Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat menjadi malas bekerja dan
bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa
permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (noname, 2006).
Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak selalu membutuhkan
kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-
macam alat permainan, jika orang tua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya
maka alat permainan yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permainan
hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang
perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi sakitpun aktivitas bermaian tetap
perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi anak.
Ruangan yang digunakan adalah di ruangan terapi bermain Rumah Sakit Umum
Daerah Indramayu. Dimana di ruang tersebut terdapat alat-alat bermain yang disesuaikan
dengan usia anak. Terapi bermain ini bertujuan untuk mempraktekkan keterampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas
yang memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan motorik,kognitif dan afektif.

1
B. TUJUAN

a. Tujuan Umum
Untuk melanjutkan tumbuh kembang anak dan meminimalkan hospitalisasi pada anak.

b. Tujuan Khusus
Untuk melatih keterampilan kognitif, afektif, dan motorik ,anak bebas mengekpresikan
perasaannya, orang tua dapat mengetahui stuasi hati anak, memahami kemampuan diri,
kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain, merupakan alat komunikasi terutama
bagi anak yang belum dapat mengatakan secara verbal.

2
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. KARAKTERISTIK SASARAN
Anak usia preschool yang sedang menjalani terapi rawat inap di Ruang Golek dengan
jumlah 1 anak.

B. PRINSIP BERMAIN MENURUT TEORI


Pengertian
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari. (Wholey and wong, 1991).

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk
memperoleh kesenangan (Foster, 1989).

Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock).

Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa


mempertimbangkan hasil akhir.

Kategori Bermain
1 Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri, contohnya :
bermain sepak bola.

2 Bermain Pasif
Yaitu energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya
melihat) contoh : memberi support.

3
Ciri-ciri Bermain

1) Selalu bermain dengan suatu benda.


2) Selalu ada timbal balik interaksi
3) Selalu dinamis
4) Ada aturan tertentu
5) Menuntut ruangan tertentu

Konsep Dasar Pra Sekolah

Usia todler (4 – 6 tahun)

1) Permainan imaginative yang domain


2) Permainan dramatic menonjol
3) Fokus pada pengembangan keterampilan gerakan halus
4) Senang berlari, melompat, dan meloncat
5) Berkhayal dengan kawan bermain
6) Mulai dengan koleki-koleksi
7) Senang membangun sesuatu misalnya dari pair atau adonan
8) Permainanya sederhana dan imaginative

Mainan untuk todler

1) Buku bacaan
2) Bahan-bahan yang dapat dibuat bangunan atau diciptakanya
3) boneka
4) memotog, alat pukulan yang lempung
5) mengenakan pakaian

4
Bermain di Rumah Sakit

Prinsip kegiatan

1) Tidak banyak energi, singkat dan sederhana


2) Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3) Kelompok umur sama
4) Melibatkan keluarga atau orang tua

5
BAB III
METODOLOGI BERMAIN

A. JUDUL PERMAINAN
Melempar bola
B. ALAT YANG DIPERLUKAN
1. Bola kecil
C. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : Jum‘at, 06 Juli 2018
Waktu : Pukul 10.00 wib
Tempat : Ruang Golek RSUD Indramayu

D. PROSES BERMAIN
a. Persiapan : 5 Menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta

b. Pembukaan : 5 Menit
a. Perkenalan dengan anak dan keluarga
b. Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Menjelaskan kontrak waktu

c. Kegiatan : 5 Menit
a. Anak diminta untuk memilih warna bola kecil yang sudah tersedia
b. Kemudian anak diminta untuk melempar bola ke arah perawat
c. Lalu perawat menangkap bola tersebut dan melemparkan ke anak dan anak
dianjurkan untuk menangkap bola yang dilempar perawat

6
d. Penutup : 5 Menit
Membahas kesimpulan dan manfaat permainan

E. KETERAMPILAN YANG DIBUTUHKAN


Penguasaan materi yang akan disampaikan, penggunaan kata-kata yang mudah dipahami
dan komunikatif, persiapan media yang matang, kesiapan mental saat menyampaikan
materi, kemampuan diskusi yang menarik.untuk menjawab setiap pertanyaan dari audiens,
keterampilan untuk menciptakan suasana.

F. HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI


1) Anak kurang kooperatif
2) Orang tua tidak mendukung
3) Jam-jam tertentu seperti : kunjungan dokter, terapi dan waktu istirahat
4) Tidak semua rumah sakit mempunyai fasilitas bermain.

G. ANTISIPASI HAMBATAN
1) Pendekatan kepada anak lebih ditingkatkan
2) Memberikan penjelasan yang mudah dimengerti orang tua, sehingga timbul rasa
percaya
3) Membatasi waktu bermain
4) Bermain dilakukan dirawat inap tanpa menggangu proses terapi pengobatan

7
H. PENGORGANISASIAN
1) Leader : 1 Orang
2) Fasilitator : 1 orang
3) Observer : 1 orang
4) Anak : 1 orang

Setting tempat Ket :


1 = Fasilitator
1 4 3
2 = Leader
3 = Observer
2

4 = Anak/Klien

I. KRITERIA EVALUASI
Setelah dilakukan terapi bermain dapat disimpulkan bahwa : keseluruhan anak menikmati
dan mau melakukan kegiatan melempar bola. anak – anak cukup kooperatif dengan
fasilitator .
Hambatan yang terjadi dalam proses terapi bermain yaitu : . Anak – anak asik dengan
kegiatannya sendiri atau aktivitasnya sendiri .

8
EVALUASI
Struktur
1. Satuan Acara Pembelajaran (SAP) dibuat 3 minggu sebelum Terapi bermain
2. Media telah disediakan 1 minggu sebelumnya
3. Telah dibuat suatu kontrak perjanjian
4. Pembimbing telah dihubungi
Proses
1. Penyaji menyampaikan materi dengan baik
2. Petugas menjalankan tugasnya dengan baik
3. Audien tidak meninggalkan terapi bermain sampai acara selesai
4. Audien menghadiri acara tepat pada waktunya

Hasil
Anak mampu melempar bola dengan baik.

9
BAB IV
PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

Terapi bermain dilaksanakan di Ruang Golek 1 RSUD Indramayu pada hari


Jumat, 06 Juni 2018 pukul 10.00. Sasaran terapi bermain ini adalah anak usia preschool
(3-5 tahun), jenis terapi bermain yang digunakan yaitu melempar bola.
Pelaksanaan proses terapi bermain berjalan dengan lancar dan sesuai yang direncanakan :
a. Persiapan : 5 Menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta

b. Pembukaan : 5 Menit
a. Perkenalan dengan anak dan keluarga
b. Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Menjelaskan kontrak waktu

c. Kegiatan : 5 Menit
a. Anak diminta untuk memilih warna bola kecil yang sudah tersedia
b. Kemudian anak diminta untuk melempar bola ke arah perawat
c. Lalu perawat menangkap bola tersebut dan melemparkan ke anak dan anak
dianjurkan untuk menangkap bola yang dilempar perawat

d. Penutup : 5 Menit
Membahas kesimpulan dan manfaat permainan

10
Dalam terapi bermain ini klien yang diajak bermain adalah An. A usia 5 tahun
dengan diagnosa Bronkiolitis, kondisi klien sudah tampak membaik. Pada saat diajak
melakukan terapi bermain dengan melempar bola klien tampak sangat kooperatif. Dan
orang tua klien juga sangat mendukung klien untuk ikut serta dalam terapi bermain.

11
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil


akhir.

Tujuan bermain untuk melatih keterampilan kognitif ,afektif dan motorik,anak bebas
mengekpresikan perasaannya, orang tua dapat mengetahui situasi hati anak, memahami
kemampuan diri, kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain, merupakan alat
komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat mengatakan secara verbal.

SARAN
Saran kepada orang tua dan pelayanan kesehatan diharapkan orang tua lebih selektif dan
memahami fungsi dari alat permainan yang akan diberikan kepada anak . dapat
menyesuaikan kepada umur anak sehingga dapat merangsang tumbuh kembang secara
optimal .

12
DAFTAR PUSTAKA

Foster and humsberger . 2003 . Family Centered Nursing Care of Children . WB sauders
Company . Philadelpia USA

Hurlock E B . 2001 . Perkembangan Anak Jilid 1 . Erlangga . Jakarta

Whaley and Wong . 2001 . Nursing Care Infants and Children . Fourth Edition . Mosby
Year Book . Toronto . Canada

Noname . 2006 . Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak .

13

Anda mungkin juga menyukai