Anda di halaman 1dari 7

Panduan Skill lab

Terapi Bermain di Rumah Sakit

Tujuan :

Setelah mengikuti skill lab selama 2 x 60 menit

Mahasiswa dapat merancang dan melakukan kegiatan bermain terapetik di rumah sakit berdasarkan
kondisi dan kebutuhan anak

A. Pendahuluan

Hospitalisasi merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk anak-anak. Saat hospitalisasi
anak meninggalkan tempapat dan orang orang yang akrab dengan mereka. Anak juga harus
menghentikan kegiatan favorit mereka, termasuk bermain. Kehilangan lingkungan yang familiar dan
lingkungan rumah sakit yang mengintimidasi menyebabkan kecemasan dan stres akut baik untuk anak
dan keluarga anak.

Sumber stress saat hospitalisasi antara lain pemeriksaan medis, rasa sakit, kematian, takut berpisah dari
orang tua, dan takut diagnosis, ketidakpastian, kehilangan kendali dan keamanan. Salah satu cara untuk
mengatasi stress selama hospitalisasi adalah dengan bermain.

Bermain adalah bentuk komunikasi dan ekspresi diri, yang memberi kesempatan pada anak untuk
berkomunikasi dengan keluarga dan staf medis dan keperawatan saat mereka berusaha memproses
serangkaian emosi.Selain itu, bermain membantu anak-anak menjadi terbiasa dengan lingkungan rumah
sakit yang asing, mengekspresikan perasaan dan keprihatinan mereka, merasa lebih nyaman, atau
membiasakan diri dengan prosedur medis yang diperlukan (mis., venipuncture), dan membuat pilihan
agar merasa bahwa mereka mempertahankan kontrol. Anak menggunakan mainansebagai koping untuk
menghadapi prosedur medis misalnya boneka beruang, boneka tangan dan lain.

Perawat dapat menggunakan permainan sebagai strategi dalam intervensi perawatan di tiga bidang
utama: dalam praktik sehari-hari, selama persiapan anak-anak untuk operasi dan prosedur invasive dan
juga selama prosedur yang menyakitkan dan tidak menyenangkan.

Bermain terapetik didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk memfasilitasi emosi dan
kesejahteraan fisik anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan mempertimbangkan perkembangan
psikososial dan kognitif anak. Bermain terapetik adalah bentuk terstruktur dari aktivitas bermain yang
dirancang berdasarkan usia, perkembangan kognitif, fungsi, dan kondisi kesehatan anak.

Bermain terapetik efektif dalam mengurangi kecemasan dan ketakutan dari saat masuk ke rumah sakit,
periode pasca operasi atau keluar dari rumah sakit , mengekspresikan diri, membantu anak bekerjasama
selama prosedur yang menyakitkan dan membuat anak bersedia untuk kembali ke rumah sakit
melanjutkan perawatan mereka.
Lokasi bermain dapat dilakukan di ruang perawatan anak atau di ruang bermain yang disediakan rumah
sakit. adapun syarat ruang bermain adalah

Penggunaan permainan dalam perawatan anak-anak adalah unsur yang sangat diperlukan dalam
berhasil menerapkan salah satu tren saat ini di asuhan keperawatan anak: perawatan atraumatik. Jenis
bantuan ini juga disebut perawatan tanpa trauma, adalah filosofi yang menggabungkan intervensi yang
menghilangkan atau meminimalkan fisik dan ketidaknyamanan psikologis yang dialami oleh anak-anak
dan keluarga mereka

B. Tujuan

• Memastikan anak tetap berada pada lingkungan yang familiar


• Membantu anak mempertahankan rutinitas sehari hari
• Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan perasaan negatif
• Mengurangi stress dan kecemasan anak dan belajar untuk menghargai perasaan orang lain
• Membantu anak mempertahankan perasaan percaya diri dan kemampuan mengontrol
lingkungan.
• Mengembangkan kemampuan problem solving anak
• Mengajarkan anak kegiatan atau prosedur yang dilakukan di rumah sakit
• Mendorong partisipasi sibling dan orang tua
• Memfasilitasi komunikasi diantara anak
• Menurunakan kejadian regresi
• Memberikan pengalaman dan perasaan yang menyenangkan

C. Jenis Kegiatan
 Edukasi tentang prosedur
 Distraksi
 ‘Medical Play’
 Bermain dengan tujuan terapeutik dan stimulasi perkembangan
D. Lokasi Kegiatan
 Di ruang rawat anak
 Ruang Bermain

E. Syarat anak yang bisa dilakukan terapi bermain


 Anak yang bisa membina hubungan dengan orang dewasa
 Anak memiliki kemampuan untuk mempelajari hal baru
 Memiliki motivasi untuk berhibungan dengan orang lain
 Memiliki kemampuan untuk memusatkan perhatian dan memiliki kemampuan kognitif
 Merupakan terapi yang paling tepat dilakukan saat ini
 Memiliki orang untuk mengawasi dan mensupervisi kegiatan
Prosedur Pelaksanaan Bermain Terapetik di Rumah Sakit

Peserta kegiatan : Anak berusia 2 -12 tahun

Lama Kegiatan : 30-60 menit

Tahap Pra Interaksi

A. Persiapan Perawat

 Konsultasi orang tua / pengasuh yang menyeluruh, memperoleh sejarah singkat sehubungan
dengan perkembangan anak, fungsi, dan kekhawatiran saat ini atau masa lalu. Tinjauan berkala
dilakukan dengan orang tua, guru, dan orang lain yang terlibat dengan anak
 Buat rancangan kegiatan bermain sesuai dengan kebutuhan anak

B. Persiapan Pasien
 Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain
 Melakukan kontrak waktu
 Pastikan anak dalam kondisi kenyang tidak mengantuk dan tidak sedang menajalani prosedur
lain
 Ksadaran pasien komposmentis dan tanda tanda vital stabil
 Anak dalm kondisi kooperatif
C. Persiapan Alat
 Rancangan Program Bermain
 Ruang bermain
 Alat permainan sesuai rencana

Tahap orientasi
1. Bemberikan kesempatan kepada anak untuk mengenal ruangan
2. Memberikan salam dan menyapa nama anak dan orang tua
3. Memperkenalkan diri perawat
4. Menjelaskan peraturan selama di ruangan bermain
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur permainan
6. Menanyakan persetujuan dan kesiapan anak sebelum kegiatan dilakukan

Tahap Kerja
1. Memberikan petunjuk tentang cara bermain
2. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan sendiri atau dengan orang lain
3. Memotivasi keterlibatan anak dan keluarga
4. Memberikan pujian pada anak bila dapat melakukan permainan
5. Mengobservasi emosi, hubungan interpersonal dan psikomotor anak saat bermain
6. Meminta anak menceritakan apa yang dilakukan atau dibuatnya
7. Menanyakan perasaaan anak saat bermain
8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang permainan yang dilakukan
Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi
2. Berpamitan dengan anak
3. Membereskan an mengembalikan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat jenis permainan dan respon anak serta keluarga mengenai kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan dan kesimpulan hasil bermain meliputi emosional, hubungan
interpersonal, psikomotor serta anjuran untuk anak dan keluarga
CONTOH SAP TERAPI BERMAIN

Topik : Terapi bermain


Sub Topik : Mewarnai gambar
Sasaran : Anak Pra Sekolah
Tempat : Ruang perawatan anak
Waktu : 35 menit

Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan kegiatan bermain diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap
stress karena penyakit dan dirawat

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan kegiatan bermain selama 35 menit, anak diharapkan:
 Memegang pensil atau crayon dengan benar
 Menyebutkan warna
 Mewarnai gambar yang disukai nya
 Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya
 Dapat berkomunikasi dengan perawat
 Bergembira

PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain : Mewarnai gambar dengan pensil warna/spidol/pantel pada kertas gambar
yang telah tersedia
2. Karakteristik bermain
 Melatih motorik halus
 Melatih kemampuan kognitif mengenal warna
 Melatik kesabaran dan ketelitian
3. Karakteristik peserta
 Usia 3 – 6 tahun
 Jumlah peserta: 2 – 4 anak dan didampingi orang tua
 Keadaan umum mulai membaik
 Pasien dapat duduk
 Pasien kooperatif
4. Metode: Demontrasi

5. Alat-alat yang digunakan (Media)


 Kertas gambar yang siap diwarnai
 Alat untuk menggambar (Pensil warna/spidol/pantel)
 Benang
 Penggaris
 Alat untuk melubangi kertas (Perforator)

C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan: 5 Menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta

2. Pembukaan: 5 Menit
a. Perkenalan dengan anak dan keluarga
b. Anak yang akan bermain saling berkenalan
c. Menjelaskan maksud dan tujuan

3. Kegiatan: 20 Menit

1. Anak diminta untuk memilih gambar yang ingin diwarnai yang sudah tersedia
2. Kemudian anak dianjurkan untuk mewarnai gambar dengan warna yang disukai
3. Selama proses perawat mendampingi dan mengajarkan anak memegang pensil yang benar,
menanyakan warna apa yang dipilih dan memotivasi anak untuk menyebutkan warna dan
mewarnai gambar
4. Setelah selesai mewarnai gambar, anak dibantu untuk melubangi bagian atas kertas gambar
5. Dipasang benang sepanjang ± 10 cm pada bagian atas yang dilubangi
6. Gantungkan hasil mewarnai gambar di dekat tempat tidur anak

4. Penutup: 5 Menit
Memberikan reward pada anak atas hasil karyanya

D. EVALUASI YANG DIHARAPKAN


1. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar yang diwarnai,
kemudian digantung
2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
3. Anak merasa senang
4. Anak tidak takut lagi dengan perawat
5. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
6. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain

Mengetahui
Pembimbing Praktek Nama Mahasiswa

(………………..) (………………….)

Anda mungkin juga menyukai