PENDAHULUAN
kronik, difus dan lokal yang disebabkan oleh makanan, obat-obatan, zat kimia,
stress dan bakteri (Nuari, 2015). Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri ulu
hati, mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit
maag sangat mengganggu karena sering kambuh akibat pengobatan yang tidak
tuntas. Kunci pengobatan penyakit maag adalah dapat mengatur agar produksi
menghilangkan stress dan makan dengan teratur (Brunner & Suddarth, 2015).
beradaptasi dan jika terjadi dalam waktu yang lama lambung akan memproduksi
asam secara berlebihan yang dapat mengiritasi dinding mukosa lambung. Kadar
glukosa dalam darah akan banyak di serap dan terpakai setelah 4-6 jam usai
makan sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu lambung akan
kecil setiap waktu. Terlambat waktu makan selama 2-3 jam lambung akan
Negara Kanada sebanyak 35%, dan di Negara Perancis sebanyak 29,5% (WHO,
sebanyak 46%, di kota Jakarta dengan prevalensi sebanyak 50%, di kota Bandung
sebanyak 35,3%, di kota Aceh dengan prevalensi sebanyak 31,7%, dan di kota
urutan ke-8 (delapan) dengan jumlah kasus yang sama seperti pada tahun 2015
dari pola 10 besar penyakit pada pasien di Puskesmas di Provinsi Bali yaitu
sebanyak 34.087 kasus (D. P. Bali, 2016). Sedangkan dalam Profil Kesehatan Bali
tahun 2019 menyatakan bahwa penderita gastritis menempati urutan ke-6 (enam)
dari pola 10 besar penyakit di Puskesmas Provinsi Bali dengan jumlah kasus
Hampir semua orang yang megalami gastritis memiliki gejala nyeripada ulu
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Perawat
Suddarth, 2015)
untuk menurunkan nyeri pada gastritis, salah satu terapi non farmakologis yang
Pijat (massage) merupakan cara lembut membantu klien merasa lebih segar,
pemijatan selama 20 menit setiap jam akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu
nyaman dan enak. Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut,
lambat, dan panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek
relaksasi. Pijatan effleurage dapat juga dilakukan di perut dan punggung. Tujuan
2015).
Penelitian ini sejalan dengan Zuraida & Aslim, (2020) tentang pengaruh
massage effleurage terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada remaja putri
di SMA N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil dalam penelitian tersebut
effleurage terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMA
Berdasarkan latar belakang ini penulis tertarik untuk menulis Karya Ilmiah
Akhir Ners ( KIAN) yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Tn. J dengan
Tn. J dengan pemberian massage effleurage pada kasus gastritis dengan masalah
massage effleurage pada kasus gastritis dengan masalah keperawatan nyeri akut di
Adapun tujuan khusus pada karya ilmiah akhir ners ini yaitu antara lain:
Sanglah Denpasar
Denpasar
Karya tulis ini dapat dijadikan referensi bagi tenaga kesehatan dalam
1.4.1.2. Masyarakat
yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi nyeri akut bagi masyarakat
Karya tulis ini dapat dijadikan referensi dan acuan bagi institusi
pendidikan dalam proses belajar dan mengajar mengenai terapi non farmakologi
yang dapat dilakukan oleh pasien gastritis untuk mengatasi nyeri akut
gastritis.
massage effleurage pada kasus gastritis untuk membantu mengatasi nyeri akut.
Refrensi