Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan dasar fisiologis bagi
manusia yang tidak bisa terlepas dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, serta implikasinya terhadap kebutuhan dasar lain
apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi. Nutrisi merupakan proses
pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat,
2009).
Penyakit yang beresiko tinggi akan gangguan pemenuhan nutrisi
adalah penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus merupakan gangguan
kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme
karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara
berlebihan (Hidayat, 2009).
Anemia merupakan penyakit dimana kadar hemoglobin rendah.
Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu
atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit. Penyakit
ini banyak ditemukan diseluruh dunia. Tidak hanya dinegeri yang
berkembang saja, tetapi dinegeri yang sudah maju. Menurut WHO tahun
2008 terdapat 1,62 juta penduduk yang menderita anemia. Presentasi
tertinggi ditemukan pada anak-anak sebesar 47,4%, dewasa sebesar
12,7%.
B. Tujuan Penulisan
Untuk melengkapi tugas serta mampu memahami dan mengerti tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien

1
BAB II

ISI

A. Konsep Gangguan Kebutuhan Nutrisi


1. Definisi

     Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan z at lain yang terkandung,
aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 )
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktifitas
tubuh (Alimul, 2013)
Nutrisi adalah suatu proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi (Mubarak, 2008)
Nutriens merupakan zat gizi yang terdapat pada makanan. Nutriens adalah
zat kimia dalam makanan yang dapat dicerna, diserap dan digunakan
untuk menjalankan fungsi tubuh. Adapun macam-macam nutrien tersebut
adalah :
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada
umumnya dalam bentuk amilum. Penyerapan karbohidrat ini masih dapat
ditemukan dalam 3 bentuk yaitu polisakarida, disakarida dan
monosakarida
b. Lemak

2
Lemak adalah sumber energi yang dipadatkan. Lambung mengeluarkan
enzim lipase untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak
dan gliserin, kemudian diangkut melalui getah bening dan selanjutnya
masuk ke dalam peredaran darah untuk kemudian tiba di hati. Sintesis
kembali terjadi dalam saluran getah bening, mengubah lemak gliserin
menjadi lemak seperti aslinya. Adapun fungsi lemak adalah :
1). Sebagai sumber energi
2). Perlindungan atau bantalan tulang
3). Ikut serta membangun jaringan tubuh
4). Pelarut vitamin

c. Protein

Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini

berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.

Fungsi protein :

1). Protein menghasilkan jaringan baru


2). Protein sebagai sumber energi
3). Difungsikan untuk pembuatan protein-protein baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh, yaitu enzim, hormon dan
haemoglobin
d. Vitamin

Vitamin berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh dan

vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Ada 2 jenis vitamin:

1). Vitamin larut air yaitu vitamin B dan vitamin C


2). Vitamin larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K
e. Air dan mineral

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh

manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50% - 70% air, maka tubuh

3
memerlukan asupan air secara teratur agar dapat bertahan hidup. Mineral

merupakan unsur esensial bagi fungsi sebagian enzim, mineral hadir dalam

bentuk tertentu sehingga tubuh dengan mudah memprosesnya.

Adapun fungsi mineral adalah :


1). Konstituen tulang dan gigi
2). Pembentukan garam-garam yang larut
3). Mengendalikan komposisi cairan tubuh
4). Bahan dasar enzim dan protein
2. Etiologi
Adapun penyebab gangguan kebutuhan dasar manusia pada nutrisi ini
adalah :
a. Fisiologis (Intake Nutrien)
1). Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
2). Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makanan
3). Gangguan kemampuan menelan dan menguyah
4). Anoreksia nervosa, penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan
5). Intake kalori dan lemak yang lebih
b. Kemampuan mencerna nutrien
1). Obstruksi saluran cerna
2). Malabsorbsi nutrien
3). Diabetus Militus
Diabetus militus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang
ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat
kekurangan insulin atau penggunaan penggunaan karbohidrat
secara berlebih
c. Kebutuhan metabolisme
1). Pertumbuhan
2). Stress

4
3). Obesitas
Obesitas merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan
oleh pengonsumsian lemak secara berlebih
d. Gaya hidup dan kebiasaan
e. Sumber ekonomi
f. Depresi
g. Obat-obatan
h. Penyakit saluran cerna
3. Patofisiologi dan Pathway
a. Patofisiologi
Fungsi utama sistem pencernaan adalah zat nutrien (zat yang sudah
dicerna), air dan garam yang berasal dari zat makanan untuk
didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan
sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan sel-sel untuk
melaksanakan tugasnya. Agar makanan dapat dicerna secara optimal
dalam saluran cerna, maka saluran pencernaan harus mempunyai
persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus menerus. Untuk itu
dibutuhkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, sekresi getah
pencernaan, absorbsi hasil pencernaan, air dan elektrolit, sirkulasi darah
melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang diabsorbsi.
Dalam lumen saluran gastointestinal, harus diciptakan suatu lingkungan
khusus supaya pencernaan dan absorbsi dapat berlangsung. Sekresi
kelenjar dan kontraksi otot harus dikendalikan sedemikian rupa supaya
tersedia lingkungan yang optimal. Mekanisme pengendalian lebih banyak
dipengaruhi oleh volume dan komposisi kandungan dan lumen
gastrointestinal. Kebanyakan refleks gastrointestinal dimulai oleh sejumlah
rangsangan di lumen yaitu regangan dinding oleh isi lumen, osmolaritas
kimus atau konsentrasi zat yang terlarut. Keasaman kismus atau
konsentrasi ion H, dan hasil pencernaan karbohidrat, lemak dan protein.

5
Proses pencernaan makanan meliputi mengunyah, menelan makanan di
lambung, pengosongan lambung, reflek duodenum, pergerakan usus halus
dan defekasi (Hidayat, 2008).
b. Pathway

Penyakit Status Gaya hidup & Kebutuhan


saluran cerna kesehatan kebiasaan metabolisme untuk
menurun pertumbuhan

Erosi muara Kelemahan otot Kebiasaan Peningkatan


lambung menelan mengkonsumsi intake nutrisi
makanan yang
tidak sehat

Menurunnya Gangguan Kelebihan zat Kebutuhan


tonus dan menelan didalam tubuh energi
peristaltik makanan yang tidak meningkat
lambung dibutuhkan

Refluksi Asupan nutrisi Penyerapan Mudah lapar


duodenum tidak didalam tubuh
ke lambung terpenuhi tidak
sempurna

mual Penurunan Resiko ketidak Nafsu makan


berat badan seimbangan meningkat
nutrisi lebih
muntah dari kebutuhan
Sering makan
tubuh

Peningkatan BB

Ketidakseimbngan
nutrisi kurang dari Ketidak seimbangan nutrisi
kebutuhan tubuh lebih dari kebutuhan tubuh

6
(Hidayat, 2008).

4. Manifestasi Klinik
a. Kelebihan nutrisi
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas
3) Aktifitas menurun atau monoton
4) Tidak semangat atau lesu
5) Perubahan pola makan
6) Penurunan fungsi indera pengecapan dan penciuman
b. Kekurangan nutrisi
1) Berat badan 10 – 20 % dibawah normal
2) Nafsu makan menurun
3) Gigi tidak lengkap atau ompong
4) Mual muntah
5) Disfagia karena adanya kelainan persarafan
6) Penurunan albumin serum
c. Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh
d. Tanda dan gejala
1) Penampilan umum tampak lemah
2) Rambut kusam, kering, rapuh, pigmen berkurang, mudah dicabut, tipis
dan kasar
3) Wajah menampilkan lingkaran hitam dibawah mata, kulit bercak, muka
bengkak, pipi tirus
4) Konjuntiva mata pucat
5) Bibir bengkak kasar kering
6) Lidah tampak lembut
7) Gigi caries dan kecoklatan
8) Gusi mudah berdarah

7
9) Kulit kusam bengkak kering dan pucat
Dapat diukur dengan menggunakan
a) Kesimbangan energi antara pemasukan energi dan pengeluaran energi
b) Basal Metabolisme Rate
Merupakan energi yang digunakan oleh tubuh pada saat istirahat
(1) Body Mass Index (BMI)
Dengan rumus : Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm)
(2) Ideal Body Weight
Dengan cara berat badan ideal = (tinggi badan(cm) – 100) – 10% dari
jumlah tersebut
5. Penatalaksanaan (medis dan keperawatan)
a. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak,orang tua dan keluarga
b. Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
secara mandiri, bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
dan membangkitkan selera makan pasien
c. Pemberian nutrisi lewat selang nasogastrik dengan tujuan membantu
pasien yang mengalami kesulitan menelan dan tidak dapat diberi asupan
lewat oral
d. Melakukan pemeriksaan rutin ke Rumah Sakit atau klinik terdekat
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnoa Gizi
1) Antropometri
a) Lihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi
b) Parameter : umur, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala,
BB, lingkar dada, lingkar panggul

8
2) Biokimia
a) Digunakan untuk peringatan bahwa akan terjadi keadaan malnutrisi
yang lebih parah
b) Pemriksaan biokimia zat gizi : Haemoglobin, Hematokrit, Limposit,
Transferin, kesimbangan nitrogen, Lipid serum, Glokusa serum
3) Clinical sign
a) Digunakan untuk mensurvey klinis secara tepat
b) Tabel yang digunakan mencakup
(1) Bagian tubuh
Contoh : rambut, gigi, kulit, mata, wajah, sistem saraf,
mulut, dan lain-lain
(2) Tanda klinis
Contoh : kulit dermatitis, penurunan BB, pucat, kasar
(3) Kemungkinan
Contoh : kekurangan vitamin C, protein
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan fisik klinis / TTV
d. Diet
7. Komplikasi
Masalah yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
a. Kekurangan nutrisi
b. Kelebihan nutrisi
c. Kekurangan kalori (marasmus)
Tanda-tanda : Retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak
bawah kulit da otot secara progesif tapi biasanya
masih ada nafsu makan dan kesadaran mental
d. Kekurangan protein (kwashiokor)
Kwashiokor adalah suatu bentuk malnutrisi protein yang
ditimbulkan oleh defisiensi protein yang berat.

9
Tanda-tanda : Edema, Imunodefisiensi, perubahan patologik,
pembesaran perut, perubahan pigmen rambut dan
kulit
e. Kekurangan berat badan
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Nama pasien, umur, pendidikan, penanggung jawab, alamat, diagnosa
medis, tanggal masukrumah sakit, tanggal pengkajian, riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik
a. Riwayat kesehatan
Pada pasien dengan gangguan nutrisi biasanya merasakan
anoreksia, mual dan muntah, BB menurun, diare kadang-kadang
disertai nyeri perut, kram otot, gangguan istirahat tidur, sering
haus, pusing/sakit kepala.
b. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang merupakan pengalaman klien saat ini
yang membentuk suatu kronologi dari terjadinya etiologi hingga
klien mengalami keluhan yang dirsakan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit menahun seperti DM atau penyakit-
penyakit lain. Adanya riwayat penyakit jantung, obesisitas,
maupun ateroskeloris, tindakan medis yang pernah didapat maupun
obat-obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
1) Alergi
2) Imunisasi
3) Kebiasaan/pola hidup
4) Obat yang pernah digunakan
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Riwayat keluarga merupakan penyakit yang pernah dialami atau
sedang dialami keluarga, baik penyakit yang sama dengan keluhan
klien ataupun penyakit lain.

10
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan kurang asupan cairan
b. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh
berhubungan dengan Intake yang berlebihan dalam hubungannya
dengan kebutuhan metabolisme tubuh.
3. Perencanaan Keperawatan (Tujuan dan kriteria hasil menggunakan
pendekatan NOC. Sedangkan intervensi menggunakan pendekatan
NIC)

No Dx Keperawatan Tujuan &Kriteria hasil Intervensi


1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Managemen
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan Nutrisi (NIC)
kebutuhan berhubungan selama 3 hari status -Kaji adanya alergi
dengan kurang asupan nutrisi klien adekuat makanan
makanan dengan krteria hasil : -Kolaborasi dengan
- Mampu ahli gizi untuk
mengidentifikasi menentukan
kebutuhan cairan jumlah kalori dan
- Tidak ada tanda-tanda nutrisi yang
malnutrisi dibutuhkan klien
- Menunjukan -Berikan informasi
peningkatan fungsi tentang kebutuhan
pengecapan nutrisi
- Membran mukosa dan -Kaji kemampuan
konjungtiva tidak pucat pasien untuk
mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan
Monitor Nutrisi
- BB pasien dalam
batas normal

11
- Monitor adanya
penurunan BB
- Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan selama
jam makan

2 a. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan - Lakukan


Nutrisi: Lebih dari tindakan keperawatan pengkajian
Kebutuhan Tubuh selama 3 hari status kembali pola
berhubungan imun klien meningkat makan pasien
dengan Intake yang dengan kriteria hasil : - Ukur intake
berlebihan dalam - Teridentifikasi makanan dalam
hubungannya kebutuhan nutrisi dan 24 jam
dengan kebutuhan berat badan yang - Buat program
metabolisme tubuh. terkontrol latihan untuk
- Perencanaan kontrol olahraga
berat badan untuk - Anjurkan pasien
yang akan datang untuk
- Tidak terjadinya menghindari
penurunan berat makanan yang
badan yang banyak
berlebihan mengandung
lemak

  -
- Berikan
pengetahuan
kesehatan tentang
program diet yang
benar dan akibat
yang timbul

12
akibat kelebihan
berat badan
- Kolaborasi
dengan ahli diet
yang tepat

4. Evaluasi
S : klien mengatakan sudah tidak pusing lagi, nafsu makan bertambah,
tidak lemas lagi,klien merasa nyaman
O : TTV stabil, konjungtiva tidak anemis, kebutuhan nutrisi terpenuhi,
tidak terjadi kelebihan berat badan
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Daftar Pustaka

13
Akper PPNI Solo. (2009). Konsep-Pengkajian-Nutrisi-dan-
Cairan.http://askepakper.Blogspot.Com/2009/06/konsep-pengkajian-
nutrisi-dan-cairan.html.
Brooker,2008 : Churchill Livingstone Medical Dictionary
Hidayat.A.Aziz Alimul. (2008). Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia:Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Buku 1,
Jakarta:salemba Medika
Hidayat.A.Aziz Alimul. (2008). Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia:Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Buku 2,
Jakarta:salemba Medika
Mubarak, Wahit & Chayatin. (2008). Buku Ajar Kesehatan Dasar
ManusiaTeori dan Aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan. Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai