PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan dipandang sebagai suatu kondisi atau tingkat stabilitas sistem dan di
pandang sebagai suatu rentang dari sejahtera ke sakit. Stabilitas terjadi ketika seluruh bagian
sistem berada dalam kondisi harmonis sehingga keseluruhan tidak tercapai maka akan terjadi
kondisi sakit. Ketika energy yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan tidak terrpenuhi
akan terjadi kematian. Oleh karena itu, di perlukan kesehatan untuk mengatasi masalah
tersebut.
kelompok serta masyarakat. Pelayanan kesehatan pada intinya bertujuan untuk memberi jasa
pelayanan kepada sektoral secara intensif dan terpadu, juga keterlibatan aktif masyarakat
khususnya pembangunan kesehatan dapt dicapai sesuai yang diharapkan. Hal ini sejalan
dengan visi Indonesia sehat 2011, lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang
konduksif bagi terwujudnya keadaan sehat,tersediannya air bersih yang cukup, sanitasi
lingkungan yang memadai, perumahan dan permukiman yang sehat, perencanaan kawasan
yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehiduoan bermasyarakat yang saling tolong-
1
Upaya yang diperlukan untuk mewujudkan hala tersebut diatas adalahh dengan
merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko
tinggi melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta ttindak kuratif dan
dengan sasaran individu, keluarga dengan kontek pelayanan promosi dengan memelihara
Pendekatan tersebut diatas merupakn salah satu bagian dari pelaksanaan dari praktek
dilaksanakan secara bersamaan didesa peukan sot dalam watu 4 minggu mulai dari tanggal
17 maret 2014 sampai dengan 12 april 2014, dengan menggunakan konsep Neuman.
merupakan suatu sistem terbuka yang memiliki sumber energi dan memepunyai 5 variabel
tersebut bertujuan untuk melindungi intra struktur atau sumber anergi dari stressor yang
dapat mempengaruhi komunitas. Stressor yaitu garis normal dan garis pertahanan fleksibel
Berdasrkan teori Neuma tersebut maka masalah untuk menentukan msalah kesehatan
2
perengkat desa dan masyarakat serta pengambilan data tersier melaluiu fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu dan kegiatan posyandu. Sehingga didapat
masalah berdasarkan subvariabel yaitu : PUS,ibu hamil, balita, anak usia remaja, dewasa
pengumpulam data dalam bentuk quisioner yang kemudian disebarkan pada 59 responden
dan sehinhha dari hasil pendataan tersebut didapatka beberapa masalah yaitu msalah
lingkungan, penurunan derajat kesehatan lansia, kebersihan wc, serta pengolahan air minum
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
proses keperawatan didesa peukan sot kecamatan simpang tiga kabupaten pidie
2. Tujuan khusus
selama 4 minggu mulai dari tanggal 17 maret sampai dengan 12 april 2014
3
e. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan dalam
praktek keperawatan komunitas didesa peukan sot kecamatan si mpang
tiga kabupaten pidie
f. Melakukan dokumentasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan
dalam praktek keperawatan komunitas didesa peukan sot kecamatan
simpang tiga kabupaten pidie
4
BAB II
pemkab pidie diawali dengan kontrak waktu dinas selama ± 4 minggu dan
membuat perencanaan kegiatan untuk setiap minggu. Salah satu kegiatan yang
2. Tahap pengkajian
Hasil willset survey yang dilakukan menunjukkan bahwa didesa peuka sot
5
b. Analisis data sekunder
desa peukan sot. Data yang didapat adalah jumlah kasus dan jumlah
yang menggunkakn alat kontra sepsi, dan jumlah balita dan bayi yang
mendapatkan imunisasi.
c. Hasil wawancara
Dari hasil wawancara dengan kepala desa peukan sot didapatkan luas
desa ceubrek, sebelah barat berbatas dengan desa blang paseh ,Sebelah
desa peukan sot memiliki jumlah penduduk sebanyak 501 jiwa dari 139
KK.
6
menyepakati kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tidak hanya dari mahasiswa/I tetapi juga berasal dari masyarakat yang
kegiatan-kegiatan tersebut.
Hasil pengolahan data yang berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada
sampel masyarakat desa peukan sot dapat dilihat dari beberapa tabel
berikut :
7
Tabel 1.1 distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pendidikan di desa peukan sot
8
1.5 jenis penerangan yang digunakan warga desa peukan sot
9
1.10 cara penggunaan air minum warga desa peukan sot
NO JARAK JUMLAH %
1 < 3 KM 13 26%
2 3-5 KM 37 74%
3 >5 KM 0 0%
JUMLAH 50 100%
10
1.15 pelayanan kesehatan warga desa peukan sot
11
Analisa data
No Data Masalah
HASIL SURVEI :
2.
Resiko tejadinya gangguan sistem perkemihan
Warga banyak
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
menggunakan sumber air
sumur bor(54%) masyarakat tentang cara pengolahan air yang
Air yang di konsumsi benar.
banyak mengandung
kapur(46%)
3.
Pemahaman ibu tentang imunisasi berhubungan
Balita di bawa ke
posyandu(89%)
Balita telah mendapat
imunisasi
lengkap(86,08%)
Hampir seluruhnya balita
memiliki KMS(92%)
Keterbatasan rentang gerak berhubungan dengan
4.
HASIL SURVEI : ketidakmampuan lansia mengatur diet hipertensi
12
PRIORITAS MASALAH
P
N R
MASALAH KESEHATAN A B C D E G KETERSEDIAAN SUMBER J
O F U
I
O
M
R
L
I
A
H I J K L H
T
A
s
2. Resiko tejadinya 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 38
gangguan sistem
perkemihan
`
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
cara pengolahan air
yang benar.
Pemahaman ibu
3. 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 2 37
tentang imunisasi
berhubungan dengan
upaya peningkatan
kesehatan balitam,
4. 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 36
Keterbatasan rentang
gerak berhubungan
dengan
13
ketidakmampuan lansia
mengatur diet
hipertensi
14
Intervensi yang telah disepakati
15
BAB III
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini kelompok akan membandingkan antar teori dengan kenyataan yang
didapatkan pada saat melaksanakan praktek keperawatan komunitas di desa peukan sot kecamatan
simpang tiga.
A. Faktor kekuatan
Faktor kekuatan yang dirasakan dalam perencanaan tindakan yaitu adanya fasilitas
kesehatan yang berlokasi di desa peukan sot yaiyu polindes, faktor kekuatan yang dirasakan dalam
pelaksanaan tindakan antara lain adanya dukungan dari camat,puskesmas, pihak kepolisian, tokoh
masyarakat terutama sumber daya manusiawinya, peran serta masyarakat yang aktif dan kader
yang ikut terlibat dalam setiap kegiatan.
B. Faktor kelemahan
16
di masyarakat. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang kurang sesuai dengan sub variabel
yang ada dalam konsep Neuman, sehingga banyak sub variabel yang tidak dapat dikaji secara
lengkap bahkan ada sebagian isi dari kuesioner tidak diperlukan dalam menganalisa masalah
kesehatan di masyarakat. Alat pengumpulan data yang digunakana juga masih kurang untuk direvisi
atau perbaikan ulang dan informasi kepada masyarakat yang akan dijadikan sampel belum optimal.
Faktor kelemahan yang dirasakan dalam menyusun perencanaan untuk mengatsi masalah
adalalah masyarakat terlihat bingung karena mereka belum pernah menyusun suatu rencana
penyelesaian msalah kesehatan sebelumnya dan alokasi waktu yang disediakan untuk membahs
perencanaan juga mempunyai kesibukan masing-masing dengan pekerjaannya sehingga waktu yang
tersedia tidak cukup untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Faktor kelemahan yang dirasakan dalam pelaksanaan tindakan antara lain agak sulit untuk
menghimpun msayarakat untuk setiap pelaksanaan kegiatan karena masyarakat selalu bekerja dari
pagi hingga sore hari sehingga sulit mengumpulkan banyak warga untuk mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa.
17
BAB IV
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan analisa hasil asuhan keperawatan komunitas di desa peukan sot kecamatan
simpang tiga dapt di ambil kesimpulan sebagai berikut :
18
3) Tindakan yang telah dilakukan mahasiswa/i bersama dengan masyarakat meliputi : kerja
bakti massal ( gotong royong), penyuluhan tentang diet hipertensi dan bahaya tumor,
serta pemilihan bayi dan rumah sehat.
4) Pada akhir pelaksanaan praktek keperawatn komunitas mahasiswa dan masyarakat yang
diiwakili oleh perangkat desa untuk melakukan evaluasi terhadap programm kerja yang
telah dilaksanakan. Daru hasil evaluasi semua yang direncanakan dalam mengatasi
masalah yang ada dapat terlakasana dengan baik
B. Saran
1) Diharapkan kepada perangkat desa agar dapar memberika dukungan dan motivasi
kepada masyarakat untuk ikut serta dalam setiap pelaksanaan program kesehatan
sehingga derajat kesehatan masyarakat didesa peukan sot kecamatan simpang tiga
dapat meningkat.
2) Diharapkan kepada kader kesehatan sebagi perpanjangan tangan puskesmas di tengah-
tengah masyarakat agr dapat lebih aktif dalam setiap pelaksanaan program kesehatan
yang dilakukan oleh puskesmas dan menginformasikan berbagi kegiatan tersebut
kepada masyarakat.
3) Diharapka perkunya pembinaan yang berkelanjutan terhadap kegiatan yang telah
dicapai sehingga derajat kesehatan masyarakat di desa peukan sot kecamatan simpang
tiga dapat semakin meningkat. Hal ini dapat diwujudkan dengan kerja sama lintas
sektoral dan lintas program dengan melibatkan puskesmas di desa peukan kecamatan
simpang tiga dan kader-kader kesehatan yang ada di desa peukan sot sehingga tujuan
yang telah ditetapkan dalam rencana tindak lanjut dapat tercapai.
4) Perlunya motivasi dan support yang lebih baik untuk meningkatkan kesadaran
msyarakat akan pentingnya hidup sehat dengan mewujudkan prilaku hidup sehat yang
diwujudkan dengan lingkungan yang bersih masyarakat yang bebas dari penyakit-
penyakit akibat lingkungan yang tidak bersih
19