Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG DZIKIR DAN DOA

OLEH

KELOMPOK II

Adinda Putri Ibrahim, S.Kep

Azizah Oktavina Apriliani Pontoh, S.Kep

Italistianti Hassan, S.Kep

Mirta K. Ana, S.Kep

Moh. Sudirman Mustapa, S.Kep

Sri Rawil Lamusu S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2021
SATUAN PENYULUHAN

DZIKIR DAN DOA

Pokok Pembahasan : Dzikir dan doa

Sasaran : Pasien yang ada di ruangan IRD

Jam : 09.00 - Selesai

Waktu : 20 Menit

Tanggal : 03 Maret 2021

Tempat : Ruangan Instalasi Rawat Darurat

Pemateri : Kelompok II

A. Latar Belakang
Peranan dzikir dan do’a dalam kehidupan umat beragama Islam sangat
penting. Berdzikir dan berdo’a dimaksudkan sebagai sarana berkomunikasi dengan
Allah SWT. Berdzikir tidaklah sekedar melafalkan wirid-wirid, demikian juga dengan
berdo’a tidaklah sekedar mengaminkan do’a yang dibaca oleh imam. Karena esensi
dzikir dan do’a adalah menghayati apa yang kita ucapkan dan apa yang kita hajati.
Berdzikir dan berdo’a seharusnya tidak hanya menjadi ritual seremonial sesudah
selesai salat atau dalam berbagai acara dan upacara. Menurut al Hafizh dalam Fat-hul
Bari, dzikir itu ialah segala lafal (ucapan) yang disukai kita banyak membacanya
untuk mengingat dan mengenang Allah SWT.1 Karena manusia hidup di dunia tidak
lepas dari campur tangan Allah, dimana manusia itu sangat tergantung kepada Allah
dan tidak mungkin bisa berbuat apa – apa tanpa mendapatkan izin dan Ridho-Nya,
maka sangat penting kita mempunyai kendaraan yang bisa mengantarkan menghadap
langsung kepada Allah, kendaraan itu adalah shalat, zdikir kepada Allah dengan
tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Dzikir juga meliputi Do’a dan sembahyang
(shalat) yang merupakan satu pengertian bentuk komunikasi antara manusia dengan
Tuhannya.
Dzikir maknanya secara umum adalah ingat, selanjutnya mempunyai
pengertianuntuk memerintahkan kepada akal, pikiran dan hati untuk mengingat hasil
pikir yang dilakukan tadi, jadi saling ketergantungan antara akal, pikiran dan hati
untuk mengingatsesuatu agar dapat lebih baik, tetapi dalam persoalan ini artinya lebih
berat dan condongadalah untuk mengingat tuhan sang maha pencipta, yaitu Allah
Swt.
Pikir dan dzikir adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan satu sama
lainnyadalam kehidupan ini. Seseorang yang belajar sesuatu ilmu bisa di sebut juga
sedangmelakukan pikir dan dzikir, dalam hal ini adalah memikirkan dan mengingat
semua pelajaran yang ia terima, sedangkan rangkaiannya dzikir untuk mendapatkan
hidayahdari Allah Swt bagi sesuatu kegiatan tadi, dan dalam saat bersamaan kitapun
di tuntutuntuk melakukan dzikir atau mengingat mana yang harus di lakukan saat itu
agarmemperoleh keselamatan dan keberhasilan atas sesuatu perbuatan. Jika seseorang
sampaisalah dalam cara berpikirnya maka besar kemungkinan juga akan salah dalam
dzikirnya,maka amalnya pun akan sia-sia, contohnya adalah suatu amal ibadah yang
tidak adadasarnya dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw, maka jika tidak di
pikirkan secara jernih atas sesuatu amalan tersebut apakah sesuai dengan syari’at atau
tidak maka tentu akan terjerumus kepada ibadah yang sesat, ibadah yang sesat adalah
tertolak dan tidakakan di terima oleh Allah SWT.
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan klein mampu memahami dan
mengerti tentang berdzikir dan doa.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, klein diharapkan mampu untuk:
a. Mengetahui pengertian zikir
b. Menyebutkan keutamaan zikir
c. Menyebutkan manfaat zikir bagi kesehatan
d. Menyebutkan lafadz zikir
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


kegiatan
1. Pembukaan 3 Menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam Kata-kata /
salam 2. Mendengarkan kalimat
2. Memperkenalkan dan menyimak
diri 3. Bertanya
3. Menyampaikan mengenai
tentang tujuan perkenalan dan
pokok materi tujuan jika ada
4. Meyampakaikan yang kurang jelas
pokok
pembahasan
5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet
Menit 1. Menjelaskan dan menyimak
pengertian dzikir 2. Bertanya
2. Menyebutkan mengenai hal-hal
keutamaan yang belum jelas
Dzikir dan dimengerti.
3. Menyebutkan
manfaat dzikir
bagi kesehatan.
4. Menyebutkan
lafal dzikir.
3. Penutup 5 Menit Meminta untuk 1. Sasaran dapat Kata-kata /
mengulangi menjawab tentang kalimat
kembali apa pertanyaan yang
yang di diajukan
sampaikan 2. Mendengar
pembicara 3. Memperhatikan
meliputi :
4. Menjawab salam

1. Pengertian dzikir
2. Keutamaan
berdzikir
3. Manfaat
berdzikir bagi
kesehatan
4. Lafal dzikir

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Rencana kegiatan penyuluhan sudah direncanakan beberapa hari sebelumnya
melalui penyampaian informasi melalui undangan kepada preseptor akademik
dan klinik
b. Mahasiswa menyiapkan materi dan media sesuai dengan yang diperlukan dalam
penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. 85% dari peserta yang hadir dapat berperan secara aktif dengan mengikuti
penyuluhan dan berdiskusi tentang materi yang telah disampaikan
b. Selama acara berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan
c. Selama acara berlangsung peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
dengan mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir kegiatan
3. Evaluasi hasil Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta dapat :
a. Menyebutkan pengertian zikir
b. Menyebutkan salah satu dari keutamaan zikir
c. Menyebutkan 2 dari 3 manfaat zikir bagi kesehatan
d. Menyebutkan lafadz ziki

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Zikir ditinjau dari segi bahasa (lughatan) adalah mengingat, sedangkan zikir
secara istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah.
Zikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan waktu. Bahkan
Allah menyifati ulil albab, adalah mereka-mereka yang senantiasa menyebut Rabnya,
baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring. Oleh karenanya zikir
bukan hanya ibadah yang bersifat lisaniyah, namun juga qalbiyah. (Ismail, 2008)
B. Keutamaan Zikir menurut al-Qur’an
1. Allah senantiasa mengingat hamba-Nya yang berzikir Allah berfirman dalam QS.
Al-Baqarah/2:52

Terjemahnya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.
2. Mendapatkan ketentraman hati Allah berfirman dalam QS. Ar-Rad/13:28

Terjemahnya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi


tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tentram”.
3. Perintah Allah ta’ala untuk banyak berdzikir Allah berfirman dalam QS. Al-
Ahzab/33:41

Terjemahnya: “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan


mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya”
C. Manfaat Zikir bagi Kesehatan
1. Menurunkan Kecemasan Setiap perubahan dalam kehidupan atau peristiwa
kehidupan yang dapat menimbulkan stress disebut stressor. Stress ini dapat di
sebabkan oleh berbagai faktor psikologis maupun faktor fisik atau kombinasi dari
faktor-faktor tersebut, dimanakecemasan timbul karena individu itu tidak mampu
menyesuaikan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Jika individu gagal
menyelesaikan masalah, maka rasa cemas akan terus berlanjut, namun jika
ditanggulangi maka rasa cemas akan berhenti (Maramis, 2000).
Saleh (2010) menyatakan dari hasil penelitiannya bahwa zikir sebagai
penyembuh terhadap diantaranya dengan berzikir menghasilkan beberapa efek
medis dan psikologis yaitu akan menyeimbangkan keseimbangan kadar serotonin
dan neropineprine di dalam tubuh, dimana fenomena ini merupakan morfin alami
yang bekerja didalam otak serta akan menyebabkan hati dan pikiran merasa tenang.
Dibandingkan sebelum berzikir, Otot-otot tubuh mengendur terutama otot
bahu yang sering mengakibatkan ketegangan psikis. Hal tersebut merupakan salah
satu bentuk karunia Allah yang sangat berharga yang berfungsi sebagai zat
penenang didalam otak manusia.
Selain itu, penelitian Hannan (2014) juga menemukan bahwa Berdasarkan
hasil penelitian dan uji statistik deskriptif serta inferensial dapat diambil
kesimpulan bahwa Dzikir Khafi efektifuntuk menurunkan tingkat kecemasan pada
lansia di Desa Saronggi, Sebagain besar responden mengalami kecemasan pada
kategori kecemasan sedang sebesar 61,8% dan sebagian besar responden
mengalami kecemasan pada kategori kecemasan ringan sebesar 44,1%.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Berdasarkan prinsip kerjanya terapi zikir merupakan salah satu jenis terapi
yang memberikan efek psikologis dan efek neurologis.Lantunan irama tersebut
memperbaiki fisiologis saraf – saraf sehingga perbaikan mekanisme tubuh lansia
terjadi (Saleh, 2010).
Hubungan antara pikiran dan materi, antara jiwa dan tubuh merupakan
hubungan yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mempengaruhi, jadi ketika
jiwa menjadi tenang maka tubuh pun akan merespon dengan menjadi tenang juga.
Respon relaksasi yang didapatkan dari melakukan zikir menjelang tidur membuat
lanjut usia merasa tenang dan nyaman pada saat hendak tidur dan menurunkan
stimulus yang menuju RAS berkurang (Potter & Perry 2010) sehingga menurunkan
aktifitas korteks serebral (Tortora & Derrickson, 2009) dan pada akhirnya
mempermudah lanjut usia untuk tertidur.
3. Mengatasi Depresi
Dari segi psikologis dengan mendengarkan Al Quran dan zikir, pikiran
akan terpusat pada sebuah aktivitas dzikrullah (mengingat Alloh). Penyebutan dan
ingatan pada Allah secara terus menerus dalam alam kesadaran akan
berkembanglah penghayatan akan kehadiran Tuhan Yang maha Esa, sehingga
seseorang tidak akan merasa hidup sendirian di dunia, karena alloh mendengar
keluh kesahnya yang mungkin tidak dapat diungkapkan kepada siapapun. Hal ini
sesuai dengan penelitianb Inayati, 2014, yang menemukan bahwa ada pengaruh
terapi mendengarkan al-Qur’an dan dzikir terhadap penurunan depresi pada pasien
yang di rawat.
Dalam hal beragama, sudah tentu berdzikir sering merupakan anjuran
paling utama,sebab maknanya adalah ingat, shalat adalah maknanya juga ingat, jadi
dengan dzikrullah atau mengingat Allah Swt yang di buat lebih secara khusus dan
di terapkan dalam shalatatau bacaan - bacaan seperti tasbih, tahmid, tahlil, istighfar
dan sebagainya, demikianlah sebagaimana yang di atur dalam syari’at agama. Jika
kita kembalikan makna dzikrullah ini pada analogi sebelumnya, maka dzikrullah
pun haruslah di dahului dengan tindakan pikir, yaitu menganalisa apa saja yang
akan di lafadzkan atau di perbuatnya dalamkerangka dzikrullah, dengan pengertian
lebih dalam adalah, bahwa untuk berdzikirkepada Allah Swt juga memerlukan ilmu
atau pengetahuan yang cukup agar dzikir yangdi lakukan menjadi benar dan
amalnya tidak sia - sia, sedangkan ilmu pengetahuankerangkanya adalah pikir,
demikianlah kaitan eratnya antara dzikir dan pikir, ia tidak berpisah satu sama lain,
hanya nama sajalah yang berbeda, tetapi satu dalam suatukesatuan pada setiap satu
tindakan.

DAFTAR PUSTAKA
Hannan, Mujib. 2014. Dzikir Khafi untuk menurunkan kecemasan pada Lansia.
Laporan penelitian. Sumenep:UNIJA
Maramis, W.F. 2000. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga Universitay Press:
Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai