BALUT BIDAI
Tim Penyusun :
Kelas : 3 Reguler A
1
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
KATA PENGANTAR
2
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................. 2
Daftar Isi .................................................................... 3
KB I:KEPERAWATAN ELEKTIF
Pendahuluan ................................................................ 5
Tujuan/KD ................................................................... 6
Sub pokok Bahasan:
Indikator............................. ............................... .......6
Uraian Materi ........................................................... 7
1. Pengertian balut bidai ...........................................................................7
2. Tujuan pembidaian................................................................................7
3. Tujuan pembalutan...............................................................................8
4. Indikasi pembidaian ..............................................................................8
5. Kontra indikasi pembidaian ..................................................................9
6. Jenis-jenis Bidai ....................................................................................10
7. Macam Balut .........................................................................................12
8. Alat dan bahan pembidaian ...................................................................14
9. Prinsip-prinsip pemberian balut bidai ...................................................14
10. Prosedur dasar pembidaian ...................................................................14
11. Tindakan pelaksanaan pembidaian .......................................................16
Latihan ....................................................................... 22
Tes Fomatif ................................................................. 23
Rangkuman .................................................................. 24
Daftar Pustaka ............................................................. 25
3
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami
teori dan tekhnik dalam pembidaian.
RELEVANSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETUJUK BELAJAR
M
odul pembelajaran bidaiini terdiri dari 1 modul yang berisi
materi beserta latihan, rangkuman , dan tes formatif. Untuk bisa
mengerjakan latihan dan menjawab tes formatif, pelajarilah
setiap pokok bahasan dengan seksama.
4
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
PEMBIDAIAN
PENDAHULUAN
5
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
TUJUAN (KD)
SUB POKOK BAHASAN
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa mampu :
1. Mengetahui pengertian balut bidai
2. Mengetahui Tujuan pembidaian
3. Mengetahui Tujuan pembalutan
4. Mengetahui Indikasi pembidaian
5. Mengetahui Kontra indikasi pembidaian
6. Mengetahui Jenis-jenis Bidai
7. Mengetahui Macam Balut
8. Mengetahui Alat dan bahan pembidaian
9. Mengetahui Prinsip-prinsip pemberian balut bidai
10. Mengetahui Prosedur dasar pembidaian
11. Mengetahui Tindakan pelaksanaan pembidaian
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian balut bidai
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Tujuan pembidaian
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Indikasi pembidaian
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Kontra indikasi pembidaian
5. Mahasiswa mampu menjelaskan Jenis-jenis Bidai
6. Mahasiswa mampu menjelaskan Macam Balut
7. Mahasiswa mampu menjelaskan Alat dan bahan pembidaian
8. Mahasiswa mampu menjelaskan Prinsip-prinsip pemberian balut bidai
9. Mahasiswa mampu menjelaskan Prosedur dasar pembidaian
10. Mahasiswa mampu menjelaskan Tindakan pelaksanaan pembidaian
6
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
URAIAN MATERI
A. PENGERTIAN
Balut bidai adalah tindakan memfiksasi /mengimobilisasi bagian
tubuh yang mengalami cidera dengan menggunakan benda yang bersifat
kaku maupun fleksibel sebagai fiksator /imobilisator.
Balut bidai adalah pertolongan pertama dengan pengembalian
anggota tubuh yang dirsakan cukup nyaman dan pengiriman korban tanpa
gangguan dan rasa nyeri
Balut bidai adalah suatu cara untuk menstabilkan /menunjang
persendian dalam menggunakan sendi yang benar /melindungi trauma dari
luar.
B. TUJUAN PEMBIDAIAN
1. Mencegah gerakan bagian yang stabil sehingga mengurangi nyeri
dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Mempertahankan posisi yang nyaman.
3. Mempermudah transportasi organ
4. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cidera.
5. Mempercepat penyembuhan.
6. Memperrtahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak
bergerak
7. Memberikan tekanan
8. Melindungi bagian tubuh yang cedera
9. Memberikan penyokong pada bagian tubuh yang cedera.
10. Mencegah terjadinya pembengkakan
11. Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi
12. Memudahkan dalam transportasi penderita.
7
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
C. TUJUAN PEMBALUTAN
1. Menghindari bagian tubuh agar tidak bergeser dari tempatnya
2. Mencegah terjadinya pembengkakan
3. Menyokong bagian badan yang cidera dan mencegah agar bagian itu
tidak bergeser
4. Menutup agar tidak kena cahaya, debu dan kotoran
5. Menahan sesuatu seperti :menahan penutup luka, menahan bidai
menahan bagian yang cedera dari gerakan dan geseran, menahan
rambut kepala di tempat
6. Memberikan tekanan, seperti terhadap :kecenderungan timbulnya
perdarahan atauhematoma, adanya ruang mati (dead space)
7. Melindungi bagian tubuh yang cedera.
8. Memberikan "support" terhadap bagian tubuh yang cedera
D. INDIKASI PEMBIDAIAN
1. Fraktur (Patah Tulang)
a. Fraktur terbuka yaitu tulang yang patah mencuat keluar melalui
luka yang terdapat pada kulit.
b. Fraktur tertutup yaitu tulang yang patah tidak sampai keluar
melalui luka yang terdapat di kulit.
Kemungkinan patah tulang harus selalu dipikirkan setiap
terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada
keraguan, perlakuan korban sebagai penderita patah tulang. Pada
fraktur terbuka tindakan pertolongan harus hati-hati, karena selain
bahaya infeksi gerakan tulang yang patah itu dapat melukai
pembuluh-pembuluh darah sekitarnya sehingga terjadi perdarahan
baru.
8
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
2. Terkilir
Terkilir merupakan kecelakaan sehari-hari, terutama di lapangan
olah raga. Terkilir disebabkan adanya hentakan yang keras terhadap
sebuah sendi, tetapi dengan arah yang salah. Akibatnya, jaringan
pengikat antara tulang (ligamen) robek. Robekan ini diikuti oleh
perdarahan di bawah kulit. Darah yang berkumpul di bawah kulit
itulah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan.
Ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada sendi yang
mengalami terkilir :
a. Terjadi peregangan dan memar pada otot atau ligamen, jenis ini
digolongkan terkilir ringan.
b. Robekan pada ligamen, ditandai dengan rasa nyeri, bengkak dan
memar biasanya lebih berat dari pada jenis tang pertama. Jenis ini
digolongkan terkilir sedang.
c. Ligamen sudah putus total sehingga sendi tidak lagi stabil.
Biasanya terjadi perdarahan sekitar robekan, yang tampak sebagai
memaryang hebat.
3. Luka terbuka
4. Penekanan untuk menghentikan pendarahan
7. Perubahan bentuk
8. Nyeri gerak aktif dan pasif
9. Nyeri sumbu
10. Pasien merasakan sensasi seperti jeruji ketika menggerakkan
ekstremitas yang mengalami k. cidera (krepitasi )
11. Fungsiolaesa
12. Perdarahan bisa ada /tidak.
13. Hilangnya denyut nadi /rasa raba pada distal lokasi cidera.
14. Kram otot sekitar lokasi cidera
E. KONTRA INDIKASI
1. Pembidaian baru boleh dilaksanakan jika kondisi saluran nafas,
pernafasan dan sirkulasi penderita sudah distabilkan. Jika terdapat
gangguan sirkulasi dan atau gangguan yang berat pada distal daerah
fraktur, jika ada resiko memperlambat sampainya penderita ke rumah
sakit, sebaiknya pembidaian tidak perlu dilakukan.
2. Hipermobilitas
3. Efusi Sendi
4. Inflamasi
5. Fraktur humeri dan osteoporosis
F. JENIS-JENIS BIDAI
1. Bidai keras
Merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam kesdaan
darurat.kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang mempunyai
syarat dilapangan.
Contohnya : pada pasien fraktur tulang
10
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
2. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan berfariasi tergantung dari
pembuatannya hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih
khusus umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contohnya : fraktur tulang paha.
3. Bidai improvisasi
Bidai yang cukup dibut dengan bahan cukup kuat dan
ringan untuk menopang ,pembuatannya sangat tergantung dari
bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contohnya : pasien luka kecelakaan
11
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
G. MACAM BALUT
1. Mitela
12
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
14
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
e. Jika ada luka terbuka tangani segera luka dan pendarahan dengan
menggunakan cairan antiseptik dan tekan perdarahan dengan kassa
steril
f. Jika mengalami deformitas yang berat dan adanya gangguan pada
denyut nadi ,sebaiknya dilakukan telusuran pada ekstremitas yang
mengalami deformitas. Proses pelurusan harus hati-hati agar tidak
memperberat .
g. Periksa kecepatan pengisian kapiler. Tekan kkuku pada ekstremitas
yang cedera dengan ekstremitas yang tidak cedera secara bersamaan.
Periksa apakah pengembalian warna merah secara bersamaan
/mengalami keterlambatan pada ekstremitas yang cedera. Jika terjadi
gangguan sirkulasi segera bawa ke RS.Jika terjadi edema pada
daerah cedera ,lepaskan perhiasan yang dipakai penderita .
h. jika ada fraktur terbuka dan tampak tulang keluar. Jangan pernah
menyentuh dan membersihkan tulang tersebut tanpa alat steril karena
akan memperparah keadaan .
2. Persiapan alat
a. Bidai dalam bentuk jadi /bidai standart yang telah dipersiapkan
b. Bidai sederhana (panjang bidai harus melebihi panjang tulang dan
sendi yang akan dibidai )contoh :papan kayu, ranting pohon.
c. Bidai yang terbuat dari benda keras (kayu) sebaiknya dibalut dengan
bahan yang lebih lembut (kain, kassa, dsb)
d. Bahan yang digunakan sebagai pembalut pembidaian bisa berasal
dari pakaian atau bahan lainnya. Bahan yang digunakan harus bisa
membalut dengan sempurna pada ekstremitas yang dibidai namun
tidak terlalu ketat karena dapat menghambat sirkulasi
15
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
16
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
A. PENGERTIAN
Pemasangan bidai adalah suatu tindakan untuk mengatasi atau membantu
pasien yang mengalami patah tulang sehingga tidak terjadi pergerakan /
pergeseran sehingga pasien tidak merasa sakit.
B. TUJUAN
1. Mempertahankan posisi bagian tulang yang patah agar tidak bergerak
2. Memberikan tekanan
3. Melindungi bagian tubuh yang cedera
4. Memberikan penyokong pada bagian tubuh yang cedera
5. Mencegah terjadinya pembengkakan
6. Mencegah terjadinya kontaminasi dan komplikasi
7. Memudahkan dalam transportasi penderita
C. PRINSIP
1. Bahan yang digunakan sebagai bidai tidak mudah patah atau tidak terlalu
lentur
2. Panjang bidai mencangkup dua sendi
3. Ikatan pada bidai paling sedikit dua sendi terikat, bila bisa lebih dari dua
ikatan lebih baik
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar
5. Prinsip pertolongan pertama pada patah tulang
6. Pertahankan posisi
7. Cegah infeksi
8. Atasi syok dan perdarahan
9. Imobilisasi (fiksasi dengan pembidaian)
17
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
Nilai Ket
No. Aspek Kegiatan
1 2 3 4
1. Persiapan Alat
2. Persiapan Pasien
1. Inspeksi adanya gangguan integritas
kulit yang ditandai dengan abrasi,
perubahan warna, luka, atau edema.
(Lihat dengan teliti daerah
penonjolan tulang).
2. Observasi sirkulasi dengan
18
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
tambahan.
7. Mengatur posisi pasien ke posisi
semula.
8. Evaluasi sirkulasi bagian distal bila
pemasangan perban telah selesai dan
lakukan minimal 2 kali selama
periode 8 jam.
9. Dokumentasikan
10. Merapikan alat.
11. Mencuci tangan.
C. PENDOKUMENTASIAN
3. Mencatat hasil tindakan perawatan luka yang mencakup data subyektif dan
obyektif, analisa dan planning.
21
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
LATIHAN
Soal :
1. Seorang pengendara sepeda motor CBR bernama tn. T umur 23 th
mengalami kecelakaan, korban patah tulang dapat dilakukan pembidaian
menggunakan bidai kaku.yang termasuk bidai kaku diantaranya…
2. Jelaskan apa yang dimaksud pembidaian dan sebutkan jenis-jenis
pembidaian!
3. Bagaimana konsep pembidaian jika terjadi fraktur humerus?
4. Jelaskan kontra indikasi penanganan bidai!
Jawaban :
1. kayu
2. Pembidaian adalah tindakan memfiksasi atau mengimbolisasi bagian
tubuh yang mengalami cidera dengan menggunakan benda yang bersifat
kaku maupun fleksibel sebagai fraktur atau imobilisasi.
Jenis-jenis bidai meliputi :
1. bidai keras
2. bidai fiksasi
3. bidai improvisasi
4. gendongan
3. Pembidaian yang dilakukan dengan gendongan, yaitu menggunakan
pembalut umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan
tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah
cidera.
4. Pembidaian baru boleh dilaksanakan jika kondisi saluran nafas, pernafasan
dan sirkulasi penderita sudah distabilkan. Jika terdapat gangguan yang
berat pada diztal daerah fraktur jika ada resiko memperlambat sampainya
penderita ke RS, sebaiknya pembidaian tak perlu dilakukan.
22
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
TES FORMATIF
A. Pilihan Ganda
1. Seorang tenaga medis melakukan pembalutan pada pasien yang
mengalami cidera akibat kecelakaan. Tujuan pembalutan tersebut
kecuali….
a. mempertahankan bidai, kasa penutup, dan lain-lain.
b. Imobilisasi
c. membuat pasien senang
d. sebagai penekan untuk menghentikan perdarahan dan menahan
pembengkakan
2. berikut ini yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembalutan, kecuali:
a. usia korban
b. tempat dan letak yang akan dibalut
c. jenis pembalut yang digunakan
d. pemberian desinfektan pada luka terbuka
3. Sebutkan alat yang dapat digunakan untuk menggantung lengan yang
cidera…
a. balut bidai
b. balut mitela
c. balut kasa
d. semua benar
4. Dalam melakukan pembidaian hal yang perlu diperhatikan kecuali….
a. harus dapat mempertahankan kedudukan dua sendi tulang didekat
tulang yang patah
b. tidak boleh terlalu kencang atau terlalu kendur
c. kurang panjang
d. cukup kuat untuk menyokong
23
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
5 . B e r i k u t i n i ya n g m e r u p a k a n i n d i k a s i d a l a m p e m b i d a i a n
adalah ...
a. Fraktur
b . p e n ya k i t g i n j a l
c. Diabetes militus
d. Perdarahan
RANGKUMAN
24
Mata Kuliah:KEPERAWATAN ELEKTIF
DAFTAR PUSTAKA
25