Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA

Nama Mahasiswa : Ibnu Nasrullah Tanggal : 27 Desember 2016


NPM : 1614901110084 Ruangan : IGD RS Dr. Moh
Ansyari Saleh
Banjarmasin
1. Identitias klien : Tn. J
2. Diagnosa medis : Asma Bronkial
3. Tindakan keperawatan : Resusitasi
4. Diagnosa Keperawatan : Penurunan Curah jantung
5. Data : Perubahan EKG, Penurunan tingkat kesadaran
6. Resusitasi
Aktivitas-aktivitas :
Evaluasi ketiadaan respon untuk menentukan tindakan yang cepat
Panggil bantuan jika tidak ada pernapasan atau tidak ada respon
Lakukan RJP yang memfokuskan pada kompresi dada pada pasien
Mulai 30 kompresi dada dengan laju dan kedalaman yang spesifik dan
menghindari ventilasi berlebih
Berikan dua pernafasan buatan setelah pemberian 30 kompresi dada komplit
Monitor respon pasien setelah usaha resusitasi
Sediakan obat sesuai kebutuhan

Prinsip-prinsip tindakan dan rasional

No Prinsip Tindakan Rasional


1 Periksa Kesadaran Penderita Mengetahui status kesadaran
Menepuk bahu/ menggoyangkan badan penderita pasien
Jika belum merespon, panggil dengan suara keras
Jika tidak merespon berikan rangsangan nyeri

2 Call For Help Meminta bantuan segera


Berteriak minta tolong dengan orang sekitar untuk meminimalkan angka
Aktifkan EMS (Emergency Medical Service) keparahan saat kita
dengan menelpon 911 atau Panggilan petugas menghadapi situasi kritis
kesehatan terdekat
Saat menghubungi petugas kesehatan,
informasikan tentang kejadian, jarak terdekat
menuju kejadian, nama tempat kejadian, lantai,
kamar, dengan lengkap
Jelaskan nama anda yang menghubungi, apa yang
terjadi, jumlah korban, kondisi korban, dan
pertolongan yang sudah diberikan.

3 Mempermudah kita dalam


Atur Posisi Korban melakukan pemeriksaan
Posisi baring telentang (agar efektif dalam tanda-tanda vital
melakukan pemeriksaan napas dan nadi
Baringkan ditempat datar dan keras

4 Membuka jalan nafas korban


Ekstensikan Kepala Korban
Tehnik mengangkat dengan cara 1 tangan di dahi
korban dan tangan lainnya di bawah dagu korban

5 Mencega terjadinya ada


Periksa Mulut Korban sumbatan nafas yang
Kaji adanya benda asing/ material muntahan disebakan oleh benda asing
dimulut korban. Jika terlihat ambil benda asing
tersebut. Pengambilan material cair dengan kain,
pengambilan material padat dengan jari

6 Mengetahui apakah terjadi


Periksa Napas abnormal dinding dada &
Lihat dada penderita apakah normal (normalnya suara tambahan saat bernafas
turun naik)
Dengar suara napas dengan merasakan hembusan
napas di pipi

7 Memaksimalkan pemberian
Beri 2x napas buatan O2 saat terjadi keadaan kritis
Pencet hidung korban, lingkari mulut korban
dengan mulut anda secara ketat
Hembuskan napas pelan dan dalam sampai
melihat dada penderita naik
Batas waktu antara napas kedua 1,5 detik

8 Mengetahui tanda-tanda vital


Periksa nadi korban pasien, dan untuk melanjutkan
Pada orang dewasa terletak di arteri karotis tindakan selanjutnnya
(leher)
Angkat dagu seperti tahap 4, tekan dan rasakan
nadi carotis, tahan 5-10 detik
Jika nadi ADA dan napas TIDAK ADA, beri
napas buatan sebanyak 10-12x/menit
Jika nadi dan napas TIDAK ADA, mulai gunakan
KOMPRESI DADA

9 Memaksimalkan kerja pompa


Kompresi Dada jantung untuk mengaliri ke
Tekan teratur pada dinding dada. Diharapkan organ tubuh terutama di otak
darah akan mengalir ke organ vital dan organ vital agar sel tidak mengalami
masih tetap berfungsi hingga EMS datang banyak kematian.
Lokasi penekanan pada area, dua jari di atas
proxesus xifoideus.
Penekanan dilakukan dengan menggunakan
pangkal telapak tangan. Dengan posisi satu tangan
diatas tangan yang lain.
Tekanan pada tulang dada dilakukan sedemikian
rupa sehingga masuk 4-6 cm (pada orang dewasa).
Jaga lengan penolong agar tetap lurus, sehingga
yang menekan adalah bahu (atau lebih tepat tubuh
bagian atas) dan bukan tangan atau siku
Pastikan tekanan lurus ke bawah pada tulang
dada karena jika tidak, tubuh dapat tergelincir dan
tekanan untuk mendorong akan hilang
Gunakan berat badan saat kita berikan tekanan
Dorongan yang terlalu besar akan mematahkan
tulang dada
Waktu untuk menekan dan waktu untuk melepas
harus sama waktunya
Berikan kompresi 30x dengan kecepatan 100-
120x/menit
Setiap 30 kali kompresi harus dikombinasikan
dengan napas buatan
10 Konsentrasi udara inspirasi
Kordinasikan Antara Kompresi dengan napas buatan dari udara kamar sekitar 21%,
Setiap akhir 30x kompresi diselingi dengan 1-1,5 konsumsi oksigen tubuh
detik napas buatan sekitar 5%, sehingga udara
Rangkaian 30 kali kompresi dan 2 kali napas ekspirasi sekitar 16%, oleh
buatan diulang selama 5 kali siklus baru lakukan karena iitu walaupun bantuan
evaluasi nadi(tahap ke-8) nafas menggunakan udara
Lanjutkan resusitasi hingga petugas kesehatan ekspirasi, namun masih
datang memberikan konsentrasi
oksigen tiga kali lipat
kebutuhan konsumsi oksigen.

7 Tujuan tindakan tersebut dilakukan :

a. Mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas (respiratory arrest)
dan atau henti jantung (cardiac arrest) pada orang dimana fungsi tersebut gagal total oleh
suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup normal selanjutnya bila kedua fungsi
tersebut bekerja kembali.
b. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas)
c. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan ventilasi (fungsi
pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami henti jantung atau henti nafas
melalui Cardio Pulmonary Resuciation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)

8 Kontra indikasi :

a. Fraktur Kosta, trauma thorax

b. Pneumothorax, Emphysema berat

c. Cardiac tamponade

d. Cardiac arrest lebih dari 5-6 menit

e. Keadaan terminal penyakit yang tidak dapat disembuhkan, misalnya Gagal Ginjal Kronis

9 Analisa Sintesa
Penurunan Tingkat Kesadaran

Penurunan Curah Jantung

Gangguan Ventilasi Spontan

Resusitasi Jantung Paru

Mengembalikan fungsi Jantung & Paru

10. Evaluasi
a. Setelah dilakukan tindakan RJP, monitor EKG pasien masih menunjukan keterangan
Asistole, dan reaksi pupil terhadap cahaya negatif. Maknanya :Klien dinyatakan mati
biologis saat sel otak mengalami kematian, bila terjadi henti nafas dan henti jantung
tidak dapat mendistribusikan darah yang mengandung oksigen, kemungkinan
kerusakan yang irreversibel terjadi dalam 4-6 menit dan otak memulai kematian
dalam 10 menit

Banjarmasin, 27 Desember 2016

Ners Muda,

(.)
Preseptor klinik

(..)

Anda mungkin juga menyukai