Anda di halaman 1dari 15

Asuhan keperawatan pada

Diabetes Melitus
Disusun Oleh :
Safira Amar (1811011012)
Hanum Nurin Ihromi (1811011015)
Rama Hadi Jaya (1811011016)
Nafilatulbalqis (1811011020)
Nanda Sachi PT.(1811011021)
Ervin Dewi Santika (1811011027)
Lina Dwi Anggraini (1811011030)
Kristina Hesti Pratiwi (1811011035)
Shinta Puspita Sari (1811011036)
Bagus Febriyansyah (1811011039)
Laylifiyatul Husna (1811011040)
Edo Trihandoko (1711011073)
PENGKAJIAN
 Identitas klien
1. nama : Ny. M
2. Tempat tanggal lahir / usia : Magelang, 15 juli 1950/ 69 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl letjen 145, magelang
6. Diagnosis utama : Diabtes melitus
7. Diagnosis penyerta :-
 Identitas keluarga
1. Anak ketiga
nama : NY. M
usia : 49 tahun
pendidikan : SMA
pekerjaan : swasta
agama : islam
alamat : magelang
2. anak kelima
nama : Tn.U
usia : 38 tahun
Pendidikan : SMA
pekerjaan : swasta
Agama : islam
Alamat : magelang
 Riwayat kesehatan
1. Data diperoleh : klien dan keluarga
2. Keluhan utama : Ny. M mengeluh kaki kanannya mati rasa dan terdapat luka
dikaki kanan
3. Riwayat sekarang : klien mengatakan kaki kanannya mati rasa , klien mengetahui
mengidap diabetes melitus sejak 2014, kluarga klien sudah berusaha mengobati
klien dengan membawanya ke rumah sakit, klien sudah pernah opname dengan
penyakit yang sama sebanyak dua kali. Hasil gula darah terakhir pada bulan
februari 2019 yaitu 260 gr/dl. Kemudian pada hari jumaat 29 maret 2019 saat
pengkajian hasil GDS 297 gr/dl dan terdapat luka pada kaki kanan. Klien
mengatakan bahwa luka tesebur sudah ada sejak 1 tahun yang lalu.
4. Riwayat kesehatan dahulu : Sebelum menderita penyakit diabetes melitus , klien
mengatakan tidak mempunyai penyakit lainnya
5. Riwayat kesehatan keluarga : tidak ada yang
menderita penyakit diabetes melitus dan penyakit
menular
 GENOGRAM
KETERANGAN :
 Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran :composmentis
3. TTV : TD 140 / 90 mmHg, nadi 84x/menit, suhu 36,7 C, RR
20x/menit
4. Pola nutrisi : BB 79 kg, TB 158 CM, tidak ada keluhan< makan 3x
sehari, air putih 1.200 ml/ hari , tidak mempuanyai alergi makanan
5. Rambut dan kepala :
a. Inspeksi : bentuk kepala mesocepal, rambut sudah beruban, bersih, tidak
ada luka
b. Palpasi : kepala tidak ada benjolan
6. Mata dan pengelihatan : conjungtiva tidak anemis, simetris, bersih, pupil
isokor, sclera tidak ikterik
6. Hidung dan sinus
a. Inspeksi : tidak ada polip, tidak ada secret
b. Palpasi : tidak ada bejolan
8. Telingan dan pendengaran : simetris, tidak ada luka, terdapat serumen
9. Mulut dab tenggorok : bibir terlihat lembab, tampak sianosis, ada reflek
telan
10.Sistem endokrin : tidak ada pembesaran klenjar tiroid, tidak ada
hiperpigmentasi kulit
11.Thorak dan pernafasan
a. Inspeksi : dada simetris, pergerakan paru simteris
b. Palasi : taktil fremitus kanan sama dengan kiri
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi : vesikuler, tidak ada suara tambahan
12. Abdomen
a. Inspeksi : perut terlihat datar
b. Auskultasi : bising usus normal, 11x/ menit
c. Perkusi : tymphani
d. Palpasi : hepar klien tidak teraba
13. Genetalia dan anus : -
14. ekstermitas
a. Ekstermitas atas
inspeksi : pergerakan bebas, tidak ada lesi, tidak ada edema
Palpasi : turgor kulit kembali kurang dari 2 detik
b. Ektermitas bawah
Kanan
inspeksi : terdapat luka di kaki kanan klien
palpasi : turgor kulit kembali kurang dari 2 detik
Kiri
Inspeksi : pergerakan bebas
Palpasi : turgor kulit kembali lebih dari 2 detik
15. Status neurologis
a. Inspeksi : reflek membuka mata 4, respon verbal 5, respon motorik 6
b. Palpasi : reflek patella baik
16. Sistem eliminasi
a. BAB : konsistensi lunal, frekuensi 1 kali sehari, tidak ada keluhan
b. BAK : warna kuning, frekuensi 8-9 kali sehari, tidak ada keluhan
 Data penunjang
1. Tanggal : 17 februari 2019
2. Hasil pemeriksaan : GDS 260 gr/dl
 Terapi saat ini
1. Oral : metaformin 500 mg 3x sehari dan glimiperide 3x sehari
 Kondisi psikologis dan spiritual
Klien mengatakan dirinya merasa cemas dan depresi dengan apa yang ia alami,
klien mengatakan takut dengan penyakitnya.Dari hasil pemeriksaan didapatkan
hasil bahwa klien mengalami kesulitan tidur. Namun klien tetap bersyukur
terhadap apa yang dialami saat ini karena keluarga selalu memberikan dukungan
saat waktunya kontrol ke dokter, pasti anaknya selalu mau untuk
mengantarkannya ke rumah sakit. Klien menganggap penyakit yang ia derita saat
ini adalah mungkin sebagai salah satu bentuk karma yang diberikan Tuhan atas
dosa-dosanya di masa lalu, semenjak sakit klien mengaku jarang berdoa atau
mengikuti kegiatan keagamaan karena klien sudah merasa putus asa dan tidak
memiliki harapan untuk diberikan kesembuhan oleh Tuhan YME. Ketika menjalani
perawatan di rumah sakit, klien meminta untuk dapat berkonsultasi dengan
ustadz tentang rasa takut yang klien rasakan.Ny. S sudah pasrah menerima
keadaannya yang menderita diabetes mellitus sejak tahun 2014.Ny. S mengatakan
sudah siap jika sewaktu-waktu dipanggil Tuhan YME. Hubungan Ny. S dengan
tetangga sekitar baik, tetangga selalu mensupport agar Ny. S dapat segera
membaik.
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka gangrene pada


ekstremitas.
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian.
3. Distress spiritual berhubungan dengan proses perkembangan penyakit.
Perencanaan Keperawatan

1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya luka gangren pada ekstremitas
Intervensi :
a. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
b. Observasi luka.
c. Monitor GDS.
d. Perawatan luka

2. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian


Intervensi :
a. Identifikasi tingkat kecemasan.
b. Bantu klien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan.
c. Ajarkan klien menggunakan teknik relaksasi.
d. Ajarkan klien menggunakan teknik relaksasi.
e. Gunakan pendekatan terapeutik.
f. Anjurkan keluarga untuk menemani klien dalam mengurangi ansietas.
g. Berikan dukungan kepada Ny. S agar tetap menjalankan kehidupannya dengan baik.
h. Motivasi Ny. S untuk mengungkapkan pikiran atau masalah dan dapat menerima
ekspresi kesedihan dan kecemasannya.
3. Distress spiritual berhubungan dengan perkembangan proses penyakit

Intervensi
a. Memberikan ketenangan atau privasi sesuai dengan kebutuhannya melalui
berdoa dan beribadah secara rutin.
b. Hadirkan pemimpin spiritual untuk menjelaskan berbagai konflik keyakinan
dan alternatif pemecahannya.
c. Meningkatkan harapan dari pasien dan keluarga.
d. Membantu pasien memelihara atau membangun hubungan personal yang
dinamis e. dengan yang maha tinggi dalam menghadapi situasi yang ada.
Implementasi
Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai