1. Identitas pasien :
Ny.M ( 60 Tahun)
2. Diagnosa medis :
Susp SH + Epilepsi
3. Tindakan Keperawatan :
Mengoperasikan infuse pump (Infus RL Drip D.40% 16 tpm dengan volume
500 ml)
4. Diagnose keperawatan ?
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
melalui rute abnormal
5. Data
Ny.M (60 Tahun) dibawa ke ruang ICU dengan diagnosa medis dengan
diagnose medis Susp SH + Epilepsi . Dengan vital sign HR : 110 x/m, RR : 28
x/m, T : 36,2 °C dan SpO2 : 100%. GCS : E; 1, V; 1, M;1, pasien menggunakan
alat bantu nafas nasal kanul 1 lpm, terpasang selang NGT dan terpasang DC.
9. Tekan vol lagi hingga tanda hilang Setting banyaknya cairan sudah
disetting
12. Tekan time hingga muncul rate Kecepatan waktu diliat sesuai dengan
dengan tanda dibawahnya settingan sebelumnya
Tahap Terminasi
Tahap Terminasi
1. Merapikan alat
1. Etika kerapian
2. Menanyakan perasaan klien setelah
2. Memvalidasi tindakan yang
dilakukan skin Nebulizer
sudah dilakukan
3. Mendoakan kesembuhan klien
3. Menerapkan etika islami
4. Berpamitan
4. Menerapkan etika keperawtan
5. Cuci tangan
5. Mencegah penyebaran
6. Dokumentasi
mikroorganisme
6. Untuk pencatatan buku status
dan pencatatan hasil
6. Tujuan tindakan
Sekret menjadi lebih encer dan mudah untuk dikeluarkan.
Frekuensi nafas dalam rentang normal (12-20x/m).
7. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya
Pemberian obat melalui nebulizer harus disesuaikan dengan kondisi klien.
Pemberian yang terlalu lama dan dosis yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan kelemahan otot-otot pernafasan yang selanjutnya akan
terjadi depresi pernafasan. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani akan
meningkatkan resiko gagal nafas.
Cara pencegahannya :
Perlu pemantauan atau observasi selama proses nebulizer dilakukan dan
lebih hati–hati dalam pemberian dosis obat, sesuaikan dengan order yang
diberikan oleh dokter.
8. Analisa sintesa
Refleks batuk menurun
Penumpukan sekret
Nebulezer
Preseptor Klinik
(……………………………..)