Anda di halaman 1dari 29

RENCANA USULAN KEGIATAN

(RUK)
PROGRAM SURVEILANS
TAHUN 2023

Oleh :

HENDRI NURDIYANSYAH, S.Kep., Ns.


NITK. 3529210262017003

PUSKESMAS KALIANGET
KECAMATAN KALIANGET
KABUPATEN SUMENEP
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikannya Rencana Usulan Kegiatan Tahunan
Program Surveilans Puskesmas Kalianget Tahun 2023. Dalam penyusunannya tidak
terlepas dari adanya dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu bersama ini
perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drg. Yenny Tri Suci,M.Kes selaku Kepala Puskesmas Kalianget yang telah
memberikan masukan demi kesempurnaannya.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu yang telah memberikan bimbingan demi tersusunnya Rencana Usulan
Kegiatan Tahun 2023.
3. Semua staf dan karyawan di Puskesmas Kalianget yang telah memberikan
kontribusi data demi tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023 ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahun
2023 ini.
Penyusun menyadari bahwa Rencana Usulan Kegiatan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari rekan-
rekan untuk menyempurnakan Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023 ini. Akhirnya
semoga masukan yang diberikan dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT. Semoga
Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023 ini bermanfaat bagi kita semua.

Sumenep, 31 Desember 2021


Penyusun

Hendri Nurdiyansyah, S.Kep., Ns.


NITK. 3529210262017003

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2. TUJUAN.......................................................................................................2
1.2.1. Tujuan Umum.....................................................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus...................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................................4
ANALISA SITUASI.......................................................................................................................................................4
2.1. SEJARAH PUSKESMAS KALIANGET......................................................4
2.2. GAMBARAN UMUM....................................................................................4
2.2.1. Data Geografis...................................................................................4
2.2.2. Data Demografi..................................................................................5
2.3. GAMBARAN KHUSUS................................................................................6
2.3.1. Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Kalianget................7
2.3.2. Ketenagaan Di Puskesmas Beserta Jaringannya..........................9
2.4. DATA DASAR PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK....................10
2.4.1. Sarana Dan Prasarana Program Kia..............................................10
2.4.2. Sasaran Program Kesehatan Ibu Dan Anak.................................10
BAB III......................................................................................................................................................................11
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH........................................................................................................................11
3.1. IDENTIFIKASI MASALAH.........................................................................11
3.2. PRIORITAS MASALAH.............................................................................11
BAB IV......................................................................................................................................................................13
ANALISA PENYEBAB MASALAH...............................................................................................................................13
BAB V.......................................................................................................................................................................16
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH........................................................................................................................16
BAB VI......................................................................................................................................................................19
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)......................................................................................................................19
BAB VII.....................................................................................................................................................................21
PENUTUP.................................................................................................................................................................21
7.1. KESIMPULAN............................................................................................21
7.2. SARAN.......................................................................................................21

ii
DAFTAR TABEL

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu


diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang
sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan
perencanaan terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi
yang valid. Tak dapat dipungkiri bahwa, terciptanya generasi bangsa yang
sehat akan mendorong potensi yang lebih besar untuk menghasilkan sumber
daya manusia yang berkompeten dan berkualitas. Dengan keberadaan
sumber daya manusia yang berkualitas, maka secara otomatis pembangunan
nasional dari segi kesehatan akan terus mengalami peningkatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah dapat
melaksanakan surveilans terhadap penyakit menular dan tidak menular.
Fungsi dasar Surveilans Kesehatan tidak hanya untuk kewaspadaan dini
penyakit yang berpotensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), tetapi juga
sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan program kesehatan
jangka menengah dan jangka panjang. Untuk itu hendaknya pelaksanaan
Surveilans Kesehatan mencakup seluruh pelaksanaan program di bidang
kesehatan yang membutuhkan pengamatan terus menerus, analisis dan
diseminasi informasi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan data dan informasi
yang terpercaya dan mempunyai aspek kekinian.
Permenkes No 45 tahun 2014 tentang penyelenggaraan surveilans
kesehatan menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan
pengelolaan data dan informasi kesehatan, diperlukan sistem Surveilans
Kesehatan secara nasional agar tersedia data dan informasi secara teratur,
berkesinambungan, serta valid sebagai bagian dari proses pengambilan
keputusan dalam upaya kesehatan, baik lokal maupun nasional, serta
memberikan kontribusi terhadap komitmen global. Surveilans bukan hanya
sekedar berfungsi untuk mengumpulkan data, namun fungsinya kian
kompleks karena mereka juga dituntut mampu menganalisis determinan
munculnya suatu penyakit serta melakukan upaya pencegahan dan promotif
di bidang kesehatan khususnya epidemiologi.

1
Sesuai dengan pasal 1 Permenkes No 75 tahun 2014 bahwa
puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotof dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Merupakan tugas dari puskesmas dalam melaksanakan kebijakan kesehatan
adalah untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Agar tugas tersebut
dapat terwujud maka puskesmas menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan
UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan salah satunya Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) yaitu serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
masyarakat.
Dalam rangka menyelenggarakan fungsi UKM tersebut maka
puskesmas berwenang yang diantaranya ; menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu,
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung, menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan pronsip koordinatif dan kerjasama antar profesi,
melaksanakan rekam medic, melaksanakan pencatatan, pelaporan dan
evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan, melaksanakan
peningkatan kompetensi tenaga kesehatan serta melaksanakan penapisan
rujukan seseuai dengan indikasi medis dan system rujukan.
Puskesmas Kalianget yang berdasarkan karakteristik wilayah kerja
merupakan puskesmas kawasan pedesaan yang memiliki karakteristik
pelayanan kesehatan salah satunya pelayanan UKM dilaksanakan oleh
puskesmas dan fasilitas pelyanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
masyarakat.

1.2. TUJUAN

1.
1.1.

1.2.1. Tujuan Umum


Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan merupakan prasyarat
program kesehatan dan bertujuan untuk:

2
1. Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan penyakit, dan
faktor risikonya serta masalah kesehatan masyarakat dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya sebagai bahan pengambilan keputusan;
2. Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap kemungkinan
terjadinya KLB/ Wabah dan dampaknya;
3. Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan KLB/Wabah; dan
4. Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para pihak yang
berkepentingan sesuai dengan pertimbangan kesehatan.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Mengetahui pencapaian pada hasil kerja kemampuan manajerial
meliputi : ketenagaan, sarana dan prasarana, metode, dan
pencapaian Program Surveilans
2. Mengetahui masalah – masalah, menganalisa serta pemecahannya
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di tahun 2021
3. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023

3
BAB II
ANALISA SITUASI

2.

2.1. SEJARAH PUSKESMAS KALIANGET

Mengenai berdirinya Puskesmas Kalianget kami tidak dapat


menggali informasi yang lengkap namun kami mampu menunjukkan
pergantian kepemimimpinan Puskesmas Kalianget antara lain :

1. Tahun 1984 – 1996 dipimpin oleh dr. H. Dzulkifli


2. Tahun 1996 – 1999 dipimpin oleh dr. Diah
3. Tahun 2000 – 2001 dipimpin oleh dr. H. Fatoni
4. Tahun 2001 – 2003 dipimpin oleh dr. Imam
5. Tahun 2003 dipimpin oleh dr. Amar Ma’ruf
6. Tahun 2003 –2005 dipimpin oleh dr. Handoyo
7. Tahun 2006 – 2009 dipimpin oleh drg. Tatik Kristiowati
8. Tahun 2009 – 2010 dipimpin oleh dr. Eko Darmawan
9. Tahun 2011 dipimpin oleh dr.Riska A
10. Tahun 2013 – 2014 dipimpin oleh dr. Mahsunah
11. Tahun 2014 – 2015 dipimpin oleh drg. Ekhiyanto
12. Tahun 2015 – 2020 dipimpin oleh drg. Hj. Nurul Hayati, M. Si
13. Tahun 2020 – 2021 dipimpin oleh dr. Sari Yuli Yarti
14. Tahun 2021 dipimpin oleh H. Achmad Syamsuri, S. Kep. Ns., MH
15. Tahun 2021- sekarang dipimpin oleh drg. Yenny Tri Suci, M. Kes

2.2. GAMBARAN UMUM

2.2.1. Data Geografis


Identitas dari Puskesmas Kalianget Kecamatan Kalianget adalah
sebagai berikut :
a. No. Kode Puskesmas : P3529060101
b. Nama Puskesmas : KALIANGET
c. Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 201
d. Kecamatan : KALIANGET
e. Kabupaten : SUMENEP
f. Propinsi : JAWA TIMUR
g. Telepon : (0328) 6769640
h. Email : pkmkalianget@gmail.com

4
Lokasi ini mudah dijangkau dari berbagai arah baik dengan
kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum roda transport
roda 2 dan atau 4.
Luas wilayah Kecamatan Kalianget : 3.019,40 km² yang terdiri
dari 7 Desa meliputi :
a. Desa Kalianget Timur
b. Desa Kalianget Barat,
c. Desa Kalimo’ok,
d. Desa Kertasada,
e. Desa Marengan Laok,
f. Desa Karang anyar,
g. Desa Pinggir Papas.
Batas Kecamatan Kalianget meliputi :
a. Utara : Kecamatan Gapura
b. Barat : Kecamatan Kota
c. Selatan : Selat Madura
d. Timur : Selat Madura

LUAS WILAYAH : 3.109,40


Km²
JUMLAH DESA : 7 DESA
JUMLAH PENDUDUK :
42,440 JIWA
JUMLAH KK :13.867

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Kalianget

2.2.2. Data Demografi


Jumlah penduduk Kecamatan Kalianget pada tahun 2020
berjumlah 42.440 jiwa terdiri dari 20.607 (48,55%) laki laki dan 21.833
(51,45%) perempuan.

5
Tabel 2.1 Data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Kalianget 2021
No Desa Jumlah Laki- laki Perempuan Jumlah
KK
Kalianget 4.275
1 5.851 6.288 12.139
Timur
2 Kalianget Barat 2.941 4.668 5.016 9.684
3 Kalimo’ok 1.236 2.177 2.179 4.356
4 Kertasada 1.219 1.728 1.846 3.574
Marengan 1.469
5 2.097 2.266 4.363
Laok
6 Karang Anyar 1.030 1.504 1.569 3.073
7 Pinggir Papas 1.697 2.562 2.669 5.251
Jumlah 13.867 20.607 21.833 42.440
Sumber data:Kecamatan Kalianget Dalam Angka,BPS 2020

Berdasarkan data diatas, maka di wilayah Kecamatan Kalianget


seyogyanya mempunyai dua puskesmas untuk melayani masyarakat
dengan jumlah penduduk sebesar 42.440 penduduk, karena menurut
standar Kementerian RI rasio kecukupan jumlah puskesmas 1: 30.000
penduduk.

2.3. GAMBARAN KHUSUS

Puskesmas Kalianget Kabupaten Sumenep merupakan Puskesmas


Rawat Jalan dan Rawat Inap yang ada di Kecamatan Kalianget di Kabupaten
Sumenep. Puskesmas Kalianget Kabupaten Sumenep memberikan
pelayanan meliputi Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
terdiri dari:

1Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


a. Upaya Promosi Kesehatan;
b. Upaya Kesehatan Lingkungan;
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat;
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
2Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat;
b. Upaya Kesehatan Jiwa

6
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut;
d. Upaya Kesehatan Tradisional;
e. Upaya Kesehatan Olahraga;
f. Upaya Kesehatan Indra;
g. Upaya Kesehatan Usia Lanjut;
h. Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (UKK);
i. Upaya kesehatan Matra.

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di bagi lebih lanjut


berdasarkan klasifikasi dan jenis layanan. UKP berdasarkan klasifikasi, terdiri
dari:
1. Pelayanan rawat jalan;
2. Pelayanan Unit Gawat Darurat dan Rawat Inap;
3. Pelayanan VK bersalin.

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) berdasarkan jenis layanan terdiri


dari :

1. Pelayanan medik;
a. Pelayanan medik dasar.
2. Pelayanan penunjang medik;
a. Pemeriksaan laboratorium.
3. Pelayanan penunjang non medik;
a. Pelayanan gizi,
b. Pelayanan puskesmas keliling,
c. Pelayanan penunjang non medik lainnya.
4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana;
a. Pelayanan persalinan,
b. Pelayanan penyakit kandungan,
c. Pelayanan kebidanan dan penyakit kandungan lainnya.
5. Pelayanan Gigi Dan Mulut;
6. Pelayanan Obat dan Kefarmasiaan;
7. Pelayanan konsultasi dan rujukan;
8. Pelayanan tindakan operatif yang mampu dilaksanakan oleh Puskesmas
seperti Perawatan Bedah Minor, rawat luka, pertolongan pertama pada
kecelakaan/gawat darurat, pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi.

7
2.3.1. Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Kalianget
Sarana pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan
Kalianget terdiri dari sarana kesehatan jaringan Puskesmas Kalianget,
UKBM dan Rumah Sakit/ Dokter/ Bidan/ Klinik swasta (Jejaring
Puskesmas Kalianget). Jumlah jaringan pelayanan kesehatan
Puskesmas Kalianget yang berada di Kecamatan Kalianget dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Data jumlah Jaringan Pelayanan Kesehatan di wilayah


kerja Puskesmas Kalianget 2021
JENIS SARANA PELAYANAN
NO JUMLAH KETERANGAN
KESEHATAN
1 PUSKESMAS 1 Baik
2 PUSTU 2 Baik
3 PONKESDES 4 Baik
4 PUSLING 2 Baik
5 POLINDES 2 Baik
6 PONKESTREN 1 Bangunan hancur
TOTAL 12
Sumber data : Profil Puskesmas Kalianget Tahun 2020

Secara umum jumlah Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat


(UKBM) yang berada di Kecamatan Kalianget dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.3 Data Jumlah Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) di wilayah kerja Puskesmas Kalianget 2021
JENIS UKBM
POSYANDU

POSYANDU

POSBINDU

POS UKK
LANSIA

NO DESA
BALITA

SBH

1 Kalianget Timur 12 3 1 1 0
2 Kalianget Barat 12 4 1 0 0
3 Kalimo’ok 5 4 1 1 1
4 Kertasada 4 4 1 1 0
5 Marengan Laok 5 3 1 0 0
6 Karang Anyar 4 3 1 0 0
7 Pinggir Papas 4 3 1 0 0
JUMLAH 46 24 7 3 1
Sumber data : Profil Puskesmas Kalianget Tahun 2020

8
Selain itu tedapat beberapa sarana pelayanan swasta sebagai
jejaring Puskesmas Kalianget yang berada di Kecamatan Kalianget,
antara lain dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.4 Data Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta


(Jejaring) di wilayah kerja Puskesmas Kalianget 2021
DOKTER BIDAN
RUMAH KLINIK
NO DESA PRAKTIK PRAKTIK APOTIK
SAKIT SWASTA
SWASTA MANDIRI
1 Kalianget Timur 1 1 0 0 1
2 Kalianget Barat 2 0 1 0 1
3 Kalimo’ok 0 1 0 0 0
4 Kertasada 0 2 0 1 0
5 Marengan Laok 1 0 0 0 0
6 Karang Anyar 1 0 0 0 0
7 Pinggir Papas 0 0 0 0 0
JUMLAH 5 4 1 1 2
Sumber data : Data Kepegawaian Puskesmas Kalianget tahun 2020

2.3.2. Ketenagaan Di Puskesmas Beserta Jaringannya


Untuk ketenagaan berdasarkan jenis profesi di Puskesmas
Kalianget beserta jaringannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5 Data Jumlah Ketenagaan Berdasarkan Profesi di


Puskesmas Kalianget
Status Kepegawaian
No. Profesi JUMLAH
PNS Kontrak Sukwan
1 Dokter Umum 3 - - 3
2 Dokter Gigi 3 - - 3
3 Promotor Kesehatan - 1 - 1
4 Nutrisionis 1 1 1 3
5 Sanitarian 1 - - 1
6 Bidan 17 - 13 30
7 Perawat 12 5 16 33
8 Perawat Gigi 1 - - 1
9 Apoteker - - - 0
10 Asisten Apoteker 2 - - 2
11 Analis Kesehatan 1 - 1 2
12 Keuangan - 1 - 1
13 Administrasi 3 1 1 5
14 Rekam Medik - - 1 1
9
Status Kepegawaian
No. Profesi JUMLAH
PNS Kontrak Sukwan

15 Sopir - - 1 1
16 Cleaning Servis - 3 - 3
17 Satpam - 3 - 3
JUMLAH 44 15 34 93
Sumber data : Data Kepegawaian Puskesmas Kalianget tahun 2020
Dari keterangan standar ketenagaan sebagaimana tersebut
diatas merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas
dapat terselenggara dengan baik. Pada saat ini Puskesmas Kalianget
untuk ketenagaan program KIA berjumlah 30 orang sehingga
pelayanan program KIA baik di dalam gedung ataupun di luar gedung
terlaksana dengan baik dan maksimal.

2.4. DATA DASAR PROGRAM SURVEILANS

2.4.1. Sarana Dan Prasarana Surveilans


Jumlah minimal sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan
program surveilans dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.6 Sarana dan Prasarana Penunjang Program surveilans di


Puskesmas Kalianget
Jumlah Jumlah
No Jenis Peralatan
Kebutuhan Yang Ada

1. Register W2/ EWARS Sesuai Sesuai


Kebutuhan Kebutuhan

2. Form pelaporan STP Sesuai Sesuai


Kebutuhan Kebutuhan

3. Form pelaporan C1 Sesuai Sesuai


Kebutuhan Kebutuhan

4. Formulir penyelidikan epidemoloi Sesuai Sesuai


penyakit berpotensi wabah Kebutuhan Kebutuhan

5. Formulir penyelidikan epidemoloi Sesuai Sesuai


COVID-19 Kebutuhan Kebutuhan

6. Media cetak berupa poster, Sesuai Sesuai


lembar balik, leaflet dan brosur Kebutuhan Kebutuhan

10
2.4.2. Sasaran Program Surveilans
Sasaran dari kegiatan program surveilans pada dasarnya
meliputi penyakit menular dan tidak menular yang kemudian
difokuskan dan disesuaikan dengan PKP.
1. Penyakit Berpotensi Wabah
Penyakit berpotensi wabah adalah data penyakit yang harus
dilaporkan setiap minggunya ke pusat Surveilans Kewapadaan Dini
Respon (SKDR) yang merupakan daftar penyakit yang dapat
menimbulkan KLB.

Penyakit Definisi Operasional

Diare Akut 1. Pada Dewasa : BAB (defekasi) dengan tinja


lembek atau setengah cair dengan Frekuensi
lebih dari 3 kali sehari atau dapat berbentuk
cair saja.
2. Pada Anak : BAB yang frekuensinya lebih
sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali
atau lebih perhari dengan konsistensi cair
dan berlangsung kurang dari 7 hari)
3. Pada Neonatus yang mendapat ASI : Diare
adalah BAB dengan Frekuensi lebih sering
(Biasanya 5-6 kali perhari) dengan
konsistensi Cair
Malaria Konfirmasi Penderita yang didalam tubuhnya ada
plasmodium atau parasit malaria dan di
buktikan dengan pemeriksaan RDT (Rapid
Diagnostic Test) positif dan/atau pemeriksaan
mikroskopis positif
Tersangka Demam Demam mendadak tanpa sebab yang jelas 2-7
Dengue hari, mual, muntah, sakit kepala, nyeri
dibelakang bola mata (nyeri Retro orbital), nyeri
sendi dan adanya manifestasi perdarahan
sekurang-kurangnya uji tourniquet positif
Pneumonia Pada usia <5 tahun ditandai dengan batuk
dan/atau tanda kesulitan bernafas (adanya
nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding
dada bagian bawah kedalam (TDDK) atau
gambaran radiologi foto torak menunjukan
infiltrat paru akut)
Diare berdarah/ Diare dengan darah disertai atau tidak sertai
Disentri dengan lender dalam tinja, dapat juga disertai
dengan adanya tanesmus
Tersangka Demam Anamnesis pemeriksaan fisik didapatkan gejala
Tifoid demam, gangguan saluran cerna dan tanda
gangguan kesadaran
Sindrom Jaundis Gejala penyakit yang timbul secara mendadak
Akut (< 14 hari ) ditandai dengan kulit dan sclera
berwarna ikterik/kuning dan urine berwarna
gelap
Tersangka Demam mendadak >38,5⁰C dan nyeri sendi
Chikungunya yang hebat dapat disertai adanya ruam
Tersangka Flu ILI dengan kontak ungags sakit atau mati

11
Penyakit Definisi Operasional

Burung pada mendadak, produk ungags atau leukopenia


Manusia atau pneumonia
Tersangka Demam >38⁰C selama 3 hari atau lebih disertai
Campak bercak kemerahan berbentuk mokulopapular,
batuk, pilek atau mata merah (konjungtivitis)
Tersangka Difteri Demam >38⁰C, sakit menelan, sesak nafas
disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput
putih keabu-abuan (pseudomembran) di
tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher
Tersangka Batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan batuk
Pertussis yang khas (terus menerus/paroxysmal), nafas
dengan bunyi “whoop” dan kadang muntah
setelah batuk
AFP (Lumpuh Kasus lumpuh layuh mendadak bukan
Layuh Mendadak) disebabkan oleh ruda paksa/trauma pada anak
< 15 tahun
Kasus Gigitan Kasus gigitan hewan (Anjing, Kucing, Tupai,
Hewan Penular Monyet, Kelelawar) yang dapat menularkan
Rabies rabies pada manusia ATAU Kasus dengan
gejala stadium Prodormal (demam, Mual,
Malaise/Lemas), atau kasus dengan gejala
Stadium Sensoris (rasa nyeri, rasa panas,
disertai kesemutan pada tempat bekas luka,
cemas dan reaksi berlebihan terhadap
rangsangan sensorik)
Tersangka Antraks 1. Antraks Kulit (Cuntaneus Anthrax) : papel
pada inokulasi, rasa gatal tanpa disertai rasa
sakit, 2 – 3 hari vesikel berisi cairan
kemerahan, haemoragik menjadi jaringan
nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam, kering,
eschar (patognomonik), demam, sakit kepala
dan pembengkakan kelenjar limfe regional
2. Antraks Saluran Pencernaan
(Gastrointestinal Anthrax) : rasa sakit perut
hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan,
demam, konstipasi, gastroenteritis akut
kadang disertai darah, hematemesis,
pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal,
perut membesar dan keras, asites dan
oedema scrotum, melena
3. Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax) :
gejala klinis antraks paru-paru sesuai
dengan gejala bronchitis. Dalam waktu 2-4
hari gejala semakin berkembang dengan
gangguan respirasi berat, demam, sianosis,
dispnue, stridor, keringat berlebihan, detak
jantung meningkat, nadi lemah dan cepat.
Kematian biasanya terjadi 2-3 hari setelah
gejala klinis timbul
Tersangka Demam <9 hari dengan suhu >38⁰C disertai
Leptospirosis gejala khas conjungtival suffusion (radang pada
konjungtiva), nyeri betis, Jaundis/ Ikterik/ Kuning
Tersangka Kolera Penderita berumur >5 tahun menjadi dehidrasi
berat karena diare akut cair secara tiba-tiba
(biasanya disertai muntah dan mual), tinjanya
cair seperti air cucian beras tanpa rasa sakit

12
Penyakit Definisi Operasional

perut atau mulas


Klaster Penyakit D idapatkan 3 atau lebih kasus/ kematian
yang tidak lazim dengan gejala sama didalam satu kelompok
masyarakat/ desa dalam satu periode waktu
yang sama (lebih kurang 7 hari), yang tidak
dapat dimasukan kedalam definisi kasus
penyakit yang lain
Tersangka Demam > 38⁰C mendadak, sakit kepala, kaku
Meningitis/Ensefali kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran
tis dan muntah. Pada anak <1 tahun ubun-ubun
besar dan cembung
Tersangka Setiap bayi lahir hidup umur 3-28 hari sulit
Tetanus menyusu/menetek, dan mulut mencucu dan
Neonatorum disertai dengan kejang rangsang
Tersangka Ditandai dengan kontraksi dan kekejangan otot
Tetanus mendadak, dan sebelumnya ada riwayat luka
ILI (Influenza Like Penderita dengan gejala demam ≥ 38 ⁰C disertai
Illness) batuk atau sakit tenggorokan, diagnose
ditentukan setelah ada pemeriksaan
laboraorium
Tersangka HFMD Demam 38⁰C-39⁰C dalam 3-7 hari, nyeri telan,
nafsu makan turun, muncul vesikel di rongga
mulut dan atau ruam ditelapak tangan, kaki dan
bokong. Biasanya terjadi pada anak dibawah 10
tahun
TOTAL (JUMLAH Jumlah kunjungan yang datang berobat dan
KUNJUNGAN)** terdaftar di fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Pustu, Bidan desa, Perawat desa)

2. Surveilans Terpadu Penyakit


Laporan STP dilaporkan paling telat tanggal 5 setiap
bulannya. Isi laporan mengacu pada ICD X. Sumber data didapat
dari register rawat jalan baik dari pelayanan dalam gedung maupun
pelayanan luar gedung misalnya Pustu, Ponkesdes, dan Polinndes.
Kasus yang tercatat adalah kasus yang terdata dan berdomisili di
wilayah kerja Puskesmas Kalianget. Kasus yang dilaorkan adalah
kasus baru, total kunjungan berarti total kasus baru yang tercatat
selama 1 bulan, sedangkan untuk total kunjungan adalah
keseluruhan kunjungan baik kunjungan lama atau kunjungan baru.
Analisa STP dilaksanakan minimal 1 tahun sekali
perencanaan ditingkat kabupaten, umpan balik dari pelaporan STP
dilaksanakan melalui pertemuan validasi data dan pertemuan
evaluasi program surveilans setiap triwulan atau minimal 1 tahun.
Analisa dapat berupa :
a. Analisa pola penyakit
b. Pola penyakit pergolongan umur
c. Incident rate

13
3. Pandemi Covid-19
a. Kasus Suspek Covid-19
Seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus
probable/konfirmasi COVID-19/kluster COVID-19 dan memenuhi
kriteria klinis
b. Kasus Konfirmasi Covid-19
Kasus Terkonfirmasi adalah orang dengan pemeriksaan Swab
antigen atau PCR positif.
c. Kontak Erat
Kontak erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan
kasus probabel atau dengan kasus terkonfirmasi COVID-19:
d. Pelacakan kontak erat adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mencari dan memantau kontak erat dari kasus konfirmasi atau
kasus probable.
e. Karantina adalah upaya memisahkan seseorang yang terpapar
COVID-19 (baik dari riwayat kontak atau riwayat bepergian ke
wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas) meskipun belum
menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi
yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan.
f. Isolasi adalah upaya memisahkan seseorang yang sakit yang
membutuhkan perawatan COVID-19 atau seseorang
terkonfirmasi COVID19, dari orang yang sehat yang bertujuan
untuk mengurangi risiko penularan.

14
BAB III
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

1.
2.
3.
3.

3.1. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan tingkat permasalahan yang ditemukan dari hasil laporan


tahunan Program Surveilans tahun 2022 ditemukan beberapa permasalahan
yang belum memenuhi target capaian,permasalahan tersebut antara lain :

Gambar 3.1 Identifikasi Masalah Program Surveilans


Jenis Pelayanan – Target Capaian Kesen-
No Masalah
Indikator 2021 2021 jangan
1 Laporan STP yang >80% 91.67% 11.7%
tepat waktu
2 Kelengkapan > 90% 100% 10.00%
laporan STP
3 Laporan C1 tepat >80% 94.05% 14.05%
waktu
4 Kelengkapan > 90% 100% 10.00%
laporan C1
5 Laporan W2 >80% 54.94% -25.06% Rendahnya Capaian
(mingguan) yang Laporan W2
tepat waktu (mingguan) yang
tepat waktu
6 Kelengkapan > 90% 100% 10.00%
laporan W2
(mingguan)
7 Grafik Trend 100% 15.58% -84.42% Rendahnya Capaian
Mingguan Penyakit Grafik Trend
Potensial Wabah Mingguan Penyakit
Potensial Wabah
8 Desa/ Kelurahan 100% 100% 0.00%
yang mengalami
KLB ditanggulangi
dalam waktu
kurang dari 24 (dua
puluh empat) jam
Sumber data : Data PKP Program Surveilans 2022

Berdasarkan tabel diatas bila dirumuskan masalah berdasarkan prinsip


5W + 1H maka di dapatkan masalah pada program surveilans Tahun 2021
adalah Rendahnya Capaian Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu dan
Rendahnya Capaian Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah.

1.
2.

15
3.
3.1.
3.2. PRIORITAS MASALAH

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi


masalah, ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan
satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas
dengan jalan kesepakatan tim. Dalam penetapan urutan prioritas masalah
dapat mempergunakan berbagai macam metode seperti metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) dan sebagainya. Dari masalah di atas dapat
dipilih satu masalah prioritas yang urgent, serius, dan tingkat perkembangan
dampaknya tinggi apabila tidak ditangani, sehingga harus dilakukan scoring
prioritas masalah.

Gambar 3.2 Prioritas Masalah Program Surveilans


U S G
No Masalah Total Prioritas
(Urgency) (Serious) (Growth)
1 2 3 4 5 6 7
1 Rendahnya 4 4 4 12 1
Capaian Laporan
W2 (mingguan)
yang tepat waktu
2 Rendahnya 4 3 3 10 2
Capaian Grafik
Trend Mingguan
Penyakit
Potensial Wabah
Sumber data : Data Program Surveilans 2022

Berdasarkan table 3.2 di atas prioritas masalah program Surveilasn


Puskesmas Kalianget tahun 2022 adalah sebagai berikut.

1. Rendahnya Capaian Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu


2. Rendahnya Capaian Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah

16
BAB IV
ANALISA PENYEBAB MASALAH

Masalah pada Program Surveilans Puskesmas Kalianget Tahun 2021 adalah

1. Rendahnya Capaian Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu dengan


capaian sebesar 54.94% dan besaran kesenjangan sebesar -25.06%
2. Rendahnya Capaian Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah
dengan capaian sebesar 15.58% dan besaran kesenjangan sebesar -
84.42%
Metode analisa pencarian akar masalah dapat menggunakan analisa
Ishikawa/ Fish Bone (diagram tulang ikan), sehingga dapat diketahui apa
saja yang menyebabkan rendahnya capaian Program Surveilans di
Puskesmas Kalianget Tahun 2021, seperti pada bagan berikut :

17
1. Diagram fish bone analisis penyebab Rendahnya Capaian Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu di Puskesmas Kalianget Tahun 2021

MANUSIA METODE

Surveilans PD3i
Kerjasama dengan terkendala dengan
Kinerja petugas belum jaringan belum optimal situasi pandemi
optimal

Metode pengumpulan
Refreshing dengan jaringan data belum kontinu dan
Disinformasi tentang
belum dilakukan secara terarah
ketepatan waktu W2
maksimal

Rendahnya Capaian
Laporan W2 (mingguan)
yang tepat waktu

Tidak ada anggaran


pelaporan
Situasi pandemi covid-
19

Sarana pelaporan Adanya refocusing


berbentuk hard anggaran pandemic Surveilans aktif jaringan
copy Covid-19 sehingga ada dan masyarkat belum
perubahan anggaran terbentuk

SARANA DANA LINGKUNGAN


18
2. Diagram fish bone analisis penyebab Rendahnya Capaian Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah di Puskesmas Kalianget Tahun 2021

MANUSIA METODE

Surveilans PD3i
Kerjasama dengan
Kinerja petugas belum terkendala dengan
jaringan belum optimal
optimal situasi pandemi

Pelaporan hanya
Disinformasi tentang Refreshing dengan jaringan sebatas surveilans pasif
penyakit berpotensi belum dilakukan secara (kunjungan pasien)
wabah maksimal

Rendahnya Capaian Grafik


Trend Mingguan Penyakit
Potensial Wabah

Tidak ada anggaran


pelaporan
Situasi pandemi covid-
19

Sarana pelaporan Adanya refocusing


berbentuk hard anggaran pandemic Surveilans aktif jaringan
copy Covid-19 sehingga ada dan masyarkat belum
perubahan anggaran terbentuk

SARANA DANA LINGKUNGAN


19
BAB V
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH

4.
5.

Untuk menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan


kesepakatan di antara anggota tim dengan didahului brainstorming (curah
pendapat). Bila tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan tabel cara
pemecahan masalah.
Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Pemecahan
No Ket
Masalah Masalah Masalah Masalah Terpilih
1 Rendahnya a Kinerja a Pembinaan dan a Pembinaan
Capaian petugas sosialisasi jaringan dan sosialisasi
Laporan belum oleh Penanggung jaringan oleh
W2 optimal Jawab Program Penanggung
(mingguan) Survilans Jawab
yang tepat Puskesmas Program
waktu Survilans
Puskesmas
b b b pengumpulan
data dilakukan
dengan soft
Disinformasi copy
tentang Sosialisasi tentang mennggunakan
ketepatan format, isi, dan google
waktu W2 waktu pelaporan W2 spreadsheet
c Kerjasama c c
dengan
jaringan Kerjasama
belum diterapkan pada
optimal saat surveilans PD3i
d Refreshing d Pertemuan rutin
dengan dengan jaringan
jaringan
belum
dilakukan
secara
maksimal
e Surveilans e
PD3i
terkendala
dengan
situasi
pandemi
f Metode f pengumpulan data
pengumpulan dilakukan dengan
data belum soft copy
kontinu dan mennggunakan
terarah google spreadsheet
g Sarana g pengumpulan data
pelaporan dilakukan dengan
berbentuk soft copy
hard copy mennggunakan
google spreadsheet
h Tidak ada h
anggaran
pelaporan
i Adanya i
refocusing
anggaran
pandemic
Covid-19
sehingga ada
perubahan
anggaran
j Situasi j
pandemi
covid-19
k Surveilans k Peanggungjawab
aktif jaringan program dan
dan jaringan melakukan
masyarkat kerjasama dengan
belum kader kesehatan
terbentuk dan masyarakat
2 Rendahnya a Kinerja a Pembinaan dan a Pembinaan
Capaian petugas sosialisasi jaringan dan sosialisasi
Grafik belum oleh Penanggung jaringan oleh
Trend optimal Jawab Program Penanggung
Mingguan Survilans Jawab
Penyakit Puskesmas Program
Potensial Survilans
Wabah Puskesmas
b Disinformasi b b
tentang Sosialisasi tentang
ketepatan format, isi, dan
waktu W2 waktu pelaporan W2
c c c pengumpulan
data dilakukan
Kerjasama dengan soft
dengan copy
jaringan Kerjasama mennggunakan
belum diterapkan pada google
optimal saat surveilans PD3i spreadsheet
d Refreshing d Pertemuan rutin
dengan dengan jaringan
jaringan
belum
dilakukan
secara
maksimal
e Surveilans e
PD3i
terkendala
dengan
situasi
pandemi
f Pelaporan f pengumpulan data
hanya dilakukan dengan
sebatas soft copy
surveilans mennggunakan
pasif google spreadsheet
(kunjungan
pasien)
g Sarana g pengumpulan data
pelaporan dilakukan dengan
berbentuk soft copy
hard copy mennggunakan
google spreadsheet
h Tidak ada h
anggaran
pelaporan
i Adanya i
21
refocusing
anggaran
pandemic
Covid-19
sehingga ada
perubahan
anggaran
j Situasi j
pandemi
covid-19
k Surveilans k Penyuluhan di Penyuluhan di
aktif jaringan masyarakat tentang masyarakat
dan penyakit berpotensi tentang
masyarkat wabah penyakit
belum berpotensi
terbentuk k wabah

22
BAB VI
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

KEBUTUHAN SUMBER DAYA


N TARGET PENANGGUNG MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
KEGIATAN TUJUAN SASARAN ALAT
O SASARAN JAWAB SDM METODE KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA PEMBIAYAAN
BAHAN
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pembinaan Meningkatkan Jaringan Perawat dan PJ Surveilans, Pj. UKM, Materi Ceramah, Kepala Januari •Honor Kelengkapan BOK
dan pemahaman Bidan Desa PJ UKM Pj. Pembelajaran, Diskusi dan Puskesmas Narasumber : 1 laporan W2
sosialisasi petugas Surveilans, Laptop, LCD Praktek Narsum x dan bulanan
jaringan oleh terhadap alur dan Proyektor, 200.000 = >90%,
Penanggung pelaporan, jaringan Notulen, 200.000 Ketepatan
Jawab format, isi, Daftar Hadir, •Konsumsi : 20 x laporan W2
Program dan waktu Kamera 1 kali x 15.000 = dan bulanan
Survilans kegiatan dan 300.000 >80%
Puskesmas pelaporan •Banner : 3 x 1 x
surveilans 23.000 = 69.000

Penyuluhan Meningkatkan Jaringan dan Tokoh PJ Surveilans, Pj. UKM, Materi Ceramah, Kepala Juni •Honor Terpenuhiny BOK
di pemahaman masyarkat masyarakat, PJ UKM Pj. Pembelajaran, Diskusi dan Puskesmas Narasumber : 1 a pelaporan
masyarakat masyarakat tokoh agama, Surveilans, Laptop, LCD Praktek Narsum x 7 penyakit
tentang tentang Kadus, Ketua dan Proyektor, Desa x 200.000 berpotensi
penyakit penyakit RT, dan jaringan Notulen, = 1.400.000 wabah
berpotensi berpotensi Kader Daftar Hadir, •Perdin : 1 x 7 dengan
wabah wabah dan Kamera Desa x 80.000 = penyakit
kewajiban 560.000 yang lebih
masyarakat •Konsumsi : 30 x variatif
bekerjasama 7 Desa x 15.000
dengan = 300.000
jaringan •Banner : 3 x 1 x
melaporkan 23.000 =
jika ada 3.150.000
indikasi
penyakit
berpotensi
wabah

Surveilans Sinkronisasi Jaringan Perawat dan PJ Surveilans, Pj. UKM, Register, Kunjungan Kepala Januari s/d •Perdin : 1 Pelaporan BOK
PD3i pelaporan Bidan Desa PJ UKM Pj. EWARS, ATK Jaringan Puskesmas Desember petugas x 7 maksimal
23
dengan Surveilans, Desa x 80.000 x 1X24 jam
kejadian riil dan 12 bulan = penyakit
penyakit jaringan 6.720.000 berpotensi
berpotensi wabah yang
wabah yang dapat
dapat dicegah dicegah
dengan dengan
imunisasi di imunisasi di
masing- masing-
masing desa masing desa

Penyelidikan Tindak lanjut Masyarkat Tokoh PJ Surveilans, Pj. UKM, Register, Kunjungan Kepala Insidentil •Perdin : 1 Suspek dan BOK
epidemiologi dari masyarakat, PJ UKM Pj. EWARS, ATK pada suspek Puskesmas petugas x 24 penderita
KLB pelaporan tokoh agama, Surveilans, dan kasus x 80.000 positif
penyakit Kadus, Ketua dan penderita = 1.920.000 penyakit
berpotensi RT, dan jaringan positif berpotensi
wabah yang Kader penyakit wabah yang
dapat dicegah berpotensi dapat
dengan wabah yang dicegah
imunisasi di dapat dengan
masing- dicegah imunisasi di
masing desa dengan masing-
imunisasi di masing desa
masing- dapat teratasi
masing desa 1x24 jam

Pengambilan Penegakan Masyarakat Masyarkat PJ Surveilans, Pj. UKM, Register, Pengambila Kepala Insidentil •Perdin : 2 Suspek BOK
dan diagnosis analis, dan PJ Pj. EWARS, ATK n specimen Puskesmas petugas x 24 penyakit
pengiriman untuk UKM Surveilans, pada suspek kasus x 80.000 berpotensi
specimen menentukan analis dan penyakit = 3.840.000 wabah yang
status jaringan berpotensi dapat
konfirmasi wabah yang dicegah
atau dapat dengan
discarded dicegah imunisasi di
dengan masing-
imunisasi di masing desa
masing- dapat teratasi
masing desa 1x24 jam
24
BAB VII
PENUTUP

3.
4.
5.
6.
7.
6.
7.

7.1. KESIMPULAN

Berdasarkan tingkat permasalahan dari hasil laporan tahunan


program Surveilans tahun 2021 ada permasalahan yang belum memenuhi
target capaian yaitu: 1) Rendahnya Capaian Laporan W2 (mingguan) yang
tepat waktu dengan capaian sebesar 54.94% dan besaran kesenjangan
sebesar -25.06% dan 2) Rendahnya Capaian Grafik Trend Mingguan Penyakit
Potensial Wabah dengan capaian sebesar 15.58% dan besaran kesenjangan
sebesar -84.42%.
Selanjutnya permasalahan tersebut di dapatkakan cara penyelesaian
masalah dari hasil brainstorming dipilihlah yang tepat dan disusun dalam
bentuk Rencana Usulan Kegiatan Program Surveilans Tahun 2023.

7.2. SARAN

1. Diharapkan Koordinator Program Surveilans meningkatkan koordinasi dan


komunikasi lintas program di Puskesmas Kalianget untuk kelancaran
kegiatan yang akan dilaksanakan di Tahun 2023.
2. Diharapkan Kepala Puskesmas dan Koordinator Program Surveilans
meningkatkan koordinasi dan komunikasi lintas sektor dengan stakholder
terkait di Wilayah Kerja Puskesmas Kalianget demi tercapainya tujuan
bersama.

25

Anda mungkin juga menyukai