Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

‘’ASITES’’

A. KONSEP MEDIS

1. DEFENISI
Asites adalah peningkatan jumlah cairan intra peritoneal pada dasarnya penimbunan
cairan dari peritonium dapat terjadi melalui 2 mekanisme dasar yakni transudasi (
contoh sirosis hati, dan HT, dan eksudasi) (Sudoyo Aru,dkk 2009).

2. ETIOLOGI
Menurut teori underfiling : Hipertensi porta, Hipobualminemia, yang mengakibatkan
volume cairan volume menurun.
Menurut teori overfilling : peningkatan aktivitas hormon anti-diuretik (ADH) dan
penurunan aktivitas hormone natriutik mengakibatkan ekspansi cairan plasma dan
reabsorpsi air di ginjal. ( Sudoyo Aru, dkk).

3. PATOFISIOLOGI
Asites dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, diantaranya :
- Peningkatan tekanan hidrostatik :
Sirosis, oklusi vena hepatika (sindrom Budd-Chiari), obstruksi vena cava inferior,
perikarditis konstriktif, penyakit jantung kongestif.
- Penurunan tekanan osmotik koloid :
Penyakit hati stadium lanjut dengan gangguan sintesis protein, sindrom nefrotik,
malnutrisi, protein-lossing enteropathy
- Peningkatan permeabilitas kapiler peritoneal :
Peritonitis TB, peritonitis bakteri, penyakit keganasan pada peritonium
- Kebocoran cairan di cavum peritoneal:
Bile ascites, pancreatic ascites (secondary to a leaking pseudocyst), chylous ascites,
urine ascites.
- Micellanous :
Myxedema, ovarian disease (Meigs' syndrome), chronic hemodialysis

Laporan Pendahuluan Ascites 1


4. MANIFESTASI KLINIS
a. Perut membuncit seperti perut katak
b. Umbilicus seolah bergerak kearah kaudal mendekati simmpisisos pubis
c. Pada perkusi, pekak samping meningkat dan terjadi shifting dullness.

5. GEJALA (SHYMPTHOMS)
a. Anorexia
b. Merasa mudah kenyang
c. Nausea
d. Sesak
e. Abdominal paint
f. Nyeri ulu hati
g. Pembengkakan kaki
h. Peninkatan BB
i. Orthopnea
j. Ukuran perut membesar.
6. TANDA ( SIGNS)
a. Fluid thrill
b. Fluid wave
c. Puddle sign.

7. PENEMUAAN FISIK (FHYSICAL FINDINGS)


a. Demam
b. Distensi perut
c. Distensi vena jugularis
d. Hernia umbilikalis
e. Ikterus
f. Pembengkakan penis dan scrotum
g. Pembesaran hati
h. Pembesaran limpa
i. Perdarahan sistem pencernaan
j. Pembesaran perut.

Laporan Pendahuluan Ascites 2


8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium
a. Serum-ascites valbumin gradiendt ( SAAG)
Jika > 1,1 mg / dl sangat mungkin sirosis hepar
Jika < 1 mg / dl cari penyebab/ kausa lain.
Neutrofil > 250 /mm cairan asites menunjukkan adanya infeksi atau keganasan.
 CT-Scan
 Utrasonografi
 Foto thoraks dan foto polos abdomen (BOP)
9. PENATALAKSANAAN
a. Nutrisi
Membatasi pemasukan sodium (garam) makanan kurang dari 2 gram/hari.
Konsultasi dengan ahli nutrisi dalam rangka pembatasan garam harian dapat sangat
bermanfaat untuk pasien-pasien asites.
b. Diuretik
Pemberian diuretik dapat meningkatkan eksresi air dan garam dari ginjal.
c. Theraupeutic paracentesis
Untuk pasien-pasien yang tidak merespon dengan baik pada regimen diatas,
dilakukan untuk mengeluarkan jumlah cairan yang banyak.
d. Operatif
TIPS ( transjugular intrahepatic postosystemic shunts ) adalah prosuder yang
dilakukan melalui internal jugular vein dibawah pembiusan lokal oleh
interventional radiologist. Shunt ditempatkan diantara portal venous system dan
systemic venous system sehingga mengurangi tekanan portal.
e. Transplantasi hati.

B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
- Mengumpulkan Data
 Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, terlalu lelah
Tanda : letargi, penurunan massa otot/tonus
 Sirkulasi

Laporan Pendahuluan Ascites 3


Gejala :Riwayat GJK kronis, perikarditis, penyakit jantung reumatik, kanker
(mal fungsi hati menimbulkan gagal hati).Disritmia, bunyi jantung
ekstra (S3, S4)
DVj : Vena abdomen distensi.
 Eliminasi
Gejala : flatus
Tanda : Distensi abdomen (hematomegali, splenomegali, asites) Penurunan/tidak
adanya bising usus Feses berwarna tanah liat, melena Urine gelap, pekat.
 Makanan/cairan
Gejala : Anoreksia, tidak toleran terhadap makanan/tidak dapat mencerna
Mual/muntah
Tanda : penurunan berat badan atau Pj (cairan) Penggunaan jaringan Edema
umum pada jaringan Kulit kering, turgor buruk Ikterik: angioma spider
Nafas bau/tetor hepatikus, perdarahan gusi.
 Neurosensori
Gejala :Orang terdekat dapat melaporkan perubahan kepribadian, penurunan
mental
Tanda :Perubahan mental, bingung, halusinasi, koma.Bicara lambat/tidak jelas
Asterisk (ensefalopati hepatic)
 Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri tekanan abdomen/nyeri kuadran atas PruritusNeoritis perifer
Tanda : Perilaku berhati-hati/distraksi Fokus pada diri sendiri
 Pernafasan
Gejala : Dispnea
Tanda: Takipnea, pernafasan dangkal, bunyi nafas tambahan, Ekspansi paru terbatas
(asites),Hipoksia
 Keamanan
Gejala : Pruritus
Tanda : Demam (lebih umum pada sirosis alkoholik) Ikterik, ekimosis, petekie.
Angioma spider/teleangiekstasis, eritema palmar
 Seksualitas
Gejala : gangguan menstruasi, impotent.

Laporan Pendahuluan Ascites 4


Tanda :Atrofi testis, ginekomastia, kehilangan rambut (dada, bawah, lengan,
pubis).
 Penyuluhan/pembelajaran
Gejala :Riwayat penggunaan alkohol jangka panjang/penyalahgunaan, penyakit
hati alkoholik.
Riwayat penyakit empedu, hepatitis, terpajan pada toksin, trauma hati, perdarahan
GI atas, episode perdarahan varises esophageal, penggunaan obat yang mempengaruhi
fungsi hati.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia,mual,muntah
2. Perubahan volume cairan(kelebihan) berhubungan dengan kelebihan natrium atau
masukan cairan.
3. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan turgor kulit
buruk, penonjolan tulang, adanya edema, asites.
4. Resiko terhadap pola napas tidak efektif berhubungan dengan asites.
5. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan hipertensi portal.
6. Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan peran fungsi.
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi tidak adekuat.
3. INTERVENSI DAN RASIONAL
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual, muntah.
Tujuan : Tidak mengalami malnutrisi lebih lanjut.
Intervensi :
a. Ukur masukan diet harian dengan jumlah kalori.
Rasional : Memberikan informasi tentang kebutuhan pemasukan/defisiensi.
b. Berikan makan sedikit dan sering.
Rasional : Buruknya toleransi terhadap makan banyak, mungkin berhubungan dengan
peningkatan tekanan intra abdomen/asites.
c. Berikan makanan halus, hindari makanan kasar sesuai indikasi.
Rasional : Perdarahan dari varises esopagus dapat terjadi pada sirosis berat.
d. Anjurkan menghentikan merokok.
Rasional : Menurunkan rangsangan gaster berlebihan dan resiko iritasi/perdarahan.
2. Perubahan volume cairan (kelebihan) berhubungan dengan natrium/masukan
cairan.

Laporan Pendahuluan Ascites 5


Tujuan : Menunjukkan volume cairan stabil berhubungan dengan kelebihan
natrium/masukan cairan.
Intervensi :
a. Ukur pemasukan dan pengeluaran.
Rasional : Menunjukkan status volume sirkulasi.
b. Observasi tekanan darah.
Rasional : Peningkatan tekanan darah biasanya berhubungan dengan volume cairan.
c. Dorong untuk tirah baring bila ada asites
Rasional : Dapat meningkatkan posisi rekumben untuk diuresis.
d. Berikan perawatan mulut, kadang beri es batu.
Rasional : Menurunkan rasa haus.
3. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan turgor kulit
buruk, adanya edema asites.
Tujuan : Mengidentifikasikan faktor resiko dan menunjukkan teknik untuk mencegah
kerusakan kulit.
Intervensi :
a. Ubah posisi pada jadwal teratur.
Rasional : Perubahan posisi menurunkan tekanan pada jaringan edema untuk
memperbaiki sirkulasi.
b. Tinggikan ekstremitas bawah.
Rasional : Meningkatkan aliran balik vena & menurunkan edema pada ekstremitas.
c. Pertahankan sprei kering dan bebas lipatan.
Rasional : Kelembaban meningkatkan pruritus dan meningkatkan resiko kerusakan
kulit.
d. Gunting kuku jari hingga pendek, berikan sarung tangan bila diindikasikan
Rasional : Mencegah dari cedera.
4. Resiko tinggi terhadap pola napas tidak efektif berhubungan dengan asites.
Tujuan : Mempertahankan pola napas efektif.
Intervensi :
a. Kaji frekuensi, kedalaman, dan daya upaya pernapasan.
Rasional : Pernapasan cepat dan dangkal mungkin sehubungan dengan hipoxia dan
akumulasi cairan dalam abdomen.
b. Auskultasi bunyi napas, mengi, ronchi.
Rasional : Menunjukkan terjadinya komplikasi.

Laporan Pendahuluan Ascites 6


c. Ubah posisi dengan sering ; dorong napas dalam, latihan batuk secara efektif.
Rasional : Membantu ekspansi paru dan mobilisasi sekret.
d. Awasi suhu ; catat adanya menggigil.
Rasional : Menunjukkan timbulnya infeksi.
5. Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan hipertensi portal.
Tujuan : Mempertahankan homeostatis dengan tanpa perdarahan.
Intervensi :
a. Kaji adanya tanda-tanda dan gejala perdarahan G.I.
Rasional : Traktus Gastro Intestinal paling biasa sumber perdarahan sehubungan
dengan mukosa yang rusak.
b. Awasi nadi, TD, dan CVP bila ada.
Rasional : Dapat menunjukkan adanya kehilangan volume darah sirkulasi,
memerlukan evaluasi lanjut.
c. Gunakan jarum kecil untuk injeksi, tekan lebih lama bagian suntikan.
Rasional : Meminimalkan kerusakan jaringan, menurunkan resiko perdarahan.
d. Hindarkan penggunaan produk yang mengandung aspirin.
Rasional : Koagulasi memanjang, berpotensi untuk resiko perdarahan.
6. Gangguan harga diri berhubungan dengan prubahan peran fungsi.
Tujuan : Menyatakan pemahaman akan perubahan dan penerimaan diri pada situasi
yang ada.
Intervensi :
a. Dorong keluarga untuk menyatakan perasaan berkunjung/ berpartisipasi pada
perawatan.
Rasional : Partisipasi pada perawatan membantu mereka merasa berguna.
b. Dukung dan dorong pasien, berikan perawatan positif.
Rasional : Pemberian perawatan kadang-kadang memungkinkan penilaian perasaan
untuk mempengaruhi perawatan pasien.
c. Diskusikan situasi/masalah, jelaskan hubungan antara gejala dengan asal penyakit.
Rasional : Pasien sangat sensitif terhadap perubahan tubuh dan juga mengalami
perasaan bersalah bila penyebab berhubungan dengan alkohol.
d. Bantu pasien/orang terdekat untuk mengatasi perubahan pada penampilan.
Rasional : Pasien dapat menunjukkan penampilan kurang menarik sehubungan dengan
ikterik, asites. Beri dorongan untuk meningkatkan harga diri.

Laporan Pendahuluan Ascites 7


7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi tidak adekuat.
Tujuan : Menyatakan pemahaman tentang proses penyakitnya.
Intervensi :
a. Kaji ulang proses penyakit/prognosis dan harapan yang akan datang.
Rasional : Memberikan dasar pengetahuan pada pasien yang dapat membuat pilihan
informasi.
b. Tekankan pentingnya menghindari alkohol
Rasional : Karena alkohol menyebabkan terjadinya sirosis.
c. Informasikan pasien tentang efek gangguan karena obat pada sirosis dan pentingnya
penggunaan obat hanya yang diresepkan.
Rasional : Beberapa obat bersifat hepatotoksik selain itu kerusakan hati telah
menurunkan kemampuan metabolisme obat, meningkatkan kecenderungan perdarahan.

Laporan Pendahuluan Ascites 8


DAFTAR PUSTAKA

Danis, Difa. Kamus Istilah Kedokteran. Gitamedia Press


Doenges, E Marilynn.1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga, Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculaplus.
Posted by : Hidayat2, pada Mei/ 12/ 2009. Askep Ascites. (Diakses tanggal 8 januari
2011).
www. google. com/ infeksi peurpuralis, (online). (Diakses tanggal 19 februari 2012).

Laporan Pendahuluan Ascites 9

Anda mungkin juga menyukai