Anda di halaman 1dari 7

ROLEPLAY TAK

ISOLASI SOSIAL (SESI 1)

KELOMPOK 2 (Sesi 1)

1. Leader : Amalia Safitri


2. Co-leader : Rizqi Julianti
3. Fasilitator : Zahara Nila Kandi
4. Observer : Andini Amalia F

KELOMPOK 8

1. Pasien 1 : Olandina Monteiro


2. Pasien 2 : Tri Septi Hameliyah
3. Pasien 3 : Ekalia Lestari
4. Pasien 4 : Nur Aisah (pasien kasus)

DIALOG

Ny. A (25 tahun) dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Jakarta oleh keluarganya pada hari
Senin, 9 November 2020 pukul 08.00 WIB. Klien terlihat bingung, sering berbicara sendiri,
sering berjalan mondar-mandir dan sering mengeluh tidak bisa tidur. Keluarga juga
mengatakan jika klien memiliki beberapa pengalaman yang tidak menyenangkan, diantaranya
pernah di-PHK sehingga membuat dirinya tertekan, dan ditinggalkan oleh orang yang
tersayang karena meninggal dunia (suami). Klien mengalami kesulitan untuk memulai
percakapan, pembicaraan dan memilih untuk diam. Klien lebih suka dikamar dan mengurung
diri. Ketika berinteraksi, klien tidak mampu mempertahankan kontak mata. Klien
memberikan jeda dalam menjawab pertanyaan dan klien berbicara dengan lambat dan lemah.
Klien tidak mempunyai teman dekat untuk bercerita. Data kesehatan yang ada, didapat jika
klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu pada tahun 2015 di Rumah sakit Jakarta,
dan sekarang merupakan periode kedua dirawat. Dari hasil pemeriksaan fisik didapat TD
120/90 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 24x/menit, dan suhu 36,5oC.

Leader (Amalia) : Assalamualaikum wr, wb.


Pasien 1, 2, 3, 4 : Waalaikumsalam wr, wb (suara terdengar pelan).

Leader (Amalia) : Saya perawat Amalia, ini tiga rekan saya Rizqi, Zahara dan Andini.
Kami yang merawat Bapak dan Ibu di Ruang Melati ini. Bagaimana
kabar Ibu dan Bapak pada hari ini?

Pasien 1, 2, 3, 4 : (diam dan tidak berespon)

Leader (Amalia) : Ibu-ibu sekalian, kita disini (di teras Ruang Melati RSJ Jakarta
Timur) akan melakukan TAKS (Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi), tujuannya yaitu membantu Bapak dan Ibu untuk saling
memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi. Pelakssanaannya nanti akan dimainkan lagu
dari handphone serta botol minum diedarkan berlawanan arah jarum
jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat lagu dimatikan, maka anggota
kelompok yang memegang botol minum harus memperkenalkan
dirinya dengan memberikan salam terlebih dahulu, dilanjutkan
menyebut nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kemudian
menuliskan nama panggilan pada buku catatan dan ditempelkan di
dada masing-masing anggota yang mendapat giliran. Durasi
pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih 30 menit. Bagaimana Ibu-ibu
bersedia?

Pasien 1, 2, 3, 4 : (menganggukkan kepala)

Leader (Amalia) : Oh iya, dalam kegiatan ini ada peraturannya ya, di mana Bapak dan
Ibu diminta untuk mengikuti kegiatan sampai selesai, tidak boleh
melamun, dan jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok
harus minta izin kepada perawat. Bagaimana Bapak dan Ibu bersedia?

Pasien 1, 2, 3, 4 : (menganggukkan kepala)

Kerja

Leader, co-leader, fasilitator dan observer memberikan contoh pelaksanaannya TAKS


sesi 1 yang diawali dengan dimainkannya lagu dari handphone serta botol minum diedarkan
berlawanan arah jarum jam (yaitu kearah kiri) dan pada saat lagu dimatikan maka anggota
kelompok yang memegang botol minum harus memperkenalkan dirinya dengan memberikan
salam terlebih dahulu, dilanjutkan menyebut nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
Kemudian menuliskan nama panggilan pada buku/kertas dan ditempel di dada masing-
masing anggota yang mendapat giliran. Kemudian, kegiatan TAKS dilanjutkan oleh pasien.

Pada saat lagu dimatikan dalam pelaksanaan kegiatan TAKS, botol minuman yang
diedarkan, dipegang oleh pasien 1. Kemudian pasien tersebut diminta untuk memperkenalkan
diri dan memberikan salam sesuai dengan contoh yang diajarkan.

Leader (Amalia) : Silahkan Ibu untuk memperkenalkan diri dengan memberikan salam
terlebih dahulu, dilanjut menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi.

Pasien 1 (Olan) : (masih terdiam, tidak berkata apapun)

Co-leader (Rizqi) : Silahkan Ibu. Silahkan mencoba memperkenalkan diri terlebih dahulu
sesuai apa yang dicontohkan tadi, Ibu pasti bisa.

Pasien 1 (Olan) : Assalamualaikum wr, wb. Nama saya Olandina, nama panggilan saya
Olan, asal dari Jakarta, hobi saya menggambar.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Leader (Amalia) : Wah, baik sekali Ibu Olan dalam memperkenalkan dirinya dengan
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi (sambil
bertepuk tangan).

Co-leader (Rizqi) : Ibu Olan, selanjutnya bisa menuliskan nama pada buku/kertas ini dan
kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh).

Kemudian pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran pasien 2 yang


memegang botol minuman saat lagi dimatikan. Kemudian pasien tersebut diminta untuk
memperkenalkan diri sesuai dengan yang sudah diajarkan.

Leader (Amalia) : Silahkan Ibu yang selanjutnya memperkenalkan diri dengan


memberikan salam terlebih dahulu, dilanjutkan menyebut nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Kita beri tepuk tangan dulu
yuk semuanya.
Pasien 2 (Amel) : Assalamualaikum wr, wb. Nama saya Tri Septi Hameliyah, nama
panggilan saya Amel, asal dari Jakarta, hobi saya bernyanyi.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Leader (Amalia) : Wahhh, baik sekali ya Ibu Amel dalam memperkenalkan dirinya
(memberi tepuk tangan).

Co-leader (Rizqi) : Ibu Amel, selanjutnya bisa menuliskan nama pada buku/kertas ini dan
kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh).

Kemudian pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran pasien 2 yang


memegang botol minuman saat lagi dimatikan. Kemudian pasien tersebut diminta untuk
memperkenalkan diri sesuai dengan yang sudah diajarkan.

Leader (Amalia) : Silahkan Ibu memperkenalkan diri dengan memberikan salam


terlebih dahulu, dilanjutkan menyebut nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi.

Pasien 3 (Eka) : (terdiam, tidak berkata apapun)

Co-leader (Rizqi) : Silahkan Ibu yang memegang botol. Silahkan mencoba


memperkenalkan diri seperti yang sudah dilakukan oleh Ibu Olan dan
Ibu Amel. Yuk, Ibu pasti bisa.

Pasien 3 (Eka) : Assalamualaikum wr, wb. Nama saya Ekalia Lestari, nama panggilan
saya Eka, asal saya dari Jakarta dan hobi saya berkebun.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Leader (Amalia) : Wahhh, baik sekali ya Ibu Eka dalam memperkenalkan dirinya
(memberi tepuk tangan).

Fasilitator (Zahara) : Ibu Eka, selanjutnya bisa menuliskan nama pada buku/kertas ini dan
kemudian ditempel di dada ya, seperti ini (sambil memberikan contoh).

Kemudian pelaksanaan TAK pun dilanjutkan. Sekarang giliran pasien 2 yang


memegang botol minuman saat lagi dimatikan. Kemudian pasien tersebut diminta untuk
memperkenalkan diri sesuai dengan yang sudah diajarkan.
Pasien 4 (Aisah) : Sus, saya mau keluar. Kebelet pipis. (sambil berbisik)

Fasilitator (Zahara) : Baik, saya antar ya. Saya izinkan terlebih dahulu ke forum.

Pasien 4 (Aisah) : Gak usah, sus. Saya keburu ditunggu teman saya. Ini teman saya
sudah manggil-manggil. Boleh ya?

Fasilitator (Zahara) : Lho, temannya yang mana ya? Bilang temannya nanti dulu gitu ya.
Kan tidak enak sama yang lain. Masa kita sedang sesi terapi dan Ibu
pergi sendiri. Nanti semisal terjadi apa-apa bagaimana? Mari duduk
lagi.

Pasien 4 (Aisah) : Gak mau, sus. Saya sedih. Saya mau ke kamar mandi sekarang.

Fasilitator (Zahara) : Ibu mau ke kamar mandi mau ngapain, Bu? Mau buang air kecil,
buang air besar, atau bagaimana? Mari saya temani ya. Gimana?

Pasien 4 (Aisah) : Tidak usah, suster. Saya pokoknya mau ke kamar mandi. Saya mau
pergi. Saya tidak diterima disini. Saya tidak berguna. Yang lain tidak
menerima saya. (dengan meringkuk dan menundukkan kepala)

Fasilitator (Zahara) : Lho, mengapa Ibu mengatakan seperti itu? Teman-teman yang lain
disini tidak seperti yang Ibu pikirkan.

Pasien 4 (Aisah) : Suster bohong. Saya tidak percaya. (nada rendah dan lemah, mau
menangis)

Fasilitator (Zahara) : benar, Ibu. Begini saja, mari kita tanya sama yang lain ya. Apakah
seperti yang Ibu pikirkan dan rasakan atau tidak. Kita tanya dulu ya
sama yang lainnya.

Pasien 4 (Aisah) : Coba saja, sus. Pasti yang lain menganggap saya tidak berguna kok.

Fasilitator (Zahara) : Ya sudah. Saya tanyakan dulu ya, Bu.

Fasilitator kemudian ke tengah ruangan dan menanyakan kepada kelompok.

Fasilitator (Zahara) : Ibu-ibu semua, mohon minta waktunya sebentar ya.

Pasien 1 (Olan) : Kenapa ya, sus?


Fasilitator (Zahara) : Iya sebentar ya. Mohon tenang dulu.

Pasien 2 (Amel) : Iya, sus. Ada apa?

Fasilitator (Zahara) : Nah, jadi begini, Ibu (pasien 4) ini merasa tidak dianggap dan tidak
diterima dalam kelompok ini. Ibu (pasien 4) mengatakan jika beliau
tidak berguna. Apakah dari Ibu-ibu semuanya tidak menganggap dan
tidak menerima kehadiran Ibu (pasien 4) ini?

Pasien saling menatap.

Pasien 1 (Olan) : Enggak kok, sus. Kita semua baik kok.

Pasien 2 (Amel) : Iya, kita menerima Ibu (pasien 4) kok. Kan kita satu kelompok. Masa
tidak diterima?

Pasien 3 (Eka) : kita menerima kok. Ibu salah berpikir tentang kita. Iya kan teman-
teman?

Pasien 1 dan 2 : Iyaaa. (serentak)

Lalu pasien 4 pun duduk kembali bersama kelompok. Dan kegiatan akhirnya
dilanjutkan.

Leader (Amalia) : Nah, sudah ya Ibu. Kita semua disini menerima Ibu kok. Sekarang
coba perkenalkan dirinya terlebih dahulu.

Pasien 4 (Aisah) : Saya tidak bisa, sus. (kepala menudunduk)

Co-leader (Rizqi) : Silahkan Ibu mencoba memperkenalkan diri sesuai dengan apa yang
dicontohkan tadi dan sudah dilakukan oleh teman-teman sebelumnya.
Sebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Ibu pasti bisa.

Pasien 4 (Aisah) : Assalamualaikum wr, wb. Nama saya Nur Aisah, nama panggilan
saya Aisah, asal dari Jakarta dan hobi saya melukis.

Anggota kelompok memberikan apresiasi dengan bertepuk tangan.

Leader (Amalia) : Wahhh, baik sekali Ibu dalam perkenalan dirinya. (bertepuk tangan)
Observer (Andini) : Ibu Aisah selanjutnya bisa menuliskan nama pada buku/kertas,
kemudian ditempel di dada ya, seperti ini. (memberi contoh)

Terminasi (Penutupan)

Leader (Amalia) : Ibu-ibu sekalian, bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan


ini?

Pasien 1 (Olan) : (terdiam beberapa saat) lumayan, sus. (suara pelan)

Pasien 2 (Amel) : Mendingan, sus. (suara lemah dan kepala menunduk)

Pasien 3 (Eka) : Agak plong (suara lemah)

Pasien 4 (Aisah) : Sedikit lega (suara lemah)

Observer (Andini) : Bu Olan, Bu Amel, Bu Eka dan Bu Aisah telah mengikuti kegiatan
TAKS dengan cukup baik. Juga telah mempraktikan cara
memperkenalkan diri dengan baik, dengan memberikan salam terlebih
dahulu dan dilanjutkan dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi serta menuliskan nama panggilan di kertas
dan ditempet di dada masing-masing.

Leader (Amalia) : Selanjutnya, Ibu-ibu dapat mengingat-ingat bagaimana praktik yang


sudah dipelajari tadi selama 2 hari kedepan untuk lebih siap berkenalan
dengan orang lain lagi. Karena kegiatan TAKS selanjutnya akan
dilakukan kembali pada lusa, dengan capaian Ibu-ibu dalam
berkenalan sesama anggota kelompok, memperkenalkan diri dan
menanyakan identitas dari masing-masing anggota. Bagaimana, Ibu-
ibu bersedia?

Pasien 1, 2, 3 dan 4 : Bersedia. (menjawab dengan suara pelan)

Leader (Amalia) : Baik, kegiatannya sudah selesai. Sampai jumpa nanti ya.
Assalamualaikum wr, wb.

Anda mungkin juga menyukai