Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
Waktu : 30 menit
I. Latar Belakang
Saat ini banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui pentingnya gizi yang tepat bagi
ibu yang sedang menyusui. Gizi yang tepat sangat diperlukan bagi ibu menyusui karena zat
makanan yang dimakan oleh ibu akan berpengaruh bagi perkembangan bayi. Gizi ibu
menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung protein, lemak, mineral, air,
dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui.
Gizi pada ibu menyusui sangat berhubungan dengan produksi air susu yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidak terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Ibu yang telah melahirkan akan memasuki masa postpartum. Masa postpartum
merupakan masa pemulihan karena merupakan faktor penunjang yang utama produksi ASI
sehingga apabila gizi tidak terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat
mempengaruhi komposisi serta asupan nutrisi untuk bayi yang baru lahir. Ibu menyusui
memiliki kebutuhan gizi yang banyak yang terkandung di dalam setiap makanan yang
dikonsumsinya. Pendidikan tentang gizi sangat penting diberikan untuk memberikan
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui, sehingga dengan demikian pola makannya
akan lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang dianjurkan dalam
pemenuhan kecukupan gizi.
RSU Aisyiyah ini adalah rumah sakit umum swasta tipe C dan akreditasi perdana pada
Desember 2017. RSU Aisyiyah mempunyai visi adalah Rumah Sakit Islam yang dicintai oleh
masyarakat, sementara misi dari RSU Aisyiyah adalah meningkatkan citra Rumah Sakit yang
Islami, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengembangkan dan memperkuat
pelayanan medis yang professional, meningkatkan promosi rumah sakitdan mewujudkan tata
kelola Rumah Sakit yang akuntabeldan mempunyai tujuan terwujudnya pelayanan kesehatan
yang profesional dan berkualitas berazaskan dakwah bilhal. Indikator mutu pelayanan RSU
Aisyiyah tahun 2016 dari total tempat tidur 62 tempat tidur yang dimiliki adalah diperolehnya
BOR 55,25%, ALOS 3 hari, TOI 6 hari dan BTR 6 kali.
Jumlah ibu post partum di Rsu Aisyiyah padang dalam 3 bulan terakhir dari bulan
november 2020 – januari 2021 sebanyak 148 orang terdiri dari 145 orang melahirkan secara
seksio sesarea / SC dan 3 orang melahirkan dengan partus spontan. Diet yang diberikan pada
ibu post partum ini adalah MB TKTP. Rata-rata ASI pada ibu post partum di Rsu Aisyiyah
padang ada setelah melahirkan.
II. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan setelah dilakukan penyuluhan pada ibu menyusui dan semua peserta
yang diharapkan dapat memahami tentang kebutuhan-kebutuhan nutrisi yang harus
dipenuhi pada ibu yang sedang menyusui dan teknik pemberian ASI.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu–ibu diharapkan mampu memahami :
P
F L
M
F
P
Keterangan :
L : Leader
M : Moderator
P : Peserta
F : fasilitator
Tugas :
8. STRATEGI PELAKSANAAN
pasien Pendapat
Mengapresiasi pasien - Memperhatikan
Menjelaskan dampak - Memperhatikan
kekurangan nutrisi ibu
menyusui.
Menggali pengetahuan - Mengemukakan
pasien Pendapat
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energy membangun dan memelihara jaringan serta mengatur dari:
karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral dan air.
Prinsip gizi ibu menyusui gizi ibu menyusui sangat erat kaitanya dengan produksi air
susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik,
maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan
yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
a) Pengaruh makanan erat kaitanya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
b) Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari.
c) Suplementasi, jika makanan sehari seimbang. Suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
d) Aktifitas
1. Kebutuhan kalori
Selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan akan lebih
tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang
dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kalori/100 ml, dan kira-kira 85 kalori
diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kalori/hari untuk 6 bulan pertama dan 510
kalori/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu
harus mengkonsumsi 2300-2700 kalori ketika menyusui.
2. Protein
Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal kerika menyusui. Jumlah
ini hanya 16% dari tambahan 500 kalori yang dianjurkan.
3. Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah cairan. Dianjurkan ibu menyusui
minum 2-3 liter air per hari, dalam bentuk air putih, susu, dan jus buah.
4. Vitamin dan Lemak
Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.
Apabila diterjemahkan dalam porsi makanan, perbandingan kebutuhan gizi ibu dapat dilihat
pada table berikut:
Perbandinagn Porsi Makanan Wanita Tidak Hamil, Hamil, dan Menyusui
Kelompok Makanan Jumlah Porsi
Tidak Hamil Hamil Menyusui
Protein
1. Hewani (60 gram) 1 2 2
2. Nabati 1 2 2
Susu dan Olahhannya 2 4 4-5
Roti dan Biji-bijian 4 4 4
Buah dan Sayuran
1. Buah kaya vitamin C 1 1 1
2. Sayur hijau tua 1 1 1
3. Sayur, buah lain 2 2 2
( Sumber: Arisman,2004)
Berikut ini beberapa zat gizi yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui
1. Energi
Kebutuhan energy ibu terdiri dari 60-70% karbohidrta, 10-20% protein, dan lemak
20-30% lemak. Kebutuhan energi ibu meningkat 500-700 kkal, dengan demikian bila
ibu biasa makan 3 kali sehari bisa menjadi 4 kali atau tetap 3 kali dengan porsi yang
ditambah. Meningkatnya kebutuhan energy ini karena diasumsikan tiap 100cc ASI
mampu memasok 67-77 kkal, sedangkan ibu harus mengeluarkan 750cc ASI pada
enam bulan pertama 600 cc ASI pada bulan berikutnya. Perhitungan ini menguatkan
pendapat bahwa memberikan ASI akan membuat berat badan ibu kembali normal dan
menipis isu bahwa menyusui dapat menyebabkan kegemukan.
2. Protein
Menurut Arisman (2004) setiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gram protein, sehingga
selam menyusui, ibu membeutuhkan tambahan protein sebanyak 20 gram per hari.
Meningkatnya kebutuhan protein ini, selain untuk membentuk protein susu juga di
butuhkan untuk sistesis hormone yang dibutuhkan dalam produksi ASI (Prolaktin) dan
hormone yang mengeluarkan ASI (Oksitosin). Pemenuhan kebutuhan protein yang
meningkat dapat dipenuhi dengan cara menambah satu potong lagi makanan sumber
protein yang biasa dikonsumsi. Sumber protein ini dapat diperoleh dari ikan, daging
ayam, daging sapi, telur ,susu, dan juga tahu, tempe, serta kacang-kacangan. Jika
kebutuhan protein tidak terpenuhi dari makanan maka protein diambil dari protein ibu
yang berada di otot. Hal ini mengakibatkan ibu menjadi kurus dan setelah menyusui
akan merasa lapar.
3. Lemak
Lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam pembentukan ASI karena asam lemak tak
jenuh ganda diperlukan dalam perkembangan otak dan pembentukan retina. Asam
lemak tak jenuh ganda dapat diperoleh dari minyak jangung, minyak biji kapas serta
ikan salmon dan ikan haring.
4. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
Kebutuhan Vitamin dan Mineral Ibu Menyusui
Vitamin dan Wanita Dewasa Menyusui
Mineral (Kerja Sedang)
6 bulan I 6
bulan
II
Vitamin A (RE) 500 + 350 +
300
Thianin (mg) 1 + 0.3 + 0.3
Riboflavin (mg) 1 + 0.4 + 0.3
Niasin (mg) 10 +3 +4
Vitamin C (mg) 60 + 25 + 10
Besi (mg) 26 +2 +2
Kalsium (mg) 500 + 400 +
400
Asam Folat (mg) 160 + 50 +40
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia,
2004)
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya
leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung
bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut
bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet,
ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan
menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda
sebagai berikut :
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali
menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai
payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai
dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan
kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
Dewi, Vivian Nanny Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.Jakarta
:SalembaMedika.
Sulistyawati, Ari.2009. Buku Ajar Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta : C.V. ANDI
GFFSET.
Yanti, Damai. Dian Sundawati. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung : PT
Refika Aditama 2.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/cara-menyusui-yang-benar-posisi-
upaya.html#ixzz2N1pnDgUR