Disusun Oleh :
Rihhadatul Rifdah
151911913069
3A - Gresik
LAPORAN PENDAHULUAN
PREOPERATIF, INTRAOPERATIF, & POSTOPERATIF CARE
DEFINISI
Perioperatif merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan pada pasien sebelum, selama & setelah
dilakukan tindakan pembedahan
Keperawatan perioperatif merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi
keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. Istilah perioperatif adalah suatu
istilah gabungan yang mencakup tiga fase pengalaman
pembedahan yaitu preoperatif, intraoperatif, dan post operatif.
dilakukan tindakan
b. Masa pada fase ini berbeda tiap pasien tergantung dari kondisi pasien & tipe
pembedahannya
c. Persiapan ini bertujuan untuk memperkecil resiko saat pembedahan maupun pasca
pembedahan
d. Persiapan yang dilakukan meliputi : persiapan fisik, mental & administrasi
e. Persiapan fisik meliputi persiapan pada semua sistem tubuh
f. Persiapan mental ; kesiapan secara psikologis untuk menjalankan tindakan
pembedahan
g. Persiapan administrasi : kelengkapan catatan/rekaman medis & hasil
pemeriksaan & surat persetujuan tindakan yang mempunyai kekuatan hukum
2) Tim Bedah : Dokter Bedah, Asisten Bedah, Instrumentator, Perawat Sirkuler 3. Fase
Post Operasi
a. periode akhir dari keperawatan perioperatif. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan
pada menstabilkan kondisi pasien pada keadaan equlibrium fisiologis pasien, menghilangkan
nyeri dan pencegahan komplikasi.
2) Tim Bedah : Dokter Bedah, Asisten Bedah, Instrumentator, Perawat Sirkuler 3. Fase
Post Operasi
a. periode akhir dari keperawatan perioperatif. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan
pada menstabilkan kondisi pasien pada keadaan equlibrium fisiologis pasien, menghilangkan
nyeri dan pencegahan komplikasi.
KEPERAWATAN PREOPERATIF
2) Tim Bedah : Dokter Bedah, Asisten Bedah, Instrumentator, Perawat Sirkuler 3. Fase
Post Operasi
a. periode akhir dari keperawatan perioperatif. Selama periode ini proses keperawatan diarahkan
pada menstabilkan kondisi pasien pada keadaan equlibrium fisiologis pasien, menghilangkan
nyeri dan pencegahan komplikasi.
(2) Tim Bedah : Dokter Bedah, Asisten Bedah, Instrumentator, Perawat Sirkuler (a) Perawat
Instrument (Scrub Nurse) : Ad/ perawat yg bertugas dalam
pengelolaan paket alat, pembedahan selama tindakan, pembedahan
berlangsung
(b) Peran Perawat Instrumen :
- mengetahui jenis alat, kegunaan alat pada setiap tindakan operasi
- Menata instrumen steril di meja alat sesuai urutannya
- Mempertahankan instrument selama pembedahan dlm keadaan
tersusun secara sistematis utk memudahkan bekerja
- Mengetahui & menguasai, menyiapkan ruang operasi utk siap pakai
OK
(a) mudah di jangkau/di capai dari bagian lain khususnya UGD, unit intensif,
radiologi, patologi, & unit perawatan bedah (b) Ruang hrs
terpisah dari yg lain / bebas kontaminasi
ruang pulih
Pucat,agakkehitaman,keputihan.1
Ikterik
Sianosis 0
Pasien bisa dipindahkan ke ruang perawatan dari ruang RR jika nilai pengkajian
post anastesi > 7-8.
2) Intermediate Phase
Adalah perawatan post operasi yang dilakukan di ruang perawatan
Ketika pasien sudah mencapai bangsal, maka hal yang harus dilakukan, yaitu :
a) Monitor TTV dan keadaan umum pasien, drainage, tube/selang, dan komplikasi.
b) Manajemen Luka : observasi luka, perdarahan, perawatan, pencegahan infeksi.
c) Mobilisasi dini : ROM, nafas dalam dan juga batuk efektif yang penting untuk
mengaktifkan kembali fungsi neuromuskuler dan mengeluarkan sekret
dan lendir.
d) Rehabilitasi
Rehabilitasi diperlukan oleh pasien untuk memulihkan kondisi pasien kembali.
Rehabilitasi dapat berupa berbagai macam latihan spesifik yang diperlukan untuk
memaksimalkan kondisi pasien seperti sedia kala.
3) Convalescent Phase
Adalah masa setelah perawatan di RS ( perawatan di rumah ) sampai sembuh total Dalam
merencanakan kepulangan pasien, kita harus mempertimbangkan 4 hal
berikut:
a) Home care preparation
Memodifikasi lingkungan rumah sehingga tidak mengganggu kondisi klien. Contoh :
klien harus diatas kursi roda/pakai alat bantu jalan, buat agar lantai rumah tidak licin. Kita
harus juga memastikan ada yang merawat klien di rumah.
b) Client/family education
Berikan edukasi tentang kondisi klien. Cara merawat luka dan hal-hal yang harus
dilakukan atau dihindari kepada keluarga klien, terutama orang yang merawat klien.
c) Psychososial preparation
Tujuan dari persiapan ini adalah untuk memastikan hubungan interpersonal sosial dan
ASUHAN KEPERAWATAN
perdarahan
- Gangguan pernafasan : gagal nafas, oksigenasi
- Gangguan hati & ginjal : terutama untuk metabolisme & exresi obat
anesthesi, perubahan cairan elektrolit
- Gangguan metabolik : menghambat proses penyembuhan
- Penyakit lain yang mempengaruhi intra/postop
(b) Riwayat Medikasi
Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan resiko anesthesi/pembedahan
Antikoagulan ( aspirin) : meningkatkan perdarahan Diuretik : meningkatkan
kehilangan cairan & elektrolit
(c) Gaya hidup
- Nutrisi : malnutrisi/obesitas
c) RENCANA TINDAKAN
(1) Cemas b/d proses pembedahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1jam diharapkan cemas
berkurang, ditandai dengan :
(a) Klien dapat mengungkapkan penyebab kecemasannya
(b) Klien mengungkapkan siap menjalankan pembedahan
(c) Expresi wajah pasien lebih rileks
Rencana tindakan :
(a) Kaji tingkat kecemasan klien
(b) Kaji persepsi klien tentang pembedahan
c) RENCANA TINDAKAN
Hasil yg diharapkan :
(1) bebas dr bahaya neuromuskuler
(2) permukaan kulit dapat dipertahankan
(3) pola nafas simetris
(4) bebas dari kontaminasi Iuka & injuri Planing
d) EVALUASI
Dilakukan mengacu pada kriteria hasil yang ditetapkan
3. Fase Post Operatif
a) Diagnosa keperawatan yang mungkin di dapat pada saat pasca operasi
(1) Impaired gas exchange r.t residual effect of anasthesia (2) Ineffective
airway clearance r.t increased secretion
(3) Pain r.t surgical incision and positioning during surgery
(4) Impaired skin integerity r.t surgical woud, drains abd wound infection
(5) Potensial injury r.t effect of anasthesia, sedation and immobility (6) Fluid
volume deficit r.t fuid loss during surgery
(7) Altered patterns of urinary elimation (decreased) r.t anasthesia agent and
immobility
(8) Activity intolerance r.t surgery and prolonged bed rest
(9) Selfcare deficit r.t surgical wound, pain adn treatment regimen
(10) Knowledge deficit r.t lack of information about treatment regimen
Ns.Fitrian Rayasari, M.Kep.,Sp.KMB.2018. Pre Operatif, Intra Operatif, Post Operatif Care [PPT].
Jakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Amin Huda, Hardhi Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Jilid 2. Nazwar Hamdani, Edtor.
Bantul (ID): MediAction
D
A
F
T
A
R
P
U
S
T