Seorang lakilaki dirawat di ruang burn unit dengan luka bakar grade III 30% hari kedua setelah
mendapatkan resusitasi cairan.
Jawaban:
1. Lengkapi Kasus :
Seorang laki-laki (Tn.M) usia 54 tahun dibawa ke RSUA dengan keluhan luka bakar,
menurut keluarga saat itu klien hendak membantu istrinya mengganti tabung gas, namun tiba-
tiba tabung gas meledak, Klien tidak terlempar ataupun pingsan. klien sempat meminta tolong
dan berusaha berjalan keluar ruangan. Dapur terbakar habis akibat kejadian ini, klien berhasil
keluar dari api dengan luka bakar 30%. Sesampainya di rumah sakit klien diberikan cairan RL 10
labu, anti tetanus serum (ATS), tetanus toxoid (TT) dan cerfriakson. Klien sempat dirawat di
ruang resusitasi selama 5 jam karena menunggu tempat ICU. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukan adanya luka bakar grade III dengan TBSA 30%. Klien saat datang mengalami
penurunan kesadaran dengan TTV relative stabil, terpasang ETT. Hasil Lab menunjukan
keadaan koagulopati dan heimokonsentrasi yang menunjukan suatu dehidrasi dengan
koagulopati dan trombositopeni konsumtif. Dicurigai suatu trauma inhalasi karena ditemukan
luka bakar pada wajah dan kepala, bulu rambut hidung yang terbakar serta suara yang serak.
Pemeriksaan x foto thioraks awal masuk tidak didapatkan kelainan pada jantung dan paru.
Pasien tidak demam, fungsi paru dan jantung dalam batas normal. Saat masuk klien
mendapatkan terapi resusitasi cairan, antibiotic cefriaxon, nutrisi, analgesic morfin, tanpa support
hemodinamik serta direncanakan escharotomy
Sejak hari pertama di rawat di ICU, hemodinamik relative stabil, tekanan darah normal
dipertahankan dengan Mean Arteri Pressure (MAP) 60-110mmHg.pernafasan dibantu dengan
mekanikal ventilator, dengan mode spontan, fraksi oksigen 50%, positive end expiratory
presseure (PEEP) 5, pressure support (PS) 6-8 mmHg, untuk mencapai tidal volume (TV) 400-
500ml. pasien mengalami demam, takikardi dan perburukan dalam respirasinya. Dari
pemeriksaan x foto thorax didapatkan gambaran awal yang normal. Dilakukan escharotomy
untuk membebaskan Gerakan pernafasan dinding dada sekaligus mencegah infeksi pada hari ke
dua perawatan.
Pasien dilakukan pemeriksaan kultur namun belum kelur hasil. Antibiotik broad
spectrum diberikan jenis meropenem, vitamin C diberikan untuk mempercepat epitelisasi dan
mengurangi dosis resusitasi. Zinc diberikan untuk meningkatkan sistem imun dan penyembuhan
luka. Sementara nutrisi tetap lanjut dengan pemberian diet cair bertahap dari 500 kkal sampai
2300 kkal dengan komposisi protein 1,5-2,5 gr/kg bb. Kondisi pasien selama perawatan di
Intensif Care Unit (ICU) mengalami perbaikan dan cenderung meningkat.
1. Pengkajian
B1 (BREATH)
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing N/A
Suara Nafas : Snoring Gurgling Ronchi
N/A
Keluhan Lain: retraksi dada (+)
Otot bantu napas (+)
Trauma inhalasi
urvey
B4 (BLADDER)
Kateter urine : Ya Tidak
Jenis : DC (Dower Catheter)
Jumlah urine : 900 cc/24 jam
Karakteristik urine : warna kuning jernih
Asupan cairan : minum ± 500 cc
B5 (BOWEL)
Mukosa Bibir : Normal Kering Lembab
Peristaltik Usus : 14x/menit, terpasang NGT
B6 (BONE)
Turgor Kulit : Buruk
Fungsi bicara Normal Pelo Afasia Mulut
mencong
Kekuatan otot: tremor
2 2
2 2
Keluhan Lain :
Deformitas: Ya Tidak
Contusio : Ya Tidak
Abrasi : Ya Tidak
Penetrasi : Ya Tidak
Laserasi : Ya Tidak
Edema : Ya Tidak
Keluhan Lain:
Luka bakar pada wajah dan kepala
grade III, TBSA 30%
Keluhan Utama
TTV
TD : 90/60 mmHg
N: 108 x/m
RR bedside monitor : 28 x/m
Suhu 38,5°C
BB: 50 kg
2 2
Terpasang infus RL
6. Pemeriksaan neurologi
GCS = 8 (Somnolen)
7. Pemeriksaan kulit
terdapat luka bakar menyeluruh bagian depan
kepala, dengan luka bakar grade III TBSA 30%
tampak putih dan kasar, namun juga dapat terlihat
hangus dan mati rasa
Turgor kulit buruk, ketika dicubit kembali dalam 3
detik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil laboraturium tanggal 29 Juli 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HEMATOLOGI
APTT 40.7 H
PTT
PTT 22.4 H
RATIO (PTT) 1.78 H
INR (PTT) 2.09 H
DARAH RUTIN
Hemoglobin 10.8 L
Eritrosit 3.90 L
Leukosit 11.6 H
Trombosit 337
Hematokrit 33.5 L
MCV 86.0
MCH 27.7
MCHC 32.2 L
RDW 18.2 H
Diff count
Basofil 0.43
Neutrofil 77.6 H
Eosinofil 0.40 L
Limfosit 14.1 L
Monosit 7.52
MPV 8.6
Kimia klinik
Ureum 26.7
Creatinin 0.51 L
Bun 12.5
Paket elektrolit
Natrium 131.9 L
Kalium 4.70
Chlorida 101.5
Interpretasi BGA:
Asidosis Metabolik
Pemeriksaan EKG
Interpretasi EKG :
- Sinus takikardi
Analisa Data
Diagnosis
1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (trauma inhalasi) d.d dispnea,
penggunaan otot bantu pernapasan
2. Hipovolemia b.d kegagalan mekanisme regulasi d.d frekuensi nadi meningkat, tekanan
darah menurun, hematokrit meningkat, suhu tubuh meningkat
3. Gangguan Integritas kulit dan jaringan b.d bahan kimia iritatif d.d kerusakan jaringan dan
lapisan kulit
Intervensi Keperawatan