Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN

PROGRAM SURVEILANS

Disahkan Oleh, No. Dokumen Revisi Tanggal


Kepala Puskesmas Jelekong 00

dr. Evi Rufaida


NIP.19631111 199001 2 001

PUSKESMAS JELEKONG
KECAMATAN BALEENDAH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi
yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan
tersebut agar dapat Melaksanakan tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
Surveilans kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam perencanaan dan
penanggulangan penyakit terutama dalam penanggulangan wabah (KLB). Kejadian
luar biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan, keracunan bahan berbahaya
lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit diare, campak dan
demam berdarah dengue merupakan jenis penyakit yang sering menyebabkan
terjadinya KLB di Indonesia. KLB secara signifikan dapat mengakibatkan terjadinya
peningkatan kesakitan dan kematian, di samping juga dapat berdampak pada sektor
ekonomi, sosial dan pariwisata.
Daerah yang berisiko tinggi terjadinya suatu KLB penyakit tertentu dapat
diidentifikasi, ditetapkan prioritasnya dan kemudian disusun suatu rancangan
penanggulangan KLB berkelanjutan dalam suatu program penanggulangan KLB.
Penanggulangan suatu wabah/KLB penyakit menular yang sedang terjadi telah diatur
dalam UU No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular, PP No. 40 Tahun
1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular. Peraturan Menteri
Kesehatan No. 560 tentang jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah
dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Pemerintah
Propinsi sebagai daerah otonom.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
KLB menjadi masalah kesehatan masyarakat yang harus di tindaklanjuti
sedini mungkin supaya tidak menyebar dan semakin meluas wilayah
penyebarannya.
2. Tujuan Khusus
1) Menurunnya frekuensi KLB;
2) Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB;
3) Menurunnya jumlah kematian pada setiap KLB;
4) Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lengkap pelayanan surveilans adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan penyelidikan, pemantauan, dan pelaporan penyakit potensial
KLB. Kegiatan utama yang termasuk dalam program surveilans yaitu :
1. Penyelidikan Epidemiologi Penyakit Menular
2. Pengambilan dan Pengiriman Specimen penyakit tertentu
3. Kunjungan Rumah
4. Upaya Pencegahan dan pengendalian Penyakit menular potensial KLB
5. Pencatatan dan Pelaporan Data
6. Visualisasi Data Potensial KLB

D. Batasan Operasional
Ruang lengkap pelayanan surveilans adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan penyelidikan, pemantauan, dan pelaporan penyakit potensial
KLB.

E. Landasan Hukum
Peraturan yang akan digunakan sebagai acuan pedoman surveilans
puskesmas adalah sebagai berikut :
1. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
3. PP No. 40 Tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular
4. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1501 tahun 2010 tentang jenis penyakit
tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya Penanggulangan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi Sumber Daya Manusia yang menjadi Pengelola dan
Penanggungjawab program Surveilans minimal D3 Kesehatan atau S1 Kesehatan
Masyarakat Peminatan Epidemiologi. Selain itu, PJ surveilans harus mampu
menerapkan prinsip-prinsip Epidemiologi Surveilans dalam pelaksanaan kegiatan.

B. Distribusi Ketenagaan
Pelaksanaan program Surveilans harus terintegrasi dengan petugas
kesehatan dan unit pelayanan lainnya. Distribusi ketenagaan yang turut andil dalam
pelaksanaan program surveilans yaitu :
1. Dokter Puskesmas
2. Bidan
3. Tenaga Sanitarian
4. Tenaga Promkes
5. Tenaga Gizi

C. Jadwal Kegiatan
Program Surveilans puskesmas meliputi surveilans aktif dan surveilans pasif.
Kegiatan yang termasuk dalam surveilans aktif adalah kegiatan rutin setiap bulan
seperti Pengambilan KDRS, Pelaporan rutin mingguan (W2) dan laporan bulanan.
Kegiatan yang termasuk dalam surveilans pasif adalah kegiatan yang memang
menggunakan data-data yang dilaporkan untuk pemantauan penyakit.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas
Program surveilans tidak lepas dari kebutuhan alat dan bahan guna
menunjang pelaksanaan program. Standar fasilitas yang perlu dipersiapkan dalam
pelaksanaan program surveilasn yaitu :
1. Media komunikasi seperti HP untuk pelaporan secara cepat
2. Komputer / Laptop untuk mengolah data penyakit hasil surveilans
epdimiologi
3. Alat Transportasi untuk menunjang pelaksanaan pelaksanaan penyelidikan
epidemiologi.
4. Alat dan bahan lainnya seperti ATK, Senter, Abate untuk menunjang
pencatatan dan pelaporan serta upaya PE DBD.
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. Upaya Pelayanan Surveilans Aktif


1. Petugas Penanggungjawab
Epidemiolog Kesehatan Puskesmas.
2. Perangkat Kerja
1) Alat Transportasi
2) Komputer / laptop
3) ATK
B. Upaya Pelayanan Surveilans Pasif
1. Petugas Penanggungjawab
Epidemiolog Kesehatan Puskesmas
2. Perangkat Kerja
1) Komputer / laptop
2) ATK
C. Upaya Penyelidikan Epidemiologi KLB / Wabah
1. Petugas Penanggungjawab
Epidemiolog Kesehatan Puskesmas
2. Perangkat Kerja
1) Sarana Transportasi
2) ATK
3) Senter
4) Abate
5) Media penyuluhan
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya program Surveilans yang bermutu, maka


perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui
perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan
pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan
logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan
dijadwalkan. Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya promotif dan
preventif Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Dalam setiap kegiatan program surveilans perlu diperhatikan keselamatan


masyarakat dan petugas, yakni dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) program surveilans merupakan bagian


dari pengelolaan UKM secara keseluruhan. UKM merupakan pelayanan publik
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta pencegahan
penyakit. Petugas harus menguasai pelayanan prmosi kesehatan, pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan lingkungan,
mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan
dengan pekerjaannya sesuai SOP.
BAB VIII
PENUTUP

Pedoman program surveilans ini dilakukan sebagai acuan bagi petugas


epidemiolog puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas program surveilans di
Puskesmas Jelekong. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
advokasi bagi pemegang kebijakan untuk peningkatan mutu program surveilans di
Puskesmas Jelekong.

Anda mungkin juga menyukai