Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA ANAK PRA SEKOLAH


DALAM MENCAPAI MASA INISIATIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KOTA SELATAN

OLEH
Ns. Ariyati A. Mohamad, S.Kep

PUSKESMAS KOTA SELATAN


KOTA GORONTALO
PROVINSI GORONTALO
2021

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Stimulasi Perkembangan Psikososial Pada Anak Pra Sekolah


Dalam Mencapai Masa Inisiatif
Sub Topik :
1. Definisi Perkembangan Psikososial Anak Pra Sekolah
2. Ciri-ciri Perkembangan Psikososial Anak yang Normal
3. Hal Yang Dilakukan Orang Tua Dalam Mendukung
Perkembangan Psikososial Anak
4. Penyimpangan Perkembangan Psikososial Anak Prasekolah
5. Tindakan Orang Tua Jika Terjadi Penyimpangan
Perkembanga Psikososial
Hari/Tanggal : Kamis, 25 November 2021
Waktu : 10.00 WITA
Tempat Pelaksanaan : Kelurahan Biawao

A. Latar Belakang
Anak merupakan penerus bangsa, aset keluarga dan pewaris keluarga.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat berperan terhadap kesehatan (Irmilia, H. &
Hasneli, 2015). Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harusnya berlangsung sesuai
dengan umur anak. Pertumbuhan biasanya dikaitkan dengan pertambahan berat dan tinggi
badan seorang anak. Perkembangan adalah perubahan mental yang berlangsung secara
bertahap dalam waktu tertentu , dari kemampuan sederhana menjadi kemampuan yang
lebih sulit , misalnya kecerdasan, sikap dan tingkah laku (Susanto, 2011).
Salah satu perkembangan mental anak adalah perkembangan psikososialnya.
Perkembangan psikososial meliputi perkembangan emosional, social, kognitif serta moral
seorang anak (Hamid, 2008). Perkembangan psikososial pada seseorang terjadi sepanjang
hayatnya. Perkembangan psikososial dimulai dari perkembangan perkembangan bayi,
toddler, usia prasekolah, usia sekolah, remaja, dewasa dan lansia. Usia prasekolah
merupakan tahap perkembangan individu pada rentang usia 3-6 tahun , pada tahap ini
anak mulai memiliki kesadaran tentang diri, terutama jenis kelaminnya, mandiri dan
mampu melakukan toilet training, dan mampu membedakan hal yang aman dan hal yang
membahayakan diri (Perry dan Potter, 2005).

2
Tugas perkembangan psikososial yang harus diselesaikan pada tahap
perkembangan anak usia prasekolah adalah perkembangan inisiatif, yang berarti anak
mulai belajar beinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya, berfantasi,
mengembangkan inisiatif, mulai mengenal jenis kelamin, dan meniru orang maupun
lingkungan. Tugas perkembangan inisiatif dikatakan berhasil jika anak mampu
berinisiatif menyelesaikan masalahnya sendiri sesuai dengan pengetahuannya, berani
melakukan sesuatu yang baru. Kemampuan ini diperoleh jika konsep diri anak positif
karena anak mulai berkhayal dan kreatif serta meniru peran-peran di sekelilingnya. Anak
berinisiatif melakukan sesuatu dan memberi hasil. Dampak tidak terselesaikannya tugas
pekembangan inisiatif pada usia prasekolah menyebabkan anak merasa bersalah jika
tindakannya berdampak negatif. Selain itu sikap lingkungan yang suka melarang dan
menyalahkan, membuat anak kehilangan inisiatif. Pada saat dewasa, anak akan mudah
mengalami rasa bersalah jika melakukan kesalahan dan tidak kreatif (Keliat dkk, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan dapat memahami pentingnya stimulasi perkembangan psikososial pada
anak usia pra sekolah dalam mencapai masa inisiatif.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan mampu:
1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi perkembangan psikososial
anak pra sekolah.
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali ciri-ciri perkembangan psikososial
anak yang normal
3) Memahami dan mampu menjelaskan kembali hal yang dilakukan orang tua dalam
mendukung perkembangan psikososial anak
4) Memahami dan mampu menyebutkan kembali penyimpangan perkembangan
psikososial anak prasekolah
5) Memahami dan mampu menyebutkan kembali tindakan orang tua jika terjadi
penyimpangan perkembanga psikososial
C. Tempat
Kelurahan Biawao, Kecamatan Kota Selatan.

3
D. Waktu
Kegiatan akan berlangsung selama 30 menit dari pukul 10.00 WITA sampai selesai.
E. Sasaran
Orang tua yang memiliki anak usia pra sekolah di Kelurahan Biawao, Kecamatan Kota
Selatan.
F. Penyelenggara Penyuluhan
Ns. Ariyati A. Mohamad, S.Kep
G. Garis Besar Materi
1. Definisi Perkembangan Psikososial Anak Pra Sekolah
2. Ciri-ciri Perkembangan Psikososial Anak yang Normal
3. Hal Yang Dilakukan Orang Tua Dalam Mendukung Perkembangan Psikososial
Anak
4. Penyimpangan Perkembangan Psikososial Anak Prasekolah
5. Tindakan Orang Tua Jika Terjadi Penyimpangan Perkembanga Psikososial
H. Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
.
1. 5 menit Pendahuluan
- Moderator memberikan salam - Sasaran membalas
kepada sasaran. salam dari moderator.
- Moderator menjelaskan topik - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator memperkenalkan - Sasaran menyimak.
kelompok kepada sasaran.
- Moderator menjelaskan tujuan - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator menjelaskan waktu - Sasaran menyimak.
pelaksanaan.
2. 20 Menit Penyampaian Materi
Penyampaian - Penyaji menggali sedikit informasi - Sasaran
materi dan pada sasaran mengenai mengeksplorasi apa
Tanya Jawab perkembangan psikososial pada yang mereka ketahui.
anak usia pra sekolah

4
- Penyaji menjelaskan materi - Sasaran
mengenai : memperhatikan
1) Definisi Perkembangan penjelasan dan
Psikososial Anak Pra Sekolah mencermati materi.
2) Ciri-ciri Perkembangan
Psikososial Anak yang Normal
3) Hal Yang Dilakukan Orang
Tua Dalam Mendukung
Perkembangan Psikososial
Anak
4) Penyimpangan Perkembangan
Psikososial Anak Prasekolah
5) Tindakan Orang Tua Jika
Terjadi Penyimpangan
Perkembanga Psikososial
Tanya Jawab
i.Moderator membuka sesi tanya jawab. - Sasaran mengajukan
ii.Penyelenggara penyuluhan menjawab pertanyaan.
pertanyaan sasaran. - Sasaran
memperhatikan
jawaban yang
diberikan.
3. 5 menit Penutup
- Moderator melakukan evaluasi  Sasaran menjawab
dengan memberikan beberapa pertanyaan evaluasi
pertanyaan
- Moderator menyimpulkan hasil - Sasaran menyimak
penyuluhan. kesimpulan yang
disampaikan oleh
moderator.
- Pembagian leaflet pada sasaran. - Sasaran menerima
leaflet yang diberikan
oleh fasilitator.

5
- Mengakhiri dengan salam - Menjawab salam dan
sasaran bersiap untuk
meninggalkan tempat
penyuluhan.

I. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
J. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Banner
K. Setting Tempat

Banner

Penyuluh

Moderator

Keterangan :
: Preseptor Klinik :Responden : Observer
: Preseptor Akademik : Fasilitator

L. Pengorganisasian
a. Moderator :
b. Pemateri :
c. Fasilitator :
6
d. Observer :
M. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan
konsultasi materi yang akan disampaikan saat penyuluhan. Sarana prasarana seperti
leaflet disiapkan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi perkembangan psikososial
anak pra sekolah.
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali ciri-ciri perkembangan psikososial
anak yang normal
3) Memahami dan mampu menjelaskan kembali hal yang dilakukan orang tua dalam
mendukung perkembangan psikososial anak
4) Memahami dan mampu menyebutkan kembali penyimpangan perkembangan
psikososial anak prasekolah
5) Memahami dan mampu menyebutkan kembali tindakan orang tua jika terjadi
penyimpangan perkembanga psikososial

7
Lampiran Materi
STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA ANAK PRA SEKOLAH
DALAM MENCAPAI MASA INISIATIF

A. DEFINISI PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH


Perkembangan merupakan suatu pola yang teratur terkait perubahan struktur,
pikiran, perasaan, atau perilaku yang dihasilkan dari proses pematangan, pengalaman,
dan pembelajaran (Mansur, A.R., 2019). Menurut Erik Erikson, ada delapan tahapan
perkembangan psikososial antara lain tahap 1 trust vs mistrust (kepercayaan vs
kecurigaan) pada usia 0-2 tahun, tahap 2 otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu pada
usia 2-3 tahun, tahap 3 inisiatif vs kesalahan pada saat anak usia 3-6 tahun, tahap 4
kerajinan vs inferioritas pada saat anak usia 6-12 tahun, tahap 5 identitas vs kekacauan
identitas anak mulai memasuki usia remaja yaitu usia 12-20 tahun, tahap 6 keintiman vs
isolasi pada tahap ini berada pada masa remaja akhir dan mulai memasuki usia dewasa
pada usia 20-40 tahun, tahap 7 generatifitas vs stagnasi(mengabdikan diri gunamencapai
keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu vs dengan tidakmelakukan apa-apa) pada
tahap ini seseorang sudah menjadi dewasa pada usia 40-65 tahun, tahap 8 integritas vs
keputusasaan pada tahap ini seseorang sudah memasuki usia lanjut sudah mengalami
penurunan fungsi kesehatan yaitu pada usia 65-kematian (Patmonodewo, 2015).
Usia pra sekolah merupakan taha ketika anak mempunyai inisiatif melakukan
sesuatu. Anak usia prasekolah adalah anak yang ingin tahu, mereka sangat antusias
mempelajari hal-hal baru. Anak usia prasekolah merasakan suatu perasaan prestasi
ketika berhasil dalam melakukan suatu kegiatan, dan merasa bangga dengan seseorang
yang membantu anak untuk menggunakan inisiatifnya.
B. CIRI-CIRI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRA SEKOLAH YANG
NORMAL
Menurut Mansur, A.R. (2019), tanda-tanda perkembangan psikososial anak usia
pra sekolah yang normal adalah sebagai berikut:
1) Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga atau lingkungan
bermain
2) Berinisiatif menggunakan situasi dirumah untuk bermain
3) Melakukan pekerjaan sederhana
4) Mengenal minimal 4 warna
8
5) Berbicara dalam bentuk kalimat
6) Senang bermain dengan teman sebaya
7) Cerita yang berkhayal
8) Mudah berpisah dengan orang tua
9) Mengenal jenis kelamin
C. HAL YANG DILAKUKAN ORANG TUA DALAM MENDUKUNG
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK
Menurut Mansur, A.R. (2019), hal-hal yang perlu dilakukan orangtua/keluarga agar
perkembangan psikososial pada anak usia pra sekolah berkembang dengan normal
adalah sebagai berikut:
a) Orang tua mengetahui bahwa anak usia prasekolah belajar mengendalikan diri
melalui interaksi dengan orang lain.
b) Mendukung anak bermain dengan bebas dirumah, tidak melarang jika anak
menggeser perabot.
c) Memberi kesempatan pada anak untuk melakukan pekerjaan sederhana dan
menyediakan fasilitas.
d) Memberi kesempatan pada anak untuk bermain dengan teman sebayanya.
e) Mulai memberikan informasi pendidikan seks sesuai dengan tingkat pemahaman
anak.
f) Mulai mengajarkan disiplin misalnya mencuci tangan sebelum tidur, meletakkan
sendal/sepatu dengan rapi.
g) Mengajarkan cara meminta sesuatu.
h) Mulai membiasakan membacakan buku cerita untuk anak.
i) Orang tua menjadi contoh bagi anak.
D. PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH
Ciri-ciri terjadinya penyimpangan perkembangan psikososial pada anak usia pra
sekolah adalah sebagai berikut (Nurmalitasari, F. 2015).
1) Tidak percaya diri, malu untuk tampil di depan umum.
2) Pesimistis, tidak memiliki cita-cita.
3) Takut salah melakukan sesuatu.
4) Malas melakukan kegiatan dan tidak mempunyai inisiatif.

9
E. TINDAKAN ORANG TUA JIKA TERJADI PENYIMPANGAN
PERKEMBANGA PSIKOSOSIAL
Hal yang dapat dilakukan oleh orang tua jika anak mengalami penyimpangan
perkembangan psikososial yakni:
1. Memberikan waktu pada anak untuk bermain.
2. Mengajarkan anak mengenai permainan sederhana.
3. Memberikan harapan sesuai dengan kemampuan anak.
4. Tidak memaksakan kehendak orang tua pada anak.
5. Memberi pujian terhadap keberhasilan yang di capai oleh anak.
6. Menjadi pendengar yang baik saat anak bercerita.
7. Bersikap positif terhadap kemampuan anak dan dorong anak untuk melakukan
aktivitas secara mandiri.
8. Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak.
9. Tidak melarang anak.
10. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, A.Y.S. 2008. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Bunga Rampai. Jakarta: Esensi
Irmilia, E. & Hasneli, Y. 2015. Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan
Psikososial Anak Usia Sekolah. JOM Vol. 2 (1), 551–557
Keliat, dkk. 2011. Manajemen Keperawatan Psikososial & Kader Kesehatan Jiwa. CMHN:
Intermediate Course
Mansur, A.R. 2019. Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah. Padang: Andalas University
Press
Nurmalitasari, F. 2015. Perkembangan Sosial Emosi pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal
Buletin Psikologi Vol. 23 (2): 103–111.
Patmonodewo, S. 2015. Metode Lagu Dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Pai)
Pada Anak Prasekolah. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 2 (2): 161-166
Perry & Potter. 2005. Fundamental of nursing, Mosby Year Book. USA: Philadelpia

11

Anda mungkin juga menyukai