Anda di halaman 1dari 3

A.

Metode primer
1. Pengertian Metode Primer

Metode primer adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat
professional bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan pasien
selama 24 jam. Menurut Nursalam (2014), metode penugasan dimana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari
pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Tanggung jawab meliputi pengkajian pasien,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi askep dari sejak pasien masuk rumah sakit hingga
pasien dinyatakan pulang ini merupakan tugas utama perawat primer yang 12 dibantu oleh
perawat asosiet. Perawat yang menggunakan metode keperawatan primer dalam pemberian
asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary nurse).

2. Konsep Dasar Metode Primer


a. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat.
b. Ada otonomi.
c. Ketertiban pasien dan keluarga.
3. Kelebihan metode primer

Kelebihan metode primer yaitu :

a. Bersifat kontinuitas dan komprehensif.


b. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan,
c. memungkinkan pengembangan diri.
d. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit (Gillies, 1989
dalam Nursalam, 2014).
e. Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa dimanusiawikan karena terpenuhinya
kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapai
pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan
advokasi. Dokter juga merasakan kepuasan dengan model primer karena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbarui dan komprehensif.

4. Kelemahan metode primer


metode ini hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil
keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis, penuh pertimbangan, serta mempu
berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu.

5. Tugas Perawat Primer


a. Mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.
b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
d. Mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin ilmu
lain maupun perawat lain.
e. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
f. Menerima dan menyesuaikan rencana.
g. Meyiapkan penyuluhan untuk pulang.
h. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di masyarakat.
i) Membuat jadwal perjanjian klinis.
i. Mengadakan kunjungan rumah.

6. Ketenagaan Metode Primer


a. Setiap perawat primer adalah perawat bed side atau selalu berada dekat dengan pasien.
b. Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat primer.
c. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
d. Perawat primer dibantu oleh perawat profesional lain maupun nonprofesional sebagai
perawat asisten
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses

(3rd ed) Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher

Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional


Edisi 5. Jakarta; Penerbit Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai