Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesehatan dipandang sebagai suatu kondisi atau tingkat stabilitas sistem dan di

pandang sebagai suatu rentang dari sejahtera ke sakit. Stabilitas terjadi ketika seluruh bagian

sistem berada dalam kondisi harmonis sehingga keseluruhan tidak tercapai maka akan terjadi

kondisi sakit. Ketika energy yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan tidak terrpenuhi

akan terjadi kematian. Oleh karena itu, di perlukan kesehatan untuk mengatasi masalah

tersebut.

Pelayanana kesehatan adalah setiapa upaya yang menyelenggarakan sendiri dan

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyebuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan,perorangan, keluarga,

kelompok serta masyarakat. Pelayanan kesehatan pada intinya bertujuan untuk memberi jasa

pelayanan kepada sektoral secara intensif dan terpadu, juga keterlibatan aktif masyarakat

serta kemandirian perlu di tingkatkan. Sehingga tujuan pembangunan nasional dan

khususnya pembangunan kesehatan dapt dicapai sesuai yang diharapkan. Hal ini sejalan

dengan visi Indonesia sehat 2011, lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang

konduksif bagi terwujudnya keadaan sehat,tersediannya air bersih yang cukup, sanitasi

lingkungan yang memadai, perumahan dan permukiman yang sehat, perencanaan kawasan

yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehiduoan bermasyarakat yang saling tolong-

menolong dengan memelihara budaya bangsa ( depkes RI 2002)

1
Upaya yang diperlukan untuk mewujudkan hala tersebut diatas adalahh dengan

mengggunakan metode pendekatan komunitas yang didalamnnya telah mencakup

keluraga,sebagai unit terkecil dari suatu komunitas. Adapun keperawatan komunitas

merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat

keperawatan yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko

tinggi melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta ttindak kuratif dan

rehabilitatif. Fokus keperawatan kesehatan komunitas adalah komunitas secara menyeluruh,

dengan sasaran individu, keluarga dengan kontek pelayanan promosi dengan memelihara

kesehatan komunitas. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah dengan pengkajian,

analisa data, dan data diagnosis keperawatan, perencanaan,pelaksanaan, dan evaluasi

Pendekatan tersebut diatas merupakn salah satu bagian dari pelaksanaan dari praktek

belajar lapangan program akademikeperawatan pemerintah kabupaten pidie yang mencakup

keperawatan komunitas, keperawatan kelurga, dan keperwatan gerontik. Pelaksanaannya

dilaksanakan secara bersamaan didesa peukan sot dalam watu 4 minggu mulai dari tanggal

17 maret 2014 sampai dengan 12 april 2014, dengan menggunakan konsep Neuman.

Berdasrkan model teori neuman pengkajian keperawatan menggambarkan bahwa komunitas

merupakan suatu sistem terbuka yang memiliki sumber energi dan memepunyai 5 variabel

yang saling mempengaruhi yaitu: biologis, psikologis, sosiokultural, spiritual dan

perkembangan.intra struktur dikelilingi oleh 3 lapisan sistem pertahanan. Ketiga pertahanan

tersebut bertujuan untuk melindungi intra struktur atau sumber anergi dari stressor yang

dapat mempengaruhi komunitas. Stressor yaitu garis normal dan garis pertahanan fleksibel

Berdasrkan teori Neuma tersebut maka masalah untuk menentukan msalah kesehatan

yang umumnya terjadi dimasyarakat menggunakan metide observasi, wawancara dengan

2
perengkat desa dan masyarakat serta pengambilan data tersier melaluiu fasilitas pelayanan

kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu dan kegiatan posyandu. Sehingga didapat

masalah berdasarkan subvariabel yaitu : PUS,ibu hamil, balita, anak usia remaja, dewasa

muda,dewasa lansia dan kebersiha lingkungan kemudian disusun menjadi instrument

pengumpulam data dalam bentuk quisioner yang kemudian disebarkan pada 59 responden

dan sehinhha dari hasil pendataan tersebut didapatka beberapa masalah yaitu msalah

lingkungan, penurunan derajat kesehatan lansia, kebersihan wc, serta pengolahan air minum

yang benar sesuai dengan kriteria kesehatan.

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

Melaksanakan asuhan keperawatan ditingkat komunitas dengan pendekatan

proses keperawatan didesa peukan sot kecamatan simpang tiga kabupaten pidie

2. Tujuan khusus

Setelah praktek keperawatan komunitas, keluarga dan gerontik yang dilaksanakan

selama 4 minggu mulai dari tanggal 17 maret sampai dengan 12 april 2014

mahasiswa/I diharapkan dapat :

a. Melakukan pengkajian keperwatan yang ada didesa peukansot kecamatan


siimpangbtiga kabupaten pidie
b. Menentukan masalah keperawatan komunitas didesa peukan sot
kecamatan simpang tiga kabupaten pidie.
c. Menyusun rencana keperawatn komunitas didesa peukan sot kecamatan
simpang tiga kabupaten pidie
d. Memberi tindakan keperawatan komunitas didesa peukan sot kecamatan
simpang tiga kabupaten pidie

3
e. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan dalam
praktek keperawatan komunitas didesa peukan sot kecamatan si mpang
tiga kabupaten pidie
f. Melakukan dokumentasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan
dalam praktek keperawatan komunitas didesa peukan sot kecamatan
simpang tiga kabupaten pidie

4
BAB II

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DIDESA PEUKAN SOT


KECAMATAN SIMPANG TIGA KABUPATEN PIDIE

A. Pengkajian kesehatan komunitas


1. Tahap persiapan

Pelaksanaan kegiatan praktek belajar lapangan ( PBL) mahasiswa/i akper

pemkab pidie diawali dengan kontrak waktu dinas selama ± 4 minggu dan

membuat perencanaan kegiatan untuk setiap minggu. Salah satu kegiatan yang

direncanakan dilakukan pada minggu 1 adalah membuat pertemuan dengan

masyarakat yang bertujuan membentuk kelompok kerja dan merancang

instrument berupa quisioner kelompok kerja yang terbentuk merupakan gabungan

antara mahasiswa dan masyarakat.

2. Tahap pengkajian

a. Will set survey

Kegiatan awal mahasiswa/I selam minggu pertama didesa peukan sot

adalah orientasi wilayah dengan melakukan willset survey dan

menggunakan format will set survey, kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui secara umum kondisi desa peukan sot khususnya.

Hasil willset survey yang dilakukan menunjukkan bahwa didesa peuka sot

terdapat fasilitas kesehatan polindes, sarana ibadah yaitu meunasah dan

adanya wc umum,serta 4 buah sumur bor. Jenis usaha yang ditemukan

didesa peukan sot sebagian besar adalah meulancang ( petani garam).

5
b. Analisis data sekunder

Mahasiswa/I melakukan pengumpulan data ke puskesmas, polindes, serta

wawancara dengan kader,beberapa pemuka masyarakat, dan masyarakat

desa peukan sot. Data yang didapat adalah jumlah kasus dan jumlah

kunjungan berdasarkan jumlah golongan umur, jumlah ibu hamil, pus

yang menggunkakn alat kontra sepsi, dan jumlah balita dan bayi yang

mendapatkan imunisasi.

c. Hasil wawancara

Dari hasil wawancara dengan kepala desa peukan sot didapatkan luas

wilayah adalah dengan batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan

desa ceubrek, sebelah barat berbatas dengan desa blang paseh ,Sebelah

utara berbatasan dengan laut , Sebelah selatan berbatasan dengan sungai .

desa peukan sot memiliki jumlah penduduk sebanyak 501 jiwa dari 139

KK.

d. Hasil survey kuesioner

Mahasiwa/I membuat instrument pengumpulan data berupa kuesioner dari

hasil data yang telah dikumpulkan yang akan dibagikan kepada

masyarakat didesa peukan sot melalui metode sampling.

Setelah melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner

kepada msyarakat, selanjutnya data diolah sehingga diperoleh beberapa

masalah kesehatan yang perlu mendapatkan intervensi. Oleh karena itu

diadakan pertemuan demgam masyarakat dalam bentuk loka karya mini,

untuk mensosialisasikan kondisi kesehatan masyarakat peukan sot dan

6
menyepakati kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah

kesehatan tersebut.pada pertemuan kali ini dihadiri oleh kepala desa,

perangkat desa, kader, dan msyarakat desa peukan sot.

Pada pertemuan tersebut disepakati beberapa kegiatan yang akan

dilaksanakan dalm rentang waktu 4 minggu, dimana penanggung jawab

tidak hanya dari mahasiswa/I tetapi juga berasal dari masyarakat yang

nantinya diharapkan terjalin kerja sama yang baik dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan tersebut.

Hasil pengolahan data yang berasal dari kuesioner yang dibagikan kepada

sampel masyarakat desa peukan sot dapat dilihat dari beberapa tabel

berikut :

7
Tabel 1.1 distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pendidikan di desa peukan sot

NO PENDIDIKAN LAKI-LAKI % PEREMPUAN %


1 TIDAK SEKOLAH 6 12% 7 14%
2 SD/MI 15 30% 10 20%
3 SLTP 13 26% 17 34%
4 SLTA 13 26% 13 26%
5 DIPLOMA/ PT 3 6% 3 6%
TOTAL 50 100% 50 100%

1.2 distribusi frekuensi penduduk berdasarkan pekerjaan di desa peukan sot

No Pekerjaan Laki-laki % Perempuan %


1 PNS 5 10% 2 4%
2 PETANI/ BERKEBUN 16 32% 3 6%
3 PEDAGANG/ WIRASWASTA 14 28% 7 14%
4 BURUH 4 8% 1 2%
5 NELAYAN 6 12% 37 74%
6 LAIN-LAIN 5 10% 0 0
TOTAL 50 100% 50 100%

1.3 type perumahan warga desa peukan sot

NO TIPE RUMAH JUMLAH %


1 PAPAN / KAYU 10 20%
2 SEMI PERMANEN 10 20%
3 PERMANEN 30 60%
T0TAL 50 100%

1.4 jenis lantai rumah warga desa peukan sot

NO JENIS LANTAI JUMLAH %


1 TANAH 0 0%
2 SEMEN 33 66%
3 KERAMIK 17 34%
TOTAL 50 100%

8
1.5 jenis penerangan yang digunakan warga desa peukan sot

NO JENIS PENERANGAN JUMLAH %


1 LAMPU MINYAK 2 4%
2 LISTRIK 48 96%
TOTAL 50 100%

1.6 keadaan ventilasi rumah warga desa paukan sot

NO JENIS PENERANGAN JUMLAH %


1 TIDAK ADA VENTILASI 3 6%
2 ADA TIDAK MENCUKUPI 27 54%
3 ADA DAN MEMADAI 20 40%
TOTAL 50 100%

1.7 sumber air warga desa peukan sot

NO SUMBER AIR JUMLAH %


1 AIR SUNGAI 1 2%
2 AIR HUJAN 0 0%
3 AIR SUMUR 13 26%
4 SUMUR POMPA 34 68%
5 LAIN-LAIN 2 4%
TOTAL 50 100%

1.8 tempat BAB warga desa peukan sot

NO TEMPAT BAB JUMLAH %


1 SUNGAI/ KOLAM 7 14%
2 KEBUN/ SAWAH 2 4%
3 MCK UMUM 27 54%
4 WC KELUARGA 12 24%
5 LAIN-LAIN 2 4%
TOTAL 50% 100%

1.9 tempat pembuangan sampah warga desa peukan sot

NO TEMPAT PEMBUANGAN JUMLAH %


1 KEBUN 17 34%
2 SUNGAI 0 0%
3 ADA TEMPAT KHUSUS 9 18%
4 LAIN-LAIN 24 48%
TOTAL 50 100%

9
1.10 cara penggunaan air minum warga desa peukan sot

NO CARA PENGUNAAN AIR MINUM JUMLAH %


1 DIMASAK 14 28%
2 TIDAK DI MASAK 7 14%
3 LAIN-LAIN 29 58%
TOTAL 50% 100%

1.11 tempat pembuangan air limbah warga desapeukan sot

NO PEMBUANGAN AIR LIMBAH JUMLAH %


1 KOLAM 2 4%
2 SUNGAI / DANAU 0 0%
3 SELOKAN UMUM 41 82%
4 LAIN-LAIN 7 14%
TOTAL 50 100%

1.12 pemanfaatan pekarangan warga desa peukan sot

NO PEMANFAATAN PEKARANGAN JUMLAH %


1 YA 15 30%
2 TIDAK 35 70%
TOTAL 50 100%

1.13 tempat pelayanan kesehatan keluarga desapeukan sot

NO PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA JUMLAH %


1 MENGOBATI SENDIRI 2 4%
2 DUKUN 2 4%
3 MANTRI KESEHATAN 10 20%
4 DOKTER 4 8%
5 LAIN-LAIN ( RSU) 32 64%
TOTAL 50 100%

1.14 jarak tempat pelayanan kesehatan desa peukan sot

NO JARAK JUMLAH %
1 < 3 KM 13 26%
2 3-5 KM 37 74%
3 >5 KM 0 0%
JUMLAH 50 100%

10
1.15 pelayanan kesehatan warga desa peukan sot

NO PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH %


1 POSYANDU 6 12%
2 PUSTU 0 0%
3 PUSKESMAS 22 44%
4 RUMAH SAKIT 20 40%
5 KLINIK 2 4%
TOTAL 50 100%

1.16 kebiasaan berobat wrga desa peukan sot

NO KEBIASAAN BEROBAT JUMLAH %


1 RUTIN / TIDAK SAKIT 1 2%
2 KETIKA ADA GEJALA SAKIT 29 58%
3 KETIKA SAKIT BERAT 20 40%
TOTAL 50 100%

1.17 jenis penyakit yang dialami warga peukan sot

No Nama penyakit Jumlah %


1 Hipertensi 23 46%
2 Reumatik 11 22%
3 Tumor 5 10%
4 Diabetes melitus 7 14%
5 Demam / tyfus 4 8%
Total 50 100%

11
Analisa data

No Data Masalah

1. HASIL SURVEI : Resiko terjadinya penyakit(diare,DBD)


berhubungan dengan lingkungan yang kurang
 Sampah
berserakan(10,5%) sehat.
 Adanya genangan
air(5,3%)
 Got terbuka(16,3)
 Got tersumbat banyak
sampah(10,5%)
 Penggunaan jamban
umum(76%)

HASIL SURVEI :
2.
Resiko tejadinya gangguan sistem perkemihan
 Warga banyak
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
menggunakan sumber air
sumur bor(54%) masyarakat tentang cara pengolahan air yang
 Air yang di konsumsi benar.
banyak mengandung
kapur(46%)
3.
Pemahaman ibu tentang imunisasi berhubungan

HASIL SURVEI : dengan upaya peningkatan kesehatan balita,

 Balita di bawa ke
posyandu(89%)
 Balita telah mendapat
imunisasi
lengkap(86,08%)
 Hampir seluruhnya balita
memiliki KMS(92%)
Keterbatasan rentang gerak berhubungan dengan
4.
HASIL SURVEI : ketidakmampuan lansia mengatur diet hipertensi

 23% lansia mengalami


hipertensi
 Sebanyak 58% lansia
mengeluh ngilu di lutut

12
PRIORITAS MASALAH
P
N R
MASALAH KESEHATAN A B C D E G KETERSEDIAAN SUMBER J
O F U
I
O
M
R
L
I
A
H I J K L H
T
A
s

1. Resik tinggi terjadinya 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 42 V


penyakit(diare,DBD)
berhubungan dengan
lingkungan yang kurang
sehat.

2. Resiko tejadinya 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 38
gangguan sistem
perkemihan
`
berhubungan dengan
kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
cara pengolahan air
yang benar.

Pemahaman ibu
3. 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 2 37
tentang imunisasi
berhubungan dengan
upaya peningkatan
kesehatan balitam,

4. 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 36
Keterbatasan rentang
gerak berhubungan
dengan

13
ketidakmampuan lansia
mengatur diet
hipertensi

Keterangan Huruf : Keterangan


Angka :
A : Sesuai dengan peran CHN 1 = Sangat
Rendah
B : Sesuai dengan program pemerintahan 2 = Rendah
C : Sesuai dengan intervensi pendidikan pendidikan 3 = Cukup
D : Resiko terjadi 4 = Tinggi
E : Resiko parah 5 = Sangat
Tinggi
F : Minat masyarakat
G : Kumdahan untuk diatasi
H : Tempat
I : Dana
J : Waktu
K : Fasilitas
L : Petugas

14
Intervensi yang telah disepakati

1. Resiko terjadinya penyakit(diare,DBD) berhubungan dengan lingkungan yang kurang sehat


Pada diagnosa ini tujuan jangka panjang yang ingin dicapai yaitu untuk menciptakan
lingkungan yang sehat di desa peukan sot kecamatan simpang tiga. Dan tujuan jangka pendek
yaitu setelah dilakukannya kegiatan atau intervensi diharapkam masyarakat mau
membersihkan lingkungannya dengan cara gotong royong bersama dan ikut berpartisipasi untuk
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di desa peukan sot kecamatan simpang tiga.
2. Resiko tejadinya gangguan sistem perkemihan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang cara pengolahan air yang benar
Pada diagnosa ini tujuan jangka panjang yang ingin dicapai yaitu untuk memberikan
pengetahuan kepada masyarakat tentang pencegahan penyakit yang berhubungan dengan
sistem perkemihan. Dan tujuan jangka pendek yaitu setelah dilakukannya kegiatan atau
intervensi masyarakat mampu mengolah sumber air agar tidak berbahaya bagi kesehatannya.
3. Pemahaman ibu tentang imunisasi berhubungan dengan upaya peningkatan kesehatan balita
Pada diagnosa ini tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah masyarakat tetap termotivasi
dalam memelihara kesehatan bayi dan balitanya. Dan tujuan jangka pendek yaitu setelah
dilakukannya kegiatan atau intervensi masyarakat selalu membawa bayi dan balitanya ke
posyandu dan memanfaatkan posyandu sebagai salah satu pelayanan kesehatan bagi bayi nya.
Evaluasi
1. Masalah lingkungan
 Keadaan lingkungan masyarakat mulai bersih
 Masyarakat ikut berpartisipasi dan antusias dalam menjaga kebersihan lingkungan
dengan membersihkan halaman di sekitar rumah setiap hari
 Masyarakat mau mengikuti gotong royong
2. Masalah pengolahan air sumur
 Masyarakat mengetahui bagaimana cara pengolahan air yang baik bagi kesehantannya
 Masyarakat mulai antusias dalam mempraktekkan cara pengolahan air bersih
 Masyarakat mau menerapkan cara-cara pengolahan air sehat di kelurganya masing-
masing
3. Masalah imunisasi
 Masyarakat antusias dalam mengikiti kegiatan posyandu
 Masyarakat membawa bayi dan balitanya ke posyandu untuk di imunisasi

15
BAB III

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini kelompok akan membandingkan antar teori dengan kenyataan yang
didapatkan pada saat melaksanakan praktek keperawatan komunitas di desa peukan sot kecamatan
simpang tiga.

Kegiatan praktek keperawatan komunitas telah dilaksanakan oleh mahsiawa/i program


keperawatan akademik keperawatan pemerintah kabupaten pidie bekerjasama dengan puskesmas
simpang tiga. Dari hasil kegiatan tersebut bila dikaitkan dengan konsep pelayanan utama akan
didapatkan faktor-faktor kekuatan, dan kelemahan yang akan dibahas dalam tahapan asuhan
keperawatan komunitas.

A. Faktor kekuatan

Faktor kekuatan yang mendukung dan memungkinkan dilaksanakannya pengkaijian antara


lain adanya peran serta camat, pihak puskesmas,kader,kepala desa dan pihak terkait lainnya.
Potensi masyarakat sebagai sumber daya yang tinggi yaitu perangkat desa tang tekoordinasi dengan
baik, kepala dusun, kader dan tokoh masyarakat serta tokoh agama yang terlibat dalam
perencanaan kegiatam untuk mengatasi msalah yang timbul di masyarakat bersama-sama dengan
mahasiswa sebagai fasilitator.

Faktor kekuatan yang dirasakan dalam perencanaan tindakan yaitu adanya fasilitas
kesehatan yang berlokasi di desa peukan sot yaiyu polindes, faktor kekuatan yang dirasakan dalam
pelaksanaan tindakan antara lain adanya dukungan dari camat,puskesmas, pihak kepolisian, tokoh
masyarakat terutama sumber daya manusiawinya, peran serta masyarakat yang aktif dan kader
yang ikut terlibat dalam setiap kegiatan.

B. Faktor kelemahan

Faktor kelemahan yang dirasakan adalah saat pengumpulan masalah-masalah kesehatan


yang terjadi di desa peukan sot bersama kepala desa, kader dan masyarakat yaitu pada pertemuan
mengalami hambatan dilakukan mahasiswa melalui pengumpulan data dari puskesmas dan polindes
setempat. Kelemahan lain yang dirasakan juga dalam tahap pengkajian antara lain alat pengumpilan
data yang digunakan kurang mewakili pengkajian untuk mendapatkan masalah kesehatan yang ada

16
di masyarakat. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang kurang sesuai dengan sub variabel
yang ada dalam konsep Neuman, sehingga banyak sub variabel yang tidak dapat dikaji secara
lengkap bahkan ada sebagian isi dari kuesioner tidak diperlukan dalam menganalisa masalah
kesehatan di masyarakat. Alat pengumpulan data yang digunakana juga masih kurang untuk direvisi
atau perbaikan ulang dan informasi kepada masyarakat yang akan dijadikan sampel belum optimal.

Faktor kelemahan yang dirasakan dalam menyusun perencanaan untuk mengatsi masalah
adalalah masyarakat terlihat bingung karena mereka belum pernah menyusun suatu rencana
penyelesaian msalah kesehatan sebelumnya dan alokasi waktu yang disediakan untuk membahs
perencanaan juga mempunyai kesibukan masing-masing dengan pekerjaannya sehingga waktu yang
tersedia tidak cukup untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

Faktor kelemahan yang dirasakan dalam pelaksanaan tindakan antara lain agak sulit untuk
menghimpun msayarakat untuk setiap pelaksanaan kegiatan karena masyarakat selalu bekerja dari
pagi hingga sore hari sehingga sulit mengumpulkan banyak warga untuk mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa.

17
BAB IV

PENUTUPAN

A.Kesimpulan

Pelayanan kesehatan adalah setiap upayan yang menyelenggarakan sendiri atau


bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, serta masyarakat.

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan yang ditujukan pada


masyarakat dengan sasaran individu, keluarga, dan kelompok dengan kontek pelayanan promosi
dengan memelihara kesehatan komunitas, mahsasiswa/i Akper Pemkab Pidie dalam praktek
keperawatan komunitas didesa peukan sot kecamatan simpang tiga kabupaten pidie
menggunakan konsep Neuman. Konsep model Neuman didasari teuri teori sistem yang terdiri
dari individu,( berhubungan dengan keluarga,pola hubungan dan peran, polapertahanan dan
koping),keluarga ( struktur dan karakteristik keluarga, sosial ekonomi, dan budaya lingkungan,
riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, proses tumbuh kembang individu dan keluarga) dan
kelompok.

Berdasarkan analisa hasil asuhan keperawatan komunitas di desa peukan sot kecamatan
simpang tiga dapt di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Asuhan keperawatan komunitas merupakan salah satualternativ pendekatan


pemecahan maslah kesehatan yang ditemukan pada masyarakat dengan menggunakan
metode proses keperawatan
2) Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu
pendekatan keluarga dan pendekatan masyarakat. Dari hasil pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan menyebar kuesioner didapatkan
berbagai masalah kesehatan yang menjadi perioritas utama yaitu : Resiko terjadinya
penyakit(diare,DBD) berhubungan dengan lingkungan yang kurang sehat, Resiko
tejadinya gangguan sistem perkemihan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang cara pengolahan air yang benar, Keterbatasan rentang gerak
berhubungan dengan ketidakmampuan lansia mengatur diet hipertensi.

18
3) Tindakan yang telah dilakukan mahasiswa/i bersama dengan masyarakat meliputi : kerja
bakti massal ( gotong royong), penyuluhan tentang diet hipertensi dan bahaya tumor,
serta pemilihan bayi dan rumah sehat.
4) Pada akhir pelaksanaan praktek keperawatn komunitas mahasiswa dan masyarakat yang
diiwakili oleh perangkat desa untuk melakukan evaluasi terhadap programm kerja yang
telah dilaksanakan. Daru hasil evaluasi semua yang direncanakan dalam mengatasi
masalah yang ada dapat terlakasana dengan baik

B. Saran

1) Diharapkan kepada perangkat desa agar dapar memberika dukungan dan motivasi
kepada masyarakat untuk ikut serta dalam setiap pelaksanaan program kesehatan
sehingga derajat kesehatan masyarakat didesa peukan sot kecamatan simpang tiga
dapat meningkat.
2) Diharapkan kepada kader kesehatan sebagi perpanjangan tangan puskesmas di tengah-
tengah masyarakat agr dapat lebih aktif dalam setiap pelaksanaan program kesehatan
yang dilakukan oleh puskesmas dan menginformasikan berbagi kegiatan tersebut
kepada masyarakat.
3) Diharapka perkunya pembinaan yang berkelanjutan terhadap kegiatan yang telah
dicapai sehingga derajat kesehatan masyarakat di desa peukan sot kecamatan simpang
tiga dapat semakin meningkat. Hal ini dapat diwujudkan dengan kerja sama lintas
sektoral dan lintas program dengan melibatkan puskesmas di desa peukan kecamatan
simpang tiga dan kader-kader kesehatan yang ada di desa peukan sot sehingga tujuan
yang telah ditetapkan dalam rencana tindak lanjut dapat tercapai.
4) Perlunya motivasi dan support yang lebih baik untuk meningkatkan kesadaran
msyarakat akan pentingnya hidup sehat dengan mewujudkan prilaku hidup sehat yang
diwujudkan dengan lingkungan yang bersih masyarakat yang bebas dari penyakit-
penyakit akibat lingkungan yang tidak bersih

19

Anda mungkin juga menyukai