2. Desta Puji Angraeni 5. Nurul Aini 3. Juan Gymnastiar 6. Siti Arofah
1. Pengertian Bidai adalah memasang alat untuk immobilisasi yang berfungsi untuk mempertahankan kedudukan tulang.
2. Tujuan a. Mencegah pergerakan tulang yang patah.
b. Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang. c. Mengurangi rasa sakit. d. Mengistirahatkan daerah patah tulang. 3. Indikasi a. tulang terbuka atau open fraktur. b. tulang tertutup atau close fraktur. 4. Kontra Indikasi Pembidaian baru boleh dilaksanakan jika kondisi saluran napas, Pembidaian pernapasandan sirkulasi penderita sudah distabilisasi. Jika terdapat gangguan sirkulasi danatau gangguan persyarafan yang berat pada distal daerah fraktur, jika ada resikomemperlambat sampainya penderita ke rumah sakit, sebaiknya pembidaian tidak perlu dilakukan.
5. Persiapan Alat Alat
a. Alat pelindung diri b. Masker. c. Handscoen. d. Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan. e. Perband atau mitella. Pasien a. Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan. b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan. Lingkungan. a. Petugas lebih dari satu orang.
6. Persiapan Pasien a. Menyapa klien/pasien dengan ramah.
b. Memposisikan klien/pasien dengan baik. c. Menutup ruangan atau menjaga privasi klien atau pasien.
7. Prosedur. a. Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan. b. Menggunakan masker dan handscoen sebagai alat pelindung diri. c. Jumlah dan ukuran bidai yanng dipakai disesuaikan dengan lokasi patah tulang. d. Jika terjadi perdarahan, hentikan dulu perdarahan dengan menekan dan mengikat bagian yang luka dengan kain bersih. e. Posisikan tubuh pasien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi. f. Ukur bidai pada 2 sendi. g. Pasang penyanggah tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin parah baik menggunakan spalk/bidai, tongkat, kayu, dll yang ringan dan kuat dibalut tapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah atau terluka. h. Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar. i. Mencatat dalam catatan perawat.
8. Hal-Hal yang Perlu a. Respons atau keluhan pasien.
Diperhatikan b. Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan. c. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar. d. Observasi vaskularisasi darah distal.