Pasien Isolasisosial 1 28 tahun, klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 20 Maret
2019, dengan keluhan tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak banyak bercakap-cakap,
banyak melamun, mengurung diri dan sering menyendiri. Menurut keluarga, klien pernah
mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan di rawat di RSJ X yang
pertama pada tanggal 8 Februari 2018 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung
diri), menolak berhubungan dengan orang lain. Dari pengkajian, didapatkan: klien tidak
minum obat secara teratur sehingga pengobatan kurang berhasil. Keluarga klien tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. Klien mengatakan punya
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan dan dulu pernah dikucilkan oleh teman-
temannya waktu SMA. Klien juga merasa malu karena sampai sekarang belum mendapatkan
pekerjaan. Dan keluarganya selalu menuntut klien untuk segera bekerja. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD : 120/ 80 mmHg, N: 86X/mnt, S:37,4°C, P:20X/mnt,
TB:160cm, BB:50kg. Hasil pengkajian juga didapatkan klien tidak mengeluh terhadap
keadaan fisiknya dan pada tubuh klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan
fisik lainnya.
Orientasi (Perkenalan):
Leader : Assalammu’alaikum wr. wb
Semua pasien : Wa’alaikumsalam wr. wb (suara terdengar pelan)
Leader : Saya Leader dan itu rekan-rekan saya Co leader, Fasilitator 1, Fasilitator 2,
Fasilitator 3, Fasilitator 4, Observer 1, dan Observer 2, kami perawat yang
merawat ibu-ibu di Ruang Cempaka ini. Bagaimana kabar ibu-ibu pada hari
ini?
Semua pasien : (diam dan tidak berespon)
Co leader : ibu-ibu, kita disini (di teras Ruang Cempaka) akan melakukan TAKS (Terapi
Aktivitas Kelompok Sosialisasi). Tujuannya yaitu membantu ibu-ibu untuk saling
memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi. Pelaksanaannya nanti akan dimainkan lagu dari handphone serta botol minum
dioper berlawanan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat lagu dimatikan
maka anggota kelompok yang memegang botol minum harus memperkenalkan
dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kemudian menuliskan nama panggilan
pada kertas/papan nama dan ditempel di dada masing-masing anggota yang
mendapat giliran. Durasi pelaksanaan kegiatan ini ± 30 menit. Bagaimana ibu-ibu
bersedia?
Semua pasien : (menganggukan kepala)
Leader : Oh ya, dalam kegiatan ini ada peraturannya, dimana ibu-ibu diminta untuk
mengikuti kegiatan sampai selesai, tidak boleh melamun, bengong dan jika ada
peserta yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin kepada perawat.
Bagaimana ibu-ibu bersedia?
Kerja:
Pada saat lagu dimatikan dalam pelaksanaan kegiatan TAKS, botol minuman yang
dioper dipegang oleh Pasien halusinasi 1. Kemudian Pasien halusinasi 1 diminta untuk
memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada
kertas/papan nama dan ditempel di dadanya.
Pasien halusinasi 1 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien halusinasi 1, nama
panggilan saya Pasien halusinasi 1, asal dari ciledug dan hobi saya berdandan.
Leader : Waaah, baik sekali Pasien halusinasi 1 dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan
apresiasi dengan bepuk tangan).
Kemudian, pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran Pasien HDR 2 yang
memegang botol minuman saat lagu dimatikan. Kemudian Pasien HDR 2 diminta untuk
memperkenalkan dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu dilanjutkan menyebutkan
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada
kertas/papan nama dan ditempel di dadanya.
Leader : Silakan Pasien HDR 2 memperkenalkan diri dengan memberikan salam terlebih
dahulu dilanjutkan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kita
beri tepuk tangan dulu yuk bapak dan ibu sekalian.
Pasien HDR 2 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien HDR 2, nama panggilan saya
Pasien HDR 2, asal dari hmm... dan hobi saya....hmm hobi saya.
Leader : Waaah, baik sekali Pasien HDR 2 dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, asal nya dari mana dan hobinya apa ? (sambil
memberikan apresiasi dengan bepuk tangan).
Leader: yasudah tidak apa apa....berikan tepukan yu untuk Pasien HDR 2. (sambil
memberikan apresiasi dengan bepuk tangan).
Fasiliator 2 : Pasien HDR 2, selanjutnya bisa menuliskan nama Pasien HDR 2 pada
kertas/papan nama ini dan kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil
memberikan contoh)
Pasien Isolasisosial 4 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien Isolasisosial 4, nama
panggilan saya Pasien Isolasisosial 4, asal dari... hmm...
Leader : Waaah, baik sekali Pasien HDR 2 dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, asal nya dari mana dan hobinya apa ? (sambil
memberikan apresiasi dengan bepuk tangan).
Leader: yasudah tidak apa apa....berikan tepukan yu untuk Pasien isolasi sosial 4. (sambil
memberikan apresiasi dengan bepuk tangan).
Leader: wah bagus sekali pasien isos 3, beri tepukan yu? (sambil memberikan apresiasi
dengan bepuk tangan).namanya siapa?dan hobinya apa?
Pasien Isolasisosial 1 : Sus, saya mau keluar, kebelet pipis. (sambil berbisik)
Fasilitator 4 : Baik, saya antar yaa. Saya ijinkan terlebih dahulu ke forum.
Pasien Isolasisosial 1 : Tidak usah Sus. Saya keburu ditunggu teman saya. Ini teman saya
sudah manggil-manggil. Boleh ya?
Fasilitator 4 : Lho, temennya yang mana ya bu? Bilang temennya nanti dulu gitu bu. Kan
tidak enak sama yang lain bu. Masa kita sedang sesi terapi dan ibu pergi sendiri. Nanti
semisal terjadi apa-apa bagaimana? Mari bu duduk lagi.
Pasien Isolasisosial 1 : Tidak mau Sus. Saya sedih. Saya mau ke kamar mandi sekarang.
Fasilitator 4 : Ibu mau ke kamar mandi mau ngapain bu? Mau buang air, buang hajat atau
bagaimana? Mari saya temani saja gimana?
Pasien Isolasisosial 1 : Tidak usah Sus. Saya pokoknya mau ke kamar mandi. Saya mau
pergi. Saya tidak diterima di sini. Saya tidak berguna. Yang lain tidak menerima saya.
(dengan meringkuk dan menundukkan kepala)
Fasilitator 4 : Lho.. mengapa ibu mengatakan seperti itu? Teman-teman yang lain di sini
tidak seperti yang ibu pikirkan.
Pasien Isolasisosial 1 : Suster bohong. Saya tidak percaya. (Nada rendah dan lemah, mau
menangis)
Fasilitator 4 : Benar Bu. Begini saja, mari kita tanya ke yang lain dulu yaa. Apakah seperti
yang ibu pikirkan dan rasakan atau tidak. Kita tanya dulu ya ke yang lainnya.
Pasien Isolasisosial 1 : Coba saja Sus. Pasti yang lain menganggap saya tidak berguna kok.
Fasilitator 4 : Nah jadi begini. ibu Pasien Isolasisosial 1 ini merasa tidak dianggap dan
diterima dalam kelompok ini. ibu Pasien Isolasisosial 1 ini mengatakan jika beliau
tidak berguna. Apakah dari Ibu-Ibu tidak menganggap dan tidak menerima kehadiran
ibu Pasien Isolasisosial 1 ini?
Pasien Isolasisosial 6 : Kami menerima ibu kok. ibu salah berpikir tentang kami. Iya kan
teman-teman?
Pasien Halusinasi 2 : Iya. Kita menerima ibu kok. Kan kita satu kelompok bu. Masa tidak
menerima?
Fasilitator 1 : Nah.. itu ibu bagaimana? ibu sudah mendengarnya sendiri bukan?
Pasien Isolasisosial 1 : Iya Sus, berarti saya salah yaa? (Sambil menunduk, suara lemah)
Fasilitator 4 : Iya ibu. Nah teman-teman kelompok bagaimana? Jika ibu Pasien
Isolasisosial 1 kembali duduk bersama dan bergabung kembali. Boleh ya?
Lalu Pasien Isolasisosial 1 pun duduk kembali bersama kelompok. Fasilitator 4 menempatkan
Pasien Isolasosial 1 di tengah-tengah orang. Dan dilanjutkan sesi perkenalan
Pasien Isolasisosial 1 : Assalamu’alaikum wr. wb, nama saya Pasien Isolasisosial 1, nama
panggilan saya Pasien Isolasisosial 1, asal dari Bogor dan hobi saya menjahit.
Leader : Waaah, baik sekali Pasien Isolasisosial 1 dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil memberikan
apresiasi dengan bepuk tangan).
Leader : Ibu dan bapak sekalian, bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan TAKS
ini?
Pasien Halusinasi 1 : (terdiam beberapa saat) lumayan sus (suara pelan)
Pasien HDR 2 : mendingan sus (suara lemah dan kepala menunduk)
Pasien Isolasisosial 3 : Agak plong (suara lemah)
Pasien Isolasisosial 1 : Sedikit lega (suara lemah)
Co Leader : semua telah mengikuti kegiatan TAKS dengan cukup baik. Pasien halusinasi
1, Pasien HDR 2, Pasien Isolasisosial 3, dan Pasien Isolasisosial 1 juga telah
mempraktikan cara memperkenalkan diri dengan baik, dengan memberikan salam
terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan pada kertas/papan nama dan ditempel
di dada masing-masing.
Leader : Selanjutnya, bapak dan ibu dapat mengingat-ingat mempraktikannya apa yang telah
dipelajari tadi selama 2 hari ke depan untuk lebih siap berkenalan dengan orang lain
lagi, karena kegiatan TAKS selanjutnya akan dilakukan kembali pada lusa hari
dengan capaian bapak dan ibu mampu berkenalan dengan sesama anggota
kelompoknya dengan cara memperkenalkan dirinya dan menanyakan identitas dari
masing-masing anggota kelompoknya tersebut. Bagaimana bapak dan ibu bersedia?