melakukan pelaporan kepada Puskesmas Tanjung
Bintang sebulan sekali hasil dari skrining dini kasus hipertensi. Dilihat dari kelengkapan
laporan indikator kinerja surveilans Hipertensi di Puskesmas tanjung Bintang hanya
sebesar 25% yang kurang atau tidak lengkap yaitu pada bulan Januari, April, dan
September. Sedangkan 75% sudah lengkap datanya. Oleh sebab itu, indikator kinerja
surveilans Hipertensi di Puskesmas I Baturraden dapat dikatakan belum berhasil
karena ketidaklengkapan pengumpulan data dan laporan. Ketepatan waktu laporan
merupakan indikator kinerja kedua yang paling sering digunakan. Ketepatan waktu
laporan adalah tersedianya data surveilans pada unit yang memanfaatkan data tersebut
tepat waktu pada saat data tersebut dipergunakan. Secara operasional, ketepatan
waktu laporan sering diartikan sebagai tanggal waktu laporan harus sudah diterima.
Dilihat dari ketetapat waktu laporan indicator kinerja surveilans Hipertensi Pada
Puskesmas Tanjung Bintang kurang tepat karena ada 3 bulan yang tidak melaporkan
datanya. Sedangkan dari segi keakuratan data/laporan, indikator kinerja surveilans
berhasil atau tidak berhasil dapat dilihat dari tabel dan grafik sebaran data morbiditas
Hipertensi di Puskesmas Tanjung Bintang, sebagai berikut: