Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

BODY ALIGMENT DAN BODY MEKANIK

DISUSUN OLEH:
IRAWATI
1914201328

DOSEN PEMBIMBING:
Ns.MUHAMMAD ARIF,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
THN 2021
BODY ALIGMENT DAN BODY MEKANIK

A. Konsep dasar
1. Defenisi
Body alignment (postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian
tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan
meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik
dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body alignment yang baik: keseimbangan
pada persendian otot, tendon, ligament.
Body Mekanik merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan system
saraf untuk mempertahankan keseimbangan tubuh dengan tepat. Mekanika tubuh
adalah cara menggunakan tubuh secara efesien, yaitu tidak banyak mengeluarkan
tenaga, terkoordinasi, serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan
keseimbangan selama beraktivitas.
2. Anatomi dan Fisiologi
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas
manusia. Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan dasar
yang harus diperhatikan, di antaranya:
a. Gerakan ( ambulating ).
Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh. Contoh: keseimbangan orang saat berdiri dan saat jalan akan berbeda.
Orang yang berdiri akan lebih mudah stabil disbandingkan dalam posisi jalan.
Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi
yang lain, dan posisi gravitasi akan selalu berubah pada posisi kaki.
b. Menahan ( squatting ).
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.contoh :
posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan tentunya berbeda
dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk
memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan diperlukan dasar
tumpuan yang tepat.
c. Menarik ( pulling ).
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda.
Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh
dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan atas dipusat gravitasi pasien,
lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan
pergelangan kaki ditekuk, lalu dilakukan penarikan.
d. Mengangkat ( lifting ).
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar
besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut, dan pinggul untuk
mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.
e. Memutar ( Pivoting ).
Merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada
tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga unsur gravitasi
agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh
3. Manfaat
a. Meningkatkan fungsi tangan yang baik
b. Mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan
keseimbangan.
c. Mengurangi kelelahan
d. Memperlyas ekspansi paru
e. Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Alignmnet:
a. Status kesehatan
b. Nutrisi
c. Emosi
d. Faktor social
e. Gaya hidup (life style)
f. Perilaku dan nilai-nilai
g. Hidrasi pasien
Body mekanik :
a. Status kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh
sehingga aktivitasnya menjadi terganggu.
b. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi
produksi energi yang digunakan untuk mobilisasi.
c. Emosi
d. Situasi dan kebiasaan
e. Gaya hidup
f. Pengetahuan
5. Gangguan atau masalah yang terjadi
Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan
mempengaruhi kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan
role model yang penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh
yang baik.
Body mekanik :
a. Status kesehatan
Berpengaruh terhadap keseimbangan tubuh sehingga aktivitas menjadi terganggu
b. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena mempengaruhi
produksi energi
c. Emosi

B. Asuhan Keperawatan Teoritis


1. Body alligment
a. Pengkajian keperawatan
Untuk melakukan pengkajian body alignment lakukan inspeksi terhadap
pada pasien pada saat berdiri,duduk maupun berbaring. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengkaji antara lain :
1) Posisi berdiri
Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara : Anterior,Lateral dan
posterior. Pasien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata lurus
kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak
sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentifikasikan bahwa
ada gangguan pada otot dan tulang pasien.
2) Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan
yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus
dengan leher dan verterba kolumna telapak kaki lurus berpijak pada lantai.
Pasien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot atau
pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf)
3) Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi
dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang
cukup dan vertebra harus lurus dengan alas yang ada . apabila dijumpai
kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan
sirkulasi serta adanya kelemahan.
4) Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari
terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a) Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
b) Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
c) Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik
d) Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan
e) Jumlah langkah per menit (pace) 70-100 X per menit, kecuali pada orang
tua mungkin 40 X per menit.
b. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri yang berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang
salah akibat pemakaian gips pada daerah ekstremitas
2) Gangguan mobilitas berhubungan dengan drop foot lutut akibat kontraktur
3) Resiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai
kelemahan otot
c. Perencanaan dan pelaksanaan keperawatan
1) Pertahankan posisi tubuh yang tepat dengan pengaturan posisi yang tepat
2) Perbaiki postur tubuh pada tingkat optimal dengan melatih berdiri, duduk dan
berbaring secara optimal.
3) Kurangi cedera akibat posisi tubuh yang tidak tepat dengan membantu pasien
melakukan aktifitas sehari-hari
4) Kurangi beban otot dengan cara meletakan alat dekat dengan pasien dan bantu
pasien pada saat melakukan kegiatan yang bersifat berat.
5) Cegah komplikasi akibat postur tubuh yang tidak tepat.
d. Evaluasi keperawatan
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatanuntuk mengatasi
gangguan postur tubuh adalah tidak terjadi perubahan atau kesalahan dalam postur
tubuh dan pasien mampu melaksanakan aktifitas dengan mudah serta tidak
merasakan kelemahan.

e. Intervensi
Untuk masalah standing alignment:
1) Jika kontraktur fleksi pada spina servikal: cegah kontraktur yang lebi lanjut
lurangi kontraktur yang ada
2) Jika tidak mengalami kontraktur: cegah jangan sampai terjadi ontraktur
3) Kondosis
4) Latihan mengempeskan perut
5) Latihan menguatkan dan menyokong otot-otot tulang belakang yang
menyokong spina lumbaris dan otot-otot abdomen
Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik:
1) Berjalan
2) Berenang
Intervensi Untuk masalah pada sitting alignment:
1) Duduk dikursi
2) Duduk dikursi roda
3) Mempengaruhi tulang belakang danàDuduk disamping tempat
tidur  berhubungan dengan ukuran dan bentuk objek yang ekstremitas atas
digunakan
Tempat duduk dan sandaran kursi harus aps utuk individu tersebut:
1) Tempat duduk tidak terlalu tinggi
2) Tempat duduk tidak terlalu rendah
3) Sandaran kursi tidak terlalu jauh
2. Mekanik tubuh
a. Pengkajian
Menilai kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak dengan cara :
1) Bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk .
2) Bangkit dari kursi ke posisi berdiri
3) Menilai gaya berjalan
4) Perubahan posisi
5) Saat pasien bergerak
6) Saat beraktifitas
7) Status ambulasi
b. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengam adanya kelemahan akibat
spasme pada extremitas, nyeri akibat arthritis, penggunaan alat bantu dalam
waktu yang lama.
2) Resiko cedera berhubungan dengan adanya paralysis, gaya berjalan tidak
stabil, penggunaan tongkat yang tidak benar.
3) Kurang perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum.
c. Rencana keperawatan dalam memenuhi kebutuhan mekanik tubuh dan ambulasi
1) Tujuan :
a) Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh  pada saat melakukan aktifitas.
b) Memulihkan dan memperbaiki ambulasi
c) Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh
2) Perencanaan :
a) Terapi latihan : Mobilitas Sendi : pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk
mempertahankan atau memperbaiki fleksibilitas sendi.
b) Penaturan Posisi : tempatkan pasien yang sesuai untuk meningkatkan
kenyamanan, meningkatkan integritas kulit, dan mendukung kemandirian.
c) Berikan penguatan positif selama aktivitas
d) Dukung pasien / keluarga untuk memandang keterbatasan secara realistis.
e) Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
f) Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
g) Catat tanda vital sebelum dan sesudah aktivitas
h) Kolaborasi dengan dokter dan fisioterapi dalam katihan aktivitas
i) Lakukan istirahat yang adekuat setelah latihan dan aktivitas
j) Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
k) Berikan pendidikan kesehatan tentang :
l) Perubahan gaya hidup untuk menyimpan energy
m) Penggunaan alat bantu pergerakan.
d. Tindakan keperawatan
1) Latihan ambulasi untuk Membantu klien duduk diatas tempat tidur
Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badannya dengan
telapak tangan menghadap ke bawah
c) Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu
pasien.
d) Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang / bantal.
2) Turun dan berdiri
Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Atur kursi roda dalam posisi terkunci
c) Berdirilah menghadap pasien dengan kedua kaki merenggang
d) Fleksikan lutut dan pinggang Anda.
e) Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua tangannya di bahu Anda dan
letakkan kedua tangan Anda di samping kanan dan kiri pinggang pasien
f) Etika pasien melangkah ke lantai tahan lutut Anda pada lutut pasien
g) Bantu pasien tegak dan jalan sampai ke kursi
h) Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi agar nyaman

3) Membantu berjalan
Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau
memegang telapak tangan Anda.
c) Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien
d) Bantu pasien berjalan
4) Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang
tidak dapat atau tidak boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard.
Cara :
a) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b) Atur branchard dalam posisi terkunci
c) Bantu pasien dengan 2-3 perawat
d) Berdiri menghadap pasien
e) Silangkan tangan di depan dada
f) Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
g) Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher / bahu dan bawah
pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan
panggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan di bawah
pinggul dan kaki.
h) Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard
i) Atur posisi pasien di branchard

5. Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi
masalah mekanika tubuh dan ambulasi adalah :
a. Masalah mekanika tubuh dan ambulasi teratasi dengan baik.
b. Klien mampu menggunakan mekanika tubuh dengan baik.
c. Klien mampu menggunakan alat bantu gerak dengan baik.
d. Klien mampu mengambil benda, naik turun, tidur dan berjalan dengan mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

 Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika
 Alimul ,Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
 Potter and perry volume 2. 2006. Fundamental of Nursing . Jakarta : EGC
 http//:www.google.com
 Nurma ningsih,Lukman.2009.asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
system musculoskeletal.jakarta :salemba medika
 Potter, Perry.2006.Konsep Proses dan praktik, Fundamental Keperawatan, vol. 2,
edisi 4. Penerbit buku kedokteran EGC.
 Perry,A,G.& Potter,P.A. 1999.Fundamental Keperawatan,buku
kedokteran.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai