Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Terapi Oksigen Pada An.


Di Ruang Melati 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta

Hari : Jum’at,
Tanggal : 05 Januari 2018
Jam : 11.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan agak sesak setelah operasi

B. Diagnosa Medis
Post op eksisi tumor mamae

C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan sisa anastesi

D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan


1. DS
Pasien mengatakan agak sesak napas setelah operasu
2. DO
a. Pasien tampak sesak dengan pernapasan dangkal
b. Pasien tampak lemas
c. Frekuensi napas : 16 x/menit
TD: 110/80mmHg
N: 80x/mnt
S: 36,7 C
E. Dasar Pemikiran
Pasien datang dengan keluhan sesak napas dan batuk yang disertai dahak yang tidak
dapat keluar akibat dari sisa anastesi. Pasien tampak sesak dengan pernapasan
dangkal, gelisah, pasien menggunakan otot bantu pernapasan yaitu perut, terdengar
suara ronchi pada lobus bagian kanan dan kiri sehingga pasien harus diberikan terapi
oksigen. Untuk mengurangi sesak napas yang terjadi pada pasien maka terapi oksigen
dapat diberikan sebagai pemenuhan oksigen.

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Tindakan
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1) Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter, humidifier.
2) Catheter nasal / kanul nasal / sungkup muka sederhana / sungkup muka
dengan kantong udara/sungkup muka dengan parsial rebreathing.
b. Persiapan pasien
1) Posisikan pasien supinasi
2. Tahap tindakan
a. Kateter nasal / Kanul nasal:
1) Cuci tangan
2) Memberi tahu pasien.
3) Isi tabung humufider dengan water for irigation batas yang tertera.
4) Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/sentral oksigen.
5) Cek fungsi flow meter dan humufider dengan memutar pangatur konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam tabung flow meter.
6) Menghubungkan kateter nasal / kanul nasal dengan flow meter.
7) Alirkan oksigen ke:
a) Kateter nasal dengan aliran antara 1 – 6 lt/mnt.
b) Kanul nasal dengan aliran antara 1 – 6 lt/mnt.
8) Cek aliran kateter nasal / kanul nasal dengan menggunakan
panggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen.
9) Pasang alat kateter nasal / kanul nasal pada pasien.
10) Tanyakan pada pasien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang
diinginkan.
11) Cuci tangan.
12) Rapikan peralatan kembali.
13) Dokumentasikan pada status pasien.

3) Tahap pasca tindakan


a. Evaluasi pasien
1) Kaji respon pasien setelah dilakukannya terapi oksigen
2) Kaji TTV pasien dan airway pasien.
b. Evaluasi tindakan
1) Pasien tampak rileks
2) Terpasang nasal kanul oksigen sesuai indikasi
3) Pasien menggunakan otot bantu pernapasan
4) Frekuensi pernapasan

G. Analisis Tindakan

Pencetus (Sisa Anastesi) Termasuk paru-


Relaksan organ paru
organ tubuh

Bersihan Jalan
Napas Tidak Batuk Dyspnea Sputum meningkat
Efektif

Pola Napas Tidak


Efektif
H. Bahaya Dilakukannya Tindakan
1. Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang tepat
pada pasien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi.
2. Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi dalam
waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru seperti
atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru akan
terganggu.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


1. Fisioterapi dada
Untuk mengeluarkan dahak yang terkumpul pada paru-paru
2. Napas dalam dan panjang

J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan


S:
- Pasien mengatakan sesak napas berkurang dan lemas berkurang
O:
- Pasien tampak rileks
- Pasien tampak menggunakan otot bantu napas yaitu perut
- Terpasang nasal kanul oksigen 3 lpm
- Frekuensi pernapasan : 21 x/menit

A:
- Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi
P:
- Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernapas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi atau meringankan sesak
napas seperti mengatur posisi semifowler/fowler
- Pertahankan intervensi pemberian terapi oksigen

K. Evaluasi diri
Saat melakukan tindakan terapi oksigen, tidak memeperhatikan keadaan umum saat
pasien diberikan terapi oksigen.

L. Daftar Pustaka / Referensi


Bulecheck et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Edition. Elsevier
Global Rights : United Kingdom
Mutaqin, A. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika.

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

(Arizqu Irfan Ardiansah) (......................................)

Anda mungkin juga menyukai