Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh :

1. Aditya Kuntawirawan (170101)

PROGRAM S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2020
FORMAT PENDIDIKAN KESEHATAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Harga Diri Rendah


Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin 3 Februari 2020
Waktu : 20 menit
Tempat : Poli Jiwa RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah
Sasaran : Pasien dan Keluarga
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara merawat anggota
kelurga dengan harga diri rendah.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit Klien dan keluarga dapat :

a.       Menyebutkan pengertian harga diri rendah


b.      Menyebutkan penyebab harga diri rendah
c.       Menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah
d.      Menyebutkan akibat lanjut dari harga diri rendah
e.       Menyebutkan cara merawat anggota keluarga dengan harga diri rendah

B. POKOK MATERI
a) Pengertian Harga Diri Rendah
b) Penyebab Harga Diri Rendah
c) Tanda dan Gejala harga diri rendah
d) Akibat lanjut dari harga diri rendah

C. METODE PENYULUHAN
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Demonstrasi
D. MEDIA
1. Leaflet dan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
E. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


1. 5 menit Pembukaan

      Memberi salam        Menjawab Salam


      Memperkenalkan anggota penyuluhan        Mendengarkan dan
dan pembimbing memperhatikan
      Menjelaskan kontrak, waktu, bahasa,        Mendengarkan
dan
topik dan tujuan penyuluhan mengemukakakn pendapat

2. 20 menit Pelaksanaan

      Menggali pengetahuan audience tentang        Mengemukakan pendapat


pengertian HDR        Mendengarkan dan
      Memberi reinforcement positif (+) memperhatikan

       Mendengarkan dan


      Menjelaskan pengertian HDR memperhatikan
       Mengemukakan pendapat
       Mendengarkan dan
      Menggali pengetahuan audience tentang memperhatikan
penyebab HDR
      Memberi reinforcement positif (+)        Mendengarkan dan
memperhatikan
      Menjelaskan tentang penyebab HDR        Mengemukakan pendapat
      Menggali pengetahuan audience tentang        Mendengarkan dan
tanda dan gejala HDR memperhatikan
       Memberi reinforcement positif (+)        Mendengarkan dan
       Menjelaskan tanda dan gejala HDR memperhatikan
       Mengemukakan pendapat
       Menggali pengetahuan audience tentang
akibat lanjut HDR        Mendengarkan dan
       Memberi reinforcement posistif (+) memperhatikan
       Mendengarkan dan
       Menjelaskan tentang akibat lanjut HDR
       Menggali pengetahuan audience tentang memperhatikan
       Mengemukakan pendapat
cara merawat anggota keluarga dengan
HDR
       Memberi reinforcement positif (+)        Mendengarkan dan

       Menjelaskan tentang cara merawat memperhatikan


keluarga HDR        Mendengarkan dan
memperhatikan

3. 5 menit Sesi Tanya Jawab

       Mempersilahkan audience untuk        Mengajukan pertanyaan


bertanya/menanggapi pertanyaan

       Menjawab pertanyaan


       Mendengarkan dan
memperhatikan

4. 5 menit Penutup
        Melakukan evaluasi
       Menjawab pertanyaan
        Bersama audience menyimpulkan materi
       Bersama moderator
penyuluhan
menyimpulkan materi
penyuluhan
       Menjawab salam
        Menutup penyuluhan dan memberikan
salam
F. SETTING TEMPAT

1
2

4 3

Keterangan :
1. Penyuluh
2. Moderator
3. Pasien dan keluarga
4. fasilitator

G. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan.
2. Persiapan alat dan media dapat dipakai dengan baik.
3. Kontrak waktu dengan audien sesuai kesepakatan
4. Suasana tenang dan tidak ada yang hilir mudik.
b. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan berjalan lancar
2. Selama proses berlangsung diharapkan pasien dan keluarga dapat mengikuti seluruh
kegiatan.
3. Selama kegiatan berlangsung diharapkan pasien dan keluarga aktif.
c. Evaluasi Hasil
1. Kognitif
setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
a. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian harga diri rendah
b. Pasien dan keluarga mampu memahami tanda dan gejala harga diri rendah
c. Pasien dan keluarga mampu memahami akibat lanjut harga diri rwndah
2. Afektif
a. Pasien dan keluarga mampu menerima penjelasan yang diberikan dengan baik.
b. Pasien dan keluarga mampu menanggapi dan berpartisipasi dengan materi yang
diberikan.
3. Psikomotor
a. Pasien dan keluarga mampu meniru perilaku sesuai dengan materi yang dijelaskan.
b. Pasien melakukan manfaat menerapkan jika harga diri rendah terjadi dapat
mengatasinnya

DAFTAR PUSTAKA

- Anna,budi keliat dan akemat.2013.keperawatan jiwa. Jakarta : EGC

- Kusumawati, farida. 2015.Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta : Salemba medika

- Ma’rifatul, lilik.2012.keperawatan jiwa.yogyakarta:Graha ilmu


Lampiran Materi

1.      Pengertian HDR

Harga diri rendah adalah perasaan tidah berharga, tidak berarti, dan rendah diri berkepanjangan
akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.Harga diri kronik merupakan
evaluasi diri negatif yang berkepanjanga/perasaan tentang diri atau kemampuan diri
(herdman,2012)

Harga diri rendah muncul akibat dari penilaian internal individu maupun penilaian eksternal
yang negatif. Penilaian internal adalah penilaian yang berasal dari diri individu itu sendiri,
sedangkan penilaian eksternal merupakan penilaian dari luar dir individu (misal: lingkungan)
yang mempengaruhi penilaian individu tersebut.

2.      Penyebab HDR

Harga diri dan konsep diri tidak bisa dipisahkan dari memandang diri sendiri. Harga diri
merupakan penilaian seseorang terhadap diri sendiri, baik bersidat positif maupun negatif.
Sementara konsep diri merupakan penilaian yang berasal dari dalam diri sendiri.

Seseorang yang memilki harga diri rendah maka akan membatasi pergaulannya, kurang percaya
diri, kurang aktif, dan tidak bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Faktor yang menyebabkan seseorang mengalami harga diri rendah, yakni:

1.Pola Asuh Keluarga

Pola asuh yang diterapkan di keluarga sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang
memandang dirinya sendiri. Pola asuh yang permisif cenderung kurang terkontrol sehingga
seseorang menjadi tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak bisa diterima
masyarakat. Sebaliknya, pola asuh otoriter kadang menyebabkan masalah maladaptif dalam
menilai diri.

2.Tekanan/Trauma
Banyak faktor yang bisa menyebabkan timbulnya trauma, misalnya kekerasan fisik, seksual,
dan peristiwa lain yang bisa mengancam seseorang hingga tidak bisa lepas dari bayang-bayang
kejadian yang tidak menyenangkan tersebut.

3.Keadaan Fisik

Harga diri seseorang juga dipengaruhi oleh kondisi fisik. Kondisi fisik yang mempunyai
kekurangan atau cacat akan membuat seseorang merasa minder. Akibatnya mereka cenderung
menarik diri untuk menyembunyikan kekurangannya.

4.Ketidakberfungsian Secara Sosial

Ketidakberfungsian secara sosial disini adalah tidak mampunya seorang individu menempatkan
dirinya dalam fungsi sosial. Misalnya seorang kepala rumah tangga yang menganggur, akan
merasa rendah diri dalam kehidupan sosialnya

3.      Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala HDR dapat di lihat dari ungkapan pasien yang menunjukan penilaian negatif
tentang dirinya dan di dukung dengan data hasil wawancara dan observasi.

a)      Data subjektif


Pasien mengungkapan tentang :
1.    Hal negatif diri sendiri atau orang lain
2.    Perasaan tidak mampu
3.    Pandangan hidup yang pesimis
4.    Penolakan terhadap kemampuan diri

b)      Data objektif


1.      Penurunan produktifitas
2.      Tidak berani menatap lawan bicara
3.      Libik banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
4.      Bicara lambat dengan nada suara lemah

4.      Akibat Lanjut HDR


Klien yang mengalami harga diri rendah bisa mengakibatkan gangguan interaksi sosial:
menarik diri, memicu munculnya perilaku kekerasan yang berisiko mencederai diri, orang lain
dan lingkungan. Isolasi social merupakan keadaan dimana individu dan kelompok mengalami
kebutuhan meningkat keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk melakukan kontak.
5.      Cara Merawat Keluarga Dengan HDR
Tindakan keperawatan harga diri rendah dilakukan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat)
saat melakukan pelayanan di puskesmas atau kunjungan rumah, perawat menemui keluarga
(pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga perawat
mengidentifikasi masalah yang di alami pasien dan keluarga. Tindakan keperawatan untuk pasien
dan keluarga dilakukan pada setiap pertemuan, minimal 4x pertemuan dan dilanjutkan hingga
pasien mampu mengatasi harga diri rendah dan keluarga mampu merawat harga diri rendah.
a.         Tindakan keperawatan untuk pasien HDR
Tujuan: pasien mampu:
1)             Membina hubungan saling percaya
2)             Mengidentifikasi kemmpuan dan aspek posistif yang dimiliki
3)             Menilai kemampuan yang dapat digunakan
4)             Menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
5)             Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
6)             Merencanakan kegiatan yang telah dilatihnya

Tindakan keperawatan:

1.    Membina hubungan saling percaya, dengan cara:


a.              Ucapkan salam setiap kali berintekrasi dengan pasien
b.             Perkenalakan diri denan pasien: perkenalakan nama dan nama panggilan yang perawat
sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai.
c.              Tanyakan peraaan dan keluhan pasien saat ini
d.             Buat kontrak asuhan: apa ang perawata akan lakukan bersama pasien, berpa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya di mana.
e.              Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan
terapi.
f.              Tunjukan sikap empati tehadap pasien.
g.             Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2.      Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien

Tindakan keperawatan keperawatan yang dilakukan adalah:

a.       Identifikasi kemempuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien


b.      Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan penilaian yang negatif setiap kali
bertemu dengan pasien.
3.      Membantu pasien dan menilai kemampuan yang dapat digunaan

Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:

a.       Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan):buat
daftar kegiatan yang dapat dilakukan saat ini.
b.      Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan pasien
4.      Membantu pasien dapat memilih atau menetapkan kegiatan berdasarkan daftar kegiatan yang
dapat dilakukan

Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:

a.       Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat pertemuan.
b.      Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia tetapkan.
  
5.      Melatih kegiatan yang akan dipilih pasien sesuai kemampuan:

Tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah:

a.       Latih kegiatan yang akan dilatih (alat dan cara melakukannya)
b.      Bantu pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali perhari.
c.       Berikn dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien.
6.      Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya dan menyusun
rencana kegiatan.

Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :

a)      Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatih.
b)      Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
c)      Tindakan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivitas
d)     Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga.
e)      Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan persaannya setelah pelaksanaan kegiatan
f)       Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien

Anda mungkin juga menyukai