Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Pemberian Oksigen Pada Tn. S


Di Ruang Mawar RSUD Tugu Rejo Semarang

Hari : Minggu

Tanggal : 15 Desember 2019

Jam : 12.00 WIB

A. Keluhan Utama

Pasien mengatakan sesak, dan batuk berdahak.


B. Diagnosa Medis
PPOK
C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan

DS:

- Pasien mengatakan sesak

DO :

- Pasien tampak kelelahan


- Terpasang O2 5 lpm
- RR 29x/menit
- Adanya retraksi dinding dada
- Adanya penggunaan otot bantu pernafasan
- Pernafasan cepat dan dangkal
E. Dasar Pemikiran
Penyakit paru obsruksi kronis (PPOK) adalah sekelompok penyakit paru yang
menghambat aliran udara pada pernapasan saat menarik napas atau menghembuskan
napas. Udara harus dapat masuk dan keluar dari paru-paru untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Ketika aliran udara ke arah luar paru-paru terhambat, udara akan
terperangkap di dalam paru-paru. Hal ini akan mempersulit paru- paru mendapatkan
oksigen yang cukup bagi bagian tubuh yang lainnya. Emfisema dan bronkitis kronis
menyebabkan proses inflamasi yang berlebihan dan pada akhirnya menimbulkan
kelainan di dalam struktur paru-paru, sehingga aliran udara terhambat secara
permanen(itulah sebabnya disebut “obstruktif kronis”).
F. Prinsip tindakan keperawatan
Pelaksanaan
1. Tahap tindakan
Persiapan alat :
1) Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter,
2) humidifier.
3) Catheter nasal/kanul nasal/sungkup muka sederhana/ sungkup muka dengan
kantong udara/sungkup muka dengan parsial rebreathing.
Persiapan pasien
1) Menjelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien/keluarga.
2) Memposisi kan pasien semi fowler.
Tahap Tindakan : Kateter nasal /Kanul nasal :
a. Mencuci tangan
b. Memberi tahu pasien.
c. Isi tabung humufider dengan water foririgation batas yang tertera.
d. Menghubungkan flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen.
e. Cek fungsi flowmeter dan humufider dengan memutar pangatur konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam tabung flowmeter.
f. Menghubungkan kateter nasal/kanul nasal dengan flowmeter.
g. Alirkan oksigen ke:
1) Kateter nasal dengan aliran antara1– 6 lt/mnt.
2) Kanul nasal dengan aliran antara1– 6 lt/mnt.
h. Cek aliran kateter nasal / kanul nasal dengan menggunakan punggung tangan
untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen.
i. Pasang alat kateter nasal/ kanul nasal pada klien.
j. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang di
inginkan/sesuai kebutuhan.
k. Mencuci tangan.
l. Merapikan peralatan kembali.
m. Dokumentasikan padastatus klien.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1) kulit dan membrane mukosa klien.
2) Cek kepatenan alat
3) Observasi adanya keluhan terutama mual dan muntah.
4) Tanyakan kenyamanan terhadap terapi O2.
5) Bandingkan hasil PaO2, SaO2, SpO2 klien sebelum dan sesudah pemberian
O2.
6) Kaji dan bandingkan status pernapasan sebelum dan sesudah pemberian O2.

2. Evaluasi
a. Evaluasi pasien
1) pasien terlihat sesak berkurang
2) saturasi 99%
b. Evaluasi tindakan
1) hidung Pasien sudah terpasang oksigen nasal kanul 3 LPM
G. Analisis Tindakan
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan dalam mempertahankan
oksigenasi yang ditandai dengan peningkatan saturasi oksigen dengan tujuan dapat
mengatasi keadaan hipoksemia, menurunkan kerja pernafasan dan menurunkan beban
kerja otot jantung (miokard) (Saryoni, 2011).
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Hidung kering
2. Keracunan oksigen
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Berikan posisi semi fowler atau fowler
2. Anjurkan untuk napas dalam
3. Kolaborasikan pemberian transfuse darah PRC
J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan
S : pasien mengatakan sesak berkurang
O : frekuensi napas teratur 22x/menit dan Saturasi oksigen 99%
A : masalah resiko penurunan curah jantung teratasi
P : monitoring pemberian oksigen berkelanjutan
K. Evaluasi diri
SOP dilakukan sesuai prosedur
Daftar pustaka / Referensi
Anatriwijaya. 2013. saturasi dan teapi oksigen. (Diakses dari jurnal :
http://digilib.unimus.ac.id pada hari selasa, 17 November 2018 pukul 15.00 wib)
Fairus, M. & Patria, N.Y. 2012. Terapi Oksigen Aplikasi Klinis. Jakarta : Kedokteran
EGC
Saryoni. 2011. Pemberian Terapi Oksigen. (Diakses dari : http://fk.unsoed.ac.id pada
hari selasa, 17 Novemberl 2018 pukul 15.00 wib)

Mengetahui

Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

(Evi Yulia Arvensi) ( )

Anda mungkin juga menyukai