L DENGAN TUBERKULOSIS
PARU DI RUANGAN PARU RUMAH SAKIT
RADEN MATTAHER JAMBI
Disusun Oleh :
Bayu Andhika Prasetyo, S.Kep
2020 91 047
Dosen Pembimbing:
Ns. Hasim Kadri, M.Kes
A. Pengkajian
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
Identitas pasien Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. L Nama : Ny. S
Umur : 34 tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Telanai Pura Alamat : Telanai Pura
Suku / bangsa : Melayu/Indonesia Suku / bangsa : Melayu/Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Status : Menikah Status : Menikah
Hub dgn klien : Istri klien
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh napas sesak, demam, malaise, anoreksia, BB menurun, batuk
berdahak sudah 12 bulan, nyeri dada, dan nafsu makan menurun.
Keterangan:
Laki-laki (hidup) :
Laki-laki (meninggal) :
Wanita (hidup) :
Wanita (meninggal) :
Pasien :
Penderita penyakit (.....) :
Serumah dengan pasien : ………..
Klien merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara, klien tinggal bersama istri dan satu orang
anak.
A. FISIOLOGIS
1. OKSIGENASI
a. Fisik
Batuk Tidak Ya√ Produktif Non Produktif√
Warna Bersih Putih
Hijau Kuning√
Merah
Sesak : Tidak Ya√ Fatique Tidak Ya
Inspeksi :
Nafas : RR: 36x/mnt Irama: Normal Bradypnea
Takypnea√ Kussmaul
Cheyne-stokes
Simetris : Tidak √Ya
Retraksi dada : Tidak Ya√
Palpasi :
Taktil Fermitus : Kanan + / - Kiri + / -
Perkusi :
Resonance Letak : __________.
hiperresonance Letak ____________
Flat Letak ____________
Dullnes Letak ____________
Sonor Letak semua lapang
paru
2. SIRKULASI
a. Fisik
TD : 130/90 mmHg Nadi : 80 x/mnt Irama : Reguler Irreguler√
Konjungtiva : Normal Pucat√ Kekuatan :Kuat Lemah√
Absent
Membran : Normal Pucat√ Sianosis : Ya √Tidak
mukosa/ bibir Kulit pucat : √Ya Tidak
Kapillary refill : <3 detik Akral : √Ya Tidak
dingin
CVP : - JVP : 5+2 cmH2O
Bunyi jantung : √S1 – S2 normal Gallop
Paradoksial Murmur
b. Lab
Nilai Nilai normal Kesan
Hematologi : Tanggal 31 Januari 2021
Hemoglobin 13,6 12.0-15.0
Hematokrit 38,5 36.0-46.0
Trombosit 135 150-400 x103/mm3
PT - 9.8 – 12.6
APTT - 31.0 – 47.0
3. NUTRISI
a. Fisik
TB : 165 BB : 50 Kg IMT : 18,38 kg/cm2 (status gizi normal)
cm
Klien mengatakan ada penurunan berat badan 10 Kg selama mengalami keluhan
batuk dan sesak.
Gangguan : √Tidak nafsu makan Mual Muntah : _____-____cc/hr
makan Sariawan Gangguan mengunyah Gangguan menelan
Diet : Tinggi Kalori
sebelumnya Jenis makanan dan minuman
Karbohidrat/ Protein/ Lemak/ Sayur dan buah :
Nasi, tahu/ tempe, lauk (ikan, telor) sayur dan buah.
Klien mengeluhkan : -
Jenis makan ringan/selingan : buahan dan sayuran
Konsumsi suplemen: Ya √Tidak
Nama Supllemen :
_______________-____________________________________
_______________________________________________________
_
_______________________________________________________
_
Kebiasaan:
merokok : 3-5 bungkus rokok/hr
alkohol : _________-____________gls/hr/minggu
soda : __________-___________gls/hr/minggu
kopi : 2 gelas/hr
teh : _____________________gls/hr/minggu
konsumsi gula : _________________sdk/hr/minggu
konsumsi garam : _____________________sdk/hr/minggu
HEMATOLOGI
DarahLengkapPerifer
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
HEMOSTASIS
MasaProtrombin (PT)
Kontrol Detik
APTT
Kontrol Detik
4. ELIMINASI
a. Fisik
BAK : Keluhan : Tidak ada keluhan
Anuria (< 50 ml/hr) Dysuria (kesusahan kemih)
Nocturia Polyuria Inkontenensia
Rasa Panas Distensi bladder
Frekuensi Sebelum sakit : 5x/hari Saat sakit : 5x/hr
Jumlah Sebelum sakit : 1600 cc Saat sakit : 1400 cc
Warna √Kuning Merah
Penggunaan : Tidak ada
obat dieuretik
7. SENSORI
a. Fisik
Nyeri :-
P : Tuberkulosis paru (inflamasi paru)
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Dada
S: Skala 4 (1-10)
T: Saat batuk
Penglihatan : Ketajaman : Visus normal, konjungtiva anemis, sklera an-ikterik.
Reflek cahaya : + / +
Penciuman : tidak ada gangguan
Pengecapan : Manis√ Asin√ Asam√
Pendengaran : tidak ada gangguan
b. Lainnya : -
c. Lainnya
Tidak ada
9. FUNGSI NEUROLOGI
a. Fisik
Status Mental
LOC (Level of : √alert letargi unreponsive
Consiousness)
b.
Memory : √Panjang Pendek
Lainnya Perhatian : √Dapat mengulang Tidak dapat mengulang
Bahasa : √Baik Tidak
Kognisi : √Baik Tidak
Orientasi : Orang Tempat Waktu
Saraf sensori Nyeri tusuk Suhu Sentuhan
Lainnya: Tidak ada
10. ENDOKRIN
a. Fisik
Kalenjar tiroid Pembesaran: Ya √Tidak
Tremor : Ya √ Tidak
Pankreas Trias DM : Ya √Tidak
Adrenal Tanda Syndrom cushing
b. Lab
TERAPI:
Oksigen 3 L/menit
Infus cairan RL 20 tpm
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS :
Obstruksi jalan napas: penumpukan Bersihan jalan napas tidak
- Klien mengatakan sesak napas
sekret (hipersekresi), sekresi yang efektif
- Klien mengeluhkan batuk berdahak tertahan.
DO :
Ditandai dengan adanya dahak dan
- Klien tampak lemah
darah yang keluar pada saat batuk
- Pada hidung terpasang kanula oksigen 3L/menit
- Pada tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm Inflamasi mycobacterium
tuberculosis ke organ paru
- Terdapat retraksi dada dan napas dangkal
TTV: Pertahanan primer tidak adekuat
TD: 130/90 mmHg S: 37,5ºC
RR: 36 x/mnt N: 80 x/mnt Pembentukan tuberkel
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
O
2. DS :
- Klien mengatakan dada terasa nyeri saat batuk Agen cedera: biologis Nyeri akut
(Inflamasi paru)
DO :
- Klien tampak meringis Di alveoli terjadi inflamasi,
- Klien tampak batuk klasifikasi, eksudasi, nekrosis,
- P: Inflamasi paru, batuk menetap dan akhirnya terjadi kavitasi
- Q: Seperti ditusuk-tusuk
- R: Dada
- S: Skala nyeri 4
- T: Saat batuk
- TTV:
TD: 130/90 mmHg S: 37,5ºC
RR: 36 x/mnt N: 80 x/mnt
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan napas: penumpukan sekret
(hipersekresi), sekresi yang tertahan.
2. Nyeri akut b.d agen cedera: biologis (inflamasi paru)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (NIC/NOC)
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan Pain management 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
agen cedera: keperawatan selama 3x24 jam (Manajemen nyeri) komprehensif termasuk lokasi,
bilogis (inflamasi diharapkan klien dapat membaik karakteristik, durasi, frekuensi,
paru) dengan kriteria hasil: kualitas dan faktor presipitasi
Mampu mengontrol nyeri (tahu 2. Observasi reaksi nonverbal dari
penyebab nyeri, mampu ketidaknyamanan
menggunakan tehnik 3. Observasi tanda-tanda vital
nonfarmakologi untuk mengurangi 4. Ajarkan teknik nonfarmakologi
nyeri, mencari bantuan) 5. Kolaborasi dalam pemberian
Melaporkan bahwa nyeri analgesik sesuai indikasi
berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang
IMPLEMENTASI & EVALUASI
Hari /
No.
Tanggal Jam IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
Hari ke-1 10.00 1 1. Memposisikan klien pada posisi semi-fowler S: Klien mengatakan masih sesak
Selasa Bersihan jalan 2. Memberikan tindakan nebulizer selama 15 menit napas
2/2/21 napas tidak dengan obat combivent O:
efektif b.d 3. Mengajarkan batuk efektif - RR: 28x/menit
hipersekresi, 4. Memonitor sputum: berwarna kuning kecokelatan - Klien merasa nyaman setelah
sekresi tertahan 5. Memberikan terapi oksigen 3L/menit diberikan nebulizer dan
latihan batuk efektif
6. Memonitor RR: 36x/menit
- Terpasang nasal kanul
7. Memonitor pola napas: dyspnea (cepat dan
oksigen 3L/menit
dangkal)
- Masih terdapat sputum saat
8. Memonitor bunyi napas tambahan: ronchi
batuk dan tidak disertai darah
- Pola napas dyspnea
- Masih terdengar ronchi
P : Intervensi dilanjutkan
- Kaji nyeri secara
komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
- Observasi vital sign
- Ajarkan tehnik
nonfarmakologi: Tehnik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi pemberian
analgesik
Hari / Jam No.
Tanggal Dx IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari /
No.
Tanggal Jam IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
Hari ke-3 09.00 1 1. Memposisikan klien pada posisi semifowler S:
Bersihan jalan
Kamis 2. Memberikan nebulizer selama 15 menit dengan - Klien mengatakan masih
napas tidak
sesak napas dan batuk, sesak
4/2/21 efektif obat combivent
berkurang saat setengah
3. Menganjurkan klien batuk efektif duduk
- Klien mengatakan dahak
4. Memonitor sputum: sedikit dan berwarna putih
lebih dikeluarkan dengan
kekuningan batuk efektif
O:
5. Memonitor RR: 26x/menit
- RR: 26x/menit
6. Memonitor bunyi napas tambahan: ronchi
- Klien tampak nyaman setelah
7. Memberikan oksigen 2L/menit
diberikan nebulizer
- Terpasang nasal kanul
2L/menit
- Terlihat batuk berkurang
- Terlihat sputum berkurang
- Suara napas tambahan tidak
terdengar masih terdengar
rocnhi
P: Intevensi dilanjutkan
- Posisikan semifowler atau
fowler
- Berikan nebulizer
- Anjurkan batuk efektif
- Monitor sputum
- Monitor RR
- Monitor bunyi napas
tambahan
- Berikan oksigen
Hari /
No.
Tanggal Jam IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
Hari ke-3 9.30 2 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri sudah
Nyeri akut berkurang
Kamis termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
O:
4/2/21 kualitas dan faktor presipitasi
- Klien sudah tampak nyaman
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
P: inflamasi paru, batuk menetap
ketidaknyamanan: klien tampak meringis
Q: seperti dicubit
3. Mengobservasi tanda-tanda vital R: dada
S: skala 2
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi: teknik
T: kadang-kadang (saat batuk)
relaksasi napas dalam
- TTV:
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian TD: 140/90 mmHg
analgesik: S: 36,8ºC
- codein 3x1 untuk meredakan nyeri RR: 24 x/mnt
N: 92 x/mnt
- ampicillin 4x1 gr untuk mengobati
inflamasi paru A : Masalah nyeri akut teratasi
sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Kaji nyeri secara
komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
- Observasi vital sign