DEVI JULYANTI
NIRM: 17016
JAKARTA
TAHUN 2020
PENGEMBANGAN PROTOKOL PEMBERIAN KOMPRES
AIR HANGAT UNTUK MENGURANGI NYERI
PADA PASIEN GASTRITIS
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh Gelar Ahlimadya Keperawatan
Program Diploma Tiga Keperawatan
Diajukan oleh:
DEVI JULYANTI
NIRM: 17016
JAKARTA
TAHUN 2020
i
KARYA TULIS ILMIAH
JUDUL
DEVI JULYANTI
Karya Tulis Ilmiah ini telah sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar ahlimadya keperawatan pada program Diploma Tiga Keperawatan Akademi
Keperawatan PELNI Jakarta
Tanggal 21 Agustus 2020
ii
LEMBARAN PERNYATAAN PLAGIARISME
bahwa karya tulis ilmiah ini, saya susun tanpa tindak plagiarisme sesuai dengan
Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya akan
Pembuat pernyataan
Devi Julyanti
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, tetapi berkat bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.Pada kesempatan ini,
1. Bapak Ahmad Samdani, SKM, M., PH, Ketua Yayasan Samudra Apta.
PELNI Jakarta.
Pendamping.
8. Kedua orang tua, adik, dan anggota keluarga saya lainnya yang telah
iv
9. Teman – teman Mahasiswa/i Akademi Keperawatan PELNI Jakarta Angkatan
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu
keperawatan.
Penulis
v
ABSTRAK
vi
ABSTRAC
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………...……...ii
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME………………………………………..…..iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...…iv
ABSTRAK……………………………………………………………………......…..….vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..….viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...…..ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..…...x
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………………....xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………....xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….….....1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………..5
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………....5
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………….…6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..………………….....8
A. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………………..…..8
B. Kerangka Konseptual………………………………………………………………...25
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….…....26
A. Metodelogi…………………………………………………………………...….……26
B. Plan, Do, Study,Act (PDSTA)……………………………………………………..….26
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………..……..….......28
A. Hasil………………………………………………………………………………......28
B. Pembahasan…………………………………………………………………………..35
BAB V PENUTUP………………………………………………………………………40
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...….40
B. Saran…………………………………………………………………………….….....40
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..…....……….
LAMPIRAN ……………………………………………………………………..………...
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 Poster
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi nyeri dalam kamus medis yaitu perasaan distres, kesakitan,
tidak nyamanan yang ditimbulkan dari stimulasi ujung saraf tertentu. Tujuan
peringatan dari tubuh terhadap jaringan yang sedang mengalami kerusakan dan
keluar masuk untuk berobat ke Rumah Sakit hingga saat ini, diperkirakan
prevalensi nyeri kronis adalah 20% dari populasi dunia. Prevalensi nyeri akut
di Inggris mencapai 42% dengan angka kejadian pada pria sebanyak 17% dan
Hingga saat ini nyeri tercatat sebagai keluhan yang paling banyak
prevalensi nyeri kronis adalah 20% dari populasi dunia, di Eropa tercatat
jumlah pasien nyeri sebanyak 55% (JMJ, 2014). Murphy dalam Lumunon,
menderita nyeri minimal sekali dalam satu bulan dan sebanyak 42% merasakan
setiap hari (Latief dalam Sinardja, 2013; Tanjung, 2016). Berdasarkan hasil
data yang diperoleh dari world Health Organization pada tahun 2015, jumlah
pasien nyeri pembedahan meningkat dari tahun ketahun, pada tahun 2011
1
2
tercatat terdapat 140 juta pasien atau sekitar 1,9% diseluruh dunia, pada tahun
2012 terjadi peningkatan sebesar 148 juta pasien atau sekitar 2,1%. Jumlah
di perkirakan nyeri kanker dialami oleh sekitar 12,7 juta orang ada sekitar 5%
dalam Fanada & Muda, 2012; Tanjung 2016), sedangkan nyeri punggung
bawah (LBP) sebanyak 40% penduduk dengan jumlah prevalensi pada laki-laki
disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan submukosa
semua tingkat usia maupun jenis kelamin, akan tetapi dari beberapa survei
Jawa Timur angka kejadian gastritis sebesar 31,2% dari seluruh kalangan usia.
3
Gastritis merupakan salah satu penyakit di dalam . Arikah dan Muniroh (2015)
tergolong masih sangat tinggi yaitu sebesar 40,8% dan angka kejadian gastritis
didapatkan data menurut DKI Jakarta sebanyak 50% penderita gastritis pada
tahun 2013 sebanyak 25,8% dan pada tahun 2018 sebanyak 34,1%.
Salah satu manifestasi klinis yang terjadi pada pasien gastritis adalah
nyeri. Nyeri yang dirasakan adalah nyeri ulu hati atau nyeri epigastrium dan
pada skala ringan hingga sedang yaitu 3-6 (Raghavan dan Holmgren 2012).
akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial (Ben. 2012). Secara umum
tanda dan gejala yang sering terjadi pada pasien yang mengalami mengalami
nyeri dapat tercermin dari perilaku pasien misalnya suara (menangis, merintih,
2018).
mengontrol nyeri sehingga klien bisa mengatasi rasa nyeri akibat gastritis.
Fokus pengkajian pada pasien dengan nyeri adalah Palliative, Quallity, Ratio,
Skala, Dan Time (PQRST). Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut,
4
kaji lokasi nyeri, qualitas nyeri yang dirasakan, sering apa nyeri terjadi, skala
nyeri (0-10 skala kozier) dan lamanya nyeri yang terjadi (Hirlan, 2014).
yang mengalami nyeri dengan skala ringan hingga sedang, yaitu 3-6 skala pada
otot-otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan serta memberikan
rasa hangat lokal. Pada umumnya panas cukup berguna untuk pengobatan.
pasien gastritis di ruang dahlia Rsud dr. Soedirman Kebumen Metode studi
kasus (case study). Terapi kompres hangat terbukti dapat menurunkan nyeri
pada pasien gastritis (Subekti & Utami, 2011). Subjek penelitian 1 klien di
ruang Lavender Rsud Kota Kendari, penerapan kompres hangat yang dilakukan
untuk „‟menutup gerbang‟' bagi serat- serat yang berdiameter kecil ( A-d dan
5
(Jeon et al. 2015). Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar terapi
menghilangkan nyeri.
epigastrium dengan menggunakan buli-buli panas yang telah diisi dengan air
hangat dengan skala nyeri sedang yaitu 3-6 untuk mengurangi nyeri pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mengalami gastritis.
6
b. protokol pemberian kompres air hangat yang benar dan tepat pada
mengalami gastritis.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Masyarakat
lingkungan sekitar.
penurunan nyeri pada klien yang mengalami gastritis pada masa yang
keperawatan.
7
3. Bagi Penulis
A. Tinjaun Pustaka
kegiatan keperawatan.
pendekatan ilmiah.
8
9
dengan keperawatan.
2. Konsep Gastritis
a. Definisi
kata yaitu gastro berarti lambung atau bisa diartikan perut, serta itis
Sedangkan istilah maag sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa
dapat bersifat akut, kronis dan difus (lokal). Dua jenis gastritis yang
kronis (Hardi & Huda, 2015). Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:
superfisialis.
(Ida, 2016).
b. Etiologi Gastritis
pola makan yang tidak baik dan tidak teratur sehingga lambung
nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa asam di mulut, atau
e. Klasifikasi Gastritis
atau Tipe B. Tipe A ini terjadi pada fundus atau korpus lambung.
f. Patofisiologi Gastritis
mual dan muntah, perasaan perut penuh, nyeri ulu hati setelah
g. Komplikasi Gastritis
berikut:
yang berlebihan.
akibat spasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat lokal. Pada
pertama setelah terjadi cedera atau trauma berat karena rasa panas pada
lebih jauh. Indikasi dalam melakukan kompes air hangat klien yang
kedinginan (suhu tubuh rendah), klien dengan perut kembung, klien yang
yang dilakukan berdasarkan Nursing Out Comes (NOC) yaitu tingkat nyeri
menurun menjadi skala 5 pada hari kedua skala nyeri pasien 5, setelah
dilakukan penerapan kompres hangat skala nyeri adalah 5 pada hari ketiga
dapat menurunkan intensitas nyeri dari nyeri sedang 6 menjadi skala nyeri
ringan 4.
hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan buli- buli panas yang
telah diisi dengan air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian
dapat dilakukan dengan menggunakan buli- buli panas yang telah diisi air
akibat spasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat lokal. Pada
A-β) untuk „‟menutup gerbang‟' bagi serat- serat yang berdiameter kecil
alat untuk mengukur tingkat keparahan nyeri yaitu skala deskriptif verbal
yang lebih bersifat objektif. Skala ini merupakan sebuah garis yang
jarak yang sama sepanjang garis. Pada alat ukur ini, diurutkan dari tidak
intervensi terapeutik.
alat pengukuran yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus yang
pengukuran skala nyeri, yang harus diperhatikan perawat yaitu tidak boleh
skala nyeri klien. Hal ini karena diakibatkan perbedaan ambang nyeri pada
1. Pengertian
2. Mekanisme nyeri
persepsi.
21
a. Jenis kelamin
b. Kebudayaan
c. Perhatian
(Pricilla, 2015).
d. Ansietas
e. Kelemahan
f. Pengalaman sebelumnya
tanpa pernah sembuh maka ansietas atau rasa takut dapat muncul.
(Pricilla, 2015).
g. Gaya koping
garis lurus yang mewakili intesitas nyeri yang terus menerus dan
(Andarmoyo, 2013).
24
Skala ini terdiri atas enam wajah dengan profil kartun yang
sampai wajah yang sangat ketakutan yang berarti skala nyeri yang
B. Kerangka Konsep
Nyeri
A. Metodelogi
pemberian kompres air hangat dengan masalah nyeri pada pasien gastritis
hangat.
dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian
dari keilmuan, berisi uraian tentang teori temuan dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian
(Satria, 2016).
1. Plan
26
27
keperawatan nyeri.
2. Do
3. Study
pasien gastritis.
4. Act
kompres air hangat untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis agar
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Hasil penelusuran jurnal-jurnal yang terkait maka didapatkan literature
protokol kompres air hangat untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis
sebagai berikut:
34
B. Pembahasan
kompres hangat untuk mengurai nyeri gastritis. Kompres hangat adalah suatu
dilakukan dengan menggunakan kantong diisi dengan air hangat dengan suhu
hangat ini dilakukan selama 15 menit. Prinsip kerja kompres hangat dengan
menghilang.
darah dan meningkatkan aliran darah lokal. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
pengompresan; suhu air, dimana suhu yang paling efektif untuk menurunkan
yang diberi tindakan kompres hangat berbeda-beda, hal ini juga disebabkan
oleh faktor lain, diantaranya faktor usia dan faktor lingkungan selain itu
dirasakannya.
hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang
dengan cara persiapan alat, cuci tangan, lakukan pemasangan telebih dahulu
40
pada buli-buli panas dengan cara :mengisi buli-buli dengan air panas,
lalu kosongkan isinya. Siapkandan ukur air yang di inginkan (45-50,5ºc), isi
buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari
buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara letakkan atau tidurkan
buli-buli di atas meja atau tempat datar, bagian atas buli-buli di lipat sampai
dengan rapat/benar, periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkan
dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli. Bawa buli-buli
tersebut ke dekat klien, letakkan atau pasang buli-buli pada area yang
setelah 20 menit di pasang dengan air panas lagi, sesuai yang di kehendak,
bereskan alat-alat bila sudah selesai dan cuci tangan. Kompres hangat
hangat dengan skala 4-6 (nyeri sedang) sebanyak 5, skala (nyeri berat)
7-10 sebanyak 10, sedangkan skala nyeri sesudah dilakukan terapi kompres
41
hangat dari 15 responden, nyeri terbanyak adalah nyeri dengan skala 4-6
(nyeri sedang) sebanyak 9 dan skala nyeri dengan (nyeri berat) 7-10 adalah
sebelum dan sesudah dilakukan terapi kompres hangat (Diyana & Mia, 2017).
kompres hangat dapat menurunkan skala nyeri pada pasien gastritis, dapat
membuat relaksasi pada otot karena otot mendapat nutrisi yang dibawah oleh
A. KESIMPULAN
air hangat pada pasien gastritis yang mengalami nyeri antara lain:
mengalami gastritis.
2. Protokol pemberian kompres air hangat yang benar dan tepat pada
mengalami gastritis.
B. SARAN
42
43
3. Bagi Peneliti
mengurangi nyeri pada pasien gastritis yang akan diteliti, agar tau lebih
banyak hal.
DAFTAR PUSTAKA
Ben, Hui et al. (2012). Observation of painSensitive points along the meridians in
patients with gastric ucer or gastritis. Evidence-Based Complementary And
Alternative Medicine: 1–7.
Prasetyo, S.N ( 2010). Konsep dan proses keperawatan nyeri. Yogyakarta : Graha
ilmu.
Price, A., S., Wilson, & Carty, L., M. (2006).Patofisiologi konsep klinis proses-
proses penyakit, Ed 6, Vol 1&2. Jakarta: EGC.
Setiyowati, D., R , Luh T & Fitriana, P. (2017). Pengaruh kompres air hangat
terhadap nyeri pada penderita flebitis di Rs Dkt Jember. The Indonesian
Journal Of Health Science, 8 (2), 5-6.
Subekti, Tri, & Utami, M.S. (2011). Metode relaksasi untuk menurunkan stres dan
keluhan tukak lambung pada penderita tukak lambung kronis.Journal Psikologi
38(2), 147–63.
Sudoyo, A. (2019). Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid 1,2,3, Edisi 4. Jakarta:
internal publishing.
WHO.(2016). Methods and data sources for global burden of disease estimates
2000-2016. October 15, 2018.
Yosep Dwi Riyanto. (2019). Penerapan kompres hangat untuk mengurangi nyeri
pada pasien gastritis di ruang rawat puskesmas Muara Lakitan Kabupaten Musi
Rawas tahun 2019, Journal Keperawatan, 2 (2), 101-103.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Plagiarism Checker
XOriginalityReport
Similarity
Found:29
%
Date: Friday,
Juni 26, 2020
Statistics: 1013 words Plagiarized /
3441Totalwords
Remarks: Medium Plagiarism Detected-Your Document
Needs Selective Improvement.
--------------------------------------------------------------------------
LEMBAR PERSETUJUAN
(Informed Consent)
pertanyaan yang saya ajukan maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian
ini saya memahami bahwa penelitian ini menghargai hak-hak sebagai responden
dan saya menyadari penelitian ini tidak berdampak negatif bagi saya dan anak
saya.
Saya memahami bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini akan bermanfaat
rawat inap.
pernyataan ini sebagai bukti saya setuju ikut berpartisipasi sebagai responden
Jakarta, 2020
(...............................)
Lampiran 4
No Protokol Ya Tidak
3. Identifikasi klien
6. Mencuci tangan
10. Kaji kondisi klien secara teratur dan ganti buli-buli setelah 15
menit
11. Lakukan kembali pengukuran skala nyei menggunakan NRS
13. Dokumentasikan
Lampiran 5
Lampiran 6
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Devi Julyanti
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 8 Desember 1997
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Gaga rt. 06/04 No. 46 Semanan, Kalideres
Jak- Bar
Agama : Islam
Email : devijuly0812@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
TK : FAJAR
SD : SDN 05 PAGI
SMP : SMP ERA PEMBANGUNAN 3
SMA : SMAN 94 JAKARTA BARATA
Perguruan Tinggi : AKPER PELNI JAKARTA
Lampiran 7
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : ..................................................
NIM : ..................................................
Nama Pembimbing : ..................................................
..................................................
Judul: ……………………………......