KEHAMILAN PRE-EKLAMSI
b. Preeklamsi Berat
1) TD 160/110 mmHg atau lebih
2) Proteinuria 5gr atau lebih perliter
3) Oliguria (jumlah urine <500cc/24 jam)
4) Adanya gangguan serebri, dan rasa nyeri pada epigastrium
5) Terdapat edema dan sianosis
Manifestasi Klinis
• 6) Pemeriksaan Fisik
• a. Keadaan Umum : baik, cukup, lemah
• b. Kesadaran : Composmentis (e = 4, v = 5, m = 6)
• c. Pemeriksaan Fisik (Persistem)
1. Sistem pernafasan
Pemeriksaan pernapasan, biasanya pernapasan mungkin kurang, kurang
dari 14x/menit, klien biasanya mengalami sesak sehabis melakukan
aktifitas, adanya edema paru hiper refleksia klonus pada kaki.
2. Sistem cardiovaskuler
Inspeksi : Apakah Adanya sianosis, kulit pucat, konjungtiva anemis.
Tekanan darah : Biasanya pada preeklamsia terjadi peningkatan TD,
melebihi tingkat dasar setetah 20 minggu kehamilan,
Leher : - Apakah ada bendungan atau tidak pada Pemeriksaan Vena
Jugularis, jika ada bendungan menandakan bahwa jantung ibu
mengalami gangguan.
Edema periorbital yang tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam Suhu
dingin
Auskultasi : Untuk mendengarkan detak jantung janin untuk mengetahui
adanya fetal distress, bunyi jantung janin yang tidak teratur gerakan
janin melemah.
3. System reproduksi
a. Dada
Payudara : Dikaji apakah ada massa abnormal, nyeri tekan pada payudara.
b. Genetalia
Inspeksi : adakah pengeluaran pervaginam berupa lendir bercampur darah, adakah
pembesaran kelenjar bartholini / tidak.
4. Sistem integument perkemihan
a. Periksa pitting udem biasanya terdapat edema pada ekstermitas akibat gangguan filtrasi
glomelurus yang meretensi garam dan natrium, (Fungsi ginjal menurun).
b. Oliguria
c. Proteinuria
5. Sistem persarafan
Biasanya hiperrefleksi, klonus pada kaki
6. Sistem Pencernaan
Palpasi : Abdomen adanya nyeri tekan daerah epigastrium (kuadran II kiri atas),
anoreksia, mual dan muntah.
Pengelompokan Data
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat intensitas nyeri pasien 1. Ambang nyeri setiap orang berbeda ,dengan
2. Jelaskan penyebab nyerinya demikian akan dapat menentukan tindakan
3. Ajarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan perawatan yang sesuai dengan respon pasien
nafas dalam 4. Bantu ibu dengan terhadap nyerinya.
mengusap/massage pada bagian yang nyeri 2. Ibu dapat memahami penyebab nyerinya
sehingga bisa kooperatif
3. Dengan nafas dalam otot-otot dapat berelaksasi ,
terjadi vasodilatasi pembuluh darah, expansi paru
optimal sehingga kebutuhan oksigen pada jaringan
terpenuhi
4. Untuk mengalihkan perhatian pasien
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan
dalam memasukkan/mencerna makanan karena faktor biologi.
Tujuan
Setelah dilakukan perawatan nafsu makan meningkat atu normal
Kriteria hasil
- BB meningkat atau normal
- tidak ada tanda-tanda mal nutrisi
- kekuatan menggenggan
Intervensi Rasional
1. Kaji adanya alergi makanan 1. Untuk mengetahui apakah pasien ada alergi
2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan makanan
intake Fe 2. intake fe dapat meningkatkan kekuatan tulang
3. Berikan substansi gula 3. Substansi gula dapat meningkatkan energi
4. Berikan makanan yang terpilih (sudah pasien
dikonsultasikan dengan ahli gizi) 4. Untuk memenuhi status gizi pasien
5. Ajarkan pasien bagaimana membuat 5. Catatan harian makanan dapat mengetahui
catatan makanan harian asupan nutrisi pasien
Ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan volume cairan seimbang.
Kriteria Hasil :
- Tidak terdapat tanda-tanda edema.
· Hasil laboratorium hematokrit dalam batas normal.
· Menggunakan pemahaman tentang kebutuhan akan pemantauan peningkatan tekanan
· darah, protein dan urine.
Intervensi Rasional
1. Pantau masukan dan pengeluaran cairan setiap 1. Pembatasan dalam pemberian cairan dapat mengurangi
hari. odema.
2. Timbang berat badan secara rutin. 2. Mengetahui peningkatan berat badan yang berlebih