Ami Andriani
2. Elvira Fitri Yasin
3. M. Ghazi Rivaldo
4. Mellya Sundari
5. Raisa Putri
6. Tiara Ananda
STANDAR OPRASIONAL
PROSEDUR
2. Pelaksanaan
a. Saat menemukan pasien atau klien yang tidak
sadarkan diri secara tiba-tiba
b. Penolong menggunakan handscoon
c. Cek kesadaran pasien dengan cara :
1) Memanggil nama atau sapaan dengan
menepuk bahu
2) Rangsang nyeri di bagian sternum, alis mata
atau cubit
d. Jika pasien tidak sadar, tidak bereaksi, tidak
bernafas dan gasping aktifkan sistem tangkap
darurat atau berteriaklah minta pertolongan
terdekat
e. Periksa denyut nadi karotis (< 10 detik)
f. Tidak ada denyut nadi, lakukan RJP sebanyak 5
siklus selama 2 menit (1 siklus 30 kali kompresi,
2 kali ventilasi)
g. Kecepatan RJP 100-120 kali per menit,
kedalaman kompresi 5-6 cm
h. Cek nadi dan nafas setelah 2 menit atau 5 siklus
i. Jika nadi dan nafas tidak ada, ulangi RJP 5
siklus lagi
j. Jika nadi ada dan nafas tidak ada berikan
ventilasi setiap 6 detik selama 1 menit
k. Jika nadi ada dan nafas ada posisikan pasien
sim/recovery.
2. Pelaksanaan
a. Saat menemukan neonatus dengan frekuensi
jantung < 60 kali per menit atau seperti
indikasi, aktifkan sistem tanggap darurat atau
minta bantuan teman sejawat atau tenaga
medis terlatih lainnya
b. Bawa neonatus ke tempat datar dan keras,
tetap jaga kehangatan neonatus
c. Hisap lendir atau bersihkan jalan nafas
d. Lakukan kompresi dan ventilasi dengan
perbandingan 1 siklus (2 detik) terdiri dari 3
kali kompresi : 1 kali ventilasi dan dilakukan
selama 1 menit (90 kali kompresi 30 kali
ventilasi) suara keras satu-dua-tiga-pompa
(30 siklus)
e. Posisi tangan
1) 1 penolong : 2 jari dibagian tengan dada
tepat dibawah garis puting
2) 2 penolong : kedua ibu jari dibagian
tengah dada tepat dibawah garis puting,
jari tangan lainnya melingkar
kepunggung neonatus
f. Kedalaman kompresi 4 cm (1,5 inci)
g. Setelah 60 detik (1 menit) evaluasi untuk
menilai frekuensi jantung, pernafasan dan
saturasi oksigen.