Disusun Oleh :
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit Klien dan keluarga dapat :
B. POKOK MATERI
a) Pengertian Harga Diri Rendah
b) Penyebab Harga Diri Rendah
c) Tanda dan Gejala harga diri rendah
d) Akibat lanjut dari harga diri rendah
C. METODE PENYULUHAN
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Demonstrasi
D. MEDIA
1. Leaflet dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
E. Kegiatan Penyuluhan
2. 20 menit Pelaksanaan
4. 5 menit Penutup
Melakukan evaluasi
Menjawab pertanyaan
Bersama audience menyimpulkan materi
Bersama moderator
penyuluhan
menyimpulkan materi
penyuluhan
Menjawab salam
Menutup penyuluhan dan memberikan
salam
F. SETTING TEMPAT
1
2
4 3
Keterangan :
1. Penyuluh
2. Moderator
3. Pasien dan keluarga
4. fasilitator
G. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan.
2. Persiapan alat dan media dapat dipakai dengan baik.
3. Kontrak waktu dengan audien sesuai kesepakatan
4. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik.
b. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan berjalan lancar
2. Selama proses berlangsung diharapkan pasien dan keluarga dapat mengikuti seluruh
kegiatan.
3. Selama kegiatan berlangsung diharapkan pasien dan keluarga aktif.
c. Evaluasi Hasil
1. Kognitif
setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
a. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian harga diri rendah
b. Pasien dan keluarga mampu memahami tanda dan gejala harga diri rendah
c. Pasien dan keluarga mampu memahami akibat lanjut harga diri rwndah
2. Afektif
a. Pasien dan keluarga mampu menerima penjelasan yang diberikan dengan baik.
b. Pasien dan keluarga mampu menanggapi dan berpartisipasi dengan materi yang
diberikan.
3. Psikomotor
a. Pasien dan keluarga mampu meniru perilaku sesuai dengan materi yang dijelaskan.
b. Pasien melakukan manfaat menerapkan jika harga diri rendah terjadi dapat
mengatasinnya
DAFTAR PUSTAKA
Harga diri rendah adalah perasaan tidah berharga, tidak berarti, dan rendah diri berkepanjangan
akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.Harga diri kronik merupakan
evaluasi diri negatif yang berkepanjanga/perasaan tentang diri atau kemampuan diri
(herdman,2012)
Harga diri rendah muncul akibat dari penilaian internal individu maupun penilaian eksternal
yang negatif. Penilaian internal adalah penilaian yang berasal dari diri individu itu sendiri,
sedangkan penilaian eksternal merupakan penilaian dari luar dir individu (misal: lingkungan)
yang mempengaruhi penilaian individu tersebut.
Harga diri dan konsep diri tidak bisa dipisahkan dari memandang diri sendiri. Harga diri
merupakan penilaian seseorang terhadap diri sendiri, baik bersidat positif maupun negatif.
Sementara konsep diri merupakan penilaian yang berasal dari dalam diri sendiri.
Seseorang yang memilki harga diri rendah maka akan membatasi pergaulannya, kurang percaya
diri, kurang aktif, dan tidak bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Pola asuh yang diterapkan di keluarga sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang
memandang dirinya sendiri. Pola asuh yang permisif cenderung kurang terkontrol sehingga
seseorang menjadi tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak bisa diterima
masyarakat. Sebaliknya, pola asuh otoriter kadang menyebabkan masalah maladaptif dalam
menilai diri.
2.Tekanan/Trauma
Banyak faktor yang bisa menyebabkan timbulnya trauma, misalnya kekerasan fisik, seksual,
dan peristiwa lain yang bisa mengancam seseorang hingga tidak bisa lepas dari bayang-bayang
kejadian yang tidak menyenangkan tersebut.
3.Keadaan Fisik
Harga diri seseorang juga dipengaruhi oleh kondisi fisik. Kondisi fisik yang mempunyai
kekurangan atau cacat akan membuat seseorang merasa minder. Akibatnya mereka cenderung
menarik diri untuk menyembunyikan kekurangannya.
Ketidakberfungsian secara sosial disini adalah tidak mampunya seorang individu menempatkan
dirinya dalam fungsi sosial. Misalnya seorang kepala rumah tangga yang menganggur, akan
merasa rendah diri dalam kehidupan sosialnya
Tanda dan gejala HDR dapat di lihat dari ungkapan pasien yang menunjukan penilaian negatif
tentang dirinya dan di dukung dengan data hasil wawancara dan observasi.
Tindakan keperawatan:
a. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan):buat
daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini.
b. Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan pasien
4. Membantu pasien dapat memilih atau menetapkan kegiatan berdasarkan daftar kegiatan yang
dapat dilakukan
a. Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat pertemuan.
b. Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia tetapkan.
5. Melatih kegiatan yang akan dipilih pasien sesuai kemampuan:
a. Latih kegiatan yang akan dilatih (alat dan cara melakukannya)
b. Bantu pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali perhari.
c. Berikn dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien.
6. Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya dan menyusun
rencana kegiatan.
a) Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatih.
b) Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
c) Tindakan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivitas
d) Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga.
e) Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan persaannya setelah pelaksanaan kegiatan
f) Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien