Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TERAPI TERTAWA

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
MOJOKERTO

OLEH :
KELOMPOK 14

1. EKO HENDRIK S ( 20140311


5)
2. M. NAJIB AL HARITSI ( 20140307
8)
3. AJENG ( 20140300
KUSUMANINGRUM 2)
4. DEWI ROKHMAWATI ( 20140301
8)
5. RAHAYU SEPTIANA ( 20140305
6)

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2014/2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Keperawatan Jiwa


Topik : Terapi Tertawa
Sasaran : Peserta penyuluhan di Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto
Tempat: Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto
Hari/Tanggal : Senin, 18 Mei 2015
Waktu : 1 x 30 menit

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui
tentang terapi tertawa dan pelaksanaannya.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan bapak/Ibu dapat :
1. Menyebutkan pengertian tertawa
2. Menyebutkan tentang fisiologi tertawa
3. Menyebutkan pengertrian dari terapi tertawa
4. Menyebutkan apa saja dasar teori dari terapi tertawa
5. Menyebutkan tahapan dari terapi tertawa
SASARAN
Peserta penyuluhan Terapi Tertawa di Lembaga Pemasyarakatan
Mojokerto
MATERI
Terlampir
METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
MEDIA
 Leaflet
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Ibu/Bapak hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Aula Lembaga
Pemasyarakatan Mojokerto
2. Evaluasi Proses
 Ibu/Bapak antusias terhadap materi penyuluhan
 Ibu/Bapak tdk meninggalkan tempat penyuluhan
 Ibu/Bapak mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
3. Evaluasi Hasil
 Ibu/Bapak mengetahui tentang pengertian tertawa, pengertian
terapi tertawa dan mampu melaksanakan sesuai dengan tahapan
terapi tertawa
 Bapak dan ibu hadir saat pertemuan

KEGIATAN PENYULUHAN
WAKT KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
U PESERTA
1 3 Pembukaan :
. me  Membuka  Menja
nit kegiatan dengan w
mengucapkan salam. ab salam
 Memperkenalkan
diri  Mende
 Menjelaskan n
tujuan dari penyuluhan garkan
  Mempe
Menyebutkan materi r
yang akan diberikan hatikan

 Mempe
r
hatikan
2 15 Pelaksanaan :
. me  Menjelaskan  Mempe
nit tentang pengertian tertawa r
 Menjelaska hatikan
n
tentang fisiologi tertawa  Mempe
r
 Memberi hatikan
kesempatan kepada
peserta untuk  Bertany
bertanya a
dan

menjawab
pertanyaan yang
diajukan
 Menjelaskan
tentang pengertian  Mempe
terapi tertawa r
hatikan
 Membe
ri  Bertany
kesempatan kepada a
peserta untuk dan
bertanya
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3 10 Evaluasi :
. me  Menanyakan  Menja
nit kepada peserta tentang w
materi yang telah diberikan, ab pertanyaan
dan reinforcement kepada
ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
4 2 Terminasi :
. me  Mengucapkan  Mende
nit terimakasih atas peran serta n
peserta. garkan

Mengucapkan salam  Menja
penutup w
ab salam
MATERI

1. Pengertian Tertawa

Tertawa berasal dari kata dasar “tawa”. Tawa adalah ungkapan rasa

gembira, senang, geli dan lain sebagainya dengan mengeluarkan suara,

baik itu suara keras, sedang ataupun ringan, melalui alat ucapan lisan atau

mulut. Tertawa adalah ekspresi jiwa atau emosional yang diperlihatkan

melalui raut wajah dan bunyi-bunyian tertentu. Oleh karena itu, tertawa

secara fisiologis dapat dibagi menjadi dua, yaitu set gerakan dan produk

suara (Muhammad, 2011).

2. Fisiologis Tawa

Tertawa merupakan tindakan yang sehat dan memberi tambahan

oksigen bagi sel dan jaringan. Sebaliknya, merasa dan berprilaku murung

mengakibatkan pengurangan oksigen dalam darah. Sel-sel darah menjadi

lapar dan kosong, menghasilkan depresi, kecemasan, dan kemarahan

(Putchik, 2002). Otak yang dialiri darah beroksigen tinggi akan bekerja

lebih baik dari pada saat kekurangan oksigen.

Aspek-aspek emosi, termasuk tertawa, “diatur” oleh pusat emosi di

dalam struktur otak yang dinamakan sistem limbic (limbic system). Sistem

limbic berasal dari kata “limbus” yang berarti “batas”. Nama ini dipilih

karena menunjukkan daerah fungsional yang dibatasi. Daerah itu sendiri

dibentuk oleh beberapa komponen otak, antara lain hippocampus, gyrus

limbic, dan amiygdale. Sistem limbic ini memainkan peranan dalam

mengatur emosi manusia (Aswin, 2005. Pasiak, 2004; Fisiologis Tawa,


2014).

System limbic yang berbentuk seperti lingkaran, berkaitan dengan

prilaku tertentu. Ketika inti dari lingkaran dirusak, individu yang

bersangkutan menunjukkan suatu emosi yang tidak tepat atau kacau.

Artinya, secara tidak gampang pula tertawa terbahak-bahak meskipun

tidak lucu. Itu karena lingkaran yang juga merupakan pusat emosi menusia

itu terputus. Kalau satu bagian dari lingkaran rusak, maka memori dapat

hilang. Hal ini terjadi pada orang yang sudah pikun (Terapi tertawa, 2010).

Menurut Dr. Lee berk (Fisiologi Tertawa, 2014), seorang imunolog

dari Lomba Linda University di California USA, tertawa bisa mengurangi

peredaran dua hormone dalam tubuh, yaitu efinefrin dan kortisol (hormone

yang dikeluarkan ketika stress) yang dikeluarkan oleh hipotalamus. Jika

kedua hormon tersebut dikeluarkan maka bisa menghalangi proses

penyembuhan penyakit. Jadi dalam keadaan bahagia ataupun tertawa,

maka hipotalamus akan mengeluarkan hormone endorpine, yang berfungsi

mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekebalan tubuh.

3. Pengertian Terapi Tertawa

Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk mencapai kegembiraan

didalam hati yang dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara tawa,

atau senyuman yang menghiasi wajah, perasaan hati yang lepas dan

bergembira, dada yang lapang, peredaran darah yang lancer sehingga dapat

mencegah penyakit dan memelihara kesehatan (Andol, 2009; Mathofani,

2012).
Terapi tertawa atau humor adalah cara alami untuk menghadapi sakit

mental atau perasaan tertekan. Meskipun cara ini tidak dijamin berhasil

untuk semua kasus, dan keberhasilannya tergantung pada seberapa lama

gangguan itu telah dialami dan seberapa besar, akan tetapi setidak-

tidaknya tersenyum akan membuat penderita lebih riang dan secara

sementara terbebas dari masalah.

Terapi tertawa merupakan metode terapi dengan menggunakan

humor atau tawa dalam rangka membantu individu menyelesaikan masalah

mereka, baik dalam bentuk gangguan fisik maupun gangguan mental. Ini

disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stress dan rasa sakit

(terapi tawa,2010; khana,2012).

Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi untuk

membantu beberapa orang yang mengalami kesulitan memulai tertawa

tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor yang dimaksud dapat

diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes, badut, dan

komik. Apabila stimulasi humor tersebut diberikan sebagai satu-satunya

stimulasi untuk menghasilkan tawa dalam settting terapi, maka terapi yang

diberikan akan disebut sebagai terapi humor, namun jika dikombinasikan

dengan hal-hal lain dalam rangka menciptakan tawa alami (misalnya

dengan yoga atau meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa (Kataria,

2004). Jadi dalam pelaksanaannya, terapi tawa melibatkan proses humor,

tawa, yoga tawa, relaksasi dan meditasi.


4. Dasar Teori Terapi Tertawa

Terapi tawa terdiri dari tiga tahap utama yang disusun berdasarkan

prinsip-prinsip psikologi yang dapat berfungsi menurukan gejala-gejala

depresi.

Table 2.1 Pembagian Tiga Tahap Utama Model Sesi tawa 15


langkah

Model Sesi Tawa Prinsip Psikologi


Tahap
15 (Patel,
Langkah 1996)
PERSIAPA Langkah 1 Breathing (pernafasan)
N Langkah 2 Phsycal
Langkah 3 Relaxation
INTI Langkah 4 1. Phsycal relaxation
Langkah 5 2. Mengembangkan
Langkah 6 kemampuan
Langkah 7 komunikasi
Tawa Milk Shake 3. Mencar Social support
Langkah 8
Langkah 9
Langkah 10
Langkah 11
Langkah 12
Langkah 13 A
Langkah 13 B
Langkah 14
Langkah 15
PENUTUP “ notes” Mental Relaxation
Meneriakkan 2
Slogan
Saat teduh

1. Breathing (pernafasan)

Pernafasan penting untuk kehidupan. Pernafasan yang tepat

merupakan penawar stress. Dalam bernafas, diafragma ikut

mengambil peranan yang cukup penting. Diafragma memisahkan

dada dan perut manusia. Sekalipun manusia dapat mengembangkan


dan mengerutkan diafragma secara disadari, umumnya hal ini

berjalan dengan otomatis. Ketika manusia mengalami stress

mengakibatkan poses bernafas yang cepat dan terburu-buru, untuk

melepaskan kondisi stress tersebut bisa dilakukan dengan cara

menghirup udara sebanyak-banyaknya dan menghembuskan secara

berlahan. Didalam sesi klub tawa, pernafasan ini disebut sebagai

pranayama. Pranayama adalah tehnik-tehnik pernafasan yang pelan

dan berirama dengan gerakan lengan yang membantu terciptanya

relaksasi fisik dan mental (Kataria, 2004). Prayanama mempunyai

dampak menenangkan pikiran dan memberikan lebih banyak

oksigen untuk jaringan tubuh, serta meningkatkan kapasitas vital

paru-paru sehingga meningkatkan kapasitas untuk tertawa.

2. Phsycal relaxation

Pshycal relaxation merupakan bagian terpenting dari

beberapa gerakan tawa yoga, yaitu pada gerakan tepuk tangan

berirama dan teknik-teknik tawa yoga. Gerakan tepuk tangan

berirama dilakukan diawal sebelum masuk ke sesi utama tawa

yoga. Gerakan ini merupakan latihan pemanasan yang merangsang

titik-titik acupressure (pijat ala akupuntur) ditelapak tangan dan

membantu menciptakan rasa nyaman serta meningkatkan energy.

Pada langkah ketiga dari model sesi tawa 15 langkah yaitu latihan

bahu, leher dan peregangan juga merupakan salah satu bentuk

relaksasi fisik yang dilakukan sebelum melakukan gerakan tawa.


Latihan ini dapat memberikan penyegaran fisik dan stamina

tambahan. Pada tehnik-tehnik tawa yoga lainnya yang

menggunakan phsycal relaxation sebagai bagian dari penyelarasan

tubuh dan fikiran adalah gerakan tawa pada langkah 3 sampai

dengan 15.

3. Mengembangkan kemampuan komunikasi. Tawa menyatukan

orang dan memperbaiki hubungan interpersonal.

4. Mencari Social Support

Social support merupakan salah satu tehnik melakukan

coping terhadap stress. Seluruh gerakan tawa melibatkan interaksi

dari orang lain. Gerakan yang khusus mencari social support

muncul pada beberapa langkah yaitu tawa sapaan, tawa

penghargaan, tawa hening tanpa suara, tawa bersenandung dengan

mulut tertutup, tawa mengayun, tawa singa, tawa ponsel, tawa

memaafkan dan keakraban.

5. Mental Relaxation

Mental relaxation ini terdapat pada penutupan akhir sesi tawa

yaitu meneriakkan 2 slogan dan saat teduh dengan mengangkat

kedua tangan keatas dan memejamkan mata dalam beberapa menit.

Gerakan pada tehnik penutupan ini mendasarkan kepada prinsip

dasar Hasya Yoga dimana mental relaxation ini dilakukan untuk

menyelaraskan antara tubuh, fkiran dan jiwa sehingga dapat

menekan kecemasan atau stress (kataria, 2004).


5.Tahapan Terapi tertawa

Masing-masing sesi dalam terapi adalah kombinasi antara latihan

pernafasan, peregangan dan berbagai tehnik tawa stimulus. Satu sesi tawa

memakan waktu antara 20-30 menit. Sedangkan satu putaran tawa

memakan waktu antara 30-40 detik (Tirmanto, 2006; prasetyo,2011).

1. Langkah Pertama

Pemansan dengan tepuk tangan serentak semua peserta,

sambil mengucapkan ho….. ha ha ha……

Tepuk tangan disini sangat bermanfaat bagi peserta karena

saraf-saraf ditelapak tangan akan ikut terangsang sehingga

menciptakan rasa aman dan meningkatkan energy dalam tubuh.

2. Langkah Kedua

Pernafasan dilakukan seperti pernafasan biasa yang

dilakukan semua cabang-cabang olahraga pada awal latihan yaitu :

melakukan pernapasan dengan mengambil napas melalui hidung,

lalu nafas ditahan selama 15 detik dengan pernapasan perut.

Kemudian keluarkan perlahan-lahan melalui mulut. Hal ini

dilakukan lima kali berturut-turut.

3. Langkah Ketiga

Memutar engsel bahu ke depan dan kearah belakang.

Kemudian menganggukan kepala kebawah sampai dagu hamper

menyentuh dada, lalu mendongakkan kepala keatas belakang. Lalu

menoleh ke kiri dan kekanan. Lakukan secara perlahan. Tidak


dianjurkan untuk melakukan gerakan memutar leher, karena bisa

terjadi cidera pada otot leher. Peregangan dilakukan dengan

memutar pinggang kearah kanan kemudian ditahan beberapa saat,

lalu kembali keposisi semula. Peregangan ini juga dapat dilakukan

dengan otot-otot bagian tubuh lainnya. Semua gerakan ini

dilakukan masing-masing lima kali.

4. Langkah Keempat : Tawa Bersemangat

Tutor member aba-aba untuk memulai tawa, 1, 2, 3…..

semua orang tertawa serempak. Jangan ada yang tertawa lebih dulu

atau belakangan, harus kompak seperti nyanyian koor. Dalam tawa

ini tangan diangkat keatas beberapa saat lalu dituturunkan dan

diangkat kembali, sedangkan kepala agak mendongak ke belakang.

Melakukan tawa ini harus bersemangat. Jika tawa bersemangat

akan berakhir maka sang tutor mengeluarkan kata, ho ho ho……ha

ha ha….. beberapa kali sambil bertepuk tangan.

Setiap selesai melakukan satu tahap dianjurkan menarik

napas secara pelan dan dalam.


5. Langkah Kelima : Tawa Sapaan

Tutor memberikan aba-aba agar peserta tertawa dengan

suara-suara smbil mendekatdan bertegur sapa satu sama lainnya.

Dalam melakukan sesi ini mata peserta diharapkan saling

memandang satu sama lain. Peserta dianjurkan menyapa ini sesuai

dengan kebiasaan masing-masing. Setelah itu peserta menarik

napas secara pelan dan dalam.

6. Langkah Keenam : Tawa Penghargaan

Peserta membuat lingkaran kecil dengan menghubungkan

ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari. Kemudian tangan

diggerakkan kedepan dan kebelakang sekaligus memandang

anggota lainnya dengan melayangkan tawa yang manis sehingga

seperti memberikan penghargaan kepada yang dituju. Kemudian

bersama-sama tutor mengucapkan, ho ho ho….. ha ha ha….

Sekaligus bertepuk tangan. Setelah melakukan tawa ini kembali

menarik napas secara pelan dan dalam agar kembali tenang.

7. Langkah Ketujuh : Tawa Satu Meter

Tangan kiri dijulurkan kesamping tegak lurus dengan badan,

sementara tangan kanan melakukan gerakan seperti melepaskan

anak panah, lalu tangan ditarik ke belakang seperti menarik anak

panah dan dilakukan dalam tiga gerakan pendek, seraya

mengucapkan ae….ae…..aeee….. lalu tertawa lepas seraya

merentangkan kedua tangan dan kepala agak mendongak serta


tertawa dari perut. Gerakan seperti ini dilakukan kearah kiri lalu

kea rah kanan. Ulangi hal serupa antara 2 hingga 4 kali.Setelah

selesai kembali menarik napas secara pelan dan dalam.

8. Langkah Kedelapan : Tawa Milk Shake

Peserta seolah-olah memegang dua gelas berisi susu, yang

satu ditangan kiri dan satu ditangan kanan. Saat tutor memberikan

instruksi lalu susu dituang dari gelas gelas yang satu ke gelas yang

satunya sambil mengucap aeee….. dan kembali dituang ke gelas

awal sambil mengucapkan aeee…. Setelah selesai melakukan

gerakan itu, para anggota klub tertawa sambil melakukan gerakan

seperti minum susu. Hal serupa dilakukan sebanyak empat kali,

lalu bertepuk tangan seraya mengucapkan, ho ho ho….. ha ha ha….

Kembali melakukan tarik nafas pelan dan dalam.

9. Langkah Kesembilan : Tawa Hening Tanpa Suara

Harus dilakukan hati-hati, sebab tawa ini tidak bisa dilakukan

dengan tenaga berlebihan, dapat berbahaya jika beban didalam

perut mendapat tekanan secara berlebihan. Perasaan lebih banyak

berperan dari pada penggunaan tenaga berlebih. Pada tawa ini

mulut dibuka selebar-lebarnya seolah-olah tertawa lepas tetapi

tanpa suara, sekaligus saling memandang satu sama lainnya dan

membuat berbagai gerakan dengan telapak tangan serta

menggerak-gerakkan kepala dengan mimik-mimik lucu. Dalam

melakukan tawa hening ini otot-otot perut bergerak cepat seperti


melakukan gerak tawa lepas. Kemudian kembali menarik nafas

eland an dalam.

10. Langkah Kesepuluh : Tawa Bersenandung dengan Bibir Tertutup

Ini adalah gerakan tawa yang harus hati-hati dilakukan sebab

tertawa tanpa suara, sekaligus mengatupkan mulut yang dipaksakan

akan berdampak buruk karena menambah tekanan yang tidak baik

dalam rongga perut. Dalam pelaksanaan gerak ini peserta

dianjurkan bersenandung hemmmmm…. Dengan mulut tetap

tertutup, sehingga akan terasa bergema di dalam kepala. Dalam

melakukan senandung ini diharapkan semua peserta saling

berpandangan dan saling membuat gerakan-gerakan lucu sehingga

memacu peserta lain semakin tertawa. Kemudian kembali menarik

nafas dalam dan pelan.

11. Langkah Kesebelas : Tawa Ayunan

Peserta dalam formasi melingkar dan harus mendengar aba-

aba tutor. Kemudian peserta mundur dua meter sambil tertawa,

untuk memperbesar lingkaran dan kembali maju sekaligs

mengeluarkan ucapan, ae ae aeee….. seluruh peserta mengangkat

tangan dan serempak tertawa lepas dan pada saat yang sama semua

bertemu ditengah-tengah dan melambaikan tangan masing-masing.

Tahap berikutnya, peserta kembali pada posisi semula, dan

melanjutkan gerakan maju ketengah dan mengeluarkan ucapan,

aee….Ooo…Ee-Uu…… dan sekaligus tertawa lepas dan serupa


dilakukan bisa sampai empat kali. Setelah selesai kembali menarik

napas dalam dan pelan.

12. Langkah Kedua belas : Tawa Singa

Ini merupakan tawa yang sangat bermanfaat buat otot-otot

wajah, lidah, dan memperkuat kerongkongan serta memperbaiki

saluran dan kelenjar tiroid sekaligus peserta dapat menghilangkan

rasa malu dan takut. Dalam gerakan ini mulut dibuka lebar-lebar

dan lidah dijulurkan keluar semaksimal mungkin, mata dibuka

lebar seperti melotot, seolah-olah seperti singa mau mencakar

mangsanya. Pada saat itulah peserta tertawa dari perut. Setelah

selesai lakukan kembali gerakan menarik napas secara dalam dan

pelan.

13. Langkah Ketiga belas : Tawa Ponsel

Peserta dibagi dalam dua kelompok yang slaing berhadapan

dan masing-masing seolah-olah memegang handphone. Tutor

meminta peserta saling menyebrang sambil memegang handphone.

Pada saat itulah peserta tertawa sambil saling berpandangan dan

setelah itu kembali lagi keposisi semula. Setelah selesai tarik napas

dalam dan pelan.

14. Langkah Keempat belas : Tawa bantahan

Anggota kelompok dibagi dalam dua bagian yang bersaing

dengan dibatasi jarak. Biasanya mereka dibagi dengan kelompok

pria dan wanita. Dalam kelompok itu mereka saling berpandangan


sekaligus tertawa dan saling menuding dengan jari telunjuk kepada

kelompok yang dihadapannya. Gerakan ini sangat menarik para

peserta karena mereka akan bisa tertawa lepas. Setelah selesai tarik

napas dalam dan pelan agar kembali segar dan tenang.

15. Langkah Kelima belas : Tawa Memaafkan

Peserta klub memegang cuping telinga masing-masing

sekaligus menyilang lengan dan berlutut diikuti dengan tawa.

Muatan dari tawa ini adalah saling memaafkan jika ada

perselisihan.Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.

16. Langkah Keenam belas : Tawa Bertahap

Disini tutor menginstrusikan agar peserta mendekatinya.

Tutor mengajak peserta untuk tersenyum kemudian secara bertahap

menjadi tertawa ringan, berlanjut menjadi tawa sedang dan terakhir

menjadi tertawa lepas penuh semangat. Tawa ini dilakukan selama

satu menit. Setelah selesai tarik napas dalam dan pelan.

17. Langkah Ketujuh belas : Tawa dari hati ke hati

Tawa ini merupakan sesi terakhir dari tahapan terapi. Semua

peserta terapi saling berpegangan tangan sambil berdekatan

sekaligus bersama-sama tertawa dengan saling bertatapan dengan

perasaan lega. Peserta juga bisa saling bersalaman atau berpelukan

sehingga terjalin rasa keakraban yang mendalam.

Anda mungkin juga menyukai