Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK

Disusun Oleh :

Muhamad Anugrah (16.0393.N)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

PEKAJANGAN – PEKALONGAN

2016
Tema permainan : Menyusun balok sebagai stimulus perkembangan anak
Sasaran : Pasien anak di Ruang Dahlia RSUD dr. H. Soewondo
Waktu : Sabtu, 15 Oktober 2016
Tempat : RSUD Dr. H. Soewondo Kendal Ruang Dahlia

I. Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini membutuhkan beragam
stimulus karena pada usia tersebut merupakan masa yang sangat penting untuk
anak berkembang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya. Berbagai penelitian
bidang teknologi menunjukkan, bila anak distimulasi sejak dini, maka akan
ditemukan potensi paling baik dalam dirinya. Setiap anak memiliki kemampuan
tak terbatas dalam belajar untuk dapat berfikir kreatif dan produktif.
Melalui bermain anak dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, fantasi
serta daya kreasi dengan tetap mengembangkan kreatifitasnya dan beradaptasi
lebih efektif terhadap berbagai sumber stress. Dengan bermain anak dapat belajar
mengungkapkan isi hati melalui kata-kata, belajar dan mampu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, obyek bermain, waktu, ruang dan
orang lain.
Terdapat berbagai metode bermain yang dapat menjadi stimulus bagi anak,
seperti permainan menggunting kertas, menirukan sesuatu, mewarnai, menyusun
puzzle, serta menyusun balok warna-warni yang sangat penting untuk membantu
perkembangan fungsi kognitif anak usia dini terutama untuk perkembangan
intelektual atau daya pikir.
Jenis permainan balok dapat membantu proses berfikir anak, karena
melalui kegiatan menyusun balok dengan bentuk bangunan atau manipulasi yang
menjadi susunan huruf, angka, serta warna-warna yang unik pada balok yang
disukai oleh anak-anak. Kemampuan anak dalam melakukan permainan ini
dilakukan secara bertahap karena permainan menyusun balok ini erat kaitannya
dengan kemampuan intelektual dan sistem koordinasi motorik anak.
Media balok ini digunakan sebagai permainan untuk mengembangkan
fungsi kognitif anak usia dini karena secara tidak langsung anak ikut bermain
tetapi juga disertai dengan proses belajar. Permainan balok dapat memberikan
stimulus untuk mengembangkan kreatifitas anak usia dini karena harus membuat
desain sendiri dengan balok-baloknya, Sehingga dapat memperkuat daya imajinasi
anak serta dapat merangsang perkembangan fungsi kognitif anak usia dini karena
dengan adanya bentuk-bentuk susunan balok bisa mengembangkan kata-katanya
untuk mencoba menggambarkan ukuran balok, posisi, susunan bentuk, serta
warna yang ada pada balok.

II. Jenis Permainan dan Alasan Pemilihan


Jenis permainan yang akan diterapkan dalam terapi bermain adalah
menyusun balok. Menyusun balok merupakan salah satu stimulus perkembangan
anak. Alasan pemilihan dikarenakan menyusun balok merupakan jenis permainan
yang dapat membantu proses berfikir anak, karena melalui kegiatan menyusun
balok anak dapat bermain dan dapat mengasah kreativitas dan mengembangkan
fungsi kognitif anak.

III. Deskripsi Permainan


Pada pelaksanaan terapi bermain yang akan dilakukan nanti anak akan
diberi waktu bermain menyusun balok dengan arahan perawat. Orang tua tidak
boleh membantu anak dalam proses terapi bermain.

IV. Tujuan Permainan


Tujuan dilakukan terapi bermain ini adalah untuk menurunkan tingkat
kecemasan anak karena anak harus adaptasi lingkungan baru, juga karena proses
pengobatan rawat inap yang dijalani anak. Disamping itu terapi bermain
menyusun balok ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif
anak.

V. Media dan Alat Bermain


Media dan alat dalam pelaksanaan terapi bermain menyususn balok ini
adalah balok susun.
VI. Setting Tempat
Pelaksanaan terapi bermain akan dilakukan di ruang bermain Ruang
Dahlia RSUD dr. H. Soewondo Kendal yang boleh didampingi orang tua anak dan
perawat.

VII. Rencana Kegiatan Proses Bermain


Sebelumnya perawat akan mengontrak orang tua anak terlebih dahulu.
Kemudian mengajak anak bermain menyusun balok di ruang bermain dan
memberi arahan pada anak.

VIII. Pelaksanaan Proses Bermain


Pelaksanaan proses bermain akan dilakukan pada Sabtu, 15 Oktober 2016
di Ruang Dahlia RSUD dr. H. Soewondo Kendal.

IX. Sistem Evaluasi


Sistem evaluasi yang dilakukan adalah anak dapat menyusun balok sesuai
arahan, apakah anak bisa menerima kehadiran orang lain, anak gembira dan tidak
menangis selama proses terapi bermain.

X. Daftar Pustaka
Galema, F. (2015). Pengaruh terapi susun balok terhadap perkembangan anak.
Jurnal Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri
Gorontalo.

Riyadi, S & Sukarmin. (2009). Asuhan keperawatan pada anak. Yogyakarta :


Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai