Anda di halaman 1dari 54

Mekanisme Gangguan

Penyakit Ginjal

Oleh : Joni Haryanto

Copyright 2019. FKp-UA


Joni Haryanto, S.Kp., MSi., Dr. Kep
Lecturer Nursing Faculty. UA Surabaya
Chairman of the Commission for Health Research Ethics
Chairman of Legal & Politics Division of Nursing Organization in East Java
Member of Elderly Regional Commission Prov. East Java
Member of Community Nursing Collegium Indonesia
Member of the Gerontological Advance Practice Nurse Association (GAPNA)
Practitioner of Nursing Complementary & Alternative
Chief of Diploma Program of Nursing

E-mail: joni.h.unair@gmail.com
WA: +6289630281001
HP: +6281357431666

Copyright 2019. FKp-UA


Anatomi Ginjal

• Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 –


170 gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr pada
perempuan); panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3
cm.

• Letak retroperitoneal sebelah dorsal


cavum abdominale, ginjal kiri bagian atas
V.Lumbal I, bagian bawah V.Lumbal IV pada
posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendah

Copyright 2019. FKp-UA


Anatomi Ginjal
• Ginjal dilapisi :
– Luar : Capsula Adiposa
– Dalam : Capsula Renalis

• Struktur ginjal :
Bila dibuat irisan memanjang dari medial
ke lateral tampak dua bagian Cortex
sebelah luar dan medulla sebelah dalam

Copyright 2019. FKp-UA


Anatomi Ginjal

• Cortex
– Tampak agak pucat
– Terdapat :
• Corpusculi Renalis
• Tubuli Contorti
• Permulaan Tubulus Collectus

Copyright 2019. FKp-UA


• Medulla :
– Terdiri bangunan berbentuk piramid
disebut Piramid Renalis, ujung piramid
akan menjadi Colix Minor, beberapa
Colix Minor bergabung menjadi Colix
Major, beberapa Colix Major bergabung
menjadi Pelvis Renalis dan berlanjut
sebagari ureter.

Copyright 2019. FKp-UA


Anatomi Ginjal
• Pada Medulla
ditempati :
– Ansa Henle, sebagian
pars descendens dan
pars ascendens
tubulus Henle

– Sebagian besar
tubulus Collectus

Copyright 2019. FKp-UA


Vaskulerisasi Ginjal

• Mendapat darah dari A.Renalis


merupakan cabang dari Aorta
Abdominalis.
• Sebelum memasuki ginjal A.Renalis
bercabang dua yaitu :
– Ramus Anterior dan
– Ramus Pasterior

Copyright 2019. FKp-UA


Vaskulerisasi Ginjal
• Ramus ini bercabang 5 :
– A. Segmentalis yang
memvasculerisasi satu segmen ginjal.
– A. Segmentalis memberi cabang
A.Interlobaris dan memberi cabang A.
Arcuata
– A. Arcuata memberi cabang dalam
cortex ginjal disebut A. Interlobularis.
– A. Interlobularis bercabang-cabang
menjadi Arteriole Afferent

Copyright 2019. FKp-UA


Copyright 2019. FKp-UA
Vaskulerisasi Ginjal
• Arteriolle Afferent menuju Capsula Bowmani
dan bercabang-cabang berupa Capiler. Capiler-
capiler ini bersatu menjadi Arteriolae Efferent
• Capiler-capiler pada Capsula Bowmani disebut
Glomerolus.
• Arteriollae Efferent membentuk anyaman
pembuluh darah pada Tubulus Contortus dan
Tubulus Henle, sebagian memberi cabang ke
Pelvis Renalis disebut A. Recta
• A. Recta memvaskulerisasi tubulus Henle dan
tubulus Colectivus membentuk anyaman
pembuluh darah menjadi V. Recta.

Copyright 2019. FKp-UA


Copyright 2019. FKp-UA
Nefron
• Secara mikroskopis ginjal terdiri dari
Nefron berjumlah + 2,4 Juta

• Nefron terdiri dari


– Glomerolus, dimana terjadi proses
filtrasi
– Tubulus, dimana cairan filtrasi diubah
menjadi urin

Copyright 2019. FKp-UA


Nefron
Secara morfologis ada 2 macam Nefron :
• Nefron Cortical
Terdapat di 2/3 bagian luar Cortex, +85%
jumlah Nefron mempunyai Loop Henle
pendek dikelilingi kapiler disebut Peritubuler
Kapiler.

• Nefon Juxta Medullary


Dekat ke arah Medulla + 15% dari Nefron.
Glomerolus lebih besar, loop Henle lebih
panjang dikelilingi kapiler peritubulus disebut
Vasa Retca

Copyright 2019. FKp-UA


Glomerolus
• A.Renalis memvascularisasi ginjal setelah
bercabang-cabang akhirnya menuju masing-
masing Nefron dan memasuki tubulus yang
mengalami invagensesi yang disebut
Capsula Bowmani dan membentuk kapiler.
• Capsula Bowmani dan capiler ini disebut
Glomerolus.
• Capiler ini meninggalkan Glomerolus dan
membentuk Arteriolle Efferent, Arteriolle
Efferent ini membentuk kapiler yang
mengelilingi tubulus

Copyright 2019. FKp-UA


Tubulus Ginjal
• Setelah mengalami filtrasi, cairan akan
ditampung dan mengalami berbagai
proses di tubulus ginjal.
• Tubulus Proximalis
Menampung hasil filtrasi Glomerolus,
berkelok-kelok disebut Tubulus Contortus
Proximalis
• Loop of Henle : kelanjutan tubulus
proximalis tidak berkelok, terdiri dari :
– Pars Descenden, dibagi bagian tebal dan tipis
– Pars Ascenden, dibagi 2 bagin tebal dan tipis
– Ansa Henle : pertemuan pars Ascenden dan
Descenden berupa lengkungan.
Copyright 2019. FKp-UA
Tubulus Ginjal
• Tubulus Distalis, berkelok-kelok dan
berakhir menjadi Tubulus Arcuatus yang
bermuara ke dalam Tubulus Colectivus
bergabung menjadi Ductus Papillaris
Bellini dan menjadi Calix Minor

• Aparatus Justa Glomerolus merupakan


sel ginjal yang menghasilkan Renin. Sel
ini terdapat pada epithel tunik, media
arteriole afferent di tempat arteriole ini
memasuki glomerolus

Copyright 2019. FKp-UA


Fisiologi Ginjal
• Fungsi Ginjal :
Mengendalikan keseimbangan
dengan cara :
– Mengatur keseimbangan air dalam
tubuh
– Mengatur keseimbangan elektrolit
– Mengatur keseimbangan asam basa
– Turut mengatur tekanan darah
– Sebagai Eritrhopoetic System

Copyright 2019. FKp-UA


Fisiologi Ginjal
• Mekanisme dasar fungsi ginjal
Pada dasarnya fungsi utama ialah
membersihkan plasma darah dari
zat-zat yang tidak berguna bagi
tubuh dengan cara :
– Filtrasi
– Reabsorbsi
– Sekresi
– Sintesa

Copyright 2019. FKp-UA


Filtrasi
Peristiwa Filtrasi di Glomerolus
berlangsung melalui 3 lapisan sel :
– Lapisan sel Endothel Capiler
– Membrana basalis
– Lapisan Epitel Capsula Bowmani

Tekanan Filtrasi = Tekanan Glomerolus –


(tekanan osmose + tekanan intra renal)

e.g  60mmHg-(32mmHg + 18mmHg) =


10mmHG

Copyright 2019. FKp-UA


Faktor yang berpengaruh
pada filtrasi Glomerolus :
• Aliran darah ke ginjal
• Constrictie Arteriole Afferent
• Constrictie Arteriole Efferent
• Rangsangan Simpatis
• Tekanan darah
• Tekanan Intra Kapsuler
• Consentrasi protein plasma
• Luas protein plasma
• Permeabilitas membran

Copyright 2019. FKp-UA


Reabsorbsi
Mekanisme reabsorbsi:
• Transport aktif perlu :
– Carrier
– Energi
• Transport pasif :
– Gradien kadar
– Gradien Listrik
• Zat-zat yang direabsorbsi aktif: Glocosa, asam
amino, Na+, K+
• Permeabilitas urea < air  banyak urea dalam
kencing
• Creatinin, inulin, manitol permeabilitas = 0, jadi
100% terdapat dalam urin

Copyright 2019. FKp-UA


Reabsorbsi dan sekresi pada
berbagai lumen tubuli
• Tubulus Proximalis :
– Glucose, as.amino dan protein 100%
direabsorbsi.
– Air, Na+, Cl-, K+ 80% direabsorbsi
• Pars Descenden Loop Henle : sangat
permeabel
• Pars Ascenden : tidak permeable
terhadap air, dapat reabsorbsi aktif Na+, Cl-
• Tubulus Distalis :
– Permeabilitas air tergantung ADH
– Na+, Cl-, reabsorbsi aktif
– Sekresi H+, K+, NH3-

Copyright 2019. FKp-UA


Transport ion-ion
pada tubuli
• Cl- : reabsorbsi pada Loop Henle tebal,
tubulus proximalis
• K+ : disekresi pada tubulus distal
• HCO3- : direabsorbsi dalam bentuk CO2,
sebagian kecil dalam bentuk HCO3-
• H+ : disekresi aktif pada tubulus
proximalis bag distal

Copyright 2019. FKp-UA


• Urea : difiltrasi sempurna, direabsorbsi 40
– 50%
• Kreatinin :
– Difiltrasi sempurna
– Tidak direabsorbsi
– Disekresi di tubulus proximalis

• Inulin :
– Difiltrasi sempurna
– Tidak direabsorbsi
– Tidak disekresi

Copyright 2019. FKp-UA


Clearance
• Clearance suatu zat = Jumlah mL plasma
yang dibersihkan oleh kedua ginjal dari zat
tersebut dalam 1 menit.
Clearance zat X = kadar zat X dlm urin x jumlah urin
kadar zat x dlm plasma

Creatinin Clearance = kadar Creatinin dlm urin x jumlah urin


kadar Creatinin dlm plasma

Normal Lk : 98 – 156 cc/mnt


Pr : 95 – 160 cc/mnt

Copyright 2019. FKp-UA


Gambaran Klinis
GGA
• HB normal
• Oliguric type
• Non oliguric type (30-60%) – prognosis
lebih baik – causa AB / nephrotoxic agent
• Umumnya “reversible”
• Mortalitas tinggi: 40-60%
• Frekuensi : 5-15% pasien rawat

Copyright 2019. FKp-UA


Penyebab GGA
• Pre-renal : Hypovolemic, hypotensi,
dehydrasi, syok
• Renal (Intrinsic renal failure) – ATN
(acute tubular nephrosis) or VMN
(vascular membrane nephrosis)
• Post-renal : obstruksi, batu, prostat,
trauma, keganasan.

Copyright 2019. FKp-UA


Anamnesis
• Gastro Enteritis akut
• Riwayat tindakan / operasi
• Hipotensi  shock
• Hipertensi (accelerated / malignant)
• Drugs
• Renal disease
• Acute on chronic

Copyright 2019. FKp-UA


Clinical Course of
ARF
• Onset Phase : oliguria, ureum creatinin
meningkat, gangguan elektrolit

• Oliguric Phase : “fluid overload”, edema


ankle/pulmo, hyperkalemia  cardiac,
arythmia, hyponatremia, acidosis,
kussmaul respiration.

Copyright 2019. FKp-UA


Acute uremic
syndrome
• CVS : hipertensi, arythmia, CHF,
pericarditis
• Gastroinstestinal : anorexia, nausea,
vomithing, diarhea, bleeding, pancreatitis
• CNS : cunfussion, twitching, asterixis,
soporosus  coma
• Hemopoetic system : bleeding, anemia

Copyright 2019. FKp-UA


Clinical Course of ARF
(cont)

• Diuretic Phase : restorasi fungsi ginjal


– 1 hari s/d 2 minggu
– Keseimbangan cairan, dehydrasi,
hypokalemia
– Gejala-gejala hilang, nafsu makan pulih

Copyright 2019. FKp-UA


Management of ARF
• Phase oliguri : cairan <500 cc/h, monitor
elektrolit : kalium, asupan kalori. Dialisis
• Phase diuretik : keseimbangan cairan
dan elektrolit
• Post diuretik : cairan / elektrolit
• Prognosis : tergantung penyebab, usia,
comorbid, infeksi, multi organ

Copyright 2019. FKp-UA


CRF = GGK = ESRD = GGT =
CKD = PGK
• Penurunan fungsi ginjal
• Bertahap / progresif (tak disadari)
• Sering tanpa gejala  insidentil
medical check-up

Copyright 2019. FKp-UA


Gangguan fungsi ginjal
• Klinis
Tanda, gejala, pemeriksaan fisik.
• Laboratoris
Ureum ↑, kreatitin ↑, asam urat ↑
• Tes klirens kreatinin (TKK)
Kreatinin urin(mg/dL) x vol.urin(mL/24 jam
Kreatinin serum(mg/dL) x 1440
– Rumus Cockrof-Gault
LFG = (140-umur) x BB (Kg)
72 x kreatinin serum (mg/dL
Wanita = 0,85 x pria
Copyright 2019. FKp-UA
Kriteria PGK
• Kerusakan ginjal > 3 bln, struktural
atau fungsional dengan atau tanpa
penurunan LFG
– Kelainan patologi atau
– Tanda kerusakan ginjal dalam darah
ataupun urine atau pada pemeriksaan
imaging

• LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln

Copyright 2019. FKp-UA


Gejala PGK
• Nafsu makan hilang / kurang
• Nausea  vomiting
• Gatal-gatal
• Gangguan miksi, poli/oliguria, nokturia, dll
• Gejala-gejala anemia
• Insomnia
• Gelisah
• Gangguan mental / kesadaran  coma

Copyright 2019. FKp-UA


Tanda-tanda PGK

• Tidak ada tanda yang khas


• Pucat, kurang gizi  malnutrisi
• Odema
• Tanda-tanda garukan
• Pigmentasi kulit
• Proteinuria / hematuria
• Bau “uremia”, sesak/asidosis
• Ureum, kreatinin, asam urat meningkat

Copyright 2019. FKp-UA


Pengobatan PGK
• Penyakit / penyebab
• Faktor resiko
– Hipertensi
– Hiperparatiroidim
– Anemia
– Dislipidemia

• Hindari obat-obat nephrotoksik


• Penyesuaian dosis obat-obatan
• Persiapan terapi pengganti ginjal

Copyright 2019. FKp-UA


Pengobatan PGK

• Konservatif
– Diet : rendah protein: 0,6-08 g/KgBB
HBV kalori cukup

• Terapi Pengganti Ginjal (TPG)

Copyright 2019. FKp-UA


Integrated Renal
Replacement
Therapy
Transplantasi

RRT

Hemodialisis Peritoneal Dialisis

Copyright 2019. FKp-UA


Klasifikasi Diabetes
• Tipe I Diabetes (IDDM)
• Tipe II Diabetes
• Tipe lain (penyebab tidak diketahui)
• Diabetes pada kehamilan (gestational
diabetes)
IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)

Copyright 2019. FKp-UA


Faktor Resiko DM Tipe 2
• Umur
• Ethnik
• Riwayat keluarga
• Obesitas
• Kurangnya aktifitas
• Pola makan yang tidak sehat

Copyright 2019. FKp-UA


Nephropaty Diabetic
Diabetic Kidney Disease
• Tanda :
– Meningkatnya albumin urin dan
ekskresi protein
– Meningkatnya tekanan darah
– Penurunan fungsi ginjal

 Meningkatnya resiko kardiovaskuler


 Meningkatnya resiko diabetik retinopati
 Meningkatnya resiko diabetik neuropati

Copyright 2019. FKp-UA


Faktor Resiko untuk
Diabetik Nephropati
• Diabetes yang berkepanjangan
• Faktor genetik dan keturunan
• Hyperglikemia
• Tekanan darah tinggi
• Dislipidemia
• Proteinuria
• Merokok

Copyright 2019. FKp-UA


Faktor yang
mempengaruhi
progresifitas penurunan
fungsi ginjal pada
diabetes
• Pengendalian kadar glukosa
• Pengendalian tekanan darah
• Pengobatan dislipidemia
• Pembatasan diet protein
• Berhenti merokok

Copyright 2019. FKp-UA


Rekomendasi Pencegahan
DN
• Perubahan pola hidup
– Mengurangi berat badan
– Olah raga teratur
– Pengurangan konsumsi alkohol

• Pengendalian kadar glukosa


• Pengendalian tekanan darah tinggi
• Diet protein
• Berhenti merokok

Copyright 2019. FKp-UA


Kualitas Hidup
• Perbandingan kualitas hidup pasien PD dan HD
setelah 3 bulan menjalani dialisis (Necosad study)
• Setelah dialisis secara komperhensif, faktor-faktor
klinis yang turut berperan dalam menyebabkan
buruknya kualitas hidup pasien adalah :
– Tingginya penyakit-penyakit penyerta
– Rendahnya kadar hemoglobin
– Berkurangnya fungsi ginjal ekstra

• Disimpulkan pasien hemodialisa cenderung


menunjukkan kualitas hidup yang lebih rendah
berkaitan degan kesehatan mental dibandingkan
dengan pasien Peritoneal Dialisis.
Copyright 2019. FKp-UA
Tiga kelebihan utama PD

• Lebih baik dalam mempertahankan fungsi


ginjal tersisa (RRF)
• Angka survival sama atau lebih tinggi
daripada HD pada tahun2 awal pengobatan
• Biaya lebih rendah pada kebanyakan
negara
karena biaya staff dan modal untuk PD
lebih rendah.

Copyright 2019. FKp-UA


Kelebihan lain PD
• Kadar Hb lebih tinggi, sehingga
kebutuhan EPO dan iv iron lebih sedikit
• Punularan hepatitis C minimal
• Pasca transplantasi, graft berfungsi lebih
baik
• Tidak membebani jantung (hemodinamik
stabil)
• Dikerjakan sendiri / mandiri

Copyright 2019. FKp-UA


Copyright 2019. FKp-UA
Resume Peritoneal
Dialisis
• Medically
• Technically
Simple  everybody can do it
• Economically cost less
• Indonesia  geographic factor  limited
HD center

Copyright 2019. FKp-UA


HD VS PD
Keunggulan Keunggulan
Dilakukan dalah waktu lebih singkat Kimia darah lebih stabil
Lebih efisien terhadap pengeluaran zat- Hematocrite lebih tinggi
zat BM rendah Pengendalian tekanan darah lebih
Terjadi sosialisasi di senter dialisis mudah
Cairan dialisat sebagai sumber nutrisi,
Kelemahan pada penderita DM, insulin bisa
Membutuhkan heparin diberikan intraperitoneal
Membutuhkan vascular access
Gangguan hemodinamik Kelemahan
Pengendalian tekanan darah yang lebih Peritonitis
sulit Obesitas
Dibutuhkan disiplin diet dan jadwal Hiperglikemi
pengobatan yang teratur Malnutrisi / protein loss
Hernia
Back pain
Copyright 2019. FKp-UA
Penutup

Terimakasih atas perhatian


semuanya

Copyright 2019. FKp-UA

Anda mungkin juga menyukai