Disusun oleh:
Rupina Triponia
15.156.03.11.023
Pengkajian
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. D
2. Alamat dan telepon : Kp. Pulo Besar RT 15/05 No. 35, Karang Satu
3. Pekerjaan : Buruh tani
4. Pendidikan kepala Keluarga : Tidak tamat SD
5. Komposisi keluarga dan genogram
No Nama Jenis Hub dg Umur Pendidikan Pekerjaan Status
Kelamin KK Imunisasi
1 Tn. D Laki-laki Suami Bekasi, 12-12-59/ 56 tahun SD Buruh -
2 Ny. D Perempuan Istri Bekasi, 08-12-60/ 55 tahun SD IRT -
Genogram
Keterangan:
= Laki-laki = Klien
= Perempuan = Tinggal serumah
= Meninggal
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn. T termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) dimana di dalam keluarga
hanya terdapat suami istri dan anak. Dan kedua anak Tn D sudah menikah dan tinggal
terpisah dari Tn D.
7. Suku dan Bangsa
Tn D dan Ny D keduanya berasal dari suku yang sama ya itu Jawa. Keluarga
mengatakan bahwa tidak mempunyai keyakinan khusus yang bertentangan dengan
kesehatan. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam keluarga Tn. D adalah
Bahasa Sunda, Jawa dan bahasa Indonesia.
2
8. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn D bmenganut agama Islam. Tn D mengaku jarang
menjalankan shalat, demikian halnya dengan Ny D.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. D bekerja sebagai buruh tani yang mengerjakan sawah orang lain. Tn D
mengatakan gajinya hanya cukup untuk makan seadanya. Sedangkan Ny D hanya
sebagai ibu rumah tangga dan tidak dapat bekerja terlalu berat karena Ny D mengeluh
lemas saat berjalan. Bila dihitung per bulan penghasilan yang didapat dari pekerjaan
Tn D sebagai buruh tani < Rp. 1.000.000. Dengan kondisi yang pas-pasan tersebut
keluarga Tn D tidak mampu untuk menabung.
10. Aktifitas dan rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn D adalah menonton televisi
sesekali di rumah anaknya yang bersebelahan. Untuk rekreasi diluar rumah, keluarga
mengaku tidak pernah melakukannya.
3
juga pernah berobat ke pelayanan kesehatan di RT-nya namun tidak ada perubahan
yang dirasakannya.
4
17. Mobilitas geografis keluarga
Tn D dan Ny D menempati rumahnya sudah hampir 30 tahun. Letak rumah dekan
dengan jalan desa, alat transportasi yang ada di lingkungan tempat tinggal Tn D hanya
berupa ojek. Sedangkan untuk mobilitas, keluarga menggunakan sepeda motor
anaknya.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn D sering berkumpul bersama pada sore hari bersama anak dan cucunya.
Ny D tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat kerena kondisi
kesehatannya yang kurang baik. Ny D dan Tn D tidak pernah ikut kegiatan seperti
posbindu yang diadakan untuk lansia karena tidak tertarik dan jarak tempuh yang jauh
dari rumahnya.
IV. Struktur keluarga
19. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn D memiliki jaminan kesehatan berupa JAMKESDA namun klien
mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah memanfaatkan jaminan kesehtan
tersebut.
20. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka dimana setiap keluarga bebas
mengungkapkan pendapatnya masing masing.
21. Struktur kekuatan keluarga
Meskipun Tn D berperan sebagai kelapa keluarga namun yang mengambil keputusan
dalam segala hal biasanya dilakukan oleh anak perempuannya yang kedua yang
tinggal bersebelahan dengannya.
22. Struktur peran (formal & informal)
Peran formal
- Tn. D sebagai kepala keluarga dan sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
- Ny. D sebagai istri yang bertanggung jawab untuk mengurus rumah tangga
namun peran ini juga di bantu oleh anaknya yang tinggal bertetangga dengan
klien
Peran informal
Setiap anggota keluarga berperan sebagai pendukung bagi satu sama lainnya
terutama dukungan psikologi dan emosi.
5
23. Nilai atau norma keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, seperti
hormat menghormati, sopan santun dalam pergaulan dan gotong royong.
V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif
Keluarga Tn. D merupakan keluarga yang harmonis, interaksi di dalam keluarga
terjalin dengan baik, antar anggota keluarga juga saling memperhatikan, menghormati
dan menyayangi. Hal ini dibuktikan dengan setiap anggota keluarga mengetahui
masalah kesehatan anggota keluarga yang lain. Keputusan terakhir di ambil oleh
anaknya yang kedua yang tinggal bersebelahan dengan klien.
25. Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga biasa ditanamkan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Hubungan
keluarga Tn D dengan tetangga terjalin dengan baik, Tn. D selalu bersosialisasi
dengan lingkungan disekitarnya dan juga ditempat kerja.
26. Fungsi perawatan kesehatan
6
Kondisi rumah kurang rapi, agak kotor dan penataan ruangan yang tidak sesuai.
Keluarga kurang tahu bahaya akibat lingkungan yang tidak di jaga dengan baik
baik anggota keluarga yang sudah lanjut usia.
Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah balai pengobatan berupa
bidan dan mantri. Selama ini keluarga belum pernah menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada, apabila ada anggota keluarga yang sakit biasanya keluarga
memanfaatkan pengobatan tradisional terlebih dahulu.
27. Fungsi reproduksi
Tn D dan Ny D mempunyai dua orang anak perempuan yang sudah tinggal terpisah
dari orang tuanya. Ny D mengatakan bahwa ia sudah lama berhenti haid dan sudah
memasuki masa menopause.
28. Fungsi ekonomi
Semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan sehari-hari, dari makan,
listrik, air, dan hal-hal lain yang tidak terduga. Dengan pendapatan yang pas-pasan
tersebut keluarga tidak dapat menabung.
VI. Stres dan koping keluarga
29. Stresor jangka pendek dan panjang
Pendek : Klien mengaku bahwa tidak ada stressor yang menjadi beban pikiran
keluarga saat ini.
Panjang : Keluarga mengatakan bahwa yang menjadi beban pikirannya ialah kondisi
perekonomian keluarga yang tidak berubah dari dulu.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Pendek : Untuk mengatasi stres jangka pendek biasanya Tn D berkumpul bersama
keluarganya
Panjang : Untuk mengatasi stres janga panjang keluarga Tn. D hanya bisa bekerja
seadanya.
31. Strategi koping yang digunakan
Apabila ada masalah baik dalam keluarga atau masyarakat selalu menyelesaikannya
dengan cara musyawarah dan diskusi untuk memperoleh keputusan yang tepat bagi
keluarga.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan dan perlakuan kejam maupun
mengucilkan anggota keluarga lain.
7
VII. Pemeriksaan fisik
8
1. Analisa Data
No Data Fokus Problem
1 DS : Resiko kompikasi penyakit
Ny. D mengeluh baal pada kedua kakinya hipertensi
Ny. D memiliki riwayat darah tinggi, tekanan
darah pernah mencapai 200 mmHg
Ny. D mengatakan ia tidak pernah
mengontrolkan kesehatannya dalam satu tahun
terakhir
Ny D mengatakan ia tidak pernah makan
makanan yang bersifat asin
DO :
Keadaan umum baik
Kes: CM
TD: 170/100 mmHg
Suhu : 36,8°C
Nadi : 80x/menit
RR : 19x/menit
2 DS : Nyeri
Ny D mengatakan ia sulit untuk berjalan jauh
Ny D mengatakan ia sering merasa nyeri
pada lututnya
Ny D mengatakan ia belum pernah
memeriksakan kadar asam urat ke pelayanan
kesehatan
Klien mengatakan ia tidak merasakan sakit
pada telapak kakinya
DO :
Asam urat : Tn D 7,6 gr/dl dan Ny D 8,7
gr/dl
GDS: Tn D 78 gr/dl dan Ny D 186 gr/dl
Ny D: Releks patella (+), reflek babinski (-)
9
2. Skoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1 : Resiko kompikasi penyakit hipertensi pada keluarga Tn D khususnya
pada Ny D
10
Diagnose 2 : Nyeri akut pada keluarga Tn D khususnya pada Ny D
11
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut pada keluarga Tn D khususnya pada Ny D
2. Resiko kompikasi penyakit hipertensi pada keluarga Tn D khususnya pada Ny D
12
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1 Nyeri akut pada Setelah dilakukan 1. Keluarga dapat Respon verbal 1. Keluarga 1. Diskusikan bersama
keluarga Tn D kunjungan mengenal menjelaskan keluarga pengertian asam
khususnya pada Ny keperawatan 4x masalah asam urat pengertian asam urat urat dengan menggunakan
D pertemuan pada anggota - Asam urat adalah leaflet
selama 1 x 30 keluarga penyakit metebolik
menit diharapkan yang ditandai 2. Tanyakan kembali pada
nyeri pada Ny D dengan keluarga tentang
tidak penumpukan asam pengertian asam urat
mengganggu urat yang nyeri
kegiatannya pada tulang sendi, 3. Beri pujian atas usaha
sehari-hari sangat sering yang dilakukan keluarga
ditemukan pada
kaki bagian atas,
pergelangan dan
kaki bagian tengah.
(Merkie, Carrie.
2005)
15
4. Keluarga mampu Respon verbal Menyebutkan 1 dari 2 1. Menjelaskan lingkungan
memelihara/ cara memodifikasi yang dapat mencegah asam
memodifikasai lingkungan yang sehat: urat
lingkungan rumah 2. Memotivasi keluarga untuk
yang sehat: a. lantai tidak licin mengulangi penjelasan yang
diberikan
b. penerangan lampu 3. Beri reinforcement positif
baik atas upaya yang dilakukan
keluarga
17
2. Keluarga mampu Respon 2. Keluarga mengambil 1. Beri motivasi keluarga
mengambil afektif/Psikomotor keputusan jika timbul untuk sering
keputusan gejala hipertensi mengontrolkan kesehatan
anggota keluarga yang
Pertolangan saat sakit ke pelayanan
gejala hipertensi kesehatan
memburuk: 2. Berikan pujian positif bila
- Bawa ke tempat keluarga memiliki
pelayanan motivasi yang kuat
kesehatan
(puskesmas)
- Bawa ke bidan
(tempat pelayanan
kesehatan lain)
20