Disusun Oleh :
Acu Samsudin 221FK04053 Eriska Priscilia 221FK04066
Hamdani S.R
Adinda dewi Utari 221FK04054 Fazry Rachmatulloh 221FK04067
Ajeng Restu Rahayu 221FK04055 Fitri Nurjanah 221FK04068
Aldy Wahyu 221FK04056 Gilang Aditya R 221FK04069
Allecia Putri Berliana 221FK04057 Gugun Gunawan 221FK04070
Andrea Reza 221FK04058 Hesti Oktari Rahayu 221FK04071
Dirgantar
Anggi Fitriani 221FK04059 Ismi Tazkiyah 221FK04072
Anisa Melani 221FK04060 Khofi Indraka 221FK04073
Asi Kartika Sumirat 221FK04061 Mega Oktaviani 221FK04074
Citra Sapitri 221FK04062 Mila Jamilatul M 221FK04075
Delinda 221FK04063 Nadia Permatasari 221FK04076
Dewi Handayani 221FK04064 Naufal Azis 221FK04077
Dinar Eka Putri N 221FK04065 Nida Ulhasanah 221FK04078
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
SLB Negeri Raharja Tanjungsari” yang dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin
dan sebagaimana mestinya. Sholawat serta salam tak lupa selalu kami curahkan
kepada baginda alam, suri tauladan, Nabi Muhammad SAW, dan juga bagi
Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan sebuah kritikan dan saran
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
1.2 TUJUAN ............................................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum .............................................................................. 3
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 3
1.3 MANFAAT .......................................................................................... 4
BAB II KEPUSTAKAAN.............................................................................. 5
2.1 KONSEP RETARDASI MENTAL ...................................................... 5
2.1.1 Definisi Tunagrahita .................................................................... 5
2.1.2 Penyebab Tunagrahita .................................................................. 6
2.1.3 Klasifikasi Tunagrahita ................................................................ 7
2.1.4 Pathway Tunagrahita ................................................................... 9
2.1.5 Tanda dan Gejala Tunagrahita ................................................... 11
2.1.6 Penatalaksanaan Tunagrahita ..................................................... 12
BAB III PELAKSANAAN .......................................................................... 14
3.1 PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................................... 14
3.2 PEMBAHASAN ................................................................................. 20
BAB IV KESIMPULAN SARAN ............................................................... 23
4.1 KESIMPULAN .................................................................................. 23
4.2 SARAN ............................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 25
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
SLB merupakan Sekolah Luar Biasa yang mana di dalam nya terdapat
kemampuan berfikir, yang mana tidak dipungkiri lagi kalau mereka sudah tentu
mengalami kesulitan dalam belajar. Selain itu mereka juga kurang mampu
sesuatu, dan membedakan antara yang benar dan yang salah. Ini semua
bagaimana memilih metode yang tepat untuk jenis dan situasi pembelajaran,
internal (berasal dari diri sendiri) maupun eksternal (berasal dari luar atau
mental pada anak tunagrahita tidak dapat ditingkatkan secara spontan. Namun
secara sistematis dan dengan kesabaran guru dalam kegiatan belajar mengajar
memiliki maksud, tujuan, dan penerapan tertentu. Hal yang sama berlaku untuk
metode seperti sistem diskusi, tim, dan strategi pembelajaran. Metode ini
merupakan cara yang tepat bagi siswa untuk mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, materi yang sesuai dengan kecepatan dan
kesulitan belajar, tujuan dan berbagai aspek kegiatan belajar lainnya, sesuai
untuk hidup mandiri. Pada prinsipnya setiap anak berhak untuk belajar, tetapi
1.2 TUJUAN
Tanjungsari.
4
1.3 MANFAAT
BAB II
KEPUSTAKAAN
penyesuaian.
bukan hanya satu atau dua hari, tetapi untuk selama-lamanya. Hal
6
ini
janin. Selain itu,adanya infeksi penyakit Sifilis. Dalam hal lain daoat
obatan ilegal yang digunakan oleh wanita hamil. Racun tersebut dapat
tersebut.
kepala.
kerusakan otak.
a. Intelektual
Mereka hanya siap untuk sampai pada tingkat usia mental pra-
sekolah,
b. Aspek sosial
8
menyelesaikan pekerjaan.
mendesak diri atau menjaga diri. Seperti ketika lapar atau haus
dan masalah dalam pembentukan bunyi pada pita suara atau rongga
mulut.
f. Aspek akademik
dan berhitung yang problematis, akan tetapi hal tersebut bisa diatasi
rahim, saat bayi tersebut masih berbentuk janin. Selain itu dapat pula
terjadi sedera pada saat kelahiran (persalinan). Ada teori lain yang
fusngsi kelenjar internal dari ibu selama kehamilan, dan hal ini belum
dialami oleh ibu-ibu yang hamil, misalnya ibu terkena penyakit campak
mental.
misalnya akibat neoplasma otak akan mengakibatkan reaksi sel otak yang
fenilketonuria.
keadaan bayi waktu lahir yaitu dengan berat badan rendah kurang dari
(Salmiah, 2010).
1
1
Pathway :
a) Secara Farmakologis
sejak dini.
prasekolah.
konsultasi neurolugis.
b) Pendidikan Kesehatan
a) Intervensi Dini
Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk
mandi.
b) Taman Bermain
BAB III
PELAKSANAAN
a. Persiapan
1. Persiapan :
2. Orientasi (5 menit) :
a. Salam terapeutik :
b. Evaluasi/validasi :
c. Kontrak :
d. Deskripsi program
e. Tujuan program
kali pertemuan
b. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahap Kerja :
jarum jam
permainan.
seperti sebelumnya.
2. Tahap terminasi :
a. Evaluasi :
b. Tindak lanjut :
c. Evaluasi/hasil
a. Evaluasi
b. Hasil
Identitas
Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan gangguan
Retardasi mental
a. Hasil
a) Kemampuan koordinasi sensomotorik dari hasil
observasi yang dilakukan disekolah secara umum
kemampuan sensomotorik (sensori, motorik halus,
motorik kasar) masih kurang baik. Anak belum bisa
membuka bungkus makanan, anak belum lancar
memasukan kancing baju dan masih gagal melempar
kembali bola yang dilemparkan oleh terapis
b) Kemampuan sosial
Ketika dilakukan pengamatan menunjukkan anak sulit
Identitas
Anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan gangguan
Retardasi mental
a. Hasil
a) Kemampuan koordinasi sensomotorik dari hasil
observasi yang dilakukan disekolah secara umum
kemampuan sensomotorik (sensori, motorik halus,
motorik kasar) cukup baik. Anak bisa membuka bungkus
makanan, anak bisa memasukan kancing baju dan bisa
melempar kembali bola yang dilemparkan oleh terapis
b) Kemampuan sosial
Ketka dilakukan pengamatan menunjukkan anak mudah
3.2 PEMBAHASAN
retardasi mental tentang cara membuka bungkus makanan, cara makan yang
benar, cara mengancingkan baju dan menyisir rambut didapatkan hasil bahwa
sesudah terapi. Hal ini sesuai dengan penelitian Puspitasari, et al (2022)di SLB
rata sebelum diberikan terapi adalah 1.20 dan setelah diberikan terapi
dan setelah diberikan terapi okupasi memasang tali sepatu dengan peningkatan
rata-rata sebelum diberikan terapi adalah 2,67 dan setelah diberikan terapi
diberikan terapi adalah 85,92 dan setelah diberikan terapi kemampuan motorik
Okupasi terapi adalah terapi latihan pada anak dan dewasa dengan
21
bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, sehingga gerakan
lingkaran, segi empat, segi tiga, dan menggunting sesuai dengan pola(Raharjo
mata dengan tangan. Saraf motorik halus bisa dilatih dan dikembangkan
dengan adanya kegiatan dan rangsangan yang dilakukansecara rutin dan terus
yang tinggi. Proses perkembangan motorik halus pada pendidikan luar biasa
digunting merupakan latihan motorik dan keterampilan yang baik untuk anak.
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
bahwa :
.jadi kebanyakan anak sudah mandiri, namun tetap ada beberapa aktivitas
4.2 SARAN
4.2.1 Terapis
grahita, salah satunya adalah teknik terapi okupasi pada anak tuna
grahita.
peserta didik, salah satunya adalah terapi okupasi bina diri yang
tunagrahita.
25
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana, S., Ramdhanie, G. G., & Mediani, H. S. (2021). Pengetahuan Dan Sikap
Orangtua Terhadap Kemandirian Anak Retardasi Mental Ringan. Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada, 21(2), 227–238. (diperoleh Tanggal 08 Maret
2022)
Rosnawati, A. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita.
Jakarta: Luxima Metro Media
Somantri, S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Adi Tama.
Lampiran 1
23
Lampiran 2
24